DokterSehat.Com – Dari beberapa penelitian terbaru, pria yang berusia di bawah 40 tahun banyak mengalami disfungsi karena kebiasaan melihat video pornografi. Akibat aktivitas ini, pria jadi kurang puas dengan aktivitas seksual yang dilakukan dengan pasangannya. Selain itu kemampuannya untuk mempertahankan ereksinya juga semakin rendah.
Akibat sering menyaksikan video pornografi, hasrat seksual pria juga semakin rendah. Mereka jadi membutuhkan banyak rangsangan untuk bisa benar-benar ereksi dengan maksimal dan mendapatkan kepuasan.
Nah, kembali lagi ke topik utama, bagaimana video pornografi menyebabkan pria alami impotensi atau hilangnya kemampuan ereksi?
Proses munculnya ereksi pada pria
Saat mendapatkan rangsangan baik itu secara visual atau sentuhan, otak akan menghasilkan dopamin. Zat ini akan menyebabkan pria mengalami ereksi dengan mudah karena otak akan memberikan sinyal agar darah mengalir ke area penis dan akhirnya alat kelamin ini mengeras dan siap digunakan untuk aktivitas seksual.
Saat pria menyaksikan video dewasa, otak akan dipenuhi dengan dopamin. Untuk mengusir banyaknya dopamin ini, otak akan membuangnya atau tidak merespons. Kalau kejadian ini berulang, otak tidak akan memberikan respons saat pria mengalami rangsangan sehingga ereksi akan sulit terjadi.
Kegagalan ereksi akibat kecanduan pornografi
Saat pria mengalami kecanduan pada pornografi, mereka akan membutuhkan rangsangan besar agar ereksi bisa terjadi dan otak meresponsnya. Ereksi baru bisa terjadi setelah menyaksikan banyak video pornografi yang jumlahnya banyak.
Melakukan hubungan seks dengan pasangan akan membuat seseorang jadi malas. Mereka menganggap kalau aktivitas ini tidak sama seperti yang ada di video dewasa. Karena perasaan ini ereksi akan susah terjadi sehingga kehidupan seksual dengan pasangan akar terhambat.
Untuk mengatasi kecanduan ini diperlukan terapi, menyetop aktivitas melihat film dewasa, dan memperbaiki kualitas hubungan seksual dengan pasangan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar