Minggu, 04 Maret 2018

Bayi ASI Eksklusif Jarang BAB, Normalkah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-vaksin-palsu-bayi-imunisasi-Hipospadia

DokterSehat.Com– Salah satu kekhawatiran ibu pada bayi yang baru lahir adalah apakah ASI yang diberikan sudah cukup untuk kebutuhan nutrisinya. Salah satu tolok ukur jangka panjang adalah dengan mengukur berat badan bayi. Namun untuk kebutuhan ASI harian, ibu bisa mengamati frekuensi buang air besar (BAB) dan BAK (buang air kecil) pada bayi.

Pola buang air besar pada bayi akan berubah sesuai tahapan usia mereka. Dikutip dari laman AIMI, pada 3 hari pertama setelah kelahirannya bayi akan mengeluarkan mekonium, yaitu cairan lengket berwarna hijau pekat kehitaman. Di hari ketiga, bayi yang banyak minum ASI akan buang air besar lebih mudah dan warna tinja sudah mulai berubah berwarna cokelat kekuningan.

Pada bayi yang berusia 3-6 minggu umumnya bayi akan BAB sebanyak 2-3 kali sehari dan BAK sekitar 4-6 kali sehari. Tekstur tinja bayi yang wajar akan berwarna kuning, sedikit berbau, lunak agak cair dan berbiji-biji. Ada juga yang tekstur BAB bayi berlendir dan berbuih, hal ini termasuk normal.

Jika bayi dengan ASI Eksklusif hanya BAB selama 1 kali seminggu jangan segera mengasumsikan bahwa bayi Anda sembelit. Selama kenaikan berat badan bayi termasuk ideal dan cukup sering buang air kecil, maka dapat dikatakan normal.

Anda juga tidak perlu khawatir jika sesekali melihat bayi tampak mengejan saat buang air besar. Sama seperti orang dewasa, bayi juga membutuhkan usaha yang kuat untuk buang air besar. Wajah bayi kadang terlihat memerah atau menangis saat mengejan, namun hal ini bukan berarti bahwa ia mengalami sembelit.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Anda dapat mengamati gejala bayi sembelit melalui tektsur tinja bayi. Apakah tekstur tinja bayi lebih keras dan kering? Jika tinja tampak lunak meskipun hanya BAB sekali dalam seminggu, kemungkinan bayi tidak mengalami konstipasi. Bayi dengan ASI eksklusif jarang buang air besar karena ASI dalam tubuh bayi terserap sempurna, sehingga tidak banyak yang terbuang melalui tinja.

Gejala lain jika bayi ASI sembelit adalah dengan memeriksa apakah perutnya terasa kerasa atau tidak. Pada bayi yang mengalami sembelit, perutnya akan terasa lebih keras saat disentuh dan kadang terdapat sedikit darah pada tinja karena iritasi pada dinding anus.

Jadi jangan terburu-buru mengasumsikan bayi ASI yang jarang buang air besar berarti sembelit, ya Mom. Amati beberapa gejalanya dengan cermat, atau jika Anda ragu bisa berkonsultasi dengan dokter anak.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar