DokterSehat.Com – Pria yang tidak sunat memang memiliki kelebihan di antaranya memiliki penis dengan glans (kepala) yang lebih sensitif. Kepala yang sensitif ini akan memberikan kenikmatan lebih besar ketika bercinta dengan pasangan. Namun, masalah kesehatan juga kerap menghantui pria yang tidak sunat.
Nah, kalau Anda memiliki penis tidak sunat, sebaiknya lebih bisa menjaga kesehatan. Sanitasi sangat penting agar gangguan pada penis tidak muncul dan fungsi seksual serta reproduksi pada pria tidak menurun.
Berikut beberapa gangguan penis yang kerap menimpa pria tidak sunat dan wajib diwaspadai sejak dini.
Infeksi saluran kemih
Saat sedang kencing, kulup penis atau foreskin pria tidak sunat jarang sekali ditarik ke belakang. Dampaknya, urine kerap menempel di sekitar kulup yang tidak dicuci dengan bersih.
Kalau kulup ini tidak dicuci dengan bersih hingga ke bagian kepala, bakteri akan mudah tumbuh. Bahkan, bakteri seperti E. coli mudah menginfeksi dan menyebabkan saluran kemih terganggu.
Pria dengan infeksi saluran kemih seperti ini biasanya mengalami perih atau panas pada ujung penis. Selanjutnya saat sedang kencing, bagian bawah perut akan sedikit sakit sehingga membuat mereka tidak nyaman saat kencing.
Smegma
Sebenarnya tidak ada bedanya pria yang sunat dan tidak sunat untuk masalah sanitasi. Namun, pria yang tidak sunat lebih berisiko karena glans masih dilingkupi dengan foreskin yang susah sekali dibersihkan hingga ke bagian dalam.
Hanya mencuci glans bagian luar saja tidak akan membuat penis jadi bersih. Akibatnya kotoran yang agak tebal dengan warna seperti keju leleh muncul. Cairan ini terdiri dari kulit mati, minyak, dan sisa cairan yang melewati uretra (manis dan urine).
Sekilas smegma memang tidak berbahaya dan bisa segera dibersihkan. Namun, kondisi ini bisa memicu gangguan kesehatan yang lebih parah seperti infeksi balantis yang membuat penis jadi terluka, berwarna merah, dan rasanya sangat perih.
Fimosis
Gangguan selanjutnya yang bisa terjadi pada penis adalah fimosis. Gangguan ini menyerang kulup dari penis sehingga glans tidak bisa ditarik keluar.
Meski penis tidak sunat, kepalanya masih bisa ditarik dengan mudah. Namun, saat fimosis terjadi, ujung dari foreskin mengalami penyempitan sehingga penis susah sekali ditarik. Saat kencing, foreskin akan menggelembung dan susah sekali dibersihkan.
Untuk mengatasi fomosis, dokter akan memberikan beberapa obat. Namun, kalau kondisinya tidak berubah atau makin parah, pria harus disunat agar tidak menimbulkan komplikasi lainnya.
Terlalu sensitif
Penis yang tidak sunat bisa mengalami hypersensitivity atau sensitivitas yang sangat tinggi. Pria dengan penis seperti ini akan mengalami gangguan saat bercinta dengan pasangan.
Ujung penis yang sensitif memang membantu pria mendapatkan rasa nikmat. Namun, kalau sensitivitasnya berlebihan pria bisa mengalami ejakulasi dini. Begitu melakukan penetrasi, pria akan susah mengendalikan rangsangan yang masuk dari penis. Akibatnya, ejakulasi cepat muncul meski pria belum menginginkannya.
Bau penis tidak sedap
Penis yang tidak sunat memang rawan sekali mengalami pengendapan kotoran di bagian dalam foreskin. Kalau bagian ini tidak segera dibersihkan smegma akan muncul dan aroma dari penis akan tidak sedap. Anda akan kerap menemukan bau yang bisa merusak aktivitas seksual.
Bau pada penis memang tidak mengganggu secara fisik. Namun, bau ini bisa membuat pria kurang percaya diri dan pasangan kehilangan mood untuk bercinta.
Semoga ulasan tentang masalah penis pada pria tidak sunat di atas bisa Anda gunakan sebagai rujukan. Mari jaga kesehatan dan kebersihan penis lebih baik lagi.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar