Selasa, 21 Agustus 2018

Waspada, Inilah Pengaruh Buruk Obesitas Bagi Kehamilan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat-perut-tebal-saat-hamil
Photo Credit: Flickr.com/Daniel & Ginette Sundin

DokterSehat.Com– Saat hamil, umumnya wanita akan mengalami kenaikan berat dan bentuk tubuh berubah menjadi lebih gemuk. Banyak yang mengatakan bahwa hal tersebut sangatlah wajar. Sebab, selama masa kehamilan nafsu makan akan semakin meningkat.

Namun, jika hal tersebut dibiarkan, kemungkinan besar akan mengalami masalah obesitas. Yang perlu Anda tahu adalah bahwa obesitas dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan kandungan dan janin. Berikut adalah beberapa pengaruh buruk obesitas bagi kehamilan, diantaranya:

1. Diabetes

Obesitas sering dikaitkan dengan penyakit diabetes atau naiknya gula darah dalam tubuh. Artinya, jika Anda mengalami obesitas selama masa kehamilan, kemungkinan besar Anda juga akan menderita penyakit diabetes miletus.

2. Infeksi

Dampak buruk obesitas bagi kehamilan selanjutnya adalah dapat meningkatkan resiko infeksi. Tidak hanya resiko infeksi pada kandung kemih saja, melainkan juga infeksi pasca nelahirkan baik secara normal atau caesar.

3. Terlambat Melahirkan

Umumya, wanita hamil akan melahirkan dalam usia kandungan sekitar 9 bulan. Akan tetapi, jika Anda mengalami obesitas, maka kehamilan akan berlanjut bahkan melebihi waktu yang telah ditentukan. Artinya, Anda mengalami terlambat melahirkan. Oleh sebab itu, segera lakukan pemeriksaan kepada dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Cacat Lahir

Ketika hanil, tentunya Anda ingin melahirkan anak yang sehat dan tidak kekurangan suatu apapun. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada wanita hamil yang mengalami obesitas. Sebab, menurut penelitian bahwa wanita obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi cacat daripada wanita hamil dengan berat badan ideal.

5. Penyakit Kronis

Obesitas juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki risiko menderita penyakit kronis lebih tinggi, misalnya seperti penyakit jantung dan diabetes setelah dewasa. Untuk itu, rajinlah memeriksakan kandungan Anda secara rutin untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan pada janin di dalam kandungan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar