• Download Anz Komik Apk

    Anz Komik adalah aplikasi baca komik gratis dengan lebih dari 1000 judul komik mulai dari Manga, Manhwa dan Manhua yang sudah dirilis dalam versi bahasa Indonesia.

  • Tujuan Pembentukan LBB

    Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:

  • Daftar lagu soundtrack piala dunia (1990-2018)dan piala eropa (2000-2020)

    1.Gianna Nannini dan Edoardo Bennato-Un'estate (World Cup 1990) 1.1 We Are the Champions - Queen (World Cup 1994) 2.Ricky Martin - La Copa De La Vida (World Cup 1998)...

Tampilkan postingan dengan label Dokter Spesialis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dokter Spesialis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Januari 2019

7 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Penyakit Menular

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

pencegahan-penyakit-menular-doktersehat
Photo Credit: Flickr.com/ibbl

DokterSehat.Com – Pada dasarnya, penyakit menular adalah penyakit yang bisa ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Penularan langsung terjadi ketika kuman berpindah melalui kontak fisik atau cairan tubuh–baik dari manusia atau binatang. Lantas, bagaimana pencegahan penyakit menular yang bisa Anda lakukan?

Mengetahui Lebih Jauh Mengenai Cara Mencegah Penyakit Menular

Sebelum mengetahui mengenai pencegahan penyakit menular, perlu Anda ketahui juga bahwa penyakit menular bisa berpindah secara tidak langsung, misalnya saat menyentuh pegangan tangga, keran air atau kenop pintu yang terdapat di tempat umum. Kuman bisa menginfeksi saat Anda menyentuh mulut, hidung atau mata. Karenanya sangat penting aktivitas mencuci tangan usai menyentuh barang di tempat-tempat umum.

Berikut adalah upaya pencegahan penyakit menular yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Praktik seks aman

Pencegahan penyakit menular yang pertama adalah hindari melakukan aktivitas seksual tanpa pengaman. Bagi pasangan yang memiliki risiko seks tinggi, salah satu upaya pencegahan agar tidak terkena penyakit menular seksual adalah dengan menggunakan kondom. Kondom dapat mencegah perpindahan bakteri atau virus menular dari pasangan yang mempunyai risiko seks tinggi.

2. Hati-hati dengan hewan peliharaan

Penularan penyakit bukan hanya terjadi ketika adanya kontak antara orang ke orang, tapi dapat juga melalui hewan. Jika memiliki hewan peliharaan, cara mencegah penyakit menular yang dapat dilakukan adalah dengan vaksinasi pada hewan tersebut. Karena beberapa jenis hewan dapat membawa penyakit seperti rabies, flu burung, dan beberapa jenis penyakit kulit.

3. Jangan berbagi barang pribadi

Cara pencegahan penyakit menular yang sering kali terlewatkan adalah penggunaan barang pribadi secara bersama-sama. Pencegahan penyakit menular bisa dilakukan dengan menghindari penggunaan bersama barang-barang seperti handuk, pisau cukur, sapu tangan, sikat gigi, hingga tempat makan dan minum.

4. Memperhatikan kebersihan masakan

Pencegahan penyakit menular lainnya yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan yang Anda makan. Penyakit menular bisa muncul dari persiapan makanan dan kebiasaan makan yang buruk. Memperhatikan kematangan masakan juga perlu diperhatikan untuk memastikan kuman dan bakteri yang ada di dalamnya benar-benar mati.

5. Tidak bepergian ketika sakit

Jika sedang sakit atau kesehatan sedang menurun, disarankan untuk tidak keluar rumah sebagai salah satu cara pencegahan penyakit menular. Ketika tubuh kurang sehat, hal itu membuat Anda sangat rentan tertular penyakit karena sistem kekebalan tubuh tidak bekerja secara maksimal.

6. Melakukan imunisasi

Pencegahan penyakit menular selanjutnya dapat dilakukan dengan imunisasi. Tubuh manusia mempunyai kemampuan mengingat terhadap penyakit yang pernah masuk ke dalam tubuh sebelumnya.

Jika penyakit tersebut masuk lagi, maka tubuh akan meningkatkan produksi sel darah putih dan antibodi untuk mencegah penyakit yang sama datang kedua kalinya. Dengan melakukan imunisasi, tubuh akan dimasukkan jenis mikroba tertentu yang akan terdeteksi oleh tubuh, sehingga ketika mikroba yang sama masuk kembali pertahanan tubuh telah lebih kuat dan siap untuk melawannya.

7. Mencuci tangan

Pencegahan penyakit menular yang sering dianggap sepele adalah aktivitas mencuci tangan. Sangat disarankan mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, apalagi setelah menggunakan toilet. Jika Anda tidak sempat untuk melakukan cuci tangan, sebaiknya hindari menyentuh area mulut, hidung atau mata.

Nah, itulah beberapa upaya pencegahan penyakit menular yang bisa Anda lakukan.

Penyakit Menular yang Ada di Indonesia

Setelah Anda mengetahui beberapa pencegahan penyakit menular seperti di atas, hal lain yang juga harus Anda tahu adalah apa saja penyakit menular seksual yang umum terjadi. Di Indonesia, prioritas penyakit menular, masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS, demam berdarah, malaria, pes, tuberkulosis, flu burung dan influenza.

Selain itu, perkembangan penyakit menular di Indonesia juga belum sepenuhnya berhasil mengendalikan penyakit neglected diseases seperti kusta, leptospirosis, filarisis dan lain-lain. Angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus.

Berikut adalah beberapa penyakit menular yang umum terjadi di Indonesia, di antaranya:

1. Pes

Pes (Plague) disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang terdapat pada binatang pengerat/rodensia seperti tikus/bajing. Seseorang dapat terkena penyakit ini jika digigit pinjal (sejenis serangga) yang terpapar bakteri Y. pestis, setelah serangga tersebut menggigit hewan yang terinfeksi. Pinjal menularkan penyakit pes hidup dengan mengisap darah hewan pengerat.

2. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini–dan bisa menyerang manusia. Tikus adalah salah satu binatang yang dicurigai sebagai sumber utama infeksi pada manusia di Indonesia.

3. Tuberkulosis

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru, namun bakteri tersebut bisa juga menyerang bagian tubuh lain seperti sendi, tulang, selaput otak dan jantung, hingga kelenjar getah bening. Penyebaran bakteri bisa terjadi saat penderita bersin atau batuk. Pencegahan bisa dilakukan dengan pemberian vaksin BCG.

4. Malaria

Selain oleh nyamuk, malaria adalah penyakit menular yang juga bisa disebabkan oleh parasit. Penderita malaria umumnya mengalami sakit kepala, nyeri otot, mual, menggigil, dan demam.

5. Demam dengue

Demam dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus dengue menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit musiman ini umum terjadi di negara dengan iklim tropis. Selain itu, penyakit menular ini sering terjadi di saat musim hujan. Jika tidak segera ditangani, deman dengue bisa menjadi demam berdarah dengue.

6. Difteri

Difteri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri. Gejala yang bisa muncul adalah peradangan di selaput saluran pernapasan bagian atas dan demam. Seseorang yang tidak lengkap mendapatkan vaksin, berisiko terkena penyakit ini.

7. Flu burung

Flu burung adalah suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh unggas kepada manusia. Dua jenis virus flu burung, yaitu H5N1 dan H7N9. Seseorang yang terkena flu burung akan mengalami gejala seperti pilek, batuk, demam, sakit kepala, pegal-pegal, dan sesak napas.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Kamis, 23 Agustus 2018

Penyakit Gondok – Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat-penyakit-gondok
Photo Credit: Flickr.com/Ai sifa afiah

DokterSehat.Com – Gondok adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembesaran kelenjar gondok atau tiroid (kelenjar yang memiliki bentuk seperti kupu-kupu dan terletak di bawah pangkal tenggorokan atau depan leher).

Jenis-Jenis Penyakit Gondok

Terdapat dua jenis penyakit gondok, yaitu gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini berdasarkan tekstur benjolannya. Benjolan pada gondok difus terasa mulus saat disentuh. Sementara pada gondok nodul, benjolan terasa tidak rata dan bergumpal. Permukaan yang tidak rata tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih bintil-bintil kecil yang padat atau berisi cairan dalam benjolan.

baca juga: Bagaimanakah Cara Mengatasi Pembesaran Tonsil dan Kelenjar Gondok?

Gejala Gondok

Tidak semua penderita penyakit gondok mengalami gejala. Jika memang ada indikasi yang muncul, terbentuknya benjolan abnormal pada leher adalah gejala utama dari kondisi ini.

Ukuran benjolan pada penyakit gondok berbeda-beda pada tiap penderita. Benjolan yang berukuran kecil biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun. Meski demikian, benjolan tersebut dapat memengaruhi pernapasan serta menyebabkan penderita sulit menelan jika bertambah besar.

Gejala gondok lainnya yang umumnya menyertai pembengkakan meliputi tenggorokan yang terasa sesak, perubahan suara (misalnya menjadi serak), batuk-batuk, serta kesulitan bernapas dan menelan.

Jika merasakan gejala gondok di atas, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Terutama bagi penderita dengan gejala gondok berupa benjolan yang terus membesar dan mengalami kesulitan bernapas atau menelan.

Penyebab Gondok

Setelah mengetahui tentang gejala gondok, pastinya Anda juga harus tahu penyebab gondok. Sebenarnya, penyebab gondok terkadang sulit ditemukan karena faktor pemicu munculnya penyakit gondok ini sangat beragam. Tetapi ada beberapa faktor yang umumnya bisa memicu penyakit ini.

Beberapa penyebab gondok di antaranya adalah:

  • Hipertiroidisme dan hipotirodisme. Penyebab gondok yang pertama adalah kinerja kelenjar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau menurun (hipotiroidisme). Keduanya akan memicu pembengkakan kelenjar tiroid. Hipertiroidisme umumnya disebabkan oleh penyakit Graves. Sementara hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan iodin atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan kondisi autoimun.
  • Defisiensi iodin. Iodin dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Zat ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, gandum, serta susu sapi. Karena kekurangan iodin, kinerja kelenjar tiroid akan menurun dan mengalami pembengkakan dan hal ini bisa menjadi penyebab gondok.
  • Merokok. Asap tembakau yang mengandung senyawa tiosianat dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam memanfaatkan iodin. Selain dapat memicu gangguan kesehatan lainnya, merokok juga dapat menjadi penyebab gondok.

Selain penyebab gondok di atas, gondok juga dapat muncul jika terjadi kondisi seperti:

  • Keberadaan nodul dalam kelenjar tiroid.
  • Pengaruh kanker tiroid.
  • Inflamasi kelenjar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
  • Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh.
  • Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause.
  • Pajanan radiasi, misalnya saat menjalani radioterapi.
  • Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan bipolar.

Faktor Risiko yang Memunculkan Gondok

Gondok dapat menyerang siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:

  • Usia

Risiko gondok meningkat seiring bertambahnya usia.

  • Jenis kelamin

Wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria.

  • Faktor keturunan

Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker tiroid atau penyakit autoimun akan meningkatkan risiko penyakit gondok.

  • Kehamilan dan menopause.

Risiko gangguan tiroid meningkat pada saat wanita sedang hamil atau menopause, tapi penyebabnya belum diketahui dengan pasti.

  • Obat-obatan seperti amiodarone dan imunosupresan.

Diagnosis Penyakit Gondok

Mengetahui ciri-ciri gondok memungkinkan dokter untuk menemukan cara mengobati gondok yang tepat. Kelenjar tiroid yang membengkak umumnya dapat diketahui oleh dokter melalui pemeriksaan fisik yang sederhana.

Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi ukuran serta tekstur benjolan. Jenis penyakit gondok difus atau nodul juga dapat diketahui lewat pemeriksaan ini.

Penderita juga akan diminta menjalani evaluasi fungsi tiroid untuk memastikan penyebab di balik pembengkakan kelenjar. Pemeriksaan ini dilakukan melalui tes darah untuk mengukur kadar hormon T3, T4, dan TSH (thyroid-stimulating hormone atau hormon perangsang tiroid). Hormon TSH diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di otak.

Kadar hormon tiroid yang tinggi mengindikasikan hipertiroidisme. Sementara tingkat hormon tiroid yang rendah dan TSH yang tinggi akan menandakan bahwa penderita mengalami hipotiroidisme.

Ada beberapa tes lain yang dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih mendetail mengenai kondisi pasien, yaitu pemindaian tiroid, USG, serta biopsi.

Proses pemindaian tiroid melibatkan isotop radioaktif untuk memeriksa ukuran dan jenis benjolan tiroid. Karena itu, tes ini sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.

Pemeriksaan USG digunakan untuk mengonfirmasi ukuran dan jenis benjolan serta keberadaan nodul yang mungkin tidak ditemukan lewat pemeriksaan fisik. Sedangkan biopsi yang dilakukan melalui aspirasi jarum halus dianjurkan guna mengetahui jenis sel yang ada dalam benjolan. Ciri-ciri gondok yang seperti ini harus diperhatikan secara detail sebelum mulai dilakukan pengobatan.

Cara Mengobati Gondok

Gondok dapat ditangani dengan beberapa cara. Penentuan langkah cara mengobati gondok ini tergantung pada beberapa faktor, yaitu ukuran benjolan, gejala yang dirasakan, serta penyebab dasar terjadinya gejala gondok.

Benjolan yang kecil dan tidak menyebabkan gejala umumnya tidak langsung ditangani. Dokter akan memantau perkembangan kondisi Anda sebelum melakukan tindak lanjut karena penyakit gondok Anda mungkin bisa sembuh tanpa harus menerapkan berbagai cara mengobati gondok, seperti halnya pada kasus yang cukup parah.

Namun, jika benjolan terus membesar hingga mengganggu kondisi kesehatan pasien, ada beberapa cara mengobati gondok yang dapat diambil.

Cara mengobati gondok yang akan dianjurkan oleh dokter meliputi :

  • Terapi penggantian hormon

    Langkah ini dilakukan untuk menangani hipotirodisme dengan menggantikan hormon tiroid dan umumnya harus dijalani seumur hidup. Contoh obatnya adalah levothyroxine. Tetapi obat ini juga dapat memicu efek samping seperti mual, kram otot, serta detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

  • Obat penurun hormon tiroid

    Obat gondok yang bisa Anda gunakan adalah thionamide. Thionamide akan menurunkan kadar hormon tiroid dengan menghambat proses produksinya. Obat gondok ini digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme. Efek sampingnya meliputi mual, nyeri pada sendi, ruam ringan, serta penurunan jumlah sel darah putih secara mendadak.

  • Terapi iodin radioaktif

    Terapi ini juga termasuk penanganan untuk hipertiroidisme. Iodin radioaktif yang dikonsumsi akan menghancurkan sel-sel tiroid. Metode pengobatan ini terbukti dapat mengecilkan ukuran benjolan, tapi juga bisa memicu hipotiroidisme.

Langkah Operasi

Benjolan yang terus membesar hingga mengganggu pernapasan dan menyebabkan penderita sulit menelan umumnya ditangani dengan operasi. Langkah ini akan dilakukan dengan prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid atau tiroidektomi.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 15 persen penderita penyakit gondok yang pada akhirnya membutuhkan langkah penanganan ini.

baca juga: Inilah Makanan dan Minuman yang Ampuh Atasi Radang Tenggorokan

Prosedur ini juga disarankan bagi penderita yang diduga memiliki benjolan tiroid yang mengandung sel-sel kanker. Diperkirakan sekitar lima persen penyakit gondok berpotensi sebagai indikasi kanker tiroid.

Tiap operasi pasti memiliki risiko, termasuk tiroidektomi. Walau kemungkinannya tergolong kecil, pasien yang menjalani prosedur ini berpotensi mengalami komplikasi kerusakan pada saraf dan kelenjar paratiroid.

Contoh kerusakan saraf yang mungkin terjadi akibat gejala gondok adalah perubahan suara dan gangguan pernapasan. Komplikasi ini bisa bersifat sementara atau permanen. Sedangkan kerusakan pada kelenjar paratiroid akan memengaruhi pengaturan kadar kalsium dalam darah dan tulang.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Selasa, 31 Juli 2018

Cara Pengobatan Cedera Akibat Tersetrum

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat-obat-setelah-kesetrum
Photo Credit: Flickr.com/Frédéric BISSON

DokterSehat.Com – Cedera akibat kesetrum listrik adalah sesuatu yang sangat membahayakan. Dampaknya bisa membakar jaringan atau menyebabkan terganggunya fungsi suatu organ tubuh.

Tubuh manusia adalah penghantar listrik yang baik. Kontak langsung dengan arus listrik bisa berakibat fatal. Arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat membakar dan menghancurkan jaringan tubuh.

Meskipun luka bakar listrik tampak ringan, tetapi mungkin saja telah terjadi kerusakan organ dalam yang serius, terutama pada jantung, otot atau otak. Perlu diketahui, arus listrik bisa menyebabkan terjadinya cedera melalui 3 cara, di antaranya:

  1. Henti jantung (cardiac arrest) akibat efek listrik terhadap jantung.
  1. Perusakan otot, saraf dan jaringan oleh arus listrik yang melewati tubuh.
  1. Luka bakar termal akibat kontak dengan sumber listrik.

Sementara itu, cedera kesetrum bisa berupa luka bakar ringan sampai kematian, tergantung pada:

  1. Frekuensi arus listrik

Secara umum, arus searah (DC) tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan arus bolak-balik (AC). Efek AC pada tubuh manusia sangat tergantung kepada kecepatan berubahnya arus (frekuensi), yang diukur dalam satuan siklus/detik (hertz). Arus frekuensi rendah (50-60 hertz) lebih berbahaya dari arus frekuensi tinggi dan 3-5 kali lebih berbahaya dari DC pada tegangan (voltase) dan kekuatan (ampere) yang sama.

DC cenderung menyebabkan kontraksi otot yang kuat, yang seringkali mendorong jauh/melempar korbannya dari sumber arus. Sementara AC sebesar 60 hertz menyebabkan otot terpaku pada posisinya, sehingga korban tidak dapat melepaskan genggamannya pada sumber listrik.

Akibatnya korban terkena sengatan listrik lebih lama sehingga terjadi luka bakar yang berat. Biasanya semakin tinggi tegangan dan kekuatannya, maka semakin besar kerusakan yang ditimbulkan oleh kedua jenis arus listrik tersebut.

baca juga: Tubuh Manusia Ternyata Punya Muatan Listrik, Apa Bisa Digunakan?

Kekuatan arus listrik diukur dalam ampere. Satu miliampere (mA) sama dengan 1/1,000 ampere. Pada arus serendah 60-100 mA dengan tegangan rendah (110-220 volt), AC 60 hertz yang mengalir melalui dada dalam waktu sepersekian detik bisa menyebabkan irama jantung yang tidak beraturan, yang bisa berakibat fatal.

Sedangkan efek yang sama ditimbulkan oleh DC sebesar 300-500 mA. Jika arus langsung mengalir ke jantung, misalnya melalui sebuah pacemaker, maka bisa terjadi gangguan irama jantung meskipun arus listriknya jauh lebih rendah (kurang dari 1 mA).

  1. Ketahanan tubuh terhadap arus listrik

Resistensi adalah kemampuan tubuh untuk menghentikan atau memperlambat aliran arus listrik. Kebanyakan resistensi tubuh terpusat pada kulit dan secara langsung tergantung kepada keadaan kulit.

Resistensi kulit yang kering dan sehat rata-rata adalah 40 kali lebih besar dari resistensi kulit yang tipis dan lembap. Resistensi kulit yang tertusuk atau tergores atau resistensi selaput lendir yang lembap (misalnya mulut, rektum atau vagina), hanya separuh dari resistensi kulit utuh yang lembap.

Resistensi dari kulit telapak tangan atau telapak kaki yang tebal adalah 100 kali lebih besar dari kulit yang lebih tipis. Arus listrik banyak yang melewati kulit, karena itu energinya banyak yang dilepaskan di permukaan.

Jika resistensi kulit tinggi, maka permukaan luka bakar yang luas dapat terjadi pada titik masuk dan keluarnya arus, disertai dengan hangusnya jaringan diantara titik masuk dan titik keluarnya arus listrik. Pada akhirnya, semua tergantung kepada resistensinya karena jaringan dalam juga bisa mengalami luka bakar.

  1. Lamanya terkena arus listrik

Semakin lama terkena listrik maka semakin banyak jumlah jaringan yang mengalami kerusakan. Seseorang yang terkena arus listrik bisa mengalami luka bakar yang berat. Tetapi, jika seseorang tersambar petir, jarang mengalami luka bakar yang berat (luar maupun dalam) karena kejadiannya berlangsung sangat cepat sehingga arus listrik cenderung melewati tubuh tanpa menyebabkan kerusakan jaringan dalam yang luas.

Meskipun demikian, sambaran petir bisa menimbulkan konslet pada jantung dan paru-paru dan melumpuhkannya serta bisa menyebabkan kerusakan pada saraf atau otak.

Gejala Kesetrum

Gejalanya tergantung kepada interaksi yang rumit dari semua sifat arus listrik. Suatu kejutan dari sebuah arus listrik bisa mengejutkan korbannya sehingga membuatnya terjatuh atau menyebabkan terjadinya kontraksi otot yang kuat.

Kedua hal tersebut bisa mengakibatkan dislokasi, patah tulang dan cedera tumpul. Kesadaran bisa menurun, pernapasan dan denyut jantung bisa lumpuh. Luka bakar listrik bisa terlihat dengan jelas di kulit dan bisa meluas ke jaringan yang lebih dalam.

Arus listrik bertegangan tinggi bisa membunuh jaringan diantara titik masuk dan titik keluarnya, sehingga terjadi luka bakar pada daerah otot yang luas. Akibatnya, sejumlah besar cairan dan garam (elektrolit) akan hilang dan kadang menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah. Serat-serat otot yang rusak akan melepaskan mioglobin, yang bisa melukai ginjal dan menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

Dalam keadaan basah, kita dapat mengalami kontak dengan arus listrik. Pada keadaan tersebut, resistensi kulit mungkin sedemikian rendah sehingga tidak terjadi luka bakar tetapi terjadi henti jantung (cardiac arrest) dan jika tidak segera mendapatkan pertolongan, korban akan meninggal.

Diagnosis Kesetrum

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Gunamemantau denyut jantung korban bisa dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram. Jika diperkirakan jantung telah menerima kejutan listrik, pemantauan EKG dilakukan selama 12-24 jam. Jika korban tidak sadar atau telah mengalami cedera kepala, dilakukan CT scan untuk memeriksa adanya kerusakan pada otak

Penanganan Kesetrum

Pengobatan terdiri dari :

  1. Menjauhkan atau memisahkan korban dari sumber listrik.
  1. Memulihkan denyut jantung dan fungsi pernafasan melalui resusitasi jantung paru (jika diperlukan).
  1. Mengobati luka bakar dan cedera lainnya.

Cara paling aman untuk memisahkan korban dari sumber listrik adalah segera mematikan sumber arus listrik. Sebelum sumber listrik dimatikan, penolong sebaiknya jangan dulu menyentuh korban, apalagi jika sumber listrik memiliki tegangan tinggi.

Jika sumber arus tidak dapat dimatikan, gunakan benda-benda non-konduktor (tidak bersifat menghantarkan listrik; misalnya sapu, kursi, karpet atau keset yang terbuat dari karet) untuk mendorong korban dari sumber listrik. Jangan menggunakan benda-benda yang basah atau terbuat dari logam.

Jika memungkinkan, berdirilah di atas sesuatu yang kering dan bersifat non-konduktor (misalnya keset atau kertas koran yang dilipat). Jangan coba-coba menolong korban yang berada dekat arus listrik bertegangan tinggi. Jika korban mengalami luka bakar, buka semua pakaian yang mudah dilepaskan dan siram bagian yang terbakar dengan air dingin yang mengalir untuk mengurangi nyeri.

Jika korban pingsan, tampak pucat atau menunjukkan tanda-tanda syok, baringkan korban dengan kepala pada posisi yang lebih rendah dari badan dan kedua tungkainya terangkat, selimuti korban dengan selimut atau jaket hangat.

Cedera listrik seringkali disertai dengan terlontarnya atau terjatuhnya korban sehingga terjadi cedera traumatik tambahan, baik berupa luka luar yang tampak nyata maupun luka dalam yang tersembunyi. Jangan memindahkan kepala atau leher korban jika diduga telah terjadi cedera tulang belakang.

Setelah aman dari sumber listrik, segera dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi pernapasan dan denyut nadi. Jika terjadi gangguan fungsi pernapasan dan nadinya tidak teraba, segera lakukan resusitasi.

Sebaiknya dicari juga tanda-tanda patah tulang, dislokasi dan cedera tumpul maupun cedera tulang belakang. Jika terjadi kerusakan otot yang luas, mungkin akan diikuti dengan kerusakan ginjal, karena itu untuk mencegah kerusakan ginjal, berikan banyak cairan kepada korban. Korban sambaran petir sering kali bisa disadarkan dengan resusitasi jantung paru.

baca juga: Takikardi Supraventrikular (SVT) – Kelistrikan Normal Jantung

Pencegahan

  1. Jauhkan kabel listrik dari jangkauan anak-anak.
  1. Identifikasi sengatan listrik dan bahaya percikan api, serta  bahaya lain yang mungkin terjadi.
  1. Gunakan alat yang tepat untuk setiap pekerjaan.
  1. Isolasi peralatan dari sumber energi.
  1. Uji setiap sirkuit dan setiap konduktor setiap sebelum Anda menyentuhnya.
  1. Gunakan alas sebelum bekerja pada peralatan
  1. Matikan alat listrik ketika sedang diperbaiki.
  1. Hindari pemakaian alat listrik pada keadaan basah.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.