DokterSehat.Com– Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013, penderita diabetes di Indonesia mencapai 9,1 juta orang. Sementara, jumlah ini diprediksi akan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2030 dengan penderita diabetes mencapai 21, 3 juta orang.
Tidak hanya itu, menurut University School of Dental Medicine, 29,1 juta orang Amerika hidup dengan diabetes. Dan setiap tahunnya, jumlah penderita diabetes meningkat 1,7 juta orang. Bahkan, 8,1 juta orang tidak tahu bahwa dirinya menderita diabetes.
Diabetes dan Pengaruhnya Terhadap Tubuh
Diabetes memengaruhi kemampuan tubuh Anda dalam mengolah gula. Pada penderita diabetes tipe 1, tubuh tidak cukup untuk membuat insulin, hormon yang membawa gula dari darah ke sel yang digunakan untuk menghasilkan energi. Sementara pada penderita diabetes tipe 2, tubuh sudah berhenti untuk merespon insulin.
Saat tubuh berhenti merespon insulin, hal itu bisa menyebabkan masalah pada mata, saraf, ginjal dan jantung. Dari beberapa masalah yang terjadi pada tubuh itu, hampir semua orang bisa mengenali gejalanya.
Akan tetapi, salah satu gejala yang kurang dikenali dari munculnya diabetes adalah masalah pada gigi dan gusi. Lalu, mengapa orang dengan diabetes lebih rawan mengalami masalah pada rongga mulut?
Pada umumnya, semua orang menyimpan bakteri di rongga mulutnya. Jika bakteri ini sudah memengaruhi kondisi gusi maka Anda berisiko terkena penyakit periodontal. Ini adalah penyakit yang menyerang jaringan penyangga gigi, yaitu gusi dan tulang alveolar.
Penyakit periodontal adalah penyakit gigi paling umum yang terjadi pada mereka yang memiliki diabetes. Penyakit ini bisa bertambah buruk seiring bertambahnya usia dan ketidakmampuan tubuh mengontrol gula darah.
Seperti semua infeksi, penyakit gusi serius dapat menyebabkan gula darah meningkat. Hal ini membuat diabetes sulit dikendalikan karena tubuh Anda lebih rentan terhadap infeksi dan kurang mampu melawan bakteri yang menyerang gusi.
Di saat infeksi sudah benar-benar sudah terjadi, abses periodontal tidak bisa dihindari lagi. Ini adalah kondisi dimana jaringan penyangga gigi mengeluarkan nanah. Di tahap selanjutnya, jaringan yang terinfeksi tersebut akan mengalami pengikisan tulang penyangga dengan cepat dan banyak. Keadaan inilah yang lama-kelamaan akan menyebabkan gigi goyang dan akhirnya tanggal.
Selain gigi goyang, penderita diabetes yang tidak mengontrol gula darahnya dengan baik juga bisa terkena xerostomia, ini adalah rasa kering pada mulut akibat penurunan produksi air liur. Penyakit ini membuat Anda berisiko mengalami karies gigi.
Rutin Mengecek Kondisi Gigi
Penelitian menunjukkan bahwa mengobati penyakit pada gusi dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah pada pasien diabetes dan mengurangi perkembangan penyakit diabetes. Dengan kontrol gula darah yang baik, hal ini akan membantu tubuh untuk melawan infeksi bakteri atau jamur yang ada di dalam mulut.
Selain itu, Anda juga harus mengonsumsi obat-obatan yang terkait diabetes sesuai petunjuk dokter, konsumsi makanan-makanan sehat dan perbanyak waktu berolahraga.
Apa yang Terjadi jika Gejala Diabetes Tidak Diobati?
Pada umumnya, penderita diabetes mengalami rasa haus yang berlebih dan sering buang air kecil. Penyakit ini juga bisa membuat Anda kehilangan berat badan dan rasa lelah yang berlebihan. Bahkan, untuk kasus yang lebih parah penyakit ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran.
Lantas, apa yang terjadi dengan kondisi rongga mulut Anda? Biasanya jumlah air liur dalam mulut akan berkurang, terjadi peradangan (gingivitis), dan kemampuan mengecap makanan akan menurun. Sementara, bagi anak-anak yang didiagnosis mengalami diabetes, biasanya gigi akan tanggal pada usia lebih awal dari biasanya.
Meski masalah gigi goyang terlihat sepele, ingatlah ada risiko diabetes yang mengacam kesehatan Anda.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar