Sabtu, 03 Maret 2018

Bolehkah Menggunakan Dot saat Memberikan ASI Perah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-botol-bayi-minum-bpA
Photo Credit: nerissa's ring

DokterSehat.Com– Pemberian ASI pada bayi dianjurkan mulai bayi baru lahir hingga bayi diatas usia 12 bulan. Hal ini akan mendukung pemenuhan kebutuhan gizi selama masa pertumbuhan. Untuk itu sebisa mungkin diusahakan agar bayi terbiasa dengan pemberian ASI. Cara pemberian ASI yang keliru dapat membuat bayi tidak terbiasa dan kemudian menolak ASI.

Untuk dapat memberikan ASI secara eksklusif dan berkelanjutan, ASI perah menjadi salah satu cara yang banyak dipilih. ASI perah biasanya kita letakkaan dalam wadah penyimpanan untuk selanjutnya diberikan pada bayi. Biasanya pemberian susu pada bayi dilakukan dengan menggunakan dot, namun ternyata hal itu tidak berlaku untuk ASI perah.

Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang untuk bayi 0-12 bulan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI ASI perah sebaiknya tidak diberikan menggunakan dot. Hal ini disebabkan penggunaan dot pada pemberian ASI perah dapat memengaruhi pemberian ASI selanjutnya.

Bayi yang diberikan ASI perah melalui dot akan mengalami bingung puting. Bingung puting ini akan menyebabkan bayi tidak lagi lagi merasa nyaman saat menyusui dari payudara.

Kondisi tersebut disebabkan ASI yang keluar dari dot dapat mengalir dengan sendirinya, sedangkan ASI dari payudara ibu memerlukan gerakan lidah bayi untuk merangsang ASI keluar. Jika bayi yang masih dalam masa menyusui mengalami bingung puting maka proses menyusui akan terganggu karena bayi menolak diberi ASI dari payudara.

Menurut Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) bayi yang menggunakan dot saat meminum ASI perah tidak mendapatkan kepuasan oral saat menyusui dari payudara. Jika hal ini terus terjadi maka produksi ASI ibu juga dapat terganggu, karena pada beberapa kondisi produksi ASI ibu akan dirangsang oleh sedotan bayi. Hal ini tentu akan berpengaruh pada pemberian ASI di usia bayi selanjutnya dimana bayi bisa menolak pemberian ASI secara langsung dan produksi ASI ibu terganggu.

Pemberian ASI perah pada bayi dianjurkan mengunakan media selain penggunaan botol misalnya gelas khusus, pipet atau sendok.

Memberikan ASI perah dengan cara yang tepat akan mendukung keberlangsungan pemberian ASI. Dengan pemberian ASI kebutuhan gizi anak akan terpenuhi sehingga akan tercapai tumbuh kembang yang optimal.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar