Kamis, 22 Februari 2018

Ternyata Anak-Anak Juga Bisa Mengalami Hipertensi

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Banyak orang beranggapan bahwa kondisi tekanan darah tinggi adalah kondisi yang hanya bisa dialami oleh dewasa dan lansia saja. Namun ternyata hipertensi juga bisa dialami oleh anak-anak dan remaja. Lalu apa saja penyebab hipertensi pada remaja dan bagaimana pencegahannya?

Secara umum, hipertensi pada anak terjadi sekitar 1-2%. Sebuah penelitian di Amerika Serikat yang dilakukan pada 5100 anak sekolah menyatakan bahwa terdapat 4,5% anak mengalami hipertensi. Anak-anak yang mengalami hipertensi memiliki risiko 4 kali lebih besar menderita hipertensi pada saat dewasa dibandingkan dengan anka normal. Hipertensi pada anak juga memberikan dampak kardiovaskular saat dewasa karena pengerasan pembuluh darah sudah berlangsung sejak masa anak-anak.

Tekanan darah dipengaruhi oleh banyak hal, di antaranya usia, jenis kelamin, dan ukuran/massa otot tubuh. Semakin dewasa tekanan anak akan semakin tinggi. Tekanan darah anak laki-laki juga akan lebih tinggi dari tekanan darah anak perempuan, dan semakin banyak massa otot anak akan semakin tinggi tekanan darahnya. Batasan hipertensi pada anak adalah:

0-13 tahun

Normal: di bawah persentil 90
Prehipertensi: persentil 90-95
Hipertensi: lebih dari persentil 95

14-18 tahun
Normal: di bawah 120/80 mmHg
Prehipertensi: 120/80 – 129/80 mmHg
Hipertensi: 130/80 mmHg

Dilihat dari penyebabnya, hipertensi pada anak dapat dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipetensi primer yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang baik, sedangkan hieprtensi sekunder adalah hipertensi yang muncul akibat penyakit lain seperti misalnya gangguan pada jantung, ginjal dan sebagainya. Hipertensi primer lebih sering ditemukan pada remaja dan sangat jarang ditemukan pada anak yang berusia kurang dari 10 tahun.

Hipertensi ringan atau sedang umumnya tidak menimbulkan gejala. Gejala berat seperti sakit kepala, pusing, nyeri perut, muntah, anoreksia, gelisah, berat badan turun, keringat berlebihan muncul saat hipertensi pada anak berkembang lebih lanjut.

Hipertensi pada anak dapat diketahui lebih dini jika orang tua rajin memeriksa tekanan darah anak. Idealnya setiap anak berusia 3 tahun ke atas menjalani pemeriksaan tekanan darah setiap setahun sekali. Untuk mencegah hipertensi primer, diperlukan gaya hidup yang baik dengan banyak melakukan aktivitas fisik dan makan makanan sehat. Pola hidup yang baik sejak dini dapat mengurangi risiko hipertenis pada anak.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar