DokterSehat.Com– Banyak orang yang sengaja tidur lebih awal di malam hari dengan harapan bisa mendapatkan waktu tidur yang lebih lama dan terbangun dengan kondisi lebih bugar. Sayangnya, saat bangun, tetap saja kondisi tubuh lesu dan mengantuk seakan-akan kita masih membutuhkan waktu tidur yang lebih lama. Apa sebenarnya penyebab dari hal ini?
Dikutip dari Mirror, kebanyakan orang hanya fokus pada seberapa lama waktu beristirahat. Padahal, sebenarnya yang lebih diutamakan adalah kualitas dari tidur yang kita dapatkan. Sebagai informasi, jika kita tidur terlalu lama, ada kemungkinan kita justru lebih rentan untuk terbangun dengan kondisi tubuh yang terasa berat dan mengantuk.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhitungkan siklus tidur di malam hari. Jika kita tidur dalam waktu yang lama namun terbangun saat siklus tidur yang salah, maka tubuh justru akan terasa jauh lebih lelah dari biasanya.
Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa jika kita ingin bangun dengan kondisi segar di pukul 7 pagi, ada baiknya kita tidur pada jam 9.46 atau 11.16 malam. Hanya saja, jika kita sedang membutuhkan banyak waktu untuk begadang, tidur pukul 00.46 malam hari juga bisa menjadi pilihan. Sementara itu, jika kita ingin terbangun pukul 6 pagi, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidur pada pukul 8.46, 10.16, atau 11.46 malam.
Siklus tidur biasanya berlangsung selama 90 menit. Padahal, selama kita tidur, kita akan mengalami empat fase siklus. Empat diantaranya adalah non-rapid eye movement dan satu sisanya adalah rapid eye movement atau REM, fase dimana kita mulai bermimpi. Fase tidur pertama adalah yang paling ringan. Sementara itu, fase tidur ke empat adalah yang paling dalam. Jika kita terbangun di fase tidur yang ke-4, maka kita akan terbangun dalam kondisi badan yang lelah.
Jadi, sudah tahu kan kapan waktu terbaik untuk mulai tidur?
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar