Kamis, 07 Juni 2018

Ini 4 Metode Masak Telur Super Sehat, Wajib Tahu!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Metode-sehat-masak-telur-doktersehat-1
Photo Credit: Flickr.com/Trevor King

DokterSehat.Com– Biasanya metode masak apa yang paling sering Anda buat saat mengolah telur, telur ceplok atau telur dadar? Telur tentu sudah menjadi bahan makanan yang sangat umum kita konsumsi sehari-hari, ya.

Telur merupakan bahan makanan yang padat gizi dan menjadi sumber protein yang baik. Nah, agar manfaatnya bisa kita rasakan maksimal, maka metode pengolahan telur tentu juga harus dipilih yang super sehat.

Pentingnya memilih metode masak yang sehat saat mengolah telur

Seperti yang kita tahu, telur merupakan makanan berprotein yang berasal dari hewani. Makanan hewani secara alami memiliki kandungan lemak jenuh lebih tinggi dari makanan berprotein nabati.

Hal inilah yang membuat pemilihan metode masak telur menjadi penting, karena metode masak yang dipilih dengan asal bisa jadi malah meningkatkan asupan lemak dalam tubuh.

Photo Credit : www.pexels.com

Metode masak telur yang dapat meningkatkan asupan lemak dalam tubuh adalah yang menggunakan minyak, misalnya digoreng atau dimasak santan.

Anda tentu ingin merasakan manfaat maksimal dari telur tanpa harus menambah risiko kesehatan yang lain bukan?

Metode masak sehat untuk mengolah telur

Untuk itu, yuk kita simak apa saja sih metode masak yang sehat dalam mengolah telur di bawah ini!

1.Ceplok air

Cukup jarang digunakan namun sebenarnya metode ini termasuk metode mengolah telur yang super sehat lho. Anda tetap bisa memperoleh hasil telur mirip telur ceplok namun dengan tekstur yang lebih lembut.

Agar cita rasa telur tetap nikmat, Anda bisa membuat air kukusan telur menjadi kuah berbumbu alami atau Anda bisa membubuhkan bumbu alami seperti lada, garam atau bubuk bawang putih di atas telur.

Kini sajian telur Anda bisa benar-benar bebas lemak dari metode masak ceplok telur ini bukan?

2.Telur rebus

Siapa yang tidak kenal dengan sajian telur yang satu ini? Metode yang mirip dengan ceplok air, namun tekstur telur cenderung lebih keras karena direbus bersama dengan kulit telurnya.

doktersehat-telur-wanita

Meskipun hasil tekstur telur berbeda, namun asupan lemak dari metode rebus ini sangat rendah.

Menyajikan telur rebus bersama dengan bumbu alami yang bebas lemak, seperti sambal atau menjadikan telur rebus bagian dari sayur berkuah dengan bumbu alami bisa jadi pilihan yang tepat.

3.Telur dadar

Dibandingkan dengan metode goreng, mengolah telur menjadi telur dadar bisa jadi pilihan yang lebih rendah lemak. Anda bisa mengatur penggunaan lemak lebih sehat dengan memilih jenis dan jumlah lemak yang tepat.

doktersehat-telur-pisang-kuning
pic credit: dan zen

Agar telur dadar yang Anda buat lebih sehat, penggunaan minyak nabati misalnya minyak zaitun atau minyak biji bunga matahari bisa Anda pilih. Pilihan minyak lainnya adalah margarin, yang bisa membuat asupan lemak jenuh lebih rendah ketimbang menggunakan mentega.

Pastikan penggunaan minyak maupun margarin tidak lebih dari 1 sendok makan minyak atau ½ sendok makan margarin untuk satu butir telur ukuran sedang, ya.

4.Urik telur dengan susu rendah lemak

Siapa sih yang tidak suka orak-arik telur yang teksturnya lembut dan rasanya nikmat ini? Ya, menu makanan yang satu ini sangat cocok sebagai lauk karena kaya protein hewani.

doktersehat-masker-telur

Pastikan Anda menambahkan susu rendah lemak secukupnya. Jika saat mengolah diperlukan minyak, maka selalu pilih minyak nabati atau margarin dengan porsi minyak yang sama untuk membuat telur dadar.

Anda bisa memberikan berbagai bumbu alami maupun rempah untuk dibubuhkan di atas urik telur.

Perlu diperhatkan bahwa umumnya urik telur disajikan dengan sajian hewani lain yang digoreng, agar asupan lemak dalam tubuh Anda tetap terkontrol, usahakan konsumsi telur urik dengan bahan makanan rendah lemak misalnya roti gandum utuh atau beras merah, ya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar