Tidak hanya anak-anak, tentunya penyakit difteri bisa menyerang siapa saja. Tentunya ini menjadi salah satu wabah penyakit yang perlu diwaspadai karena bentuk penyebaran dari penyakit ini memang terbilang cukup cepat dan juga cukup mudah. Difteri memang kerap dikaitkan dengan gangguan penyakit yang ada ditenggorokan. Namun, ternyata penyakit ini menyimpan berbagai dampak yang tentunya membuat banyak orang merasa takut akan penyakit yang satu ini.
Meskipun memang terbilang penyakit ini bisa diobati, namun tentunya menjaga kesehatan dan juga sistem imun tubuh yang baik setidaknya dapat menghindarkan kita dari penyakit tersebut. Penyakit difteri yang terjadi pada dewasa tentu mempunyai bahaya yang sama seperti pada difteri pada anak-anak. Bahkan di dalam suatu kondisi tertentu, orang dewasa akan mudah terinfeksi dan menjadi agen penularan akan penyakit yang satu ini. Meskipun penyebab dan juga gejala yang hampir sama pada gejala yang terjadi pada anak-anak. Tentunya, ada yang membedakan difteri pada anak-anak dan juga difteri yang terjadi pada orang dewasa. Seperti apakah difteri pada orang dewasa? Yuk kita simak langsung pemaparan kami berikut ini!
Gejala-Gejala Difteri Pada Orang Dewasa
Beberapa tanda dan gejala difteri pada orang dewasa tentunya menjadi salah satu ciri yang paling mudah bagi kita untuk menentukan penyakit tertentu. Berikut ini beberapa tanda dan juga gejala penyakit difteri yang terjadi pada orang dewasa diantaranya:
Sakit tenggorokan
Gejala difteri pada orang dewasa juga tidak bisa lepas dari rasa sakit yang terjadi pada tenggorokan. Tentunya, gejala difteri pada orang dewasa yang ditandai dengan sakit tenggorokan yakni terjadinya peradangan yang terjadi pada selaput lendir di area sekitar tenggorokan dan juga rongga mulut. Mungkin pada awalnya memang sangat sulit untuk membedakan antara sakit tenggorokan dan juga penyakit defteri karena memang memiliki gejala yang hampir sama. Akan tetapi, setelah selang beberapa hari akan mulai menunjukkan tanda dan juga ciri yang cukup khas dari penyakit difteri ini.
Berikut ini ada beberapa ciri yang membedakan antara sakit tenggorokan dengan penyakit difteri, diantaranya:
Dari Segi Penyebab
– Sakit tenggorokan
Jika dilihat dari segi penyebabnya tentunya sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya flu, infeksi bakteri, merokok, zat kimia dan juga zat lainnya yang menyebabkan iritasi pada tenggorokan serta udara lingkungan yang cukup kering.
– Difteri
Untuk penyakit difteri tentunya disebabkan oleh terinfeksinya tenggorokan oleh bakteri yang disebut dengan Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini memang sangat menular melalui dahak, lendir, bersin dan juga ingus dari seseorang yang menderita penyakit difteri ini. Intinya, orang yang menghirup udara yang sudah terkontaminasi oleh penyebaran bakteri ini bisa secara mudah tertular akan penyakit ini.
Dalam hal ini tentunya difteri tidak disebabkan secara langsung oleh virus. Namun, virus difteri di sini yakni Lysogenic bacteriophages menginfeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae. Jadi sebenarnya, bakteri ini juga sudah mengalami infeksi sebelumnya. Hal ini tentunya bakteri Corynebacterium diphtheriae tidak bisa memproduksi toksin tanpa adanya virus yang menginfeksinya tersebut.
Dari Segi Gejala
– Sakit tenggorokan
Untuk gejala pada sakit tenggorokan tentunya bisa ditandai dengan beberapa ciri diantaranya muncul kemerahan mulai yang terjadi pada langit-langit mulut hingga ke tenggorokan yang terkadang terlihat seperti luka. Untuk orang yang mengalami sakit tenggorokan ini tentunya hanya akan mengalami radang tenggorokan seperti biasa tanpa adanya selaput.
Pada orang yang mengalami radang tenggorokan biasa tentunya tidak akan mengalami suara pernapasan bernada tinggi yang tentunya disebabkan oleh adanya sumbatan di tenggorokan dan juga kotak suara. Selain itu, pada orang yang mengalami sakit tenggorokan tentunya tidak akan ada kesulitan ketika ia bernapas, namun pada beberapa kasus akan menyebabkan demam yang disertai dengan badan yang terasa sangat lemas.
– Difteri
Sedangkan untuk penyakit difteri tentunya akan mulai muncul selaput yang berwarna putih hingga abu-abu yang terjadi pada tenggorokan yang bernama pseudomembran. Selaput ini juga bisa muncul di beberapa rongga hidung. Untuk orang yang mengalami difteri tentunya akan mengeluarkan suara seperti sedang bernapas atau yang disebut dengan stridor. Stridor ini tentunya suatu kondisi dimana suara pernapasan bernada tinggi yang tentu dapat disebabkan oleh sumbatah yang terjadi di tenggorokan.
Segi Bahaya
– Sakit Tenggorokan
Jika dilihat dari segi bahayanya, tentunya sakit tenggorokan ataupun radang tenggorokan tidak menyebabkan dampak ataupun bahaya yang terlalu signifikan. Hanya mungkin Anda akan mengalami kesulitan dalam beberapa hal seperti gangguan ketika Anda makan dan juga menelan. Namun, jika tidak ditangani tentunya akan menyebabkan nyeri dan juga kelemahan otot serta kesulitan ketika bernapas.
– Difteri
Untuk tingkat bahaya pada penyakit difteri tentunya tidak bisa diragukan lagi. Hal ini dikarenakan penyakit difteri memang memiliki gejala yang lebih parah dibandingkan dengan sakit dan juga radang pada tenggorokan. Dalam hal ini tentunya penyakit difteri bisa menyerang selaput lendir (mukus) yang terjadi pada saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan dan juga masuk ke dalam beberapa bagian tubuh lain yang terdapat selaput lendirnya. Bakteri difteri ini tentunya bisa menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang disebut dengan Eksotosin yakni racun dengan sifat yang sangat mematikan. Eksotosin juga tentunya bisa menyebabkan neuritis ataupun kerusakan sel-sel saraf sehingga bsia menyebabkan gangguan pada kerusakan sistem pernapasan, gagal pernapasan yang berujung pada kematin serta gangguan penglihatan.
Muncul Pseudomembran
Gejala difteri yang terjadi pada orang dewasa juga ditandai dengan munculnya Pseudomembran. Selaput ini tentunya munculnya selaput berwarna putih dan abu-abu yang terjadi pada tenggorokan. Selaput tersebut tentunya terbentuk dari tumpukan sel-sel yang mati dan juga rusak akibat toksin yang dihasilkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Selaput lengket yang ada di jaringan tenggorokan dibawahnya jika terkelupas, maka akan mengeluarkan darah.
Demam Ringan
Gejala lain yang menjadi indikasi adanya penyakit difteri ialah seseorang tersebut akan mengalami demam ringan dan tidak terlalu tinggi. Namun ada juga beberapa orang yang mengalami demam yang sangat tinggi berkisar antara 30 derajat celcius.
Leher Bengkak
Pada orang dewasa tentunya ia akan mengalami pembengkakan yang terjadi pada kelenjar limfa. Hal ini tentunya bia diketahui dari pembengkakan bagian leher yang disebut dengan istilah bull neck karena leher tersebut terbilang memiliki ukuran yang cukup besar.
Otot Terasa Nyeri & Tubuh Lemas
Pada orang dewasa yang mengalami difteri tentunya akan juga mengalami nyeri pada otot-ototnya. Kondisi ini tentunya akan menyebabkan tubuh terasa lemas dikarenakan adanya inflamasi pada jaringan otot sebagai penyebab terjadinya rasa nyeri tersebut.
Sesak Napas
Gejala selanjutnya yang menjadi salah satu ciri yang menandai penyakit difteri pada orang dewasa. Hal ini dikarenakan Corynebacterium diphtheriae yakni salah satu bakteri yang cukup berbahaya dan juag menghasilkan racun atau toksin yang bernama ekstoksin. Racun ini tentunya bisa merusak beberapa sel-sel sehat pada tubuh.
Pada awalnya racun difteri ini merusak jaringan pernapasan bagian atas sehingga menyebabkan penderita mengalami kesulitan untuk bernapas. Racun difteri disini tentunya bisa melumpuhkan otot diafragma sehingga berujung pada hilangnya kemampuan menarik dan juga mengeluarkan napas. Ini tentunya yang menyebabkan tahapan bahaya yang terjadi pada penyakit difteri sehingga berujung pada kematian.
Jantung Berdebar
Selain kesulitan untuk bernapas, penyakit difteri juga bisa menyebabkan orang dewasa mengalami jantung berdebar. Ekstoksin yang telah dihasilkan oleh bakteri difteri tentunya tidak hanya menyerang sistem pernapasan bagian atas saja. Namun akan terbawa oleh darah sehingga akan menyerang organ-organ penting lain di dalam tubuh seperti jantung dan juga ginjal.
Dalam hal ini tentunya masuknya racun difteri ke bagian organ jantung bisa menyebabkan gejala jantung yang berdebar-bedar denagn detak yang terkadang tidak beraturan. Kondisi ini tentunya jika tidak segera diatasi, maka akan menyebabkan terjadinya kerusakan otot jantung dan juga gagal jantung. Untuk itu, jika Anda sampai mengalami gejala yang seperti ini tentunya alangkah baiknya jika Anda segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Fakta-Fakta Mengenai Penyakit Difteri Yang Wajib Anda Ketahui
Banyak yang menganggap bahwa penyakit difteri memang lebih mengerikan dan termasuk ke dalam salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Wabah difteri di sini tentunya akan menyerang suatu daerah dan dengan sangat cepat menyebar sehingga sangat mudah untuk menularkan wabah ini kepada antar individu. Terlebih jika sistem imunitas tubuh di daerah tersebut sangatlah buruk.
Pada kasus difteri yang ada di Indonesia memang terbilang sangat langka. Akan tetapi, karena beberapa faktor kesenjangan sistem imunitas tubuh yang kurang, maka difteri akan kembali mengancam jiwa. Untuk menambah wawasan Anda, berikut kami rangkum beberapa fakta-fakta mengenai penyakit difteri yang dirasa memang sangat menarik untuk kita bahas seperti pada berikut ini:
Difteri Penyebab Kematian
Fakta pertama yang harus Anda tahu mengenai difteri ialah bahwa penyakit difteri ini termasuk ke dalam salah satu jenis penyakit yang sangat mematikan. Hal ini dikarenakan penyakit difteri memang menjadi salah satu penyakit difteri sebagai penyebab kematian. Menurut CDC, 1 dari 10 penderita difteri dilaporkan meninggal dunia meskipun memang sudah mendapatkan perawatan intensif sebelumnya. Jika tidak mendapatkan perawatan dan juga pengobatan dimungkinkan 1 dan 2 penderita difteri akan meninggal dunia. Kematian yang disebabkan oleh penderita difteri tentunya bisa terjadi karena adanya komplikasi seperti kerusakan saraf, kerusakan otot jantung, infeksi paru-paru, dan juga gagal jantung.
Bakteri Dapat Mengalami Infeksi
Fakta penyakit difteri yang kedua tentunya terbilang cukup menarik. Penyakit difteri ini disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae dimana bakteri ini terinfeksi oleh virus. Bakteri ini tentunya tidak berbahaya sampai pada akhirnya terinfeksi dengan virus. Jika sudah terinfeksi, maka akan berdampak buruk bagi tubuh kita. Jika infeksi disebabkan oleh bakteri yang telah terinfeksi oleh virus, bakteri difteri yang belum terinfeksi ini tentunya tidak bisa menyebabkan bakteri menjadi terinfeksi.
Bagaimanapun juga, menjaga tubuh agar tidak terinfeksi oleh kuman dan juga virus memang menjadi sebuah keharusan bagi Anda. Untuk it, memang sangat penting bagi Anda untuk tetap menjaga agar tubuh tetap sehat dan juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang cukup baik. Itulah beberapa gejala difteri pada orang dewasa yang wajib Anda ketahui. Semoga bermanfaat!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.