Jumat, 23 Februari 2018

Apa Hubungan Diabetes dan Disfungsi Ereksi pada Pria?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-diabetes-makan-nanas

DokterSehat.Com – Disfungsi ereksi atau impotensi adalah keadaan pada pria yang menyebabkan penis tidak bisa ereksi atau mempertahankannya dalam waktu lama. Keadaan ini akan menurunkan kualitas seksual dan juga fungsi reproduksi. Pria tidak akan mampu melakukan penetrasi dan akhirnya membuahi sel telur dengan sperma yang dihasilkan.

Pria bisa alami disfungsi ereksi karena stres atau sakit. Salah satu sakit yang kerap memengaruhi ereksi adalah diabetes. Berikut ulasan singkat terkait hubungan antara disfungsi ereksi dengan diabetes.

Besarnya risiko impotensi pada pria yang alami diabetes
Pria yang mengalami diabetes memiliki kemungkinan alami disfungsi ereksi sebesar 35-75% ketimbang mereka yang sehat. Sementara itu, disfungsi ereksi bisa terjadi lebih cepat sekitar 10-15 lebih awal ketimbang pria yang tidak memiliki diabetes.

Apa hubungan disfungsi ereksi dan diabetes?
Saat pria mendapatkan rangsangan dari luar tubuhnya, otak akan memerintahkan penis menjadi lebih relaks sehingga darah bisa masuk ke dalam sana dengan mudah. Proses ini juga dibantu dengan adanya kandungan nitrat oksida dalam darah yang mengalur melalui arteri.

Proses ini tidak berjalan lancar pada pria yang mengalami diabetes. Saat tubuhnya mendapatkan rangsangan nitrat oksida tidak bisa dihasilkan dalam jumlah banyak. Kadar gula dalam darah yang tinggi menyebabkan zat itu rusak dan akhirnya sinyal untuk melakukan ereksi tidak bisa disampaikan oleh otak.

Untuk mengembalikan fungsi organ seksual pada pria, penderita diabetes disarankan untuk menjaga kadar gula darahnya. Untuk mengaja kadar gula darah agar tetap normal, makan yang sehat dan rendah karbohidrat harus dilakukan. Lebih lanjut berolahraga dan menurunkan berat badan juga bisa memperbaiki kualitas dari ereksi.

Selain dengan menerapkan gaya hidup sehat, cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan terapi hormon, vakum terapi, injeksi pada penis, dan menggunakan obat yang membantu mengalirkan darah ke penis seperti sildenafil atau Viagra.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar