DokterSehat.Com– Bayi berusia 8 bulan dari Nanaimo, Kanada, bernama Kenzie Pyne harus dilarikan ke rumah sakit karena tanpa sengaja menggigit ulat di kebun belakang rumah. Kenzie langsung menjerit setelah menggigit ulat tersebut dan bahkan mengalami perubahan warna mulut menjadi kehitaman.
Dilansir dari Daily Mail, ibu Kenzie, Krystal, langsung melarikan sang bayi ke rumah sakit di Victoria, Vancouver Island. Dokter yang memeriksa kondisi Kenzie pun menemukan beberapa helai bulu ular pada lidahnya dan beberapa tentakel yang menempel pada pipinya. Operasi pun dilakukan untuk mengangkat bagian tubuh ulat yang sudah terlanjur tertelan. Setelahnya, sang bayi terus dimonitor kondisi kesehatannya semalaman.
Belum jelas bagaimana bisa ulat bisa sampai termakan oleh sang gadis kecil ini, namun Krystal menyebutkan bahwa di kebun rumahnya memang ada banyak ulat, khususnya yang berwarna jingga dan hitam.
Sebagai informasi, Kenzie tanpa sengaja menggigit ulat pada 31 Mei 2018 lalu, bayi berusia 8 bulan ini melakukannya saat berada di halaman belakang dekat dengan kebun bersama dengan kakaknya yang baru berusia 3 tahun, Logan. Saat itu, mereka sedang mengonsumsi biskuit. Setelah tanpa sengaja menggigit ulat, sang bayi langsung menjerit sekuat-kuatnya.
Saat menjerit dan membuka mulut, Krystal melihat bagian dalam mulut buah hatinya menghitam. Meski sudah berusaha untuk dibersihkan dengan kain basah, warna kehitaman ini tidak bisa hilang. Krystal kemudian panik dan berpikir jika buah hatinya tersengat listrik.
Setelah potongan tubuh ulat yang masuk ke dalam tubuh Krystal diangkat, barulah diketahui bahwa ulat tersebut berjenis halsydota argentata. Ulat beracun ini mudah ditemukan di bagian barat Amerika Utara dengan warna hitam dan kuning atau jingga.
Berhati-hatilah jika sampai ada ulat yang ada di dekat rumah, apalagi jika kita memiliki bayi karena dikhawatirkan bisa membuat mereka gatal-gatal atau bahkan tertelan seperti yang dialami oleh Kenzie.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar