DokterSehat.Com– Pria berjenggot merupakan simbol kejantanan bagi kaum pria. Menumbuhkan jenggot biasanya bertujuan agar terlihat tampan atau macho. Memiliki jenggot tentunya perlu perawatan agar tertata rapi dan bersih.
Jenggot yang menimbulkan gatal bisa jadi tidak enak dan tidak nyaman. Ini bisa terjadi kapan saja, apakah jenggot dalam tahap awal pertumbuhan atau sudah tumbuh lebat.
Rasa gatal bisa berkisar dari ringan sampai parah, mungkin mudah untuk diabaikan dan diatasi dengan sendirinya, atau mungkin sangat mengganggu dan memerlukan perawatan medis.
7 Obat Jenggot Gatal
Karena jenggot gatal adalah hal biasa, ada banyak cara untuk mengatasinya. Beberapa metode merawat jenggot gatal adalah perubahan sederhana pada rutinitas mencukur atau kebersihan.
Namun, jika gatal disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, dokter mungkin perlu meresepkan obat atau antibiotik. Berikut adalah beberapa cara umum untuk mengatasi jenggot gatal, seperti melansir Medical News Today.
1. Menjaga Kebersihan Wajah
Mencuci jenggot dan wajah secara teratur akan mencegah kotoran dan bakteri terbentuk. Ini juga akan memastikan bahwa kulit tidak menjadi terlalu berminyak. Cuci jenggot dan wajah setiap hari dengan air hangat dan pembersih.
2. Sering Mandi
Mandi setiap hari. Jangan menggunakan air yang terlalu panas, dan jangan terlalu lama di bak mandi atau shower.
3. Mengondisikan Jenggot
Mengondisikan rambut jenggot akan membuatnya lebih lembut dan kurang rentan mengiritasi kulit. Menerapkan minyak jojoba bisa menjaga jenggot tetap lembab.
4. Menghindari Bahan Kimia
Saat mencukur atau memangkas jenggot, usahakan jangan menggunakan busa, cuci, atau lotion yang mengandung bahan kimia keras. Pilihlah alternatif alami.
5. Memungkinkan Rambut Tumbuh
Saat menumbuhkan jenggot, hindari bercukur atau pemangkasan agar rambut bisa tumbuh melampaui folikel. Hal ini akan mengurangi risiko iritasi dan kerusakan folikel.
6. Obat-obatan
Jika penyebab jenggot gatal adalah kondisi kulit yang mendasarinya, dokter bisa meresepkan obat untuk mengatasi masalah tersebut.
Pengobatan umum meliputi:
- Salep atau krim yang mengandung asam laktat dan urea. Ini akan membantu mengobati kulit kering
- Mupirocin (Bactroban) untuk melawan infeksi bakteri
- Krim antijamur untuk mengobati infeksi jamur
- Krim kortikosteroid jika penyebabnya tidak menular
- Hidrokortison, clobetasol (Cormax), atau desonida (Desonate) dapat diresepkan untuk mengobati eksim seboroik jika radang tidak menular
- Ketokonazol (Nizoral) jika penyebab eksim seboroik adalah infeksi jamur
- Asam glikolat (Neo-Strata) untuk mengobati pseudofolliculitis barbae
- Terapi antijamur topikal untuk mengobati kasus ringan tinea barbae
- Pengobatan antijamur oral, seperti itrakonazol atau terbinafin, juga bermanfaat
7. Operasi dan Prosedur
Jika rasa gatal menjadi kronis, sering terjadi infeksi dan pembengkakan, dokter mungkin menyarankan hair removal laser.
Sebagai alternatif, dokter mungkin merekomendasikan prosedur yang melibatkan pembuatan sayatan untuk mengalirkan bisul atau karbohidrat. Carbuncles, juga dikenal sebagai abses kulit, adalah kelompok bisul yang dapat menyebabkan atau memperparah infeksi.
Terapi fotodinamik (cahaya) adalah pilihan pengobatan lain. Ini bisa efektif dalam memerangi infeksi dan pembengkakan folikel rambut.
Mengapa Jenggot Gatal?
Beberapa penyebabnya kecil, sementara yang lain bisa lebih serius dan memerlukan perawatan. Penyebab paling umum dari jenggot gatal adalah:
Tumbuh Rambut Wajah
Bergantung pada cara rambut dan folikel tumbuh, proses menumbuhkan jenggot bisa menyebabkan gatal.
Saat seseorang mencukur, ujung rambut yang tajam tetap berada di dalam folikel. Seiring rambut tumbuh, ujung yang tajam bisa menggores folikel dan menyebabkan gatal.
Jika seseorang yang biasa mencukur secara teratur mulai menumbuhkan jenggot, ini bisa menyebabkan iritasi folikel yang meluas, yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan gatal yang cukup besar.
Kulit kering
Orang mengalami kulit kering karena berbagai alasan, dan ini mungkin merupakan reaksi terhadap:
- Sabun atau produk perawatan kulit
- Air yang terlalu panas
- Perubahan cuaca
- Kurangnya produksi minyak di kulit
Kondisi yang disebut ichthyosis menyebabkan kulit menebal dan menjadi bersisik. Ada 20 jenis kondisi ini.
Orang biasanya memilikinya karena mereka membawa gen yang salah yang diturunkan dari orangtua mereka. Menggunakan emolien untuk melembabkan kulit dan menyikat rambut untuk menghilangkan sisik dapat membantu mengelola ichthyosis.
Psoriasis dan eksim adalah kondisi kulit lain yang menyebabkan kekeringan parah. Mereka juga bisa menyebabkan jenggot gatal.
Rambut Tumbuh ke Dalam
Bila rambut yang telah dicukur atau dipotong tumbuh ke dalam, kembali ke folikel, ini disebut rambut yang tumbuh ke dalam.
Iritasi yang dihasilkan dapat menyebabkan folikel dan rasa gatal. Rambut tumbuh ke dalam biasanya tampak seperti benjolan merah yang bisa gatal dan menyakitkan.
Eksim Seboroik
Eksim seboroik juga disebut sebagai dermatitis seboroik. Kondisi ini bisa menyebabkan kulit menjadi merah dan bersisik. Dalam beberapa kasus, sisik kuning tampak berminyak muncul. Saat berada di kulit kepala, eksim seboroik umumnya dikenal sebagai ketombe. Kondisi ini bisa muncul di wajah seseorang, dan orang dengan kulit berminyak sangat rentan.
Folikulitis
Folikulitis menggambarkan pembengkakan folikel rambut. Jika ini terjadi di wajah, bisa menyebabkan jenggot gatal.
Parasit, bakteri, jamur, dan rambut yang tumbuh ke dalam dapat menyebabkan peradangan. Folikulitis biasanya terlihat, karena folikel daerah jenggot akan terlihat merah dan bisa terasa sakit dan nyeri. Blistering juga bisa terjadi.
Pseudofolliculitis Barbae
Saat tumbuh, rambut jenggot bisa mengiris bagian dalam folikel, atau melengkung ke belakang dan mulai tumbuh di dalam kulit. Ini disebut pseudofolliculitis barbae.
Kondisi ini menyebabkan radang folikel, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gatal dan gunting silet yang menyakitkan. Lecet dan bernanah juga bisa muncul. Pseudofolliculitis barbae tidak seperti folikulitis, tidak disebabkan oleh infeksi.
Tinea Barbae
Tinea barbae disebabkan oleh jamur. Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi merah, berkerak, dan meradang dan juga bisa menyebabkan gatal. Pipi, dagu, dan mulut adalah daerah yang paling sering terkena.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar