DokterSehat.Com– Ilmuwan ini mengaku telah kebal dari berbagai macam racun. Untuk membuktikan klaimnya, Ia bahkan sengaja membiarkan tangannya dipatuk oleh salah satu ular paling mematikan di dunia, Black Mamba. Hasilnya? Ia masih hidup hingga saat ini.
Photo Source: Caters News/THE WIZARD OF ODD TV
Dikutip dari Story Trender, pria benama Tim Friende ini adalah pendiri Mithros Bioscience, salah satu perusahaan yang memang fokus untuk menemukan vaksin penyelamat nyawa manusia, khususnya bagi mereka yang baru saja digigit ular berbisa mematikan. Ular Black Mamba yang mematuk tangannya empat kali ini dikenal luas bisa memicu kematian yang menyakitkan bagi manusia hanya dalam waktu 15 menit saja.
Pria berusia 39 tahun ini mengaku sudah 18 tahun menggeluti bidang ini. Ia sudah dipatuk lebih dari 200 kali oleh berbagai jenis ular paling beracun di dunia demi mendapatkan vaksin dan obat penawar bisa ular yang bisa menyelamatkan nyawa banyak orang.
Tim yang tinggal di Du Lac, Wisconsin, Amerika Serikat berkata bahwa ular Black Mamba tiga kali mematuknya di jari dan sekali di lengan. Karena memiliki racun yang sangat berbahaya, bisa ular ini langsung memasuki aliran darah dan membuat lengannya membengkak parah.
Jika orang lain akan kehilangan kesadaran dan meninggal dunia, Tim hanya mengalami sensasi sakit yang mirip seperti dipukul palu berkali-kali sehingga kesulitan untuk merasakan jari dan tangannya. Namun, karena sudah kebal, Ia tidak mengalami dampak buruk apapun dari bisa ular ini.
Ia mendapatkan kekebalan dari racun ular ini karena telah berkali-kali melakukan percobaan dan digigit oleh ular berbisa. Sistem imun tubuhnya kemudian membentuk pertahanan yang lebih baik dalam melawan bisa ular tersebut. Setelahnya, Ia akan mengambil sampel darahnya dan bisa ular untuk diteliti agar bisa menemukan vaksin dan obat penawar racun yang lebih baik.
Kalau menurut Sobat Sehat, Tim bisa disebut sebagai representasi superhero di dunia nyata tidak?
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar