Senin, 05 Maret 2018

Bolehkah Ibu Perokok Tetap Menyusui Anaknya?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-rokok

DokterSehat.Com– ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Gaya hidup dan pola makan ibu sangat berpengaruh pada produksi dan kualitas ASI. Lalu bagaimana dengan kualitas ASI pada ibu menyusui yang perokok?

Banyak perokok yang berhenti merokok saat mengetahui dirinya hamil, namun mulai merokok lagi setelah melahirkan. Meskipun kita semua tahu bahaya dari merokok, namun dilansir dari laman resmi AIMI, seorang ibu yang merokok tetap harus menyusui anaknya karena ASI banyak memberikan manfaat bagi bayi. Bayi yang mendapat ASI akan memiliki kekebalan tubuh yang baik sehingga dapat membantu melindungi bayi saat memerangi penyakit. ASI yang diberikan oleh ibu perokok masih lebih baik dibandingkan dengan memberikan bayi susu formula.

Meskipun demikian, Anda perlu mengetahui beberapa risiko merokok pada ibu menyusui dan bayinya:

Merokok dapat mengurangi ASI
Merokok dapat mengurangi hormon prolaktin di tubuh ibu sehingga dapat menurunkan produksi ASI. Selain itu kandungan dalam rokok juga dapat menyebabkan ASI lebih sulit keluar untuk dihisap bayi.

Risiko kesehatan bayi
Bayi yang terpapar asap rokok berisiko mengidap penyakit pernapasan seperti radang paru-paru, asma, infeksi telinga, bronkitis, infeksi sinus dan juga iritasi mata. Selain itu bayi juga berisiko mudah terkena kolik, alergi dan cenderung memiliki kadar HDL rendah padahal kolsesterol baik ini berfungsi untuk melindungi bayi dari penyakit jantung koroner. Sedangkan bayi dari ayah dan ibu perokok memiliki peluang 7 kali lebih besar untuk meminggal karena SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.

Dengan berbagai risiko dari merokok dan hubungannya dengan bayi, maka ibu sangat disarankan untuk berhenti merokok. Namun jika hal tersebut masih sulit dilakukan, jangan berhenti menyusui selama ASI masih terus diproduksi.

Selain itu jangan pernah merokok di ruangan yang sama dengan bayi, apalagi menyusui sambil merokok. Menyusui sambil merokok meningkatkan risiko bayi terpapar asap rokok dan risiko tersundut.

Penelitian lain menyebutkan bahwa ibu yang merokok sebaiknya memberi jarak minimal 1,5 jam antara merokok dan menyusui untuk memberi waktu ubuh mengeliminasi kadar nikotin yang masuk.

Sebagai orang tua, sebaiknya mengutamakan kesehatan dan kepentingan anak dibanding kenyamanan pribadi. Bagaimana pun, berhenti merokok akan jauh lebih baik bagi kondisi ibu dan bayi.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar