• Download Anz Komik Apk

    Anz Komik adalah aplikasi baca komik gratis dengan lebih dari 1000 judul komik mulai dari Manga, Manhwa dan Manhua yang sudah dirilis dalam versi bahasa Indonesia.

  • Tujuan Pembentukan LBB

    Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:

  • Daftar lagu soundtrack piala dunia (1990-2018)dan piala eropa (2000-2020)

    1.Gianna Nannini dan Edoardo Bennato-Un'estate (World Cup 1990) 1.1 We Are the Champions - Queen (World Cup 1994) 2.Ricky Martin - La Copa De La Vida (World Cup 1998)...

Tampilkan postingan dengan label All About Childbirth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label All About Childbirth. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Juli 2019

“Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar, nyaman, aman, normal, sehat, selamat dan tepat waktu?


Rasanya hampir semua ibu di dunia ini mendambakan itu semua.


Namun apa jadinya jika sejak hamil Anda sudah berniat untuk melahirkan normal tanpa intervensi, namun kenyataannya umur kehamilan Anda melewati Hari Perkiraan Lahir? Bahkan hingga hampir 42 minggu tanda persalinan-pun tak kunjung datang! Apakah Anda harus datang ke rumah sakit  dan harus segera diinduksi?


Oh…Belum tentu ….mari kita periksa , check dan re check lagi dengan mengkaji dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:



  1. Apakah Anda benar-benar “terlambat”?

  2. Tetapi bagaimana jika Anda benar-benar terlambat?

  3. Bagaimana jika Anda menolak induksi persalinan?

  4. Apakah ada Mekonium

  5. Apakah akan di lakukan tindakan Menyapu Membran Serviks

  6. Apakah ada alternatif untuk induksi

  7. Apakah bayi Anda dalam posisi yang tepat?

  8. Cerita tentang kehamilan lewat waktu


Apakah Anda benar-benar “terlambat”?


Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan aterm adalah usia kandungan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode terjadinya persalinan normal.


Namun, sekitar 3,4-14% atau rata-rata 10% kehamilan berlangsung sampai 42 minggu atau lebih. Angka ini bervariasi dari beberapa penelitian bergantung pada kriteria yang dipakai.


Kehamilan lewat waktu atau istilah dalam dunia kebidanan di sebut Serotinus, adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Neagele dengan siklus haid rata-rata 28 hari dan belum terjadi persalinan.


Kehamilan lewat waktu merupakan salah satu kehamilan yang beresiko tinggi, di mana dapat terjadi komplikasi pada ibu dan janin. Diagnosis usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan usia kehamilan, seperti rumus Naegele atau dengan tinggi fundus uteri.


Apasih sebenarnya rumus Neagele?


Rumus Naegele


Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter kandungan di Jerman yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah sebagai berikut:


Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!


Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret. Misalnya, HPHT Anda adalah 18 Januari 2020, maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:


Tahun: tetap 2020


Bulan: 1+9 = 10


Hari: 18+7= 25


Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 25 Oktober 2020.


Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jadi, jika hari pertama haid terakhir Anda adalah 5 Mei 2020 maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:


Tahun: 2020+1= 2021


Bulan: 5-3=2


Hari: 5+7= 12


Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 12 Februari 2021.


namun rumus diatas ada beberapa kelemahan.


Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!


Nah, lalu bagaimana dengan ibu ibu yang siklus menstruasinya kurang dari 28 hari atau lebih? atau bahkan tidak teratur?


gunakan rumus PARIKH


Cara penghitungan dilakukan dengan menghitung saat terjadinya ovulasi, yaitu lama siklus menstruasi dikurangi 14 hari.


Siapa sih yang tidak ingin melahirkan lancar “Hamil Lewat Waktu” – Antara Galau dan Excited!


Misalnya, HPHT pada tanggal 1 Januari 2019. Jika siklus menstruasi 28 hari, maka setelah dihitung dengan rumus Naegele, HPL-nya adalah 8 Oktober 2019. Namun jika siklus menstruasi ternyata adalah 35 hari, maka dengan rumus Parikh, tanggal persalinannya menjadi: HPHT + 9 bulan + (35-21) hari = 15 Oktober 2019.


Apakah hasil perhitungan menurut dua rumus diatas selalu Akurat?


HPHT memang tidak selalu menjadi patokan yang tepat untuk menghitung tanggal persalinan. karena, faktor lain lebih sulit diprediksi, misalnya hari pertama ovulasi atau kapan hubungan seksual terakhir yang menyebabkan kehamilan. Sementara HPHT adalah hari yang paling mudah diingat dan dicatat oleh hampir semua wanita.


Penghitungan waktu lahir dengan rumus atau kalkulator kehamilan ini hanya perkiraan. Sangat mungkin jika bayi lahir lebih awal atau lebih lama dari yang tanggal perkiraan.


Dengan rumus Naegele, hanya 4% ibu hamil yang melahirkan tepat pada HPL. Namun, 90% ibu hamil akan melahirkan dalam 3 minggu di sekitar HPL yang telah ditentukan. Sangat normal jika seorang ibu melahirkan dua pekan lebih awal atau dua minggu lebih lambat dari yang diperkirakan.


Anda akan  berpotensi melahirkan jauh melampaui tanggal perkiraannya jika baru pertama kali mengandung, tidak tahu persis kapan HPHT, mengalami obesitas, , punya anggota keluarga dengan riwayat persalinan terlambat, serta sudah pernah memiliki anak dengan persalinan yang juga terlambat.


Kehamilan lewat waktu mempunyai memang resiko lebih tinggi daripada kehamilan aterm, terutama terhadap kematian perinatal (antepartum, intrapartum, dan postpartum) berkaitan dengan aspirasi mekonium dan asfiksia.


Meskipun hal ini masih banyak diperdebatkan dan sampai sekarang masih belum ada persesuaian paham. Dalam kenyataannya kehamilan lewat waktu mempunyai pengaruh terhadap perkembangan janin sampai kematian janin.


Ada janin yang dalam masa kehamilan 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan dan oksigen.


Kehamilan lewat waktu mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, atau makrosomia. Sementara itu, risiko bagi ibu dengan kehamilan lewat waktu dapat berupa perdarahan pascapersalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat.


walaupun kita tahu bahwa HPL lewat adalah hal yang biasa, Namun dasar ibu hamil…pasti rasa kuatirnya tinggi. Takut nanti kalau begini, takut nanti kalau begitu padahal pada dasarnya 90% ketakutan itu belum tentu terjadi. kecuali jika terlalu sering merasa takut, maka ini justru bahaya karena bisa jadi affirmasi negative bunda.


Nah ketika Anda mendapati HPL Anda telah lewat, dan umur kehamilan Anda sudah mencapai 42 minggu, mari kaji lagi karena ada Kemungkinan bahwa umur kehamilan Anda tidak benar-benar mencapai 42 minggu ,  Banyak kehamilan yang dianggap “terlambat” hanya tidak akurat tanggal.


hal yang perlu di ketahui adalah Konsepsi harus terjadi dalam 24 jam setelah ovulasi – Anda tidak bisa hamil sebelum ovulasi, tapi telur mati jika tidak dibuahi 12-24 jam kemudian. Jadi jalan yang paling akurat kencan kehamilan adalah mengetahui ketika Anda berovulasi.


Ini tidak selalu pada hari ketika Anda melakukan hubungan seks. karena sperma dapat bertahan sampai empat hari, mungkin lebih lama, sehingga hubungan yang menghasilkan pembuahan bisa saja terjadi beberapa hari sebelum konsepsi yang sebenarnya.


lalu metode apa yang di anggap paling akurat? selain menggunakan kedua rumus diatas?


USG untuk menentukan kapan hari perkiraan lahir paling akurat adalah  pada trimester pertama, namun jika Anda menggunakan USG untuk menentukan HPL setelah trimester pertama, maka akan menjadi semakin kurang akurat.


Tetapi bagaimana jika Anda benar-benar adalah “terlambat”?


Metode induksi persalinan biasanya ditawarkan oleh provider salah satunya adalah  membran sweaping, melakukan pemecahan selaput ketuban dan infus oksitosin.


semua tindakan diatas mempunyai resiko dan konsekuensi tersendiri silahkan lihat pada artikel berikut


Bagaimana jika Anda menolak induksi persalinan?


Hal ini, tentu saja, hak Anda untuk menolak perawatan medis yang diusulkan, termasuk induksi persalinan. Terserah Anda untuk membuat keputusan yang tepat untuk keluarga Anda. namun ada baiknya mengambil keputusan dengan bijak. silahkan lihat artikel berikut


Anda dapat meminta untuk memantau kesejahteraan untuk memeriksa bayi Anda, bukannya memilih induksi.


Jika Anda memilih untuk tidak diinduksi saat umur kehamilan 42 minggu, apa yang sebaiknya dilakukan?


Cek dua kali seminggu untuk menilai detak jantung bayi anda dengan menggunakan sebuah peralatan yang disebut monitor denyut jantung janin elektronik.


Tes USG tunggal untuk memeriksa kedalaman air ketuban sekitar bayi Anda.


Scan USG pada awal kehamilan (sebelum 20 minggu) dapat membantu untuk menentukan tanggal jatuh tempo bayi Anda lebih akurat. Hal ini mengurangi kesempatan Anda tidak perlu di induksi


Alternatif Alami untuk induksi


Jika Anda putus asa untuk melihat bayi Anda, atau merasa sulit untuk menolak tawaran induksi rumah sakit, maka Anda mungkin mempertimbangkan cara untuk melakukan induksi alami. silahkan buka disini


namunJika bayi Anda tidak siap untuk lahir, masih dalam posisi yang tidak optimal, atau tubuh Anda tidak siap untuk melahirkan, maka induksi alami yang Anda lakukan kurang membuahkan hasil.


Apakah bayi Anda dalam posisi yang tepat?


Mungkin ada alasan yang sangat bagus mengapa tubuh Anda tidak menunjukkan tanda persalinan dimulai hingga sejauh ini. Jika bayi Anda tidak dalam posisi yang baik untuk melewati panggul, maka mungkin bayi Anda tidak bisa melakukan tekanan yang cukup pada serviks untuk memicu terjadinya persalinan. Posisi ideal untuk memulai persalinan adalah dengan oksiput – bagian belakang kepala bayi – ke arah depan (‘oksiput anterior’ atau OA). Posisi ini biasanya lebih lanjut dijelaskan menurut sisi mana bayi condong ke arah, yaitu Left oksiput anterior atau LOA ketika tengkuk dan belakang adalah menuju sisi kiri Anda, ini yang paling umum, dan Kanan oksiput anterior atau ROA ketika bayi tengkuk dan belakang adalah menuju sisi kanan Anda.


dengan posisi LOA, Hal ini memastikan bahwa kepala bayi memiliki kesempatan terbaik untuk pas melalui panggul Anda. Bayi biasanya mencoba untuk menempatkan diri mereka ke dalam posisi ‘ideal’ untuk lahir, tapi kadang-kadang mereka butuh waktu yang sedikit lebih lama untuk melakukannya.


Jika bayi Anda dalam posisi oksiput posterior (terlentang) atau bahkan posisi asynclintic, maka ini mungkin merupakan alasan kenapa tanda persalinan tidak kunjung terjadi. Demikian pula, jika presentasi bayi Anda bukan occiput/vertex . misal: presentasi dahi, presentasi ubun ubun besar, presentasi muka. presentasi ganda, maka ini yang sangat mungkin menyebabkan proses persalinan menjadi semakin mundur.


Jika Anda diinduksi ketika bayi malpresented, maka hasilnya bisa menjadi proses persalinan sangat sulit hingga akhirnya berujung pada operasi caesar. Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak wanita lebih memilih untuk menghindari induksi


Jika Anda mempertimbangkan induksi, Anda bisa pertama-tama meminta bidan Anda untuk memeriksa posisi bayi Anda. walaupun agak sulit  untuk mengidentifikasi semua malpresentations sebelum persalinan, Namun, Anda setidaknya harus dapat memeriksa apakah bayi Anda anterior atau posterior.


silahkan membaca artikel berikut


Nah….knowledge is power


mari berdayakan diri supaya Anda bisa mengambil keputusan yang paling bijak dalam proses persalinanmu. sehingga pengalamanmu saat lahir kembali menjasi IBU adalah pengalaman yang positif dan terbaik.


salam hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Senin, 15 Juli 2019

Siapa sebenarnya yang memulai terjadinya persalinan?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Sebuah studi baru-baru ini menyiratkan bahwa Bayi bertanggung jawab untuk memulai persalinan spontan! “Diterbitkan di Journal of Clinical Investigation dan didukung oleh National Inisiatif Kesehatan dan Inisiatif Penelitian Prematuritas Hibah dari March of Dimes, penelitian ini memperluas penelitian sebelumnya yang telah menyarankan sinyal dari janin yang benar-benar bertanggung jawab atas inisiasi kelahiran, “(Laporan Growingyourbaby.com). Peneliti Pusat Kesehatan UT Southwestern telah mengidentifikasi dua protein di paru-paru tikus janin yang memulai persalinan. Protein SRC-1 dan SRC-2 mengaktifkan gen di dalam paru-paru bayi di dekat masa subur, “menghasilkan peningkatan produksi komponen surfaktan, protein surfaktan A (SP-A), dan platelet-activating factor (PAF). Baik SP-A dan PAF kemudian disekresikan oleh paru-paru janin ke dalam cairan amnion, yang menyebabkan respons inflamasi di rahim ibu yang memulai persalinan, “(laporan Sciencedaily).


Apa artinya ini setelah protein di produksi oleh bayi, paru-paru mulai memproduksi zat penting yang membantu bernafas normal di luar rahim, dan sekresinya mencapai rahim ibu melalui cairan amnion, dan rahim ibu bereaksi dan kontraksi mulai .


“Studi kami memberikan bukti kuat bahwa janin mengatur waktu kelahirannya, dan bahwa kontrol ini terjadi setelah dua protein pengaturan gen – SRC-1 dan SRC-2 – meningkatkan produksi komponen surfaktan, protein surfaktan A dan faktor pengaktifan platelet. , “Kata penulis senior Dr. Carole Mendelson, Profesor Biokimia, dan Obstetri dan Ginekologi di UT Southwestern.” (UT Southwestern Medical Center states).


Meskipun penelitian ini dibuat terutama untuk menyelidiki persalinan prematur pada tikus dan bagaimana memprediksi atau mencegah persalinan prematur, saya ingin membuka pikiran Anda terhadap gagasan lain: bahwa dalam kehamilan alami dan sehat, bayi tersebutlah yang memutuskan kapan harus memulai persalinan.


Ada banyak “tekanan” yang sering ditujukan kepada pada ibu untuk memulai persalinan, bahka sebelum para ibu memasuki umur kehamilan  40 minggu, misalnya:


“kamu belum melahirkan juga? bukankah temanmu sudah? (ketika ada teman yang umur kehamilannya tidak beda jauh dengan mu)


” wah bayinya sudah siap lahir nih buk, kapan mau di lahirkan?”


“kapan lahir?”


dan berbagai komentar komentar dari berbagai orang yang Anda temui, mulai dari keluarga bahkan pada provider. yang lama kelamaan membuat Anda menjadi galau dan gelisah. dan akhirnya Anda mencari berbagai informasi tentang bagaimana cara melakukan induksi alami atau apa daya upaya yang bisa dilakukan untuk membuat supaya persalinan segera terjadi.


Anda mungkin pernah membaca beberapa saran berikut tentang bagaimana memulai persalinan atau melakukan induksi alami:



  • membran swipe

  • memecah kantong ketuban

  • melakukan induksi dengan sytocinon/pitosin atau obat induksi kimia lainnya

  • induksi dengan balon

  • banyak menggunakan birthing ball

  • makan makanan pedas

  • banyak makan nanas

  • sering berhubungan seksual

  • merangsang puting susu

  • endorphin massage

  • power walk

  • dance

  • relaksasi hypnobrithing

  • accupunktur/pressure

  • moxa

  • menggunakan minyak jarak

  • menggunakan homeopathy , essential oil dll


Meskipun beberapa metode alami di atas tidak menyakitkan dan cukup aman digunakan untuk mencoba memulai persalinan, namun kadangkala perlu Anda sadari bahwa walaupun teknik-teknik yang merangsang proses persalinan ini bekerja, dan akhirnya proses persalinan terjadi, namun tidak berarti bayi tersebut SIAP untuk keluar dari rahim; Artinya, ada kemungkinan kedua protein SRC-1 dan SRC-2 belum di produksi di paru-paru, dan ini artinya, mungkin berarti bayi tersebut tidak siap untuk bernafas normal di luar rahim!


Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk memahami perbedaan antara persalinan spontan alami dan persalinan yang dibuat. Persalinan yang spontan alami memberi bayi Anda kesempatan untuk tumbuh dengan baik, matang dengan baik, dan siap keluar dari rahim.


Jika bayi tahu kapan saatnya “menumbuhkan”  jantung, mata, dan jari, maka bayi tahu kapan waktunya untuk lahir!


salam hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Jumat, 06 Januari 2017

Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

 


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG, dan Fan Pages Bidan Kita sering sekali ada pertanyaan seperti ini:



  • Umur kehamilan 38w, tapi kata dokter belum masuk panggul, dan katanya kalau sampai minggu depan belum masuk panggul harus SC?

  • Umur 34 minggu masih posisi sungsang atau lintang, sudah nungging tiap hari tapi belum juga mapan?

  • Kata dokter, hasil USG posisi kepala mendongak sehingga persalinan bakalan susah, suruh SC?


Dan masih banyak sekali masalah masalah yang terjadi baik di masa kehamilan maupun persalinan, di masal persalinan misalnya:



  • pembukaan lama , karena posisi kepala oblique

  • kepala masih tinggi, padahal pembukaan sudah lengkap. Karena kepala tengadah

  • kontraksi tidak intens dan pembukaan berjalan sangat lambat karena posisi janin tidak optimal.


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu


 


Dan Issue yang saat ini semakin marak terjadi adalah:


Issues              


Semakin banyak kasus persalinan macet, kemajuan persalinan tidak seperti seharusnya dan berakhir di meja operasi


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu


Ingat ibu ibu POSISI menentukan Prestasi.


Ketika posisi janin Optimal, maka proses persalinan semakin Lancar.


 


Hari ini kita akan membahas tentang optimalisasi posisi janin saat kehamilan maupun saat proses persalinan.


 


 


Semoga artikel ini bisa membantu:



  • Ibu semakin siap menghadapi proses persalinan

  • Birth partner mengetahui apa saja yang harus di lakukan saat mendampingi persalinan istrinya

  • Ada banyak pilihan alternative yang bisa digunakan ibu untuk membuat proses persalinan menjadi lancar


 


 


Sehingga Nanti kami akan memberikan semacam TUGAS untuk Anda kerjakan di rumah. Dan silahkan bagikan apa rencana Anda berkaitan dengan upaya optimalisasi posisi janin ini di Group (SHARE ya?)


 


Tapi sebelumnya kembali saya ingatkan bahwa untuk mendapatkan proses persalinan yang lancar dan minim trauma tidaklah Instan. Butuh latihan, butuh persiapan dan butuh ketekunan.


Berikut ini kunci untuk mendapatkan Gentle Birth



  1. High Knowledge

  2. Mindulness & Awareness

  3. Healing Birth Trauma

  4. Breathe

  5. Relaks Mind

  6. Mind, baby & body Balance

  7. Mobility and gravity during labor

  8. Gentle Birth Provider & support


 


Untuk mendapatkan proses persalinan yang lembut dan minim trauma memang tidaklah mudah, perlu upaya, niat dan pengorbanan.



  1. Harus bersedia memberdayakan diri (mencari informasi, perluas wawasan, mau membaca)

  2. Harus mempunyai niat dan keyakinan yang kuat

  3. Harus mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencapai gentle birth

  4. Harus merasa bertanggung jawab terhadap pilihannya tentang gentle birth yaitu bertanggung jawab kepada Tuhan, bertanggung jawab kepada Anak, suami dan keluarga.

  5. Harus rela untuk mengerjakan Pe eR atau mau mengupayakan diri mulai dari latihan relaksasi hypnobirthing, olahraga teratur seperti yoga, tai chi, dll

  6. Harus rela melakukan maternity tour (mencari provider) yang bersedia memfasilitasi dan mengerti Apa yang Anda inginkan (dan untuk hai ini sangat tidaklah mudah)


 


Sebelum Lanjut, mari melihat proses persalinan dulu seperti apa ya?


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu


Silahkan Lihat video ini dahulu :


https://www.youtube.com/watch?v=ZRQdNlY8tHE


semakin mengenali anatomi tubuh Anda sendiri maka Akan memudahkan Anda untuk memahami bagaimana tubuh Anda bekerja luar biasa saat proses melahirkan


jadi berucap syukur ya….


 


Pelan pelan coba raba tulang panggul Anda ….


Cari mana simphisis pubis Anda…


Cari mana Iliac Crest


Cari mana Tulang duduk, atau Ischium


Cari mana tulang Sacrum


lalu sekarang kita lihat anatomi dan posisi kepala janin


 


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu


jadi ternyata posisi kepala janin di bawah itu tidak selalu optimal bukan?


Dan yang terbaik adalah posisi OA, LOA dan bagian terendah harus Ubun Ubun kecil. Kenapa? Yuk lihat lagi disini


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu


 


dan ternyata yang berperan dalam optimalisasi posisi janin tidak hanya panggul saja lho. Tapi juga Ligamen dan Fascia.


Apa itu ligament dan fascia?


Mari lihat gambar berikut:


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu


 


kalau dilihat dari keseluruhan berarti sangat di butuhkan keseimbangan.


Analogi Anatominya adalah seperti ini


 


Akhir akhir ini di group Laskar Gentle Birth maupun di IG Yuk Mari Optimalisasikan Posisi Janinmu


bayangkan :


Panggul = keranjang


Rahim = Balon udara


Ligament = Tali pancang


 


Apa yang terjadi jika tali pancangnya tidak seimbang? Antara kanan dan kiri?


Otomatis rahimnya miring atau condong ke salah satu sisi bukan?


Nah apa yang terjadi kalau Rahim yang notabenenya “wadah” janin itu posisinya miring? Otomatis posisi bayipun miring bukan? Dan tidak optimal!


 


Lalu apa yang terjadi jika panggulnya gak pernah di goyang?


Analoginya adalah panggul = toples , janin = kerupuk


Kalau ingin masukin banyak kerupuk ke toples, biar muat banyak, kira kira krupuknya yang di remuk atau toplesnya yang di goyang?


Lalu apa yang terjadi kalau toplesnya di goyang?


Krupuk akan menyesuaikan diri sesua dengan celah yang ada bukan? (mengikuti gaya gravitasi)


Jadi bayangkan jika kaleng itu panggul dan kaleng itu gak pernah di goyang,…lalu tali nya tadi tegang di salah satu sisi sehingga si balon udara aliyas si Rahim miring? Kira kira janin bisa masuk panggul tidak? Kira kira posisi janin bisa optimal tidak?


 


ALL is About BALANCE, MOVING AND GRAVITY


 


Nah sekarang kita lihat proses turunnya kepala janin dalam proses persalinan:


ini adalah proses bagaimana kepala bayi turun panggul dan lahir


dari video ini Anda akan semakin menyadari sebenernya BAYI ANDA yang BEKERJA


https://www.youtube.com/watch?v=ze53Ep-gwBQ


 


dan lihat ini ya bu


https://www.youtube.com/watch?v=duPxBXN4qMg


 


nah apa itu optimalisasi posisi janin?


 


jadi intinya adalah bayi membutuhkan Space untuk turun dan memposisi diri seoptimal mungkin.


Ada banyak sekali tehnik sebenarnya, namun  bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari terutama semasa kehamilan?


Daily Routine and some technique for Pregnancy and labor:



  1. Berjalan


Berjalan yang di maksud disini bukan jalan pagi yang pelan pelan, tetapi jalan cepat.


Karena dengan berjalan cepat semua otot psoas dan ligament di area panggul akan semakin terlatih. Otot psoas akan lebih kuat tapi lentur dan fleksibel, penurunan kepala akan terjadi lebih baik karena otot panggul dan tulang belakang menjadi lebih selaras


Frekuensi         : setidaknya 5 kali dalam seminggu


Durasi              : kenali tubuh Anda dan lakukan secara bertahap mulai dari 500 m sampai 4-5 km. (ukur kemampuan tubuh Anda)


 


#catatan        :



  • Jika Anda mengalami SPD (Symphisis Pubic Disfunction) atau rasa sakit di area syphisis, gunakan pregnancy belt, atau menunggu sampai sakit nya berkurang atau hilang, baru mulai berjalan dengan ritme yang lebih lambat.

  • Jika perut Anda termasuk perut gantung, gunakan pregnancy belt juga senyamannya (jangan terlalu kencang)


 



  1. Forward Leaning Inversion


Gerakan ini berpotensi untuk memberi dukungan pada ligamen untwists ke segmen bawah rahim dan leher rahim, sangat bermanfaat untuk ligament uterosakrum dan ligamen di area leher rahim. Forward leaning inversion merupakan peregangan otot yang lembut rileks.


Ketika Anda tegak kembali maka ligamen ini akan bersantai. Mengulangi peregangan berkali-kali membantu untuk melepaskan ketegangan yang mungkin ada atau mengurangi kondisi asimetri pada ligament Anda dan memungkinkan kepala bayi agar optimal dengan lebih mudah selama persalinan.


 


Saat melakukan di Rumah pertama kali ..carilah pasangan untuk support. Anda bisa memakai Sofa, atau anak tangga. Yang penting SAFETY First.


 


Frekuensi         : setiap hari (sejak 30 w ke atas, hingga saat proses persalinan)


Durasi              : 30 detik saja atau tiga siklus nafas Anda


 


#catatan        :



  • Jangan lakukan jika Anda memiliki sakit maag (sedang kumat), glaucoma, hipertensi atau beresiko stroke, anemia. Juga jika ketuban anda terlalu banyak (hasil usg)

  • Dengarkan tubuh Anda, jika anda merasa sakit sekali di perut saat melakukan ini, istirahat segera dan jangan lakukan dulu sementara.

  • Jika Anda ragu, coba dengan menggunakan pregnancy belt dulu

  • Ingat terkadang habis melakukan FLI ini anda akan sedikit tidak nyaman di kepala sesaat setelah “come out” dari pose tersebut, tapi kalau sakit kepalanya parah, ya ini berarti tidak wajar.

  • Gunakan permukaan yang stabil dan rata ya.

  • Sangat baik jika dilakukan oleh ibu dengan posis janin masih melintang atau sungsang.

  • Jika bayi sungsang, lakukan FLI selama 30 detik dan kemudian melakukan “Breech tilt” untuk 5-20 menit. Atau, ikuti dengan “open knee chest” è nah ini belum saya ajarkan. Jangan lakukan breech tilt dan open knee chest dengan bayi kepala di bawah. Ketika bayi sungsang, Anda dapat melakukan side lying release selama 30 detik masing-masing, sisi beberapa kali sehari, bersama dengan teknik lain tadi. Sebelum breech tilt bisa gunakan moxa dulu ya…


 


 


Cara A Forward-Leaning Inversion


 


Lakukan dengan Lembut! Jangan jatuh! Bergerak lambat dan dikendalikan untuk melindungi plasenta.


 



  • Berlutut di tepi sofa (atau puncak tangga)

  • Hati-hati menurunkan diri Anda. gunakan Anda satu persatu ke lantai dan kemudian turunkan diri Anda dengan menekuk lengan Anda. pastikan siku sudutnya 90 derajat,

  • Biarkan kepala Anda tergantung bebas. dagu rileks. Jangan istirahatkan atau bahkan bertumpu pada kepala Anda di lantai. leher Anda perlu sedikit gerakan.

  • Anda bisa memiringkan atau menggoyangkan panggul Anda pada posisi ini

  • Ambil 3 napas. Perut longgar, bahu yang kuat. Dagu terselip dan leher panjang.

  • Setelah selesai gunakan tangan satu persatu untuk bertumpu dan kemudian duduk tegak kembali


 


 



  1. Side Lying Release


Posisi ini bukan berarti Anda tidur berbaring miring dan kaki Anda di gantung dalam jangka waktu yang lama lho ya?


Sidelying Release (SLR) menggunakan prinsip “stretch statis” untuk sementara, dengan sedikit membesar dan melembutkan panggul. Peregangan pada otot panggul ini mampu memperpanjang otot-otot panggul selama kurang lebih 1-4 jam.


 


Manfaat Sidelying Rilis bersifat sementara dan termasuk:


 



  • Memberikan mobilitas yang lebih pada panggul

  • Melepaskan kekejangan otot di sekitar panggul dan pinggang sehingga ibu menjadi lebih mudah untuk tidur di masa kehamilan (terutama trimester 3), dan mampu mengurangi rasa ketidaknyamanan saat kontraksi datang di masa persalinan.

  • Meringankan rasa sakit pada kehamilan dan proses kelahiran

  • Membuat dan memberi ruang untuk bayi sehngga janin bisa berubah menjadi posisi yang lebih baik

  • otot-otot dasar panggul menjadi lebih lembut untuk bayi sehingga memudahkannya bergerak melewatinya selama proses kelahiran

  • Dapat diulang setiap 4-6 jam, karena manfaat yang bersifat sementara


 


 


SLR sangat berguna di saat saat seperti ini:


 



  • Persalinan Macet (kontraksinya kuat dan intens namun tidak ada penambahan pembukaan atau awalnya kontraksi terasa kuat, namun tiba tiba kontraksi berkurang bahkan berhenti, dan proses pembukaanpun terhenti)

  • Dirasakan nyeri punggung dan pinggul (masa kehamilan maupun saat proses persalinan)

  • Bayi dalam posiis sungsang, lintang, miring dan posisi posterior

  • Kontraksi dengan tidak ada kemajuan

  • kepala atau bayi asinklitik (miring)


Tampilkan gambar Asinklintik position



  • bayi dalam posisi Posterior (saat proses persalinan, lakukan SLR ini hingga melalui 3x kontraksi di setiap sisi atau 3 pada sisi pertama dan 2 pada sisi kedua)

  • Kontraksi yang terasa lebih menyakitkan dari yang diperkirakan


 


 


Seberapa sering saya lakukan SLR ?


 



  • Dua kali seminggu pada kehamilan untuk posisi janin yang lebih baik

  • Setelah di awal persalinan untuk mengurangi nyeri persalinan nanti dan waktu dibutuhkan

  • Bersalin lagi jika ada kontraksi yang kuat dan tidak ada kemajuan


 


 


Bagaimana melakukan Rilis Sidelying


 


Ini adalah teknik yang harus dilakukan dengan bantuan orang lain


Ibu kalau bisa, memilih sisi mana yang dia merasa lebih nyaman. Lakukan ini pada KEDUA sisi sehingga panggul seimbang.


Gunakan pada permukaan yang keras. Dan tinggi


 


Silakan baca petunjuk di bawah ini dengan hati-hati. Karena kalau Salah melakukannya maka hasilnya tidak maksimal.



  1. Dimulai pada sisi pilihan ibu. Kepala diatas bantal, tidak miring. Leher lurus.

  2. penolong berdiri di depannyamenahan panggul ibu

  3. usahakan ibu Memegang kursi atau meja dekat tepi sofa, supaya seimbang dan merasa aman

  4. Penolong menelakupkan kedua telapak tangan di sekitar tepi pinggul ibu (depan dan atas; ASIS). penolong harus mencegah pinggul ibu dari condong ke depan setelah kakinya di gantung.

  5. Penolong menekan dengan kuat (tapi tidak terlalu kuat) . goyang sedikit pinggul untuk membantu mengendurkan otot.

  6. Ibu meluruskan kakinya yang lebih rendah. Tetapi penolong tidak harus menarik kaki ibu agar lurus !!

  7. Ibu sedikit mengangkat kakinya ke atas dan melewati pahanya dan kemudian perlahan menggantung kakinya di depannya. Tunggu 2-3 menit atau sampai kaki menggantung sedikit lebih rendah.

  8. Saat posisi ini penolong harus menahan panggul, memastikan panggul tetap lurus


 


Periksa: adalah punggungnya lurus Mintalah seseorang untuk melihat dari?


 


Jangan biarkan pinggulnya bersandar ke depan!


Biarkan kaki menggantung bebas.


Hindari paha ibu sehingga paha dapat tergantung bebas.


ibu bernafas dalam dan perlahan. Sebagai perutnya rileks, kakinya bisa lebil rileks.


 


The Sidelying Rilis biasanya aman sebelum dan selama kehamilan, bahkan ke awal persalinan.


 


Namun, hindari jika ibu hamil mengalami kram yang tidak jelas berkaitan dengan persalinan atau buang kotoran


Menghindari jika habis melakukan operasi pinggul.


 


Jika Anda melakukan Release Sidelying melakukannya harus pada kedua sisi dan menjaga pinggul lurus. Ini penting!


 


Kontraindikasi untuk SLR:


 



  • Jika ada riwayat kelahiran cepat, dan yang satu ini tampaknya menjadi cepat, maka SLR mungkin tidak diperlukan.

  • operasi pinggul baru-baru ini dan memar dan jahitan belum sembuh.

  • Perdarahan dari plasenta previa atau plasenta letak rendah

  • Jika Anda tidak ingin!


 


 



  1. Maternal Posittioning


Ini adalah perilaku kebiasaan sehari hari yang harus diperhatikan ibu hamil.


Ketika Anda duduk, upayakan:


 



  • Lutut lebih rendah dari pinggul

  • perut lebih rendah dari pinggul Anda (jadi agak condong ke depan)

  • Biarkan perut Anda menjadi tempat tidur gantung untuk bayi Anda.

  • Bila menggunakan bola pastikan pinggul Anda tidak lebih rendah dari lutut Anda!

  • Duduk di tulang duduk dengan punggung tegak. Jangan duduk di tulang ekor bu.

  • Jika duduk di mobil, usahakan di ganjal bola kecil agar bisa tetap bergerak dengan dinamis è belum saya contohkan kemaren


 


 



  1. Prenatal Gentle yoga

  2. PSOAS Release

  3. Open Hips

  4. Pelvic tilt


Semua gerakan yang ada di prenatal gentle yoga soft form A dan B mengandung ini semua jadi lakukan setiap hari secara rutin.



 



  1. Rest SMART


Tidur miring dengan posisi kaki tetap terbuka, ganjang kaki menggunakan beberapa bantal, pastikan panggul sejajar


Gunakan peanut ball untuk membantu membuka panggul


 



  1. Relaks è rajin lakukan relaksasi hypnobirthing (ikuti kelas nya) dan gentle birth meditasi è http://www.bidankita.com/21-day-challenges-gentle-birth-meditation-with-bidan-kita/


 



  1. Ujjayi Breath è Di ajarkan di kelas yoga. Atau bisa beli tuttorialnya di @bidankita


Nah sekarang silahkan tulis apa saja yang akan dan bisa Anda lakukan untuk Optimalisasi posisi janin di kegiatan sehari hari?


 


sumber : www.spinningbabies.com


 


 


 


 


 


 




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Kamis, 20 November 2014

Langkah Cepat Mengurangi Rasa Sakit Dalam Persalinan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Banyak calon ibu yang takut dan cemas ketika hari perkiraan persalinannya hampir tiba. Dan hal yang paling banyak di takuti oleh para calon ibu tersebut adalah rasa sakit dalam persalinan. Nah ini adalah beberapa langkah cepat yang dapat Anda ambil untuk mengurangi rasa sakit dalam persalinan:


 


1. Pilih provider atau cari RS/RSIA/RB/BPS yang akan memungkinkan Anda memiliki kebebasan dalam persalinan dan dapat banyak memberikan dukungan.


2. Berlatih relaksasi hypnobirthing selama kehamilan harus disiplin minimal 2 kali sehari.


3. Gunakan afirmasi dan visualisasi selama kehamilan.


4. Pilih sahabat yang akan mendukung Anda – mempertimbangkan untuk menyewa bidan khusus yang dapat mendampingi Anda selama proses persalinan.


5. Baca kisah-kisah kelahiran yang dapat memberi inspirasi selama kehamilan.


6. Berusahalah tetap tinggal di rumah selama mungkin. Artinya jangan terburu-buru ke RS kecuali jika kontraksi sudah teratur dengan durasi dan intensitas yang tinggi (3x dalam 10 menit dengan durasi 40 detik)


7. Buatlah lokasi persalinan Anda senyaman mungkin.


8. Apakah Anda membutuhkan suasana yang hangat dan gelap? Komunikasikan!


9. Bawa kenyamanan rumah ke rumah sakit atau klinik bersalin.


10. Lakukan rutinitas sehari-hari Anda selama awal persalinan – tidur jika itu terjadi di malam hari.


11. Makan dan minum seperti yang biasanya Anda lakukan dan tingkatkan asupan caiiran Anda.


12. Pindah tempat, berdiri, Berjalan di dalam atau di luar, menggunakan bola persalinan, gerakan slow dance sangatlah membantu.


13. Menyerah pada kekuatan tubuh Anda dan menerimanya.


14. Memainkan musik yang Anda sukai, yang membantu Anda bergerak lebih jauh ke dalam persalinan, atau yang menenangkan Anda.


15. Bersyukurlah bahwa sebentar lagi Anda akan bertemu dan bertatap muka dengan bayi Anda


16. Anda boleh merintih namun dengan pola nafas yang baik, biarkan rahang Anda tenang dan ini akan menenangkan Anda.


17. Ketahuilah bahwa Anda dapat melakukan ini.


18. Visualisasikan tubuh atau leher rahim Anda membuka dan bayi Anda bergerak turun.


19. Pergilah ke toilet minimal tiap 2 jam. Buang Air Kecil. Hal ini membuat Anda bergerak dan ini akan sangat menguntungkan


20. Cobalah aromaterapi. Pijat dengan minyak esensial di bagian tubuh yang Anda rasa kurang nyaman.


21. Gunakan kaus kaki hangat, atau aromaterapi untuk menjaga tetap lembab


22. Gunakan waslap dingin atau beku jika Anda ingin menggunakannya.


23. Anda bisa berendam ke dalam bak air hangat.


24. Memiliki seorang petugas yang memberikan pijatan pada kaki Anda, atau di mana saja yang terasa baik.


25. Jangan mencoba untuk melarikan diri rasa sakit


26. Merasakan kasih orang di sekitar Anda.


27. Berbicara dengan bayi Anda.


28. Lakukan apa yang tubuh Anda memberitahu Anda untuk melakukan.


29. Bernapas.


30. Percaya diri sendiri.


Nah mari lakukan!


Semoga bermanfaat


Salam Hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Distosia dalam persalinan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Distosia Bahu memang kurang familiar bagi para ibu. Namun ternyata sekitar satu-pertiga dari semua kejadian Sectio Caesarea (Operasi Sesar) dilakukan karena alasan “kegagalan kemajuan persalinan,” itu ditandai dengan lambatnya kemajuan persalinan atau bahkan berhentinya penurunan bagian terendah janin ke panggul atau bisa juga lambatnya dilatasi serviks (pembukaan) yang terjadi selama proses persalinan. Dan salah satu penyebab mengapa hal itu terjadi adalah karena adanya distosia .


 


Apa sebenarnya definisi dari distosia?


Distosia ialah persalinan atau abnormal yang timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan lima faktor persalinan, yaitu :


1. Persalinan disfungsional akibat kontraksi uterus yang terlalu kuat atau akibat upaya mengedan ibu (kekuatan power).


2. Perubahan struktur pelvis (jalan lahir / passage)


3. Sebab-sebab pada janin, meliputi kelainan presentasi atau kelainan posisi, bayi besar dan jumlah bayi (penumpang/passenger).


4. Posisi ibu selama persalinan dan melahirkan (biasanya posisi lithotomi/terlentang)


5. Respons psikologi ibu terhadap persalinan yang berhubungan dengan pengalaman, budaya dan warisannya sistem pendukung.


Apa Penyebab Distosia dalam persalinan?


Ini mungkin melibatkan satu atau kombinasi dari beberapa faktor. Pertama, kekuatan kontraksi di semua tahapan persalinan mungkin kurang kekuatan atau tidak terkoordinasi. Kedua, janin mungkin tidak sesuai dengan lebar dan luas panggul karena ukuran, posisi atau presentasi. Ketiga, mungkin ada suatu kelainan dari tulang panggul, mungkin satu atau lebih tulang mungkin terlalu kecil untuk mengakomodasi janin atau mungkin ada kelainan atau fraktur lama yang dapat menghambat kemajuan persalinan. Mari kita lihat dan kaji setiap kemungkinan tersebut.


Rahim Anda dan Kontraksi


Rahim terdiri dari serat otot longitudinal dan transversal yang harus bekerja dan berkontraksi secara serempak, hal ini akan menyebabkan bagian atas rahim menebal dan bagian bawah menjadi menipis. Kadang-kadang, mungkin serat otot rahim lemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga tidak terkoordinasi. Hal ini dapat terjadi pada persalinan prematur ketika ada reseptor oksitosin terlalu sedikit hadir pada tahap awal persalinan normal sebelum proses ini menjadi terkoordinasi. Overdistension rahim juga dapat menyebabkan kurang efisien nya kontraksi jika janin sangat besar, atau jika ada lebih dari satu janin. Kelelahan atau dehidrasi dapat menyebabkan rahim untuk tdak bekerja dengan baik.  Para ibu yang merasakan  emosi negatif selama proses persalinan seperti takut, cemas, panik, khawatir, mungkin juga memiliki dampak negatif pada tingkat kontraksi. menurunnya kemampuan kontraksi rahim ini mungkin juga bisa menjadi tanda adanya ketidakseimbangan antara panggul dan bayi. Namun, bergegas untuk melakukan operasi caesar atau menggunakan ekstraksi vakum atau forsep tidaklah selalu merupakan jawabannya. Pertama kali yang dilakukan bidan adalah harus mencoba memberi makan dan minum kepada ibu, karena distosia bisa juga terjadi akibat dehidrasi otot dan kelelahan. Kemudian bidan juga harus memberi keleluasaan kepada ibu untuk bergerak bebas dan untuk mengubah posisi, dan menyediakan penghilang rasa sakit alami dan selalu mendampingi si ibu tersebut.


Selama detak jantung bayi normal dan baik-baik saja maka bidan dapat latihan kesabaran dan kepercayaan dalam proses kelahiran normal. Obat dan anestesi seperti epidural dapat mempengaruhi proses persalinan baik negatif atau positif. Nyeri dapat meningkatkan tingkat stres ibu dan memungkinkan mengurangi kemampuan ibu untuk bersantai. Untuk itu ibu harus di dampingi olleh bidan secara terus menerus sehingga dapat memberikan support kepada ibu.


Bayi Anda Selama “Perjalanan persalinan”


Selama proses persalinan dan kelahiran, janin harus menavigasi serangkaian ruang yang sangat rapat. Panggul normal memiliki inlet yang cukup lapang, midplane ketat dan outlet yang pas. Bayi bergerak ke inlet (dalam panggul) sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali dan selama persalinan pada wanita yang telah melahirkan satu atau lebih. Setelah sepenuhnya kepala berada pada “stasiun nol,” kepala bayi harus memutar (dengan bantuan kontraksi uterus yang kuat) untuk menyajikan diameter terkecil dari kepala di pertengahan panggul. Begitu ketika dia berada pada “stasiun plus satu” melalui “stasiun plus empat” bayi berputar sehingga wajah langsung turun atau menunduk (atau naik, dalam kasus bayi posterior). Otot-otot dasar panggul, dikombinasikan dengan kelengkungan sakrum dan usaha ibu mendorong, semua dilakukan secara serempak untuk membantu bayi turun.


Setiap bagian panggul ibu yang abnormal dengan diameter kecil, dapat memperpanjang lamanya persalinan atau membuat tidak efisien. Dalam situasi lain, bayi mungkin terlalu besar untuk menavigasi panggul, menyebabkan distosia. Dalam kebanyakan kasus, bayi diberikan waktu untuk melaukan moulase (menyempitkan tulang tengkorak kepala) sehingga dapat melewati jalan lahir. Jika upaya menghilangkan rasa sakit, dan rangsangan rahim ibu tidak mengarah ke kemajuan, operasi caesar dapat dilakukan.


Karena kandung kemih penuh atau rektum penuh juga dapat menghambat kemajuan dan menghalangi bagian itu, ibu dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih mereka setidaknya setiap dua jam selama persalinan. Bidan tidak lagi secara rutin menggunakan enema, karena usus memiliki kecenderungan alami untuk mengosongkan diri di tahap awal persalinan. Namun, enema dapat diminta atau direkomendasikan jika itu akan membuat ibu lebih nyaman.


Bayi Anda Selama persalinan


Berat badan bayi sangat bervariasi. Pada kehamilan yang normal, berat badan ditentukan oleh kombinasi genetika dan asupan gizi ibu. Ukuran kepala dapat bervariasi satu sampai dua sentimeter, yang dapat membuat perbedaan dalam negosiasi midplane panggul. Ibu yang kenaikan berat badannya lebih dari 40 kilogram selama kehamilan dan ibu dengan diabetes yang tidak terkontrol memiliki bayi yang lebih besar dari rata-rata.


struktur panggul yang abnormal, adanya kelainan pada panjangnya tali pusat, lokasi implantasi plasenta, jumlah anak ibu dan kesehatan janin. Bayi dengan posisi posterior atau dalam presentasi sungsang mungkin juga bisa menyebabkan terjadinya distosia. Kepala bayi idealnya harus juga tertekuk sehingga bagian terkecil dari tengkorak atau ubun-ubun kecil duluan yang keluar. Bila tidak, maka akan sangat tidak menguntungkan karena harus diperlukan bidan luas panggul yang lebih besar dan ada risiko lebih besar untuk terjadi distosia.


Salah satu cara untuk mencoba untuk mengatasi distosia adalah untuk membuat kontraksi lebih kuat dan lebih sering dengan oksitosin intravena. Dengan meningkatkan kekuatan kontraksi, diharapkan bahwa bayi dapat memutar atau kepalanya lebih cocok.  Berbagai obat dan teknik anestesi dapat mengontrol rasa sakit atau memungkinkan ibu untuk tidur dan membangun kembali energinya.


Pemecahan Kantung ketuban dapat membantu dalam mengatasi distosia. Prosedur ini diduga merangsang pelepasan prostaglandin dan mendorong kepala bayi untuk turun ke leher rahim.  Dampak Emosional Selama persalinan


Persalinan dapat memlambat atau berhenti ketika si ibu berada dalam emosi yang intens. Penelitian telah menunjukkan bahwa korban pelecehan atau kekerasan membutuhkan perawatan yang sangat khusus selama persalinan. Ada sejumlah besar bukti bahwa kehadiran wanita lain dalam peran penyedia perawatan mengurangi rasa takut ibu dan dapat mengurangi risiko nya persalinan lama dan kelahiran sesar.  Mencegah Distosia


Pencegahan adalah terapi terbaik. Dan berikut ini adalah beberapa pencegahan yang dapat Anda lakukan:


1. Pada awal kehamilan, memperhatikan gizi dan aktivitas. Mempersiapkan tubuh Anda makanlah makanan yang bergizi dan kaya biji-bijian, protein dari berbagai sumber, buah-buahan dan sayuran. Jaga berat badan dalam batas yang direkomendasikan dan mempertahankan olahraga sehari-hari.


2. Belajar tentang teknik melahirkan dan apa yang diharapkan. Siapkan daftar keinginan preferensi kelahiran Anda


3. hindari intervensi dalam persalinan.


4. Memperhatikan saran dari bidan atau dokter, tetapi cobalah untuk tinggal di rumah selama mungkin.


5. Ubah posisi sesering mungkin saat Anda berada dalam proses persalinan


6. Cari tahu apakah rumah sakit atau klinik bersalin menawarkan melahirkan di dalam air. Air hangat telah dapat mengurangi waktu yang dihabiskan dalam persalinan dan kebutuhan untuk obat nyeri.


Nah semoga bermanfaat


Salam Hangat




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tindakan kenyamanan untuk meringankan nyeri persalinan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Seperti kita tahu bagian yang paling tidak disukai dalam proses persalinan adalah adanya rasa nyeri, sakit atau adanya rasa ketidaknyamanan terutama pada proses persalinan baik di kala 1, kala 2 maupun kala 3. Ada beberapa cara yang bisa di gunakan atau beberapa tindakan kenyamanan yang digunakan sebagai strategi yang dirancang untuk membantu Anda mengatasi rasa sakit dalam sebuah proses persalinan. Sebuah kelas persiapan melahirkan yang baik harus mengajarkan Anda berbagai macam cara untuk mengatasi dan mengantisipasi rasa tersebut, dan di kelas prenatal Bidan Kita bisa dipastikan Anda akan mendapatkan berbagai tehnik dan metode untuk tetap merasakan nyaman selama proses persalinan. Ada beberapa langkah atau tindakan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa nyaman antara lain:


1. Lingkungan: – lampu redup  – lingkungan yang damai dan tenang – privasi  yang tetap terjaga – ruangan yang penuh kehangatan dan penuh cinta – music relaksasi yang mengalun dengan lembut


2. Fisik:  – berjalan  – goyang panggul  – posisi bantal untuk kenyamanan  – menari lambat dengan pasangan atau pendamping persalinan (Belly dance) – duduk di bola kelahiran dan bergoyang (goyang inul) – mengangkat perut dan panggul (Pelvic tilt)


3. Sentuhan:  – pijatan yang lembut (endorphin massage) – membelai  – berpelukan  – counterpressure terhadap punggung bagian bawah   – akupresur


4. Panas: – berendam di air hangat  – kamar mandi /shower air hangat – kompres hangat menggunakan buli-buli panas /wwz atau handuk basah yang diopen.


5. Dingin:  kompres es di punggung bawah  atau di pinggang


kain dingin untuk menyeka muka


6. Kognitif:  – visualisasi  – afirmasi  – fokus pada nafas  – pola pernapasan terstruktur  – Doa


7. Aromaterapi


8. Bersuara: melenguh dan mendesah


9. Pendamping persalinan: Kehadiran terus menerus dari seorang wanita yang berpengalaman mqupun pasangan dapat mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit pada umumnya dan khususnya epidural.


Apa manfaat menggunakan tindakan kenyamanan?


Pada dasarnya, ada tiga cara penanganan nyeri persalinan: tindakan kenyamanan, narkotika (opiat) dan regional analgesia, yang terdiri dari epidural, injeksi intratekal atau tulang belakang, dan kombinasi dari keduanya.


Tindakan atau perilaku yang bisa membuat rasa persalinan menjadi lebih nyaman haruslah:


1. tidak menghambat proses persalinan dan dalam banyak kasus, dapat meningkatkan proses persalinan: Mobilitas dan kegiatan-kegiatan seperti goyang panggul membantu bayi bergeser dan memutar ke posisi yang lebih optimal untuk dilahirkan. Postur tegak memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu bayi membuka leher rahim dan turun ke jalan lahir. Strategi untuk mengendurkan otot menjaga rahim tetap bekerja sebagaimana mestinya. Teknik kognitif mengurangi rasa takut. Gangguan emosi, panic, cemas, takut dan stress dapat mengganggu proses kontraksi dan proses persalinan secara langsung melalui peningkatan produksi hormon stres dan ini bisa membuat kontraksi menjadi tidak efektif karena hormone oksitosin menurun.


2. Mempromosikan rasa penguasaan diri: Studi menunjukkan bahwa kunci untuk pengalaman kerja yang positif adalah perasaan bahwa Anda memiliki kendali atas peristiwa-peristiwa dan dapat mengatasi dengan apa yang terjadi kepada Anda (4-5,10). Tindakan kenyamanan membuat Anda lebih aktif dalam membantu diri Anda sendiri. Ini merupakan komponen penting dari rasa penguasaan atau pengendalian diri.


3. Memfasilitasi produksi endorfin: “. endorfin” Selama periode emosionalyang intens dan stres, tubuh memproduksi pembunuh rasa sakit alami yang disebut endorphin. Hormone ini juga bertanggung jawab atas kegembiraan dan sukacita yang dapat mengikuti atau turut serta dalam periode-periode tersebut (6).


4. Memungkinkan Anda untuk menunda permintaan penggunaan obat penghilang rasa nyeri: Obat-obatan lebih mungkin menyebabkan masalah terutama pada pemberian dengan dosis berulang, ketika berbagai jenis obat dicampur, dan dengan penggunaan jangka panjang. Dengan menggunakan tindakan kenyamanan, Anda mungkin hanya perlu satu dosis narkotika bukannya tiga, Anda mungkin menghindari menggunakan kedua narkotika dan epidural, atau Anda mungkin tidak membutuhkan epidural.


5. Langsung dapat dihentikan jika tidak membantu atau dalam hal tidak mungkin dilakukan jika hal itu menyebabkan masalah. Sebagai contoh misalnya ketika Anda merasa tidak nyaman lalu dilakukan kompres hangat namun ternyata justru menbuat semakin tidak nyaman maka saat itu juga kompres hangat bisa di hentikan dan tidak akan menimbulkan bahaya. Tapi jika obat penghilang sakit diberikan jika tidak nyaman dan justru membuat detak jantung bayi bersalahefek dari obat itu tetap jangka panjang karena si obat sudah terlanjur masuk ke tubuh Anda.


References


1. Balaskas J. Active Birth. Boston: Harvard Common Press, 1992.


2. England P and Horowitz R. Birthing from Within. Albuquerque: Partera Press, 1998.


3. Hodnett ED. Caregiver support for women during childbirth (Cochrane Review). In: The Cochrane Library, Issue 1, 1999.        Oxford:      Update Software.


4. Humenick SS and Bugen LA. Mastery: The key to childbirth satisfaction? A study. Birth 1981;8(2):84-89.


5. Humenick SS. Mastery: The key to childbirth satisfaction? A review. Birth 1981;8(2):79-83.


6. Jimenez S. Supportive pain management strategies. In Childbirth Education: Practice, Research, and Theory. FH Nichols and SS Humenick, eds. Philadelphia: Saunders, 1988.


7. Klaus M et al. Maternal assistance and support in labor: father, nurse, midwife, or doula? Clin Consult Obstet Gynecol 1992;4(4):211-217.


8. Lieberman AB. Easing Labor Pain. Boston: Harvard Common Press, 1992.


9. Perez P. The Nurturing Touch at Birth. Katy, TX: Cutting Edge Press, 1997.


10. Simkin P. Just another day in a woman”s life? Women”s long-term perceptions of their first birth experience. Part I. Birth 1991;18(4):203-210.


11. Simkin P. Simkin”s Ratings of Comfort Measures for Childbirth. Waco, TX: Childbirth Graphics, 1997.


12. Simkin P. The Birth Partner. Boston: Harvard Common Press, 1989.


13. Simkin P, Whalley J, and Keppler A. Pregnancy, Childbirth, and the Newborn. Deephaven, MN: Meadowbrook Press, 1991.




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Buku Gentle Birth

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

When our protocols for birth are rooted in good Science Buku Gentle Birth“When our protocols for birth are rooted in good Science, with respect for Nature and our patient”s culture, we automatically are on the most gentle, loving pathway. Trust your hearts, as the heart is inherently wise. As the guardians of natural gentle birth we are helping to create Peace on Earth, one precious baby at a time. “


By. Robin Lim (Midwife, Yayasan Bumi Bali Sehat)


www.bumisehatbali.org


“Peace On Earth Begins With Birth!


The quality of our life is defined, first of all, by the quality of attention and love received while we are still in our mother’s womb!”


Elena Tonetti-Vladimirova (Midwife, birth into being)


www.birthintobeing.com


 


Sebuah pernyataan dari bidan-bidan yang luar biasa hebat dan mampu menginspirasi saya untuk lebih lagi dalam melayani para ibu hamil dan bersalin. Seperti kita ketahui, saat ini sudah terjadi sebuah pergeseran paradigma dalam proses persalinan. Pada jaman dahulu kala persalinan merupakan urusan domestik sebuah keluarga karena ini adalah sebuah peristiwa yang sangat sakral dan sarat dengan spiritualisme karena merupakan sebuah peristiwa berantai yang terjadi dalam sebuah siklus kehidupan wanita normal. Namun dengan masuknya ilmu kedokteran modern lama-kelamaan mampu menggeser persalinan kearah public area. Yang akhirnya berakibat munculnya sebuah paradigma baru dalam persalinan yang mana menganggap persalinan adalah peristiwa medis bukan peristiwa yang fisiologis. Sehingga banyak sekali muncul intervensi-intervensi yang sebenarnya tidak perlu diberikan dan dilakukan dalam sebuah persalinan normal.


 


 


Dan saat ini, sebagian besar dari proses persalinan telah kehilangan nilai sakral dan spiritualnya. Orang lebih banyak fokus dengan bagaimana cara mengatasi rasa nyeri dalam persalinan. Padahal Tuhan sebenarnya sudah menyiapkan semuanya didalam tubuh kita, saat kita rileks dan tenang maka otot, hormon dan semua syaraf didalam tubuh kita dapat bekerja secara harmonis dalam proses persalinan Ini. Satu kalimat yang saya dapatkan dari ibu Robin Lim dan selalu saya ingat dan selalu saya sampaikan disetiap pelatihan adalah: “Sebagai seorang bidan, dokter maupun tenaga kesehatan harus selalu mempunyai tiga kaki. Kaki pertama adalah Spirituality (spiritual), kaki ke dua adalah Medical Sciene (ilmu pengetahuan medis), dan kaki ketiga adalah Cultural (Budaya).”


Dan saya sangat tersentuh ketika saya belajar “waterbirth (persalinan dalam air)” kepada ibu Robin Lim (Yayasan Bumi Bali Sehat) di Nyuh Kuning Ubud Bali. Disana saat ibu sedang mengejan dalam persalinan semua bidan yang mendampingi persalinan tersebut menyanyikan sebuah manthra “Gayatri Mantram” berulang-ulang (doa umat Hindu, ini dilakukan karena sebagian besar klien-nya beragama hindu dan saat kliennya beragama lain maka yang dinyanyikan adalah lagu-lagu pujian dan doa), begitu pula di beberapa Rumah Sakit di Bali, dokter dan bidannya selalu sabar setia mendampingi proses persalinan dan selalu memberi dukungan dan motivasi kepada ibu bersalin dan yang paling mengesankan adalah saat sang jabang bayi lahir yang dilakukan dokter dan bidannya adalah menyanyikan lagu Happy Birthday dan berdoa bersama sebagai wujud ucapan syukur kepada Tuhan atas proses persalinan yang indah. Sungguh pelayanan persalinan yang luar biasa, dan tidak ditemui di semua pelayanan kesehatan di daerah kita.


Saya adalah seorang bidan, yang sangat percaya bahwa persalinan normal adalah yang terbaik bagi ibu maupun sang bayi dan dengan persiapan yang matang baik body, mind and soul sebelum proses konsepsi dan kehamilan maka proses persalinan dapat berlangsung dengan aman, lancar dan nyaman.


Sebuah kerinduan dalam hati saya saat ini adalah berbagi kasih, pengalaman dan pengetahuan kepada Ayahnda, Ibunda dan Buah Hati sebagai titipan Tuhan dengan menyiapkan secara menyeluruh ( body,mind and soul ) kehadiran buah hati yang siap merubah dunia menjadi semakin Damai. Dan juga kepada para praktisi kesehatan agar mampu memberikan pelayanan yang holistic, penuh cinta kasih saat menyambut sang bayi yang lahir di dunia ini.


Selain melayani para ibu hamil dan ibu bersalin di tempat praktek swasta saya (Bidan Kita) yang sederhana dan mungil, saat ini saya adalah seorang trainer hypnobirthing Indonesia. bergabung dengan dr Erwin Kusuma Sp.KJ (K) dan ibu Lanny Kuswandi (pakar hypnobirthing di Indonesia) kami ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana merubah sebuah paradigma lama yang menyatakan bahwa proses persalinan adalah proses yang menyakitkan dan mengerikan berubah menjadi paradigma baru yang meyakini bahwa prose kehamilan, persalinan adalah proses yang penuh dengan kenikmatan, kenyamanan, dan sebuat proses perjalanan spiritual sebuah keluarga. Dan yang kami lakukan saat ini, selain melatih para ibu hamil kami juga melatih para dokter, dokter spesialis, bidan, perawat maupun praktisi kesehatan lainnya agar semakin sabar dan semakin baik saat memberikan pelayanan kepada para ibu.


Bersama dengan sahabat saya bidan Brenda Ritchmond seorang bidan “bule”, Warga Negara Amerika yang telah bertahun-tahun hidup dan melayani di Bali dan bertahun-tahun bekerja bersama dengan ibu Robin Lim melayani persalinan normal dan waterbirth di Nyuh Kuning Ubud Bali, kami coba menulis buku ini dengan harapan semoga dengan buku ini, ibu bisa merasakan indahnya proses kehamilan dan persalinan. Sehingga makna spiritualitas dalam persalinan tidak hilang. Bahkan saat hamil dan bersalin dapat menjadi moment yang paling berharga dan penuh ucapan syukur.


Semoga Tuhan memberkati kita semua.


Penulis


Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes


(bidan, praktisi dan trainer hypno-birthing Indonesia)


 


 




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Persalinan Normal Alami VS Epidural VS ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia )

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Nyeri sampai sekarang masih menjadi concern para ibu yang hendak melahirkan.


Pada kehamilan dan persalinan rasa nyeri sebenarnya sebagai sebuah “sinyal” untuk memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah memasuki tahapan proses persalinan.


Dan sebenarnya Nyeri bukanlah bagian dari proses persalinan itu sendiri, rasa nyeri terjadi pada dasarnya adalah akumulasi dari beberapa faktor pengaruh seperti tingkat psikologis seseorang, rasa panik, rasa takut juga traumaa masa lalu.


Banyak hal yang orang lakukan untuk mengatasi rasa nyeri. Rumahsakit pun berlomba-lomba untuk memberikan layanan persalinan tanpa rasa sakit. Dan itu laku keras! Mengapa? Ya karena yang ditakutkan dan yang paling dihindari ibu bersalin adalah nyeri persalinan.bahkan saking takutnya sampai-sampai banyak calon ibu yang memutuskan untuk melakukan operasi SC hanya gara-gara takut sakit. Dan memang saat pproses operasinya si ibu tidak mmerasakan sakit sama sekali, namun sayang, > 90% ibu yang mengeluh sakit post operasi dan berlangsung lebih lama pemulihannya.


 


Nah akhirnya ada pilihan lain yaitu Anestesi Epidural dengan ILA



 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


Sebelumnya ayo bedakan dulu Antara persalinan dengan Anestesi Epidural dengan ILA


a. Anestesia Epidural


Anestesi epidural atau bius lokal dari pinggang ke bawah adalah teknik untuk menghilangkan rasa sakit dengan memasukan zat anestesi lewat suntikan melalui otot pinggang hingga ke daerah epidural (salah satu bagian dari susunan saraf pusat di bagian tulang belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi. Pembiusan dilakukan melalui suntikan tadi,sifatnya memblok daerah yang disuntik sampai ke bagian bawah, sehingga si ibu tidak merasa nyeri di daerah tersebut.


Bila ibu menggunakan anestesi ini maka saat mengalami kontraksi, ibu tidak merasakan adanya nyeri sama sekali. Sehingga saat sampai waktunya ibu harus mengejan, maka ibu akan dituntun untuk mengejan sesuai dengan datangnya kontraksi yang dinilai oleh dokter. Dengan kata lain ibu sama sekali tidak tahu kapan ibu merasa harus mengejan, karena stimulasi yang merangsang hal tersebut tidak dirasakan sama sekali. Karena tidak adanya stimulasi tersebut, maka kadang proses persalinan menjadi lebih lama dan ada kemungkinan persalinan harus dibantu dengan menggunakan vacuum atau forsep, Walaupun begitu, hasil akhir tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara bayi yang lahir normal atau menggunakan metode ini.


b. ILA (Intrathecal Labor Analgesia)


Cara pemberiannya hampir sama dengan teknik epidural. Diberikan suntikan di daerah urat saraf, anestesi ini diberikan pada pembukaan di atas 4 cm, jadi di awal proses persalinan ibu masih merasakan kontraksi. Teknik ini akan membebaskan ibu dari rasa sakit sekitar 12 jam.


Namun harus diketahui, ILA bukan bius total yang sama sekali membebaskan ibu dari rasa sakit, ibu masih merasakan sakit ringan saat kontraksi atau saat dokter memeriksa bukaan jalan lahir.


Dibandingkan teknik epidural, ILA hampir tidak mempunyai efek samping. Dosis yang diberikan jauh lebih sedikit sehingga sama sekali tidak mengganggu kondisi ibu dan bayi selama selama proses persalinan. Ibu tetap dapat mengejan karena ILA sama sekali tidak mempengaruhi kemampuan mengejan.


Efek samping yang mungkin dialami adalah kemungkinan kontraksi rahim menjadi lambat, ada penurunan tekanan darah, gatal-gatal atau sakit kepala walaupun jarang terjadi. Jika hal ini terjadi dokter segera menanganinya. Dokter kebidanan harus memastikan bahwa kondisi bayi normal, bukan bekas operasi dan bayi bisa dilahirkan melalui jalan normal. Bila ada keraguan misalnya kemungkinan bayi besar, posisi kepala masih tinggi, belum masuk ke daerah panggul atau ada kemungkinan panggul ibu kecil untuk dilalui kepala bayi dengan berat tertentu atau panggul ibu asimetris, maka tidak dapat dilakukan persalinan dengan menggunakan anestesi ini.


Dr Leonard J. Corning, seorang ahli saraf di New York, adalah dokter pertama yang menggunakan epidural. Pada tahun 1885 ia menyuntikkan kokain ke belakang pasien yang menderita kelemahan tulang belakang dan inkontinensia. Dari situlah epidural berkembang dan akhirnya Hari ini, epidural menjadi metode yang paling populer untuk pereda nyeri selama persalinan di rumah sakit.


Pada epidural dan ILA, anestesi lokal – masih berasal dari kokain – diinjeksikan ke dalam ruang epidural (ruang di sekitar penutup tangguh yang melindungi sumsum tulang belakang).


Nah sayangnya jenis anestesia ini baik Epidural maupun ILA memiliki dampak yang signifikan pada semua hormon dalam persalinan.


Ø Ini bisa  menghambat produksi beta-endorphin.


Ø Epidural mengurangi produksi oksitosin selama persalinan.


Ø Epidural juga menghambat produksi katekolamin (CA). Ingat bahwa CA dapat memperlambat atau menghentikan persalinan pada tahap awal, tetapi mempromosikan refleks ejeksi janin pada tahap kedua persalinan. Sehingga menghambat produksi CA dapat membuat proses persalinan menjadi lebih sulit.


Ø Epidural membatasi pelepasan prostaglandin F2 alfa, suatu senyawa lipid yang merangsang kontraksi rahim dan dianggap terlibat dengan inisiasi persalinan.


Ø Epidural mengganggu proses persalinan dan memiliki efek samping bagi ibu seperti:


– Dapat memperpanjang lama persalinan .


– Tiga kali lipat meningkatkan risiko robek perineum yang parah. Karena banyak dari ibu yang memilih epidural ternyata harus berakhir di persalinan tindakan seperti forceps & Vacum


– Dua kali lipat meningkatkan risiko operasi caesar


– Tiga kali lipat meningkatkan terjadinya induksi dengan oksitosin sintetis (Pitocin).


– Empat kali lipat meningkatkan kemungkinan bayi akan terus-menerus berada dalam posisi posterior (menghadap ke atas) dalam tahap akhir persalinan (gagal melakukan putaran paksi di dalam panggul), yang pada gilirannya mengurangi kemungkinan kelahiran vagina spontan.


– Mengurangi kemungkinan persalinan per vagina spontan.


– Meningkatkan kemungkinan komplikasi dari persalinan dengan instrumen. Ketika wanita dengan epidural bersalin menggunakan forceps, jumlah gaya yang digunakan oleh dokter hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan tidak menggunakan epidural. Hal ini penting karena dapat meningkatkan resiko jangka pendek akibat persalinan dengan instrumen seperti memar, luka wajah, perpindahan dari tulang tengkorak dan pembekuan darah di kulit kepala bayi, dan episiotomi dan robekan pada vagina dan perineum ibu.


Seorang ibu yang bersalin dengan epidural akhirnya harus berjuang sendiri/mengejan sendiri. Dan banyak yang merasakan tidak “nyambung” dengan tubuhnya karena dia merasakan sedikitt sekali kontraksi bahkan tidak merasakan kontraksi sehingga mengejanpun harus atas aba-aba sang dokter. Dan posisi yang digunakan pun sebagian besar posisi terlentang sehingga melawan gaya graviatasi bumi. Ini menyebabkan proses persalinan bisa semakin panjang dan lama, si ibupun bisa saja kelelahan. Alhasil ini berpengaruh ke detak janin juga. Itulah mengapa epidural meningkatkan resiko SC.


Epidural juga memiliki efek samping untuk bayi


Sangat penting untuk memahami bahwa obat-obatan diberikan oleh epidural memasuki aliran darah bayi pada tingkat yang sama dan kadang-kadang bahkan lebih tinggi dibandingkan yang ada dalam aliran darah ibu.


Namun, karena sistem kekebalan tubuh bayi belum matang, diperlukan waktu lebih lama bagi mereka untuk menghilangkan efek obat epidural. Sebagai contoh, metabolisme bupivacain, analgesik epidural yang umum digunakan, adalah 2,7 jam pada orang dewasa tapi pada bayi baru lahir memerlukan waktu 8 jam.


Studi telah menemukan jumlah metabolit bupivacain terdeteksi dalam urin bayi baru lahir 36 jam setelah anestesi spinal pada persalinan SC.


Beberapa studi telah menemukan defisit dalam kemampuan bayi baru lahir yang konsisten akibat obat yang digunakan dalam epidural.


Penelitian lain menemukan bahwa anestesi lokal yang digunakan dalam epidural dapat berpengaruh buruk pada sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir, mungkin dengan mengaktifkan respon stres.


Ada bukti bahwa epidural dapat  mempengaruhi pasokan oksigen dalam aliran darah janin, mungkin karena adanya penurunan tekanan darah ibu  yang terjadi akibat epidural .


Epidural telah terbukti menyebabkan bradikardia janin, penurunan denyut jantung janin (DJJ). Ini mungkin efek sekunder dari adanya penurunan kadar katekolamin (CA) ibu disebabkan oleh epidural yang pada gilirannya menyebabkan tekanan darah rendah dan rahim hiper-stimulasi.


Epidural dapat menyebabkan demam pada ibu, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi bayi. Dalam sebuah studi besar pertama kali ibu, bayi lahir dari ibu dengan demam (97% di antaranya telah epidural)


Epidural juga dapat meningkatkan kemungkinan nilai Apgar skor rendah saat lahir, sehingga memerlukan resusitasi dan mengalami kejang pada periode baru lahi..


Beberapa studi menunjukkan bahwa epidural dapat mengganggu ikatan normal/bonding yang terjadi antara ibu dan bayi setelah lahir.


Ada juga bukti bahwa epidural dapat menurunkan efisiensi menyusui.


Kesimpulan


Analgesia epidural adalah bentuk yang sangat efektif menghilangkan rasa sakit


Namun, epidural dan spinals juga menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan pada ibu dan bayi, dan mengganggu proses kelahiran alami dan ikatan antara ibu & bayi.


Dalam beberapa kasus epidural mungkin bermanfaat, namun bukti menunjukkan bahwa tindaan ini tidak boleh digunakan sebagai tindakan rutin dalamproses persalinan.


Semoga bermanfaat


Salam hangat


Bidan Kita


*** Referensi


1. Buckley S. Gentle birth, gentle mothering: a doctor’s guide to natural childbirth and early parenting choices.Celestial Arts 2009. pp.117


2. Hale TW. Medications and Mother’s Milk. 12. Amarillo, TX: Hale Publishing; 2006.


3. http://www.pregnancysurvey.com/labor_and_delivery/article_120.html


4. http://www.bidmc.org/YourHealth/TherapeuticCenters/Pregnancy.aspx?ChunkID=14686




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

EPISIOTOMI

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Episiotomi adalah prosedur bedah minor di mana kulit dan otot-otot yang mendasari daerah perineum-antara vagina dan rektum-dipotong pada saat kala 2 (kepala crowning) untuk membantu dalam proses melahirkan dengan memperbesar pembukaan jalan lahir dan memungkinkan bayi untuk melalui vagina dengan lebih mudah.


Meskipun tindakan episiotomi adalah intervensi yang umum, tapi sebenarnya tindakan ini harusnya bukan menjadi tindakan /intervensi rutin di setiap pertolongan persalinan pervagina, sekitar lebih dari 70% dari semua persalinan per vagina tidak perlu episiotomi. Anda dapat mencoba untuk menghindari kebutuhan akan episiotomi dengan pijat perineum, dan mengontrol nafas serta mengontrol kapan harus mengejan dan kapan tidak. Episiotomi dimulai dengan anesthestic lokal (baik blok saraf atau injeksi epidural) untuk mematikan rasa di daerah dimana pemotongan akan dibuat. Dua jari ditempatkan antara gunting dan kepala bayi untuk perlindungan. Ini diikuti dengan pemotongan secara mediolateral (miring ke satu sisi vagina untuk menghindari otot sfingter anus) atau pemotongan garis pertengahan atau median (potongan lurus kurang dari satu inci arah anus).


Memotong memperbesar lubang vagina dan membantu dalam melahirkan bayi Anda. Jika Anda memerlukan forsep atau pengiriman vakum, maka panjang sayatan akan lebih panjang dari yang seharusnya jika bayi Anda lahir tanpa dibantu instrumen. Setelah bayi dan plasenta lahir, maka jalan lahir akan diperiksa untuk setiap robekan yang perlu perbaikan.


Sayatan episiotomi dilakukan pada otot, kulit dan kulit perineum vagina dijahit menggunakan jahitan yang dapat diserap (langsung jadi kulit).  Biasanya ini membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit. Sayatan dijahit segera setelah melahirkan untuk mencegah kehilangan darah dan mengurangi kemungkinan infeksi.


Sayatan median termudah untuk membuat dan memperbaiki, tetapi jika robekannya mellebar maka tidak memberikan perlindungan apapun untuk anus, artinya bisa sampai anusnya iikut robek. Potongan mediolateral lebih sulit untuk memperbaiki namun memberikan perlindungan terbaik terhadap kerusakan pada sfingter anal dan paling sesuai dengan tujuan episiotomi.


Mengapa Anda Perlu sebuah Episiotomi?


Sebuah persalinan per vagina normal melibatkan kontraksi yang intens dan memerlukan dorongan mengejan dari sang ibu. Waktu dan kesabaran diperlukan dalam persalinan untuk melahirkan seorang bayi. Mengejan dengan tidak berpola seringkali menyebabkan adanya robekan pada perineum.


Episiotomi dapat dilakukan untuk mencegah robekan yang tak beraturan yang mungkin terjadi:


· jika presentasi bayi bukan belakang kepala (bisa muka, ubun-ubun besar, sungsang atau lainnya)


· jika Anda memiliki bekas luka hasil dari robekan di persalinan sebelumnya


· jika Anda pernah menjalani operasi sebelumnya untuk memperbaiki luka perineum atau prolaps uterus


Episiotomi juga dapat dilakukan:


· jika bayi Anda tercekik karena kekurangan oksigen (tali pusar “tertekuk” atau dikompresi, atau tampaknya ada masalah pada tali pusat (** contoh pada kasus talipusat menumbung) dan bayi perlu lahirkan dengan cepat


· jika bayi Anda besar atau kepala terlalu besar


· jika bayi Anda tertekan atau tertahan terlalu lama di jalan lahir


· jika bahu bayi Anda terjebak dalam vagina (Distosia bahu)


· jika ada keadaan darurat dan tidak ada cukup ruang untuk melahirkan bayi Anda dengan forsep


· jika bayi Anda yang pertama (sungsang) dan butuh lebih banyak ruang untuk keluar


· untuk mencegah peregangan berlebihan dari otot-otot yang dapat menyebabkan prolaps.


Salah satu alasan utama untuk episiotomi adalah menghindari robekan yang tak eraturan karena dirasakan bahwa dengan episiotomi maka lebih mudah untuk memperbaikinya/lebih mudah saat menjahitnya daripada sobekan yang terjadi secara alami.


Ketika kepala bayi Anda melewati vagina, perineum Anda bisa saja terjadi cider. Nah Cedera perineum dapat terjadi saat:


· saat permukaan sobek, tetapi mungkin tidak perlu dijahit


· ketika lapisan vagina dan beberapa jaringan ikat ikut robek


· robekan yang melewati otot di sekitar anus


· robekan yang melewati vagina dan ke dalam rektum


Peregangan perineum yang menyebabkan robekan kecil mungkin tidak perlu di jahit.


Keuntungan dari Episiotomi


Meskipun ada rasa sakit dan ketidaknyamanan setelah episiotomi, ada keuntungan yang Anda rasakan.


· Episiotomi dapat membuat proses persalinan lebih mudah dan ibu tidak perlu banyak usaha saat mengejan untuk melahirkan bayi.


· Bayi Anda dapat dilahirkan dengan cepat dalam situasi darurat tertentu.


· Lebih mudah untukmemperbaiki atau menjahit robekannya daripada robekan terjadi secara alami.


Kemungkinan Komplikasi Episiotomi


Episiotomi dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, pembengkakan, memar atau terinfeksi. Hal ini juga dapat terjadi jika sayatan meluas ke rektum atau luka episiotomi tidak dijahit kembali bersama-sama dengan baik.


Hindari hubungan seksual selama beberapa minggu sampai episiotomi benar-benar sembuh. Dalam beberapa kasus, mungkin anda akan merasakan sesuatu yang menyakitkan ketika berhubungan seksual bahkan setelah sayatan episiotomi telah sepenuhnya sembuh.


Bagaimana Perawatan untuk Episiotomi


Episiotomi membutuhkan waktu sekitar 4-6 minggu untuk sembuh tergantung pada ukuran sayatan, bahan yang digunakan untuk jahitan, gaya hidup an nutrisi yang ibu konsumsi setelah melahirkan. Namun untuk robekan alami biasanya lebih cepat sembuhnya sekitar 1-2 minggu.


Jika Anda melihat jahitan pada pembalut Anda, periksa bekas episiotomi Anda dengan cermin untuk memastikan kulit masih tertutup dan terlihat sembuh.


Kebanyakan ibu tidak merasa sakit ketika sedang dilakukan episiotomi karena efek dari anestesi. Namun, periode pemulihan dapat menyakitkan dan tidak nyaman bagi ibu dengan luka jahitan, terutama saat duduk. Tips berikut dapat membantu meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanan:


· Terapi-menggunakan dingin kompres es -pada jahitan dapat memati rasa di daerah tersebut dan mengurangi rasa sakit serta pembengkakan. Es dapat digunakan selama 24 jam pertama. Jangan menempelkan es langsung ke kulit. Es hanya di tempelkan (** di beri pelapis) selama 20 menit dan 10 menit dan beberapa kali sehari. Pembengkakan kulit bisa menyebabkan jahitan terasa tertarik sehingga terasa nyeri.


· Bantal duduk dari busa yang berbentuk cincin ini bisa meningkat sirkulasi udara, dan dapat membuat duduk terasa lebih nyaman.


· Situs sayatan harus dibersihkan dengan air hangat jangan disabun untuk menghindari iritasi.


· Mandi air hangat atau duduk dalam bak air hangat selama 20 menit beberapa kali sehari dapat membantu mengurangi rasa sakit. Setelah mandi, bekas sayatan/jahitan harus di keringkan dengan handuk tau kassa yang lembut.


· Paparan jahitan dengan udara setidaknya dua kali sehari selama 10 menit atau lebih. Artinya dalam satu waktu biarkan Anda tidur berebah dengan tutut di tekuk dan biarkan vagina Anda terpapar langsung dengan udara.


· obat seperti acetaminophen dapat konsumsi jika rasa sakit sangat menyiksa. Namun, jangan minum obat tanpa resep dari dokter/bidan Anda, terutama jika Anda sedang menyusui.


· Ketika Anda buang air kecil, basuhi dulu perineum Anda dengan air hangat supaya terasa nyaman


· Hindari sembelit supaya Anda tidak mengejan terlalu keras saat defekasi atau poop karena ini akan memberi banyak tekanan pada jahitan saat buang air besar. Minum banyak cairan dan makan diet seimbang dengan banyak serat membantu mencegah sembelit. Konsultasikan dulu kepada dokter/bidan Anda tentang menggunakan pelunak tinja /pencahar untuk membuat tinja lebih mudah dikeluarkan. Jika Anda sedang menyusui, minum pencahar dapat menyebabkan mencret pada bayi Anda, juga.


· Memegang kertas toilet dan menekannya ke arah jahitan Anda selama buang air besar dapat membantu meringankan rasa sakit dari jahitan. Setelah buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang dengan kertas toilet. Kemudian dengan lembut mengusap atau menepuk, lagi dari depan ke belakang.


· Rapatkan bokong Anda saat duduk atau bangun dari posisi duduk untuk membantu meringankan ketidaknyamanan dari jahitan Anda.


· Jika Anda tidak dapat menghilangkan nyeri atau jika Anda demam di atas 39°C, hubungi dokter/bidan Anda segera karena ini bisa menjadi tanda-tanda infeksi yang perlu diobati. sangat penting untuk mencegah infeksi jahitan Anda yang dapat menginfeksi vagina.


Setelah Anda tiba di rumah, hubungi dokter/bidan Anda:


· Jika Anda memiliki tanda-tanda infeksi seperti demam dan menggigil, kemerahan, nyeri atau bengkak di tempat sayatan, atau Anda memiliki bau busuk atau pendarahan dari bekas episiotomi


· Jika rasa sakit tidak dikontrol dengan obat-obatan yang diresepkan dokter


· Jika Anda memiliki masalah pengendalian saat BAB Atau BAK


TIPS Lainnya:


Selalu cuci tangan dengan bersih sebelum dan setelah ke kamar mandi atau mengganti pembalut. Mencuci tangan yang benar adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri dan bayi Anda untuk mencegah infeksi.


Efek jangka panjang dari Episiotomi


Karena suplai darah yang baik ke daerah tersebut, episiotomi sembuh dengan cepat dan biasanya tanpa masalah. Jahitan episiotomi diserap oleh tubuh dan tidak perlu di cabut. Rasa sakit dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan dengan menggunakan kompres es dalam 24 jam dilanjutkan dengan mandi air hangat. Anda bisa berjalan segera setelah Anda merasa mampu. Aktivitas sehari-hari dapat dilanjutkan segera setelah prosedur, meskipun jahitan mungkin memakan waktu untuk sembuh sepenuhnya.


Cara untuk Menghindari Episiotomi


Ini adalah ide yang baik untuk berbicara dengan dokter Anda tentang perasaan Anda tentang episiotomi. Sertakan pengalaman anda, serta pikiran dokter Anda dalam Anda birth plan


*** Untuk memahami lebih lanjut tentang birth plan silahkan baca link:


https://dennypedia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=351:contoh-birth-plan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56


https://dennypedia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=374:mari-menyusun-birth-plan-perencanaan-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56.


Ada kalanya episiotomi tidak dapat dihindari. Namun, ada cara-cara yang dapat membantu mencegahnya. Metode berikut dapat dicoba untuk melahirkan bayi Anda dengan mudah dan tanpa episiotomi.


Pijat perineum


Memijat daerah perineum dan vagina membantu dalam peregangan jaringan dan membantu dalam melahirkan tanpa episiotomi atau robek pada kulit dan otot. Pemijatan harus dilakukan untuk setidaknya mulai 5-10 menit setiap hari mulai dari minggu ke-34 sampai melahirkan. Pelumas seperti jelly KY, minyak zaitun, minyak almond atau minyak nabati murni dapat digunakan untuk pijat. Pastikan kuku Anda dipotong dan tangan Anda bersih sebelum melakukan pemijatan. Konsultasikan dengan dokter/bidam Anda sebelum memulai pijat, terutama jika Anda memiliki riwayat infeksi vagina atau berisiko untuk lahir prematur.


Untuk melakukan pijat perineum: Oleskan pelumas larut air seperti jelly KY ke ibu jari atau jari telunjuk, dan masukkan jari atau ibu jari ke dalam vagina sekitar satu inci. Geser atau lebit tepatnya pijat atau tekan jari dengan tekanan dalam gerakan setengah lingkaran, mulai di sisi vagina dan bergerak ke arah anus, dan kembali ke sisi lain dari vagina. Lakukan pijat selama 5 menit setiap hari. Membersihkan kelebihan minyak ketika Anda selesai sehingga Anda tidak akan berbekas di pakaian Anda. Ketika Anda hendak melahirkan, beritahu dokter kandungan Anda bahwa Anda telah melakukan pijat perineum. Tidak ada jaminan Anda tidak akan membutuhkan episiotomi, tetapi dengan melakukan pemijatan, Anda dapat mengurangi trauma perineum saat melahirkan.


Latihan Kegel


Anda mungkin bisa melakukan latihan Kegel saat Anda sedang hamil dan Anda harus terus melakukannya setelah bayi Anda lahir. Otot panggul hanya seperti yang lain , olahraga membuat mereka kuat. Latihan kegel termasuk pengetatan dan relaksasi otot-otot panggul. Latihan Kegel dapat membantu memperkuat otot-otot perineum yang mendukung organ-organ dalam panggul (rahim, usus, kandung kemih).


Pertama Anda harus mengetahui otot-otot mana yang akan di latih. Untuk menemukan otot-otot ini, secara bergantian mulai dan menghentikan aliran air seni di tengah anda buang air kecil di toilet. Ini hanya untuk mengetahui atau memastikan serta memberikan visualisasi kepada Anda untuk mengerutkan otot daerah itu. Namun, bila Anda melakukan latihan kegel, jangan lakukan mereka saat Anda sedang buang air kecil.  latihan Kegel dilakukan saat berbaring, duduk, berdiri, berjalan, dan mengemudi untuk membuat otot-otot panggul menjadi lebih. Saat melakukan kengetatan/mengerutkan otot Anda bisa sambil visualisasi seolah-olah sedang menghentikan aliran air seni ketika Anda buang air kecil tadi.


Latihan Kegel : Kencangkan otot perineum  perlahan-lahan pada suatu waktu, lalu longgarkan dan ulangi beberapa kali. Latihan ini bisa dilakukan dimana saja contohnya seperti ketika setiap kali Anda naik lift, duduk nonton TV, setelah makan, saat dikamar mandi atau sebelum tidur. Mulailah secara bertahap misalnya dengan 5-10 kali dan kemudian sampai 20-30 setiap kali. Lakukan latihan 3 kali sehari-pagi, siang dan sore. Cobalah untuk menjaga jadwal rutin dan disiplin.


Cobalah untuk tidak meremas bokong atau perut Anda saat Anda memperketat karena hal ini menempatkan tekanan pada otot-otot dasar panggul. Jaga otot-otot perut, paha dan pinggul rileks.


Pikirkan tentang otot-otot perineum Anda ketika Anda mengangkat pantat, bersin, batuk atau tertawa dan kemudian lakukan Kegels, juga. Setelah beberapa saat itu akan menjadi kebiasaan dan Anda tidak akan harus berpikir atau mengingat-ingat untuk melakukan kegel .


Tehnik Pernapasan dan Tehnik Mengejan yang benar Selama persalinan


Mengontrol dan mengendalikan nafas, dengan tehnik mengejan yang tepat akan sangat membantu Anda untuk melahirkan dnegan lancar dan nyaman bahkan tanpa robekan di jalan lahir.


Dengarkan naluri Anda sendiri dan biarkan rahim Anda yang menuntun Anda. Balaskas mengingatkan kita bahwa, “Jika Anda tidak terburu-buru selama proses persalinan maka, perineum Anda akan punya waktu untuk meregang dengan baik”


Beberapa tehnik yang harus Anda lakukan adalah Super Crowning:


Yaitu dimana Anda berhenti mengejan lalu nafas pendek-pendek ketika kepala bayi sudah crowning (membuka pinti vagina selebar 5 cm) ini untuk menghindari mengejan dan untuk memungkinkan peregangan lembut pada perineum.


Nah emoga bermanfaat


Salam Hangat


Bidan Kita




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.