• Download Anz Komik Apk

    Anz Komik adalah aplikasi baca komik gratis dengan lebih dari 1000 judul komik mulai dari Manga, Manhwa dan Manhua yang sudah dirilis dalam versi bahasa Indonesia.

  • Tujuan Pembentukan LBB

    Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:

  • Daftar lagu soundtrack piala dunia (1990-2018)dan piala eropa (2000-2020)

    1.Gianna Nannini dan Edoardo Bennato-Un'estate (World Cup 1990) 1.1 We Are the Champions - Queen (World Cup 1994) 2.Ricky Martin - La Copa De La Vida (World Cup 1998)...

Tampilkan postingan dengan label Daily Care. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daily Care. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 November 2014

Plasenta Lengket (Retensio Plasenta)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Bulan ini (Desember 2011) ada 3 klien saya yang harus dilakukan manual plasenta. Karena plasentanya lengket. Sehingga tidak bisa lahir normal spontan, segera setelah bayi lahir.


Retensio Plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah kelahiran bayi, atau 1 -2 jam post partum tanpa perdarahan yang berlebihan jika home birth Plasenta harus dikeluarkan karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan dan infeksi


Panjang rata-rata waktu untuk kelahiran plasenta normal dalam homebirth saat menyusui bayi yang baru lahir pada persalinan berkisar dari 15 menit hingga 45 menit.  mendorong atau memicu lahirnya plasenta bisa dengan atur posisi jongkok, pengosongan kandung kemih, berjalan, tetap dalam posisi tegak, dll.


Dan Cara mudah untuk mendorong plasenta untuk memisahkan diri dengan rahim adalah dengan mencium dan menyusui bayi Anda, karena stimulasi puting melepaskan hormon-hormon oksitosin yang akan membantu rahim Anda berkontraksi.


MEMBANTU dengan pemberian Homeophatic.


Beberapa obat homeopati ini dapat membantu kontraksi rahim dan melepaskan plasenta dari rahim.  Obat khusus yang diberikan setiap 5 menit hingga 10 dosis: Pulsatilla 30C  perdarahan Intermiten, retensi urin, perut bagian bawah panas, merah, sakit, dan menyakitkan untuk disentuh.


Namun jika Meskipun semua upayaalami sudah dilakukan dan plasenta tetap belum dapat dilahirkan maka ada kemungkinan terjadi perlengketan pada plasenta dan harus di lakukan manual plasenta.


Nah jenis-jenis perlengketan plasenta ada beberapa macam dan tingkatan. Berikut ini jenis dan macamnya:


Plasenta adhesiva, Adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis. Plasenta akreta, Adalah implantasi jonjot korion plasetita hingga memasuki sebagian lapisan miornetrium. Plasenta inkreta, Adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai / memasuki miornetnum. Plasenta perkreta, Adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus. Plaserita inkarserata, Adalah tertahannya plasenta di dalam kavum utrri disebabkan oleh kontriksi osteuni uteri.


Kejadian retensio plasenta berkaitan dengan :


Grandemultipara (anak lebih dari 5) dengan implantasi plasenta dalam bentuk plasenta adhesive. plasenta akreta. Plasenta inkreta dan plasenta perkreta.


kontraksi otot rahim yang tidak bagus dan menimbulkan perdarahan.


Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan :



  • Darah penderita terlalu banyak hilang.

  • Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi.

  • Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.


Plasenta manual dengan segera dilakukan :



  • Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.

  • Terjadi perdarahan postpartum melebihi 400 cc

  • Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.

  • Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam.


plasenta manual dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan di atas 400 cc dan teriadi retensio plasenta (setelah menunggu ½ jam). Seandainya masih terdapat kesempatan penderita retensio plasenta dapat dikirim ke puskesmas atau rumah sakit sehingga mendapat pertolongan yang adekuat. Atau dilakukan manual plasenta sendiri dengan cara dan pedoman yang akan bi bahas di bawah ini.


Manual plasenta adalah upaya melepaskan plasenta dengan cara manual yaitu dengan memasukkan tangan dan “menyisiri” serta melepaskan plasenta yang lengket di dinding rahim dengan cara manual. Prosedur ini relatif sederhana. Bidan harus mengenakan sarung tangan steril hingga ke siku-, antiseptik di tuangkan atas tangan bersarung dan memasukkan tangannya melalui vagina dan masuk ke ostium uteri. Sedangkan tangan yang lain fundus untuk menjaga rahim.


Untuk mengeluarkan plasenta yang belum lepas jika masih ada waktu dapat mencoba teknik menurut Crede yaitu uterus dimasase perlahan sehingga berkontraksi baik, dan dengan meletakkan 4 jari dibelakang uterus dan ibu jari didepannya, uterus dipencet di antara jari-jari tersebut dengan maksud untuk melepaskan plasenta dari dinding uterus dan menekannya keluar. Tindakan ini tidaklah selalu berhasil dan tidak boleh dilakukan secara kasar.


Sebelum mengerjakan manual plasenta, penderita disiapkan pada posisi litotomi. Keadaan umum penderita diperbaiki sebesar mungkin, atau diinfus NaCl atau Ringer Laktat. Anestesi diperlukan kalau ada constriction ring dengan memberikan suntikan diazepam 10 mg intramuskular. Anestesi ini berguna untuk mengatasi rasa nyeri. Operator berdiri atau duduk dihadapan vulva dengan salah satu tangannya (tangan kiri) meregang tali pusat, tangan yang lain (tangan kanan) dengan jari-jari dikuncupkan membentuk kerucut.


Gambar 1. Meregang tali pusat dengan jari-jari membentuk kerucut


Dengan ujung jari menelusuri tali pusat sampai plasenta. Jika pada waktu melewati serviks dijumpai tahanan dari lingkaran kekejangan (constrition ring), ini dapat diatasi dengan mengembangkan secara perlahan-lahan jari tangan yang membentuk kerucut tadi. Sementara itu, tangan kiri diletakkan di atas fundus uteri dari luar dinding perut ibu sambil menahan atau mendorong fundus itu ke bawah. Setelah tangan yang di dalam sampai ke plasenta, telusurilah permukaan fetalnya ke arah pinggir plasenta. Pada perdarahan kala tiga, biasanya telah ada bagian pinggir plasenta yang terlepas.


Gambar 2. Ujung jari menelusuri tali pusat, tangan kiri diletakkan di atas fundus


Melalui celah tersebut, selipkan bagian ulnar dari tangan yang berada di dalam antara dinding uterus dengan bagian plasenta yang telah terlepas itu. Dengan gerakan tangan seperti mengikis air, plasenta dapat dilepaskan seluruhnya (kalau mungkin), sementara tangan yang di luar tetap menahan fundus uteri supaya jangan ikut terdorong ke atas. Dengan demikian, kejadian robekan uterus (perforasi) dapat dihindarkan.


Gambar 3. Mengeluarkan plasenta


Setelah plasenta berhasil dikeluarkan, lakukan eksplorasi untuk mengetahui kalau ada bagian dinding uterus yang sobek atau bagian plasenta yang tersisa. Pada waktu ekplorasi sebaiknya sarung tangan diganti yang baru. Setelah plasenta keluar, gunakan kedua tangan untuk memeriksanya, segera berikan uterotonik (oksitosin) satu ampul intramuskular, dan lakukan masase uterus. Lakukan inspeksi dengan spekulum untuk mengetahui ada tidaknya laserasi pada vagina atau serviks dan apabila ditemukan segera di jahit.


Jika setelah plasenta dikeluarkan masih terjadi perdarahan karena atonia uteri maka dilakukan kompresi bimanual sambil mengambil tindakan lain untuk menghetikan perdarahan dan memperbaiki keadaan ibu bila perlu.


Jika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan, jaringan dapat dikeluarkan dengan tang (cunam) abortus dilanjutkan kuret sisa plasenta. Pada umumnya pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase. Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati karena dinding rahim relatif tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus. Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta, dilanjutkan dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau per oral. Pemberian antibiotika apabila ada tanda-tanda infeksi dan untuk pencegahan infeksi sekunder.


Komplikasi


Kompikasi dalam pengeluaran plasenta secara manual selain infeksi / komplikasi yang berhubungan dengan transfusi darah yang dilakukan, multiple organ failure yang berhubungan dengan kolaps sirkulasi dan penurunan perfusi organ dan sepsis, ialah apabila ditemukan plasenta akreta. Dalam hal ini villi korialis menembus desidua dan memasuki miometrium dan tergantung dari dalamnya tembusan itu dibedakan antara plasenta inakreta dan plasenta perkreta. Plasenta dalam hal ini tidak mudah untuk dilepaskan melainkan sepotong demi sepotong dan disertai dengan perdarahan. Jika disadari adanya plasenta akreta sebaiknya usaha untuk mengeluarkan plasenta dengan tangan dihentikan dan segera dilakukan histerektomi dan mengangkat pula sisa-sisa dalam uterus.


PROSEDUR KLINIK MANUAL PLASENTA


Persetujuan Tindakan Medik


Informed consent merupakan perstujuan dari pasien dan keluarga terhadap tindakan medic yang akan dilakukan terhadap dirinya oleh dokter/bidan. Persetujuan diberikan setelah pasien diberikan penjelasan yang lengkap dan objektif tentang diagnosis penyakit, upaya penyembuhan, tujuan dan pilihan tindakan yang akan dilakukan.


Persiapan Sebelum Tindakan


Pasien


Cairan dan selang infuse sudah terpasang. Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan.


Uji fungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi


Siapkan kain alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah


Medikamentosa


Analgetika (Phetidin 1-2 mg/kg BB, Ketamin Hcl 0,5 mg/kg BBT, Tramadol 1-2 mg/kg BB)


Sedative (Diazepam 10 mg)


Atropine Sulfas 0,25-0,55 mg/ml


Uteretonika (Oksitosin,Ergometrin, Prostaglandin)


Cairan NaCl 0,9% dan RL


Infuse Set


Larutan Antiseptik (Povidon Iodin 10%)


Oksigen dengan regulator


Penolong


Baju kamar tindakan, pelapis plastic, masker dan kaca mata : 3 set


Sarung tangan DTT/steril : sebaiknya sarung tangan panjang


Alas kaki (sepatu boot karet) : 3 pasang


Instrument


1)Kocher: 2, Spuit 5 ml dan jarum suntik no 23G


2)Mangkok tempat plasenta : 1


3) Kateter karet dan urine bag : 1


4) Benang kromk 2/0 : 1 rol


5) Partus set


Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan


Sebelum melakukan tindakan sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air yang mengalir untuk mencegah infeksi. Mengeringkan tangan dengan handuk bersih lalu pasang sarung tangan DTT/steril.


Tindakan Penetrasi Ke Kavum Uteri


Intruksikan asisten untuk memberikan sedatif dan analgetik melalui karet infuse. Lakukan kateterisasi kandung kemih. Pastikan kateter masuk kedalam kandung kemih dengan benar. Cabut kateter setelah kandung kemih dikosongkan. Jepit tali pusat dengan kocher kemudian tegakan tali pusat sejajar lantai. Secara obstetric masukkan satu tangan (punggung tangan ke bawah) kedalam vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah. Setelah tangan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk memegang kocher kemudian tangan lain penolong menahan fundus uteri. Sambil menahan fundus uteri, masukan tangan ke dalam kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta. Buka tangan obstetric menjadi seperti memberi salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk). Melepas Plasenta dari Dindig Uterus Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah Bila berada di belakang, tali pusat tetap di sebelah atas. Bila dibagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tal pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas. Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan mengahadap ke dinding dalam uterus. Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama (dinding tangan pada dinding kavun uteri) tetapi tali pusat berada di bawah telapak tangan kanan. Kemudian gerakan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke cranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan.


Catatan : Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu (pasien), lakukan  penanganan yang sesuai bila terjadi penyuliit.


Mengeluarkan Plasenta


Sementara satu tangan masih berada di kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus. Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan. Instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam menarik plasenta ke luar (hindari percikan darah). Letakan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan. Lakukan sedikit pendorongan uterus (dengan tangan luar) ke dorsokranial setelah plasenta lahir.   Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar


Dekontaminasi Pasca Tindakan


Alat-alat yang digunakan untuk menolong di dekontaminasi, termasuk sarung tangan yang telah di guanakan penolong ke dalam larutan antiseptic


Cuci Tangan Pascatindakan Mencuci kedua tangan setelah tindakan untuk mencegah infeksi. Perawatan Pascatindakan Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan instruksi apabila masih diperlukan. Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan d dalam kolom yang tersedia. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting untuk dipantau. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah seesai tetapi pasien masih memerlukan perawatan.


{youtubejw}8s2Y33MJ4os{/youtubejw}


nah semoga bermanfaat


salam hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Keajaiban Tali Pusat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Delayed Umbilical Cord, burning cord dan lotus birth adalah praktek-praktek yang 3 tahun belakangan ini saya lakukan di pelayanan saya. Dan semakin hari ini membuat saya semakin takjub tentang segala hal yang berkaitan dengan kelahiran. Mulai dari penciptaan bayi dari sperma dan sel telur, proses melahirkan, plasenta, juga tali pusat.


Kita tahu selama di dalam kandungan sang janin di jaga dan dipelihara oleh tali pusat dan plasenta. Namun ketika sang bayi lahir, seringkali kita lupa dengan plasenta dan tali pusat bahkan menganggap dia sudah tidak berguna dan harus segera di singkirkan. Padahal sebenarnya tali pusat masih berfungsi hingga detik-detik terakhir si bayi mulai siap beradaptasi dengan paru-parunya, bahkan plasenta dan tali pusat merupakan “dewa penolong” bagi para bayi yang menderita asfiksia atau apnue segera setelah lahir.


Sudah lama saya ingin sekali mengabadikan foto tentang perubahan yang terjadi di tali pusat setelah di lahirkan. Namun ternyata lumayan sulit. Sampai saat ini saya baru bisa mengabadikan perubahan pada lotus birth saja itupun jedanya berjam-jam. Hingga akhirnya saya menemukan link ini (http://www.nurturingheartsbirthservices.com/blog/?p=1542) yang mungkin bisa mewakili keinginan saya untuk menjelaskan dan memperlihatkan kepada Anda bagaimana perubahan pada talipusat segera setelah bayi di lahirkan.


Tali pusat memiliki dua arteri dan satu vena. Ketiga pembuluh darah tersebut dikelilingi oleh zat khusus yang disebut Wharton Jelly. Ini jelly tebal dan seperti agar-agar. Dia berfungsi untuk melunakkan dan membuat tali pusat tidak terlalu ketat dan lebih lentur/elastis. Ketika bayi lahir, Tali pusat ini terus berfungsi, memberikan bayi tidak hanya darah dan oksigen – tetapi menyediakan WAKTU bayi! Waktu untuk transisi menghirup udara melalui paru-parunya. Selama tali pusat ini berdenyut, cara kerjanya sama seperti sebelum bayi keluar/dilahirkan.


Setelah bayi melakukan pernafasan paru-paru dan stabil, talipusat tidak lagi sangat diperlukan, ia akan ber transformasi sendiri. Wharton Jelly pada tali pusat akan mulai mencair dan menjepit mereka secara alami. Dan talipusat-pun perlahan-lahan menjadi tipis, putih, lemas – perubahan dramatis dari kondisi yang kenyal, berwarna ungu pada bayi baru lahir!


Tidak menjepit atau memotong kabel sampai transformasi ini selesai akan memberikan bayi manfaat tambahan, oksigen, darah, dan waktu!


Di sini Anda dapat melihat perubahan ajaib dari tali pusat!  Gambar berikut diambil selama PERIODE 15 MENIT mulai bayi baru lahir sampai 15 menit kemudian.


ini adalah gambar tali pusat yang masih fresh artinya bbaru beberapa detik setelah plasenta lahir.



lalu baru beberapa menit tepatnya saat tali pusat mulai berhenti berdenyut maka terjadi perubahan warna



lalu mulai berubah lagi nich…lebih hilang lagi ungunya



sekarang semakin pucat kan…



nah semakin lama semakin tipis dan pucat lagi seiring dengan selesainya masa transformasinya



dan ini yang terakir setelah benar-benar selesai



jadi semua perubahan tali pusat selama kurang lebih 15 menit adalah sebagai berikut:



dan selanjutnya ini adalah perubahan yang terjadi di hari-hari berikutnya hingga tali pusat tersebut puput atau terlepas sendiri dari perut sang bayi. Dan inilah yang membuat saya semakin kagum dengan plasenta dan tali pusat


ini adalah tali pusat dan plasenta segera setelah bayi lahir (1 jam)



 


sedangkan ini adalah setelah 6 jam kelahiran bayi:



 


ini gambar Lotus birth setelah 12 jam:



 


lihat betapa cepatnya tali pusat mengering, ini adalah kondisi talipusat setelah 24 jam:


 



 


setelah 48 jam semakin kering seperti ranting kering



 


Setelah 60 jam kondisi tali pusat semakin kering dan akan puput:



 


dan inilah kondisi plasenta beserta talipusat setelah putus/puput



 


 


dan dalam waktu rata-rata 3 hari, tali pusat sudah puput. Hebat Ya!!!


semoga bermanfaat.


Salam hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Perawatan perineum Setelah Melahirkan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 


Sementara Anda masih berada di meja persalinan dan bayi Anda sedang diurus oleh perawat, perineum Anda akan diperiksa apakah ada Cidera, robekan atau tidak. Cidera pada perineum meliputi peregangan kulit, Luka Robekan, atau episiotomi.


 


Ketika Anda didapati robekan maka otoomatis perineum Anda akan dilakukan penjahtan inilah yang seringkali membuat para ibu menjadi trama atau ketakutan. Padahal proses penjahitan paling hanya berlangsung sekitar 10 s.d 20 menit dan luka pada perineumpun lebih cepat sembuhnya ketimbang luka akibat bedah Caesar. Nah, Perawatan perineum yang tepat sangat penting dalam mencegah infeksi pada episiotomi, kandung kemih, dan rahim. Jaga perineum tetap bersih dan bebas dari darah yang menempel atau keringgantilah pembalut setidaknya setiap 4 jam untuk membantu mencegah infeksi. Mengganti pembalut setiap kali Anda menggunakan kamar mandi dan ketika Anda mandi. Gunakan perawatan perineum yang tepat setiap kali Anda mengganti pembalut, buang air kecil, atau buang air besar sampai semua cairan vagina (lokia) telah berhenti.


 



Langkah-langkah untuk Perawatan perineum yang Tepat


1. Cuci tangan Anda . ini sangat penting sekali untuk menjaga tangan Anda tetap bersih. Ketika Anda ingin melepaskan pembalut dan mengganti yang baru, “Kupas” pembalut dari depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari kuman terseret dari daerah anus ke area vagina. Buang pembalut kotor di tempat sampah berjajar dapat atau kantong plastik, bukan di toilet. Berhati-hatilah untuk tidak menyentuh area kotor pada pembbalut.


2. Setelah buang air kecil dan sementara masih duduk di toilet, semprotkan air keran hangat ke bagian luar perineum, dimulai di depan dan bergerak ke arah belakang. Jangan menyemprotkan air ke dalam vagina. Lalu keringkan dari arah depan ke belakang dengan kertas toilet.  Gunakan selembar kertas bersih toilet untuk setiap bersihkan. Jatuhkan kertas toilet yang digunakan ke toilet setelah setiap lap.


3. semprotkan obat atau salep jika dokter Anda telah memerintahkan hal itu. Semprot atau salep meningkatkan penyembuhan dan memungkinkan kenyamanan.


4. Jangan menyiram toilet sampai setelah Anda berdiri, penyiraman air dapat percikan ke perineum. Pasang pad bersih dari depan ke belakang.


5. Urin dapat mengiritasi kulit perineum dan menimbulkan rasa sengatandi bekas episiotomi atau robekan. Untuk menjaga urin tidak mengeni daerah ini, buang air kecil sambil berdiri mengangkang di toilet sehingga urine akan jatuh lurus ke bawah atau buang air kecil saat mengambil mandi. Jika Anda merasakan dorongan untuk buang air kecil tapi tidak bisa, coba duduk di bak air hangat sampai otot perineum rileks, kemudian buang air kecil sambil duduk di air. Setelah itu, bilas dengan baik dan rawat perineum Anda.


6. Setelah buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang dengan kertas toilet. Kemudian dengan lembut mengusap atau menepuk, lagi dari depan ke belakang, untuk mengurangi gatal-gatal ringan atau terbakar dari wasir.


7. Selalu Cuci Tangan untuk Mencegah Infeksi


Selalu cuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah pergi ke kamar mandi atau mengganti pembalut. mencuci tangan yang tepat adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri dan bayi Anda untuk mencegah infeksi.


Link : https://dennypedia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=411:episiotomi&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56


TIPS:


Sudah umum jika Anda merasa takut jahitan episiotomi akan robek jika Anda batuk. Batuk, bersin, mengejan, dan tertawa memang membuat banyak tekanan pada jahitan Anda. Anda akan lebih nyaman jika Anda mengencangkan otot-otot perineum sebelum Anda batuk, bersin, ketegangan, atau tertawa dan kemudian rileks sesudahnya.


Anda dapat meringankan ketidaknyamanan dengan menekan pad Anda terhadap jahitan Anda untuk mendukungnya sebelum Anda batuk atau bersin.


 


Nah semoga bermanfaat


Salam hangat


Bidan Kita




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

TIPS mempercepat Pemulihan Luka SC (Operasa Caesar)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Pulih dari operasi caesar, yang terencana atau tidak, bisa sulit dan memakan cukup banyak waktu. Memiliki bayi baru menyenangkan, tapi melelahkan. Menambahkan rasa sakit fisik dan gejolak emosi  dan kadang bisa membuat Anda merasa kewalahan.


Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempercepat penyembuhan dan membuat diri Anda lebih nyaman.


Minum, minum, minum


Salah satu hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk membantu pemulihan Anda adalah untuk tetap terhidrasi. Tanpa air yang cukup, tubuh Anda tidak akan dapat berfungsi secara efektif.  Minum air yang cukup sangat penting, terutama jika Anda menyusui. Kafein harus dihindari, karena akan “mengeringkan” Anda, tapi jus dan teh tanpa kafein akan membantu menjaga Anda tetap terehidrasi.


Jaga sayatan


Bekas Sayatan, mungkin akan menyakitkan, lebih sensitif, atau bahkan mati rasa. Setiap pengalaman wanita berbeda, tetapi jika ada sesuatu yang Anda rasa tidak tepat untuk Anda, hubungi dokter Anda. Komplikasi jarang terjadi, tetapi penting untuk mengikuti naluri Anda. Sebelum operasi caesar berlangsung, umumnya perawat akan mencukur bagian atas rambut kemaluan untuk mensterilkan area di mana sayatan akan dibuat. Setelah operasi, seperti rambut tumbuh kembali, dan Anda dapat saja merasa gatal sekali di bagian tersebut. Hal ini dapat diperburuk oleh kulit yang melipat di daerah tersebut. Untuk mengurangi gatal, cobalah meletakkan kain bersih di atas wilayah sayatan. Ini akan mencegah Anda untuk menggosok atau menggaruknya sehingga menimbulkan iritasi tambahan.


Keluhan lain yang umum adalah bau di sekitar daerah insisi. Pastikan untuk memeriksa dengan dokter jika ada bau busuk segeralah ke dokter, karena hal ini bisa menjadi tanda infeksi. Jika tidak ada infeksi, tapi sedikit bau yang tidak menyenangkan terus berlanjut, coba melakukan pengeringan daerah insisi setelah setiap mandi menggunakan hair dryer pada pengaturan suhu dingin rendah.


Dukungan atau bantuan saat menyusui


Apakah anda menyusui atau mengunakan bottlefeeding, memegang bayi dapat menyebabkan tekanan yang menyakitkan pada perut. Menggunakan bantal khusus untuk menyusui, dapat membantu dengan mendukung bayi di lengan Anda,


Jika Anda menyusui, menggendong bayi juga dapat mengurangi tekanan perut. Pastikan untuk mendukung punggung Anda dan bayi dengan menempatkan bantal di atas perut Anda juga. Ini denan alasan supaya kakinya si bayi tidak menyentuh atau menyenggol bahkan menendang bagian bekas sayatan operasi Anda. Pasangan anda atau orang yang mendukung dapat membantu dengan penempatan bantal untuk membuat Anda berada dalam posisi yang nyaman.


Konsumsilah Obat jika perlu


Banyak ibu baru yang ragu-ragu untuk mengambil obat penghilang rasa sakit yang dokter meresepkan mereka karena mereka khawatir tentang dampak obat ‘pada bayi mereka yang baru lahir. Hal ini penting untuk mendiskusikan dengan dokter Anda dan memahami efek samping dari semua resep. Setelah Anda merasa nyaman dengan resep Anda telah diberikan, Anda dapat merasa bebas untuk mengambil apa yang Anda telah diresepkan untuk menghilangkan rasa sakit. Sementara beberapa ibu tidak perlu resep obat penghilang rasa sakit ketika mereka meninggalkan rumah sakit, sebagian besar ibu masih terlalu sakit untuk tidak minum obat.


Tetapi nyaman dan santai penting dalam minggu-minggu awal. Rasa sakit akan mereda selama dua sampai enam minggu. Jika Anda kehabisan resep dan masih sakit, hubungi dokter Anda. Sering kali dia akan menuliskan ulang resep Anda sebagai diperlukan. Jika rasa sakit parah dan obat tidak membantu, hubungi dokter Anda segera.


Ada beberapa non-resep obat-obatan yang juga dapat meredakan beberapa minggu pertama. Jika Anda mengambil penghilang rasa sakit resep, pelembut feses/pencahar dapat menjadi sangat penting karena obat penghilang rasa sakit dapat menyebabkan sembelit, yang sangat tidak nyaman setelah melahirkan sesar.


Anda juga harus terus mengambil vitamin prenatal Anda, Selain itu, banyak telah menemukan bahwa menambahkan kualitas vitamin B-kompleks yang baik akan memberi mereka energi tambahan,


Terakhir, jika Anda diberi antibiotik IV selama operasi caesar, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengambil makanan/minuman probiotik dengan setiap makan. Antibiotik, sementara mencegah infeksi, juga membunuh bakteri baik dalam saluran pencernaan Anda, yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh.


Bangun dan bergeraklah (Mobilisasi)


Salah satu, keluhan aneh namun hampir universal setelah melahirkan sesar, adalah sensasi bahwa organ-organ internal Anda serasa akan jatuh setiap kali Anda berdiri. Memegang bantal dan meletakkan di atas bagian tengah tubuh Anda dapat membantu melawan perasaan ini. Atau, beberapa dokter akan memberikan pengikat perut/korest/setagen.  Hal ini juga telah ditunjukkan untuk mempercepat pemulihan.


Agar pemulihan lebih cepat Anda harus mulai berjalan dan bergerak.


Banyak istirahat


Ini adalah rekomendasi tersulit bagi banyak ibu baru untuk diikuti. Ada bayi ingin minum setiap dua jam, teman-teman dan keluarga yang ingin mengunjungi, Meskipun demikian, Anda harus mendapatkan istirahat sebanyak yang Anda bisa. Jika Anda tidak tidur, Anda tidak akan sembuh.  Selama beberapa minggu pertama, cobalah untuk memiliki pembantu untuk membantu Anda Jangan merasa bersalah jika menerima bantuan yang ditawarkan orang lain kareb adalah hak setiap ibu baru.


Gangguan tidur yang tidak biasa. Jika rasa sakit sayatan mengganggu Anda ketika Anda berbaring terlentang, cobalah tidur sedikit ditinggikan, Jika Anda lebih suka berbaring miring, menggunakan banyak bantal di sekitar perut dan menyangga punggung untuk membuat diri Anda nyaman. Cobalah untuk menjernihkan pikiran dan tidak menonton jam. Dan tentu saja tidurlah saat bayi tidur. Hal ini dapat sulit, tetapi cobalah.


Berbicara dengan orang lain


Operasi SC bisa saja memang sengaja direncanakan tapi bisa juga dilakukan karena kondisi darurat. Dan ini biasanya akan membuat trauma emosional bagi ibu. Anda mungkin memiliki ide tertentu tentang bagaimana proses persalinan Anda dan Anda merencanakan untuk melahirkan normal, dan akhirnya terkejut dan kecewa ketika bedah caesar terjadi. Atau mungkin Anda senang dengan kelahiran itu sendiri, tapi merasa sedih dan tertekan, dan bahkan tidak tahu mengapa.


Itulah yang disebut “baby blues,” depresi pasca-melahirkan, atau trauma lahir, perempuan banyak yang tersisa merasa sedih dan kaget setelah kelahiran anak mereka. Pergolakan hormon dapat mengubah apa yang seharusnya menjadi saat yang menyenangkan dalam waktu sekejab berubah menjadi kebingungan dan penuh air mata. Berbicara dengan teman dan keluarga tentang perasaan Anda dapat membantu, atau Anda dapat mencari kelompok pendukung bagi ibu baru di daerah Anda. Ada juga berbagai kelompok online dimana ibu baru dapat bercerita, mengungkapkan perasaan dan merasa didukung.


Periode pemulihan adalah waktu yang cukup menimbulkan stres, apa pun metode persalinannya.  tetapi pada saat bayi Anda berusia enam minggu, Anda harus secara fisik siap untuk kembali ke kegiatan normal Anda.


Nah berikut ini berbagai pemulihan luka bekas SC


UMUR IBU 20 tahun, tinggi 163cm, BB 77 kg


 


 bisa sulit dan memakan cukup banyak waktu TIPS mempercepat Pemulihan Luka SC (Operasa Caesar)


 


FOTO DIAMBIL 2 hari dan lebih dari enam bulan setelah operasi


Ini adalah operasi caesar pertama kali dilakukan di Inggris


IBU UMUR 25 tahun, TB 160cm, 73kg


 bisa sulit dan memakan cukup banyak waktu TIPS mempercepat Pemulihan Luka SC (Operasa Caesar)


untuk mengetahui foto-foto luka bekas operasi SC Anda bisa melihat di


link: http://www.caesarean.org.uk/ScarPictures.html#group1


semoga bermanfaat


Salam Hangat


Bidan Kita




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

5 PERILAKU AJAIB dalam Inisiasi Menyusu Dini

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Taukah bunda alasan mengapa Inisiasi Menyusu Dini sangat sangat dan sangat penting…???


Inisiasi Menyusu Dini dapat mencegah 22% kematian bayi di Negara berkembang pada usia kurang dari 1 bulan (Edmond K et al,March 30, 2006) Menunda inisiasi menyusu dini akan meningkatkan resiko kematian neonates (Edmond K et al, Pediatric, March 30, 2006) Di Indonesia pemberian ASI 8 kali lebih besar kemungkinan memberikan ASI Eksklusif (Fikawati&Syafiq.J Kedok trisakti, 2003) Ibu dan bayi berinteraksi pada menit ke menit pertama setelah lahir (Marshall Klaus; mother and infant;early Emotional Ties Pediatric 1998). Kemampuan kulit ibu menyesuaikan suhunya dengan suhu yang dibutuhkan bayi (thermoregulator thermal syncron) (Franson A Arch; Dis Child Fetal Neonatal Ed90: 2005., Niels Braghman; Kangaroo Care, 2005. Bergstorm etal, Acta Pediatric, 2007) Bayi pada usia beberapa menit dapat merangkak kearah payudara dan menyusu sendiri (Marshall Klaus; mother and infant;early Emotional Ties Pediatric 1998, UNICEF India; BREASTCRAWL Initiation of breastfeeding by breastcrawl. UNICEF India 2007) Bayi lahir normal diletakkan diperut ibu segera lahir dengan kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1 jam, dalam usia 20 menit bayi merangkak kearah payudara, usia 50 menit bayi menyusui.


Selain alas an-alasan tersebut diatas masih berjuta-juta manfaat Inisiasi Menyusu Dini. Antara lain mencegah hipothermi (kedinginan), membentuk jalinan kasihsayang antara ibu dan bayi (Bonding Attachment), Bayi mendapatkan kolustrum yang sangat penting bagi kekebalan tubuhnya kelak, dengan menjilat kulit dan putting susu bayi mampu mengubah bakteri jahat menjadi bakteri baik lalu menelannya sehingga bisa berkoloni di usu dan menyaingi bakteri pathogen, selain itu dengan sentuhan, jilatan dan isapan bayi mampu merangsang keluarnya oksitosin yang dapat membantu kontraksi uterus, membantu pelepasan plasenta dan mencegah perdarahan….Wow luar biasa..


5 Perilaku AJAIB bayi sebelum menyusu :


1. Dalam 30 menit pertama; Istirahat keadaan Siaga, sesekali melihat ibunya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan


2. 30″-40″; Mengeluarkan suara, memasukkan tangan ke mulut gerakan menghisap


3. Mengeluarkan air liur


4. Bergerak kearah payudara; kaki menekan perut ibu, areola menjadi sasaran, menjilati kulit ibu sampai ujung sternum, kepala dihentak-hentakkan ke dada ibu, menoleh kekanan kekiri , menyentuh putting susu dengan tangan bayi


5. Menemukan Putting; menjilat, mengulum putting, membuka mulut dengan lebar dan UUppss….melekat dengan baik dan ngenyot dech


Wow luar biasa…rata-rata bayi dapat mencapai putting susu antara 20″-60″ jadi perlu kesabaran dari petugas kesehatan (bidan/dokter) nah bunda…bila anda merencanakan persalinan, carilah RS/RB/RSIA yang sudah menerapkan IMD dalam tiap menolong persalinan, agar kehidupan bayi anda kelak menjadi lebih sehat dan lebih baik.


Selamat Mencoba


Salam Hangat


Bidan Kita


 




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Penyembuhan Emosional untuk ibu Post Caesar

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 



Reaksi emosional dan penyesuaian seorang ibu setelah persalinan Caesar sangat bervariasi. Meskipun beberapa wanita pulih cukup cepat dan menerima proses persalinan SC nya sebagai langkah yang diperlukan untuk bayi dan ibu yang sehat atau untuk keselamatan ibu dan bayi, namun beberapa orang sering kali mengalami kesedihan, kekecewaan, kemarahan, kehilangan harga diri, rasa bersalah, depresi, dan kadang-kadang post-traumatic stress disorder (PTSD).


 


Beberapa wanita mengalami dan merasakan proses persalinan mereka sebagai suatu peristiwa yang traumatik. Seringkali mereka tidak menyadari bagaimana trauma telah mempengaruhi hidup mereka, diri mereka dan perasaan keibuan mereka. Bagi seorang ibu sering kali menghargai kenyataan bahwa dia melahirkan dengan Caesar, bayi mereka sehat namun mereka masih merasa sedih, bingung, atau marah dengan pengalaman persalinan mereka sendiri.


Dalam proses melahirkan SC terutama bagi SC yang tidak direncanakan, seringkali ibu mendapatkan pengalaman yang tak terduga, seperti dilakukan anesthesia umum, atau dipisahkan dari anaknya segera setelah anaknya lahir, tidak bisa melakukan IMD. Bahkan kesulitan bertemu dengan Anaknya karena prosedur dari RS yang menyulitkan, kadang juga seringkali menerima intervensi medis ia merasa tidak perlu. Tidak perlu menyesali yang sudah terjadi, apapun proses persalinan Anda, asalkan pandangan Anda atau paradigm Anda tentang proses persalinan adalah positif itu semua tidak akan mengurangi nilai dari proses persalinan itu sendiri.


Jika Anda berencana untuk memiliki anak lagi dan berencana untuk VBAC, AKan lebih baik jika Anda mencari akar masalah kenapa Anda mengalami Sc sekarang lalu Cari tahu bagaimana Anda mungkin dapat menghindari terjadinya kembali peristiwa-peristiwa tersebut.


Untuk membantu Anda menyelesaikan beberapa perasaan negatif Anda:


Ø Ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian, banyak ibu-ibu lain merasakan hal yang sama.


Ø Tingkatkan Kepercayaan diri Anda untuk tahu bahwa Anda seorang ibu yang baik, meskipun Anda mungkin memiliki perasaan yang sangat membingungkan tentang kelahiran bayi Anda


Ø Bicaralah dengan pasangan Anda tentang perasaan Andai (dia mungkin merasa tidak berdaya, marah, atau sedih). Ini dapat membantu Anda untuk memaafkan satu sama lain


Ø Berbagi pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin memahami perasaan Anda.


Ø Merekonstruksi pengalaman lahir Anda. Mengingat proses persalinan Anda secara detail menggunakan kata-kata membantu untuk mengurangi perasaan cemas yang mungkin Anda rasakan. Hal ini juga dapat mengubah cara Anda melihat diri Anda dan membantu Anda memahami apa yang sebenarnya terjadi yang bertentangan dengan apa yang Anda inginkan terjadi.Anda dapat menulis tentang kelahiran Anda atau merekamnya.


Ø Pegang bayi atau anak di tangan Anda dan berbagi perasaan positif dan peristiwa kelahiran Anda.


Ø Menulis atau menggambarkan perasaan Anda dalam jurnal.


Ø Menulis surat kepada orang-orang yang terkena dampak negatif Anda.


Ø Gabung kelompok pendukung bedah caesar / VBAC, atau menjadi bagian dari kelompok on-line dari ibu yang merasa seperti yang Anda rasakan.


Ø Pertimbangkan untuk mempersiapkan sebaik-baiknya proses kelahiran berikutnya.


Ø Ingat bahwa teman-teman atau keluarga Anda mungkin tidak mengerti perasaan anda namun mereka pasti mencoba untuk membantu Anda merasa lebih baik.


Ø Minta maat pada bayi Anda dan katakan padanya proses persalinan Anda


Ø Lakukan self healing atau relaksasi untuk menghilangkan perasaan negative Anda


Ø Berikan dan lakukan hypnoparenting untuk menghealing bayi Anda dari efek negative SC.


 




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Pillow Talk dalam Positif Parenting (Healing Birth Trauma)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 



Parenting adalah ilmu pengasuhan Anak , bagaimana mendidiknya, membimbing dan mengasuhnya dengan baik dan benar.


Positif parenting adalah memberikan pola asuh dengan cara yang positif.


Birth trauma adalah gangguan fisik maupun psikologis yang disebabkan adanya trauma sejak dalam kandungan maupun saat proses persalinan dan ini akan berefek sampai usia dewasa. Ini biasanya terjadi pada ibu yang stress selama proses kehamilan dan persalinan, maupun ibu yang bersalin dengan tindakan entah itu SC, Induksi, persalinan tindakan maupun persalinan normal yang traumatic. Selama dua puluh tahun, Dr Emerson telah mengamati dan merawat bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar. pengamatan klinisnya menunjukkan bahwa melahirkan caesar menyebabkan lebih banyak trauma, daripada melahirkan vagina, dan bahwa lebih dari sembilan puluh persen dari semua bayi yang lahir sesar menderita trauma psikologis dengan derajat yang bervariasi Persalinan Sc memiliki dampak fisik dan psikologis yang tidak diinginkan. Efek-efek fisik dan psikologis yang halus namun kuat, dan terjadi di tingkat bawah sadar dari jiwa bayi.


Efek gejala langsung yang mudah dikenali misalnya seperti bangun dan menangis tengah malam, menangis menjerit dan histeris, kesulitan makan, kesulitan pencernaan, kolik, dan lain-lain. Ada juga efek gejala jangka panjang seperti perasaan rendah diri, penampilan yang tidak konsisten, kesulitan dalam penyelesaian tugas, rasa bersalah kompleks, sering menunda pekerjaan, kesulitan bicara dan disfungsional perilaku dan perasaan, Autis bahkan hyperaktif.


Birth trauma memang benar-benar Ada dan banyak yang mengalaminya tanpa kita menyadarinya karena semuanya terekam di bawah sadar Anda.


Apa yang ditanyakan secara spontan seketika saat bayi anda baru saja lahir….pertanyaan pertama yang sering keluar dari mulut sang bunda adalah “Sehat tidak dok/bu bidan?”…dan saat itu jawaban dokter/ bu bidan adalah “sehat,,,,,,,”


kalimat sehat yang terlontar sebenarnya masih koma….belum titik!!! karena sehat yang dilihat saat itu adalah sehat secara fisik saja…sedangkan bagaimana konsidi kesehatan bayi itu secara mental dan spiritual??? semua baru bisa kita lihat dan amati setelah > 1 tahun kemudian.


dan sebagai orang tua apalagi ibu pastilah menginginkan anaknya sehat secara fisik, mental maupun spiritual. kenapa saya mengangkat tema ini dalam artikel saya, karena sampai saat ini banyak yang tidak menyadari bahwa ternyata trauma persalinan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan spiritual seorang anak.


Seorang bayi adalah suci adanya, saat itu sebagian besar irama otaknya adalah alfa, dimana apapun yang dia dengar dan dia rasakan dapat menjadi rekaman dalam pikiran bawah sadarnya yang dapat mempengaruhi kondisi mentasl dan spiritual nya di usia yang akan datang. trauma persalinan dapat disebabkan karena:


1. Persalinan yang lama dan menyakitkan


2. Proses Induksi persalinan


3. Rasa sakit yang menyiksa ibu saat proses persalinan


4. Perasaan hilangnya kendali /kontrol saat proses persalinan


5. Tingginya Tingkati intervensi medis


6. Secio Cesarea


7. Perlakuan yang kasar/kurang menyenangkan dari penolong persalinan (bidan, dokter/ paramedis)


8. Kekhawatiran akan keselamatan bayi


9. Bayi yang dirawat di dalam NICU


10. Trauma sebelumnya (contoh, di dalam masa kanak-kanak, dengan persalinan yang sebelumnya atau pelecehan seksual semasa anak-anak)


semua trauma-trauma diatas ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa anak kelak. satu jurnal penelitian yang sempat membuat mata saya terbelalak adalah sebuah penelitian dari Stanislav dengan judul “Birth Trauma and Its Relation to Mental Illness, Suicide and Ecstasy” disitu dikatakan bahwa trauma pada persalinan sangat berpengaruh terhadap kejadian sakit mental/jiwa, kecenderungan keinginan untuk bunuh diri, kecenderungan penggunaan ecstasy bahkan dikatakan juga bahwa kelainan-kelainan seperti homoseksual dan lesbian juga sangat dipengaruhi oleh trauma selama proses persalinan.


Setelah melihat film what babies want coba bandingkan proses persalinan normal dengan sc dan amati trauma yang terjadi pada anak jika di pisahkan dari ibunya segera setelah dilahirkan.


Sadari trauma itu dan lakukan healing/penyembuhan untuk mengobati trauma-trauma tersebut.


Bagaimana caranya? Dengan positif parenting juga hypnoparenting


Salah satu cara untuk healing trauma dan masalah dalam kehidupan sehari-hari pada anak adalah: Hypnoparenting dan salah satu tehnik sugesti yang bisa digunakan adalah


PILLOW TALK


Adalah metode sugesti langsung yang dapat dilakukan untuk anak usia 0 s.d 17 tahun


Pillow Talk dilakukan dengan cara memberikan sugesti saat anak sudah tertidur sehingga gelombang otaknya sudah turun ke irama Theta dan sebelum drop hingga ke irama Delta.


Langkah:


1. Ketahui dulu penyebabnya/masalahknya karena yang harus diobati adalah sumber masalahnya dan bukan gejalanya (ex: ngemut jempolè biasanya anak kyrang nyaman dan tidak nyaman dengan suasana sehingga mencari “pelarian” agar membuat dirinya merasa lebih nyaman)


2. Orang tua mempersiapkan diri sebelum memberikan pillow talk harus tenang dan rileks akan lebih baik ortu melakukan relaksasi terlebih dahulu.


3. Bisa dibantu dengan suara music relaksasi


4. Saat anak tertidur cukuplama (30 menit), ganggu sedikit dengan menggoyangkan tubuh atau kepalanya, agar gelombang otak naik ke Theta (diperkirakan gelombangnya saat itu adalah Delta)


5. Sambil membelai, bisikkan ke telinganya


“…(nama anak)…ini mama/papa sedang bicara dengan….(nama anak)…kalau ….(nama anak)…bisa mendengar, tolong gerakkan (tangan kanan/jari tangan/kepala/dsb bebas) kamu.”


Nah tunggu sejenak, sekitar 20 – 30 detik untuk respon yang diberikan. Kalu belum ada respon boleh di ulang lagi untuk konfirmasi. Tapi jangan terus-terusan menunggu respon kalau memang belum ada respon. Setelah ia memberikan konfirmasi berupa gerakan. Langsung masukkan sugesti denga kalimat sugesti yang tepat (ex: ini sugesti bagi anak yang sulit makan)


“….(nama anak)…, mama tahu kalau ….(nama anak)… anak tang baik dan sehat. Karena itu mulai sekarang ….(nama anak)… doyan makan apa saja ….(nama anak)… suka sekali terhadap semua makanan, termasuk sayuran dan buah sampai tubuh ….(nama anak)…tumbuh dengan sehat dan sempurna. Mulai sekarang sampai seterusnya ….(nama anak)… suka makanan sehat, doyan makan sayur dan setiap kali waktunya makan selera makan ….(nama anak)… muncul dan ….(nama anak)…makan dengan lahap dan enak. ….(nama anak)… makan dengan lahap[ sampai habis sehingga tubuh semakin sehat dan kuat.


*** Kalimat sugesti tersebut diulangi hingga 5-10 menit sambil membisikkan dengan nada bicara yang lembut dan tidak memerintah


*** Untuk kasus2 yang membutuhkan adaptasi karena sudah menjadi kebiasaan, lakukan minimal 5-7 hari berturut-turut dalam waktu yang sama. Hasilnya akan sangat bervariasi


*** tidak ada masalah apabila yang memberikan sugesti gentian antara papa dan mamanya selama sugesti yang diberikan masih sama.


6. Lakukan konfirmasi (seperti langkah pertama) dengan mengatakan: “….(nama anak)…sekarang mama/papa telah selesai bicara dengan ….(nama anak)… kalau ….(nama anak)… dengar dan setuju dengan ….(nama anak)… gerakkan (kepala, jari tangan, kaki dsb) tunggu sejenak untuk konfirmasi. Kalau setelah ditunggu beberapa saat belum ada respon lanjutkan ke langkah berikutnya.


7. Terminasi untuk menyelesaikan seluruh langkah sugesti katakana pada anak: ….(nama anak)…sekarang ….(nama anak)… tidur nyenyak sampai ….(nama anak)…merasa cukup tidurnya dan besok pagi bangun dalam keadaan b adan yang sehat, bugar, bahagia dan senang.” Ulangi 3x lalu ciup pipi atau keningnya sambil membelai


Saat yang paling tepat melakukan pillow talk:


a. Suasana tenang, nyaman dan monoton


Misalnya di saat:


Ø Pagi hari sebelum beraktifitas


Ø Malam hari menjelang tidur


Ø Saat anak rileks, cenderung lelah


Ø Saat menyusui (untuk bayi)


Ø Saat turun hujan


Ø saat bermain atau bercerita


Ø Saat tertidur.




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

VARISES VAGINA

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Banyak wanita menderita varises vulva atau vagina dan tidak tahu apa yang harus dilakukan tentang mereka. Nah semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang mengalaminya.


Apakah varises vagina dan varises vulva?


 


VARISES adalah pembuluh darah balik di bawah kulit atau selaput lendir (mukosa) yang melebar dan berkelok/melingkar akibat kelainan katup dalam pembuluh darah balik tersebut. Biasanya varises terjadi pada tangan dan kaki, namun pada beberapa orang dapat terjadi di tempat-tempat lain seperti pada lambung, rectum (usus besar dekat anus), vagina, skrotum, dan vulva (bibir kemaluan). Sekira 20-30% wanita mengalami varises, terutama pada kehamilan


Varises vagina adalah pembuluh darah yang terlihat menggembung di dinding vagina atau terasa menggembung di dalam vagina itu sendiri.


varises vulva adalah tonjolan vena yang melalui kulit vulva atau “bibir” vagina baik kulit atau mukosa di pintu masuk vagina.


Kadang-kadang varises vagina / vulva bisa sangat besar, membuat kulit vulva terlihat sangat abnormal. Pada umumnya varises tidak menyebabkan gejala yang terlihat hanyalah penonjolan pembuluh darah di bawah kulit atau mukosa. Pada varises vagina, pelebaran pembuluh darah akan terlihat di bawah lapisan selaput lendir vagina. Pada sebagian penderita varises, terutama varises pada kaki, kaki akan terasa berat, lelah dan nyeri yang bertambah apabila ia banyak berdiri atau duduk. Gatal-gatal atau perubahan warna kulit menjadi kebiruan juga merupakan ciri-ciri varises.


Pada kebanyakan wanita hamil yang mengalami varises vagina, persalinan normal masih dapat dilakukan, kecuali pada varises vagina yang sangat berat, dokter akan menganjurkan operasi sesar. Dokter akan dapat mengetahuinya ketika memeriksa panggul saat kehamilan atau pemeriksaan persalinan. Setelah persalinan, dengan sendirinya varises akan mengecil dan seringnya tidak mengganggu lagi. Apabila ibu hamil lagi, pada umumnya varises akan datang kembali.


Pendarahan karena varises vagina, pada umumnya terjadi saat persalinan karena pecahnya dinding pembuluh darah akibat trauma/laserasi jalan pada saat bayi lahir. Sangat jarang perdarahan akibat varises biasanya terjadi lama setelah persalinan


Seberapa banyak wanita yang menderita varises vagina ?


Tidak ada yang tahu berapa banyak perempuan menderita vagina / varises vulva karena tidak pernah ada penelitian yang dilakukan untuk menentukan berapa orang yang menderita.


Namun fakta yang terjadi di lapangan adalah:


· Sayai jarang melihat varises pada vagina atau vulva pada wanita yang belum hamil. · Kasus ini juga sangat jarang terjadi pada wanita yang bersalin dengan SC – kecuali jika wanita tersebut sebelumnya sudah pernah bersalin normal sebelum SC atau saat hamil sudah terdeteksi varises dan ini yang menjadi penyebab atau indikasi dilakukannya SC. · Hampir semua wanita dengan varises vagina atau vulva sebelumnya telah pernah bersalin secara normal/ persalinan pervagina · Satu dari 5 wanita dengan varises kaki memiliki beberapa varises vagina atau vulva – walaupun sebagian besar masih terlalu kecil untuk dilihat atau tidak terlalu menyebabkan masalah · Banyak wanita dengan varises vagina atau vulva tidak punya varises kaki  


Apa penyebab dari varises vagina dan vulva?


Hampir semua varises vagina atau vulva (penderita varises) berasal dari varises dalam panggul. Ada 2 indung telur di dalam panggul namanya ovarium Masing-masing memiliki urat yang sangat panjang disebut vena ovarium – ada satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri. Vena ovarium harus mengambil darah dari ovarium kembali ke vena besar sehingga dapat dipompa kembali ke jantung.


Jika katup berhenti bekerja dalam pembuluh darah, pembuluh darah di sekitar ovarium menjadi sanga besart – suatu kondisi yang disebut “varikokel ovarium” – atau sindroma kongesti pelvis.


Ada dua pembuluh darah lainnya di panggul yang bisa juga – disebut vena iliaka internal. terletak di panggul bagian bawah dan dapat menyebabkan masalah yang sama. Namun, jika cabang dari pembuluh darah ini terpengaruhi, dapat menyebabkan wasir atau varises di sekitar pantat dan anus.


Penyebab varises vagina dan vulva ini terutama karena tekanan dari uterus pada vena hipogastrikus dan iliaka. Usus besar yang terlalu penuh akibat sembelit juga merupakan faktor penting dalam timbulnya masalah ini.


Selain itu meningkatnya hormon selama kehamilan akan membuat dinding pembuluh darah melemah yang menyebabkan terjadinya pembesaran. Biasanya jika tedapat varises vagina selama hamil, maka akan muncul varises di kaki juga.


Selain akibat kondisi hamil, varises pada vagina ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan kortikosteroid serta adanya gangguan atau kelainan pada pembuluh darah yang membuatnya menjadi lemah sehingga varises mudah muncul.


Posisi berdiri duduk dalam jangka waktu yang lama merupakan faktor lain yang mendukung.


Varises ini dapat menghasilkan perdarahan serius dan bahkan fatal pada saat persalinan. Nah penanganannya jika ini terjadi yang harus dilakukan adalah mengosongkan uterus secepat mungkin ketika perdarahan terjadi, karena ini tidak dapat dikontrol. Ketika dokter telah menemukan varises tersebut dalam vagina pasien harus diberikan pengertian tentang bahaya perdarahan,


 


Apa gejala dari varises vagina atau vulva?


Gejala yang terkait dengan varises vagina atau vulva dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama:


Gejala yang terkait dengan pembuluh darah sendiri


Gejala yang terkait dari refluks vena pada panggul (kongesti vena panggul atau sindroma kongesti pelvis)


1 – Gejala dari varises vulva atau vagina


Varises di vagina atau vulva bisa sangat memalukan. ini yang membuat seseorang sangat tidak nyaman saat berhubungan intim. Jika cukup besar, mereka benar-benar dapat terlihat menggantung sehingga memalukan jika mengenakan bikini atau celana dalam model G string – dan jika sangat besar bisa menyebabkan sulit untuk buang air kecil dan dapat menghambat hubungan seksual.


2 – Gejala dari vena panggul dan varises panggul (PLT vena panggul / sindroma kongesti pelvis).


Varises di panggul wanita dapat mendorong salah satu struktur panggul menyebabkan gejala. Tergantung pada seberapa besar vena nya ini dapat menyebabkan gejala berikut: sensasi nyeri di panggul, Ketidaknyamanan saat hubungan seksual “dispareunia”.


Ada beberapa tes yang disarankan, tetapi hanya satu yang saat ini merupakan “Gold Standard” test – warna duplex ultrasound transvaginal.


Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa:


dupleks USG transvaginal Warna


ini adalah ujian standar yang menunjukkan aliran di pembuluh darah di panggul, dan tidak memerlukan jarum atau x-ray. Namun hanya akurat bila dilakukan oleh operator duplex sangat berpengalaman


Eksternal  dupleks USG warna(di kulit)


meskipun terdengar jauh lebih baik melakukan pemeriksaan “eksternal” scan bukan transvaginal scan, pembuluh darah yang letaknya terlalu jauh di dalam dan di sudut kurang dapat terdeteksi


MRI – Magnetic Resonance Imaging


tes ini dapat menunjukkan varises panggul besar dan menggunakan teknik aliran darah, bisa melihat beberapa aliran di pembuluh darah. Namun, mahal dan beberapa pasien dapat merasakan sesak ketika dilakukan scanner MRI.


Venogram (X-ray pembuluh darah dengan injeksi kontras)


venogram adalah penting dalam PENGOBATAN atau varises vagina dan panggul, tapi bukan merupakan tes yang bagus sekali untuk mendiagnosa atau menyelidiki kondis inii. Namun ini harus menggunakan X-ray (radiasi) di sekitar indung telur, harus menggunakan penyuntikan dan begitu invasif serta lebih mahal daripada USG dupleks


CT (atau CAT Scan – Axial Tomography terkomputerisasi)


CT memiliki banyak kelemahan yang sama seperti MRI – dan ini jangan dilakukan pada pasien dengan syndrom claustrophobia, dan pemeriksaan ini menggunakan sinar-X, sehingga dapat menyebabkan radiasi pada pelvis dan ovarium


Tindakan pencegahan


Hingga saat ini belum ada alat khusus untuk mencegah varises vagina pada ibu hamil. Namun bila ibu hamil rajin mengangkat kaki dengan cara menaruhnya di atas bantal kala tidur-tiduran atau membaca buku, sedikit banyak bisa membantu melancarkan aliran darah. Cara ini terbukti dapat mengurangi beban yang harus ditopang kaki. Hindari penggunaan sepatu, sebaiknya dengan hak maksimal 2 cm agar aliran darah tak terhambat. Kemudian saat tidur, usahakan jangan berbaring hanya dalam satu posisi untuk menghindari tekanan pada pembuluh darah di satu tempat.


 


Pengaruh pada proses persalinan Wanita hamil yang mengalami varises vagina, masih dapat melalui persalinan normal. Namun apabila varises pada vagina yang diderita cukup berat, dokter biasanya merekomendasikan operasi untuk meminimalkan risiko pecahnya kesalahan dinding pembuluh darah akibat trauma / laserasi jalan pada saat bayi lahir. Vagina varises jika tak terdekteksi dapat menyebabkan perdarahan lambat yang menyebabkan kematian ibu.


jadi varises vagina BUKAN INDIKASI UNTUK MELAHIRKAN SECARA SC


Nah bunda, semoga bermanfaat ya


Salam Hangat


Bidan Kita




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Manfaat Melahirkan Alami untuk Bayi

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.


Melahirkan adalah peristiwa yang dapat mengubah kehidupan baik menggembirakan dan maupun mengerikan, merupakan pengalaman terbesar dalam kehidupan.


Kelahiran dan cara seorang bayi di lahirkan menentukan kesehatan fisik dan jiwanya kelak. Banyak orang tua yang tidak benar-benar menyadari apa yang dibutuhkan oleh bayinya. Dan banyak pula dokter dan bidan yang tidak mengerti mekasnisme secara fisiologis yang terjadi pada masa transisi bayi baru lahir.


Para bidan dan dokter seringkali hanya mematuhi sebuah Standart Operating Prosedur yang sebenarnya itu hanya menguntungkan mereka bukan menguntungkan bagi si ibu apalagi bagi bayi baru lahir.


Apakah Anda pernah berfikir Apa yang benar-benar terbaik untuk bayi Anda? Apakah Anda pernah berfikir tentang apa yang di pikirkan dan bagaimana perasaan bayi Anda selama proses persalinan? Dan apakah Anda pernah berfikir tentang Apakah sebenarnya bayi Anda inginkan?


 


Artikel ini coba saya susun agar Anda tahu apa yang sebenarnya bayi Anda inginkan pada saat proses kelahirannya.



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


BAYI INGIN MENGHINDARI NYERI


Hal ini cukup logis untuk mengasumsikan bahwa bayi tidak ingin mengalami sakit.  Seperti kita ketahui banyak sekali intervensi dalam persalinan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan seperti memecah ketuban, melakukan induksi persalinan, Forcep, vaccum atau operasi dapat menyebabkan rasa sakit pada bayi dengan memaksa tengkorak bayi melewati panggul ibu dengan kekerasan, dan memaksa bayi keluar dari perut ibu dengan pisau bedah, atau rasa sakit yang tak terbayangkan dan tak terlukiskan ketika sebuah tang forcep yang besar terbuat dari besi baja menyeret kepala mereka keluar dari jalan lahir.


induksi persalinan dapat menyebabkan ketidakefektifan kontraksi yang “menghancurkan” atau mendorong kepala bayi dengan keras dan serta merta ke dalam panggul ibu berulang kali. Untuk beberapa Negara juga melakukan sunat atau cirkumsisi pada bayi baru lahir tanpa anesthesia sama sekali. Penyuntikan Vaksin juga menyakitkan. Beberapa prosedur yang begitu menyakitkan dan traumatis yang bayi seperti gagal untuk melakukan kontak mata dengan orang tua atau tidak bisa menyusu sama sekali segera setelah lahir.



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


BAYI INGIN dan MEMBUTUHKAN OKSIGEN


Bayi juga tampak menikmati darah dengan kandungan oksigen yang memadai. Apapun yang memampatkan tali pusat akan menyebabkan gawat janin dan jika tidak diatasi, kerusakan otak yang berpotensi ireversibel. Ini adalah mimpi terburuk dari setiap orangtua. Kekeruhan air ketuban dan posisi bayi posterior dapat menyebabkan bayi menekan tali pusatnya sendiri.


Posisi ibu yang berbaring terlentang juga menekan vena cava ibu yang merupakan urat nadi utama untuk memasok darah ke rahim. Ini juga dapat mengurangi suplai oksigen ke janin.


Selain itu banyak intervensi digunakan di rumah sakit yang dapat membatasi aliran darah ke rahim baik melalui kontraksi atau dari respon fight or flight dari ibu. Kontraksi yang diakibatkan oleh Pitocin dan Cytotec justru membatasi suplai darah ke rahim dan sering menyebabkan gawat janin yang dramatis sehingga pada akhirnya “mengharuskan” operasi Caesar segera. Kontraksi terlalu panjang atau kuat sebenarnya tercekik janin hanya memungkinkan janin untuk “bernapas” singkat di antara kontraksi. Karena pada dasarnya induksi membuat kontraksi tidak bisa terjadi sesuai dengan ritme alami tubuh.


Sejauh ini, intervensi yang paling umum yang benar-benar merampas hak bayi yang baru lahir sampai dengan sepertiga dari suplai darah mereka adalah praktek menjepit tali pusat segera setelah lahir. Tidak ada satupun penelitian ilmiah yang valid dan mendukung tindakan menjepit talipusat segera setelah bayi lahir. Denyutan pada talipusat tersebut selama kurang lebih 15-20 menit setelah lahir dan sebenarnya tali pusat yang berdenyut ini adalah bayi transfusi darah final dan vital bagi bayi. Darah tali pusat kaya dengan sel batang, zat besi, dan oksigen dan itu adalah 100% milik bayi. Tali pusat yang berdenyut selama masa transisi penting bayi untuk memasok oksigenasi pada paru. Selain potensi kerusakan otak permanen akibat kekurangan oksigen karena Tali pusat langsung dijepit, ini juga menyebabkan pasokan zat besi ke organ vital berkurang dan menyebabkan anemia. Cara termudah untuk menghindari anemia? Biarkan bayi mempertahankan darah yang menjadi hak mereka.



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


BAYI INGIN KESELAMATAN


Bayi ingin tinggal dalam kenyamanan di rahim sampai saatnya bayi itu harus keluar. Induksi dan SC yang dijadwalkan sebenarnya untuk kenyamanan ibu dan dokter.


Kebenaran yang disayangkan adalah bahwa hampir semua intervensi medis membawa risiko untuk ibu dan bayi. Bahkan, banyak dari intervensi sangat berbahaya bagi bayi yang mengakibatkan gawat janin yang menempatkan orang tua di bawah tekanan untuk mau mengikuti prosedur bahkan yang membawa potensi membahayakan lebih besar untuk bayi. Hampir tidak ada orang tua akan mengatakan tidak untuk sesuatu yang akan menyelamatkan anak mereka ketika denyut jantung bayi menurun drastis.



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


BAYI INGIN DISAMBUT DENGAN HANGAT OLEH KELUARGANYA


Coba bayangkan Ketika Anda datang ke dalam dunia untuk pertama kalinya. Bagaimana rasanya apabila ketika Anda ingin keluar dari rahim ibu namun diiringi teriakan kesakitan si ibu atau bahkan teriakan dan bentakan dari dokter atau bidan yang menyambut Anda. Kira-kira bagaimana perasaan Anda saat itu? Belumlagi kepala Anda yang harus menabrak berulang kali ke dalam tulang panggul ibu. Lalu Anda tiba-tiba terkena cahaya yang menyilaukan dan kerumunan mata yang mengintip antara masker yang menurupi mulut mereka?, padahal sebelumnya Anda merasa hangat dan nyaman ketika masih ada di dalam rahim, lalu 1 / 3 suplai darah Anda yang harusnya menjadi sumber oksigen ke semua organ tubuh Anda sipotong dari tubuh Anda serta merta? Kemudian tubuh Anda dibawa pergi dalam sarung tangan lateks oleh orang asing yang kemudain mengelap tubuh anda dengan handuk yang kasar dengan sentuhan yang kasar pula, menyuntik paha Anda, menyedot lendir dalam mulit dan hidung Anda tanpa perasaan, menimbang Anda di atas timbangan meja dingin. Dan Anda akhirnya diserahkan kepada ibu setelah beberapa saat lamanya. Coba bayangkan bagaimana perasaan Anda saat itu?


Sebaliknya, bayangkan ketika Anda pertama kali datang kedunia dengan suasana dan situasi yang berbeda. Anda tinggal di dalam rahim ibu sampai Anda berkembang maksimal dan siap mengikuti mekanisme alami bersalin yang cerdas dan memahami bahwa Anda siap untuk dilahirkan. Anda merasakan rahim ibu yang meremas dan memeluk Anda dengan kuat dan lembut ketika ada kontraksi uterus karena kontraksi uterus tang alami akan dengan lembut tapi tegas mendorong anda ke jalan lahir. Anda dapat mendengar suara akrab orang tua Anda dan mungkin suara music yang lembut dan sering Anda dengar setiap haris ketika Anda masih didalam rahim ibu. Mereka berbicara dengan Anda dengan hangat, member semangat pada Anda, dan memberitahu Anda bahwa mereka mencintai Anda dan tidak bisa menunggu lama untuk segera bertemu dengan Anda. Anda merasa akrab dengan irama tubuh ibumu yang pindah ke berbagai posisi yang memberikan banyak ruang untuk memutar tubuhmu ke posisi yang nyaman dan sempurna untuk masuk ke panggul dan dilahirkan, dan ketika kepala Anda nongol dan sedikit keluar melalui jalan lahir Anda mendengar suara dan nyanyian lembut bahkan doa yang dilantunkan oleh ibu, ayah dan para bidan yang menolong, dan ketika Anda lahir sepenuhnya ibu Anda langsung memeluk dengan penuh kasih dan Anda ditempatkan pada dada hangat ibu dalam hitungan detik. Anda berkedip sedikit dalam keremangan suasana ruangan saat itu dan mendengar suara ibu Anda untuk pertama kalinya. Anda merasakan cintanya dan melihat ke dalam sorot matanya saat Anda secara naluriah melekat kedada dan mencoba untuk menyusu dan menghisap payudara ibu Anda.Sementara itu tubuh Anda sedang diresapi dengan transfusi darah akhir yang akan memberikan Anda semua oksigen dan darah yang Anda butuhkan untuk memulai hidup sehat. menunggu payudara tubuhnya melepaskan oksitosin yang meningkatkan ikatan Anda, memproduksi ASI-nya, dan menyebabkan talipusat untuk menghentikan transfusi, plasenta melepaskan diri dari dinding rahim dan lahir sendiri secara alami. Kolustrum dari payudara ibu Anda adalah semua vitamin K yang Anda butuhkan.


Tidak ada vaksin hepatitis karena Anda tidak aktif secara seksual, tidak ada suntikan Vit K yang menyakitkan karena vit K yang anda punyai dalam tubuh sudah cukup, tidak ada prosedur lain yang menyakitkan.


Nah bunda coba bayangkan dan renungkan.


Bayi Anda hanya menginginkan itu…menginginkan rasa nyaman, oksigen dan kehangatan.


Keep spirit of Gentle Birth


Salam Hangat


Bidan Kita




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Lilitan Tali Pusat Bagaimana Nich?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.


Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta.


Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.


Ukuran : Pada saat aterm (cukup bulan) funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat persalinan.


Penyebab perbedaan panjang tali pusat tidak diketahui, namun panjang kabel diperkirakan mencerminkan gerakan janin dalam rahim. Tali pusat yang pendek berhubungan dengan gangguan gerakan janin, serta terlepasnya talipusat di dalam kandungan. Walaupun tali pusat pendek menyebabkan ketidakmampuan beberapa janin untuk dilahirkan pervagina, data yang tersedia menunjukkan bahwa persalinan per vagina dapat berlangsung dengan kabel sependek 13 cm. Apabila tali pusat terlalu panjang ini berhubungan dengan lilitan tali pusat.


Fungsi tali pusat yaitu :


1. Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.


2. Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.


Lilitan Tali pusat


Kejadiannya Lilitan tali pusat di leher dijumpai pada sekitar 20% dari persalinan normal. Sedangkan lilitan tali pusat dua kali di leher, dijumpai pada 2,5% persalinan dan hanya 0,2% kejadian lilitan tali pusat tiga kali di leher. Pada dasarnya lilitan tali pusat tidaklah terlalu membahayakan. Lilitan tali pusat menjadi bahaya ketika memasuki  proses persalinan dan terjadi kontraksi rahim (mulas) dan kepala janin mulai turun memasuki saluran persalinan.


Lilitan tali pusat menjadi semakin erat dan menyebabkan penekanan atau kompresi pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi akan berkurang, mengakibatkan bayi menjadi sesak atau hipoksia


Mengapa terjadi lilitan tali pusat?


1. Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak sehingga memungkinkan bayi terlilit tali pusat. Pada kehamilan kembar dan air ketuban berlebihan ataupolihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat meningkat.


2. Tali pusat yang panjang dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm. Namun tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm


3. Polihidramnion atau air ketuban yang terlalu banyak kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.


Penyebab bayi meninggal karena lilitan tali pusat?


1. Puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Biasanya terjadi pada trimester pertama atau kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas.


2. Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen. Kematian bayi pada trimester pertama atau kedua sering disebabkan karena puntiran tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah. Ini mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut umumnya bayi masih bergerak dengan bebas. Hal tersebut menyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin mengalami kekurangan oksigen.


3. Polihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.


4. Panjangnya tali pusat dapat menyebabkan bayi terlilit. Namun, tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Panjang pendeknya tali pusat tidak berpengaruh terhadap kesehatan bayi, selama sirkulasi darah dari ibu ke janin melalui tali pusat tidak terhambat.


Bagaimana Mengatasinya?


1. Melalui pemeriksaan teratur dengan bantuan USG untuk melihat apakah ada gambaran tali pusat di sekitar leher. Namun, tidak dapat dipastikan sepenuhnya bahwa tali pusat tersebut melilit leher janin atau tidak. Apalagi untuk menilai erat atau tidaknya lilitan. Namun, dengan USG berwarna (collor dopper) atau USG 3 dimensi, Anda dapat lebih memastikan tali pusat tersebut melilit atau tidak di leher janin, serta menilai erat tidaknya lilitan tersebut


2. Penatalaksanaan ini hanya bisa dilakukan saat inpartu/dalam persalinan dengan memberikan oksigen pada ibu dalam posisi miring. Namun, bila persalinan masih akan berlangsung lama dan detak jantung janin semakin lambat (bradikardia), persalinan harus segera diakhiri dengan tindakan operasi caesar.


Tanda-tanda bayi terlilit tali pusat


1. Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah janin (kepala atau bokong) belum memasuki bagian atas rongga panggul.


2. Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun telah dilakukan usaha untuk memutar janin (Versi luar/knee chest position) perlu dicurigai pula adanya lilitan tali pusat.


3. Tanda penurunan detak jantung janin di bawah normal, terutama pada saat kontraksi rahim.


4. Dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG khususnya color doppler dan USG 3 dimensi dapat dipastikan adanya lilitan tali pusat


Dalam pimpinan persalinan terutama kala dua observasi, DJJ sangatlah penting segera setelah his dan refleks mengejan. Kejadian distress janin merupakan indikasi untuk menyelesaikan persalinan sehingga bayi dapat diselamatkan. Jika tali pusat melilit longgar dileher bayi, lepaskan melewati kepala bayi namun jika tali pusat melilit erat dileher, lakukan penjepitan tali pusat dengan klem di dua tempat, kemudian potong diantaranya, kemudian lahirkan bayi dengan segera. Dalam situasi terpaksa bidan dapat melakukan  pemotongan tali pusat pada waktu pertolongan persalinan bayi.


Banyak yang berfikir dan mengira bahwa lilitan tali pusat itu berbahaya dan herannya banyak orang tua yang dengan mudahnya percaya kepada sang dokter ketika sang dokter dengan lantangnya memutuskan untuk caesar hanya karena sang bayi ada lilitan di lehernya. Padahal sebenarnya tidak demikian.


Tali pusat melilit disekitar leher bayi adalah hal yang biasa terjadi. ini adalah peristiwa yang sangat umum, terjadi pada sekitar sepertiga dari semua kelahiran. Mengapa bayi bisa terlilit tali pusat? Ya karena selama di dalam kandungan bayi bergerakk dan di sekitarnya pula ada tali pusat.


Beberapa hal yang musti di ketahui oleh Anda adalah bahwa Tali pusat ditutupi dengan lapisan pelindung tebal yang dikenal sebagai Wharton Jelly. Wharton jelly, ini adalah zat yang mirip gelatin. Zat ini bentuk awal pada saat kehamilan dan menjaga pembuluh darah pada bagian tali pusat tetap terlindungi. Wharton jelly adalah sumber yang kaya sel induk. Wharton jelly sebagian besar terdiri dari mucopolysaccharides (Asam hyaluronic dan kondroitin sulfat). ini juga berisi beberapa fibroblas dan makrofag. Nah dengan adanya Wharton jelly ini maka dia melindungi arteri dan vena dalam tali pusat jadi walaupun dia melilit di leher bayi tapi tetap lentur dan arteri juga vena tetap tidak tertekan. Jadi biasanya tidak menimbulkan masalah bagi bayi.


Pada saat kelahiran, setelah kepala bayi keluar, bidan atau dokter akan memeriksa sekitar leher bayi untuk memeriksa apakah ada lilitan tali pusat atau tidak. Biasanya tali pusat tersebut  cukup longgar di leher bayi, namun jika terlalu ketat biasanya ketika kita menunggu beberapa saat maka perlahan tapi pasti lilitan tersebut tetap bisa dilonggarkan, biasanya pada kasus demikian sang ibu di larang untuk mengejan dulu tetapi cukup melakukan nafas terengah-engah sehingga menghindari mengejan,, ini dilakukan untuk memberi kesempatan di tali pusat untuk melonggar terlebih dahulu.


Namun Terkadang tali pusat melilit terlalu ketat sehingga tali pusat terpaksa harus di potong sebelum bayi lahir seluruhnya. Ini dilakukan oleh bidan atau dokter dengan menempatkan dua klem pada tali pusat dan memotong nya. Hal ini di lakukan terutama jika bidan atau dokter melihat bayi tidak lagi mendapatkan nutrisi dari ibu melalui plasenta dan harus segera di lahirkan dengancepat karena asfiksia (kekurangan oksigen). Namun Kadang-kadang bayi akan lahir begitu cepat sehingga tidak satu pun dari metode ini dapat digunakan


Berikut adalah beberapa poin penting untuk diingat tentang lilitan tali pusat di sekitar leher:


1. Bayi Anda tidak bernapas ketika masih berada di rahim Anda, dia mendapatkan oksigen dari tali pusatnya. Jadi jangan ngebayangin kalau lilitan berarti dia tercekik lehernya dan tak bisa bernafas karena bayi di dalam rahim belum bernafas menggunakan hidung atau paru-paru.


2. Ketika ibu sehat maka tali pusat akan sangat kuat, lentur dan super tahan lama.


3. Bayi Anda memiliki banyak mekanisme pelindung dan Di dalam tali pusat bayi Anda pelindungnya adalah sesuatu yang disebut “Wharton Jelly.”


4. Wharton Jelly putih dan sangat tebal.


5. Jika Anda sehat, tali pusat bayi Anda akan memiliki banyak bahwa “Jelly” yang membantu tali pusat tidak terlalu ketat dan lebih lentur. Ini adalah alasan lain mengapa gizi seimbang sangat penting


6. Lilitan Tali pusat hampir tidak pernah menimbulkan masalah besar.


7. Dalam kebanyakan kasus, tidak perlu untuk memotong tali pusat dari sekitar leher bayi Anda sebelum ia lahir seluruhnya


8. Jika ada lilitan terlalu ketat, maka bidan/dokter harus segera membawa bayi dengan posisi mendekat dengan tubuh ibunya (jadi melengkung ke atas) sehingga memungkinkan tali pusat tidak putus.


9. Memotong tali pusat bayi Anda sebelum tubuhnya lahir seluruhnya ternyata dapat  “mencekik”-nya seperti memotong suplai oksigennya secara tiba-tiba, sehingga Bayi Anda mungkin memiliki masa transisi yang sulit.


10. Bayi yang gerakannya aktif dalam rahim biasanya memiliki tali pusat yang lebih panjang.


Lilitan tali pusat berarti bahwa Anda tidak akan memiliki prolaps tali yang merupakan darurat medis dan akan memerlukan tindakan SC


Daftar Pustaka:


Gary F Cunningham, etc. 2005. ” Obstetri Williams “. Jakarta : EGC. S. A Goeslan. 1990. ” Ilmu Kebidanan “. Jakarta : Balai Pustaka. Farrer Helen. 1999. ” Perawatan Maternitas “. Jakarta : EGC. Henderson, Christine. 2005. ” Konsep Kebidanan “. Jakarta : EGC. Salmah, etc. 2006. ” Asuhan Kebidanan Antenatal “. Jakarta : EGC. http://www.kompas.co.id/ver1/Kesehatan/17/085333.htm. Penulis : Evy Rachmawati. ” Keajaiban dari Darah Tali Pusat “.  Tabloid Ibu Anak. ” Mother And Baby “. Update : Monday, 07 Feb 2005 Pukul 14:10:00 WIB. Bari Abdul Saifuddin, Noroyono Wibowo. 2008. ” Plasenta, Tali Pusat, Selaput Janin dan Cairan Amnion “. Kuliah Obstetri Ginekologi. Jakarta : FKUI. Mochtar Rustam. 1998. ” Sinopsis Obsetri “. Jakarta : EGC. Verralls Sylvia. 1997. ” Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan “. Jakarta :EGC. Salmah, etc. 2006. ” Asuhan Kebidanan Antenatal “. Jakarta : EGC.




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Maternal Newborn Optimal Health: Five Good Reasons for Extended-Delayed Cord Clamping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 


Sumber : Gloria LeMay (http://www.lotusfertility.com)



 


Here’s some of the thoughts and ideas I have gleaned over the years about leaving the umbilical cord intact until  at least the placenta is birthed (extended delayed cord clamping) or not cutting it at all (lotus birth).


1.  Leaving the cord to pulse does “no harm” and therefore should be encouraged. If you can think  about what Nature intended, our ancestors way back before scissors and clamps were invented must have had to  wait to deal with the cord/placenta at least until the placenta was birthed. They probably chewed it, ground it with  rocks, or burned it through with hot sticks from the fire. The little teeth on the clamps indicate the traumatizing of  the vessels is necessary to quell bleeding. [Editor’s Note – Some midwives say that if you delay cutting the cord  until an hour or so after the birth, there will be no bleeding at all from the stump.] 2.  Leaving the cord alone slows down the “fire drill” energy that many birth attendants get into after  the baby is born. Leaving off the busyness of midwifery for a half hour allows the mother and baby undisturbed  bonding time without a “project ” going on i.e. the cord cutting instructions, explanations, jokes, etc. The father,  too , is undisturbed and able to enjoy this “high” time without focusing on a job at hand. 3.  Preventing brain lesions is important. Educator Joseph Chilton Pierce in his book “Magical Child” makes  reference to studies that were done on primates who gave birth in captivity and had early cord clamping.  Autopsies of the primates showed that early cord clamping produced unusual lesions in the brains of the animals.  These same lesions were also found in the brains of human infants when autopsied. 4.  In Rh neg women, many people believe that it is the clamping of a pulsing cord that causes the  blood of the baby to transfuse into the blood stream of the mother causing sensitization problems.  Robert S Mendelsohn, M.D., in his book “How to Have a Healthy Child. . . In Spite of Your Doctor” blames the  whole Rh neg problem on too quick clamping of the cord. Especially in Rh neg mothers I urge midwives to wait  until the placenta is out before thinking about cord clamping. 5.  I think it is interesting that scientists are now discovering that umbilical cord blood is full of valuable T-cells  which have cancer fighting properties. A whole industry has sprung up to have this precious blood extracted from  the placenta, put in a cooler with dry ice, and taken to a special storage facility to be ready in case the child gets  cancer at some time in the future. This is human insanity of the first order. That blood is designed by Nature  to go into that child’s body at birth, not 30 yrs later! We need to acknowledge that there are things about the  newborn circulation and blood composition that we just don’t know and we need to bet that Mother Nature had  things figured out pretty well for us to survive this long. Something to think about:  Maybe the supposed need for Vitamin K in the newborn comes out of early cord  clamping?  In my midwifery work (800 births) and practice of extended-delayed umbilical cord care, I have only  given Vit K to one baby (on Day 8 after having blood on the umbilicus every day < l tsp.–it was probably  unnecessary). I have only had one Rh neg woman who showed fetal cells in her blood (she had had a bad fall 2  days prior to birth). We have waited hours before cutting the cord and one couple never did cut it (just carried baby, cord and  placenta around together for days…). The nice thing about that was that it really limited the postpartum visitors  list! This is called Lotus Birthing and midwife Jeanine Parvati Baker is the modern goddess of that old frontier  method. If a baby needs resuscitation, it is important to leave the cord and do all work on Mom’s body. Cutting the back up  oxygen supply doesn’t make any sense at all. (The only time I cut a cord before the placenta comes out is if I have a mother in a water tub and I’m specifically  worried about blood loss. Then you want to get both out onto a dry surface quickly and sometimes it’s easier to  hand baby over to an adult while Mom is lifted separately).


 




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Ayo Tunda pemotongan Tali Pusat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

mengapa harus momotong tali pusat segera jika itu ternyata berbahaya bayi buah hati kita.


{youtubejw}RoHg-Vg95pg{/youtubejw}




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Delayed Umbilical Cord Part 4

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

{youtubejw}t5CelB63QR8{/youtubejw}




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

delayed umbilical cord part 3

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

{youtubejw}SYhWzAjjRu8{/youtubejw}




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Delayed Umbilical Cord Part 2

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

{youtubejw}YDLywaBTd-o{/youtubejw}


 




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.