Minggu, 04 Maret 2018

Mentega dan Margarin, Serupa Tapi Ternyata Tak Sama

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

mentega-doktersehat
Photo Credit: flickr.com/Johanna Beyenbach

DokterSehat.Com– Sering kita anggap sama saja, padahal kedua produk ini memiliki banyak perbedaan. Apakah anda sudah tahu bedanya?

Menurut dietitian dari Mayo Clinic, Katherin Zeratsky, perbedaan yang mendasar dari kedua produk tersebut adalah bahan baku pembuatannnya. Perbedaan ini akan memengaruhi banyak hal antara lain kandungan gizi, tampilan dan penggunaan produk.

Mentega terbuat dari minyak nabati, bahan baku pembuatannya umumnya adalah susu sapi atau krim susu. Sedangkan margarin terbuat dari minyak nabati, bahan baku pembuatannya adalah minyak wijen, minyak biji bunga matahari atau minyak kelapa.

Dilihat dari bahan bakunya kandungan lemak yang ada pada kedua produk tersebut berbeda. Pada mentega yang terbuat dari pangan hewani, kandungan lemak jenuhnya lebih tinggi. Sedangkan, meskipun margarin terbuat dari pangan nabati yang kaya lemak tidak jenuh, tidak menutup kemungkinan jika margarin memiliki lemak trans yang tinggi jika disajikan dalam bentuk yang padat.

Margarin yang terbuat dari minyak nabati memiliki tampilan warna kuning terang. Tekstur margarin umumnya kaku dan padat serta margarin tidak mudah leleh, sedangkan dari segi aroma margarin cenderung tidak berbau tajam. Penggunaan margarin untuk pembuatan bahan makanan biasanya untuk tujuan melembutkan dan mengembangkan bahan makanan karena margarin memiliki sifat emulsi yang baik.

Berbeda dengan margarin, mentega yang terbuat dari minyak hewani memiliki tampilan warna yaitu kuning pucat. Mentega memilliki tekstur yang juga padat namun mentega lebih mudah meleleh jika dibandingkan dengan margarin. Dari segi aroma, mentega lebih harum dan baunya lebih tajam. Penggunaan mentega dalam pembuatan bahan makanan biasanya untuk membentuk makanan yang padat dan tidak rapuh. Pemberian mentega terlalu banyak dapat menyebabkan makanan tidak mengembang karena mentega tidak memiliki sifat emulsi yang baik.

Kedua produk tersebut tentu mudah kita temukan di pasaran. Jika anda bingung dalam memilih diantara kedua produk tersebut, Katherin menyarankan agar kita melihat label informasi nilai gizi pada masing-masing produk. Produk yang memiliki kandungan lemak, baik lemak jenuh dan lemak trans, yang rendah dapat dijadikan pilihan. Disamping itu, produk yang terfortifikasi memiliki kandungan tambahan zat gizi yang bisa menjadi pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita.

Sekarang anda sudah tahu apa bedanya mentega dengan margarin. Jadi, kini kita tidak lagi melihat kedua produk tersebut sebagai bahan makanan yang sama ya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar