Jumat, 24 Agustus 2018

Perawatan Luka Terbuka yang Bisa Anda Lakukan di Rumah

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat-perawatan-luka
Photo Credit: Flickr.com/Insane Visions

DokterSehat.Com – Semua orang pasti pernah mengalami luka. Ada beberapa orang yang sering mengalami luka akan tetapi ada juga orang yang jarang mengalami luka. Pada dasarnya, setiap orang sebisa mungkin akan menghindari luka karena rasa sakit yang ditimbulkannya.

Lantas, bagaimana cara perawatan luka yang baik? Sebelum mengetahui cara perawatan luka yang baik, Anda perlu mengetahui apa itu luka terbuka. Luka terbuka yaitu luka yang melibatkan robekan pada kulit/membran mukosa. Penyebab luka terbuka yaitu:

  • Trauma oleh benda tajam.
  • Trauma oleh benda tumpul.

Jika luka terbuka dibiarkan atau perawatannya tidak benar maka hal-hal yang dapat terjadi di antaranya:

  1. Infeksi

Tanda-tanda luka mengalami infeksi yaitu jika terdapat nanah pada luka yang biasanya menimbulkan warna kuning, hijau atau cokelat tergantung pada jenis bakteri. Infeksi juga bias ditandai dengan demam dan nyeri pada daerah luka.

baca juga: Mengobati Luka di Lidah dengan Bahan Alami

  1. Eviserasi

Terpisahnya lapisan luka secara total dapat menimbulkan eviserasi yaitu keluarnya organ visceral melalui luka yang terbuka.

  1. Hematoma

Hematoma adalah pengumpulan darah lokal di bawah jaringan. Hemotoma terlihat seperti bengkak/massa yang sering terlihat kebiruan.

Mengenali Jenis Luka

Jenis luka dapat dibedakan berdasarkan luka bersih atau kotor. Misalnya luka sayatan operasi, luka jenis ini sengaja dibuat oleh dokter untuk proses pembedahan atau memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Beberapa jenis luka lain yang sering terjadi antara lain:

  • Luka tusuk.
  • Luka dangkal di permukaan kulit akibat bergesekan dengan permukaan yang kasar.
  • Peradangan di area kulit sebagai respons alami kulit terhadap luka.
  • Lebam akibat tekanan dan berkurangnya aliran darah di area kulit tertentu.
  • Luka gigitan hewan atau manusia. Luka jenis ini bisa juga termasuk ke dalam tipe luka lecet atau luka tusukan. Luka gigitan hewan tertentu seperti gigitan anjing dapat menimbulkan rabies.
  • Luka yang lebih dalam dari permukaan kulit, misalnya tersayat atau terpotong sehingga bisa mengenai otot atau tulang.

Sebelum menangani luka, dokter biasanya menanyakan apakah Anda memiliki penyakit tertentu seperti, alergi, gangguan perdarahan atau kencing manis guna memutuskan obat apa yang tepat untuk digunakan.

Perlu diketahui, sebuah luka yang dalam, besar, dan kotor akan membutuhkan penanganan yang lebih serius untuk mencegah infeksi.

Prinsip Penanganan Luka

Cairan pembersih luka dibutuhkan untuk membersihkan area luka yang sedikit terkontaminasi seperti dari luka ke kulit disekitarnya. Gunakan kapas lembut saat menuangkan cairan pembersih luka.

Cara membersihkan luka yang baik adalah saat pemberian cairan biarkan larutan mengalir dari area yang kurang terkontaminasi ke area yang paling terkontaminasi. Luka diyakini kurang terkontaminasi pada kulit di sekitarnya.

Cara Membersihkan Luka

  1. Mempersiapkan alat
  • Gunakan cairan Nacl untuk luka. Larutan steril yaitu NaCl 0,9 % dapat dibeli di apotek terdekat atau air yang telah direbus dalam suhu 100 derajat Celcius selama 10 menit.
  • Sarung tangan steril yang dapat dibeli di apotek terdekat atau jika tidak ada maka cuci tangan yang bersih dengan sabun.
  • Set balutan steril (pinset anatomis 2 buah dan pinset cirurgis 1 buah, kom kecil 1 buah)
  • Plester.
  • Gunting.
  1. Tindakan perawatan luka
  • Pertama-tama cuci tangan yang bersih dengan menggunakan sabun.
  • Taruh baskom untuk menampung air dibawah area luka.
  • Ambil jarum suntik yang telah diisi larutan steril lalu semprotkan secara perlahan ke arah luka, ulangi hingga cairan yang mengalir kedalam baskom jernih.
  • Jika tidak memakai jarum suntik maka masukanlah kasa steril ke dalam larutan lalu peras kasa dengan menggunakan pinset hingga kasa menjadi lembap. Setelah itu bersihkan luka dengan kasa tersebut dari arah luka ke daerah sekitar luka, dan jangan menekan luka terlalu keras karena berisiko menimbulkan pendarahan.
  • Anda dapat menutupi luka dengan menggunakan plester untuk menjaga agar luka tetap bersih dan mencegah infeksi bakteri. Ganti plester satu atau dua kali sehari, atau saat perban telah menjadi basah dan kotor.

baca juga: Pria, Jangan Lakukan Ini Saat Masturbasi agar Penis Tidak Terluka

Jika luka tersebut terasa menyakitkan selama beberapa hari, Anda bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual tanpa resep dokter, seperti paracetamol atau ibuprofen. Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah oleskan krim atau salep antibiotik seperti bacitracin, neosporin atau polisporin untuk membantu menjaga permukaan tetap lembap.

Produk ini tidak membuat luka sembuh lebih cepat, tapi dapat mencegah infeksi bakteri dan membantu proses penyembuhan alami tubuh. Bahan tertentu dalam beberapa salep atau krim dapat menyebabkan ruam ringan, segera hentikan pemakaian salep atau krim bila muncul ruam.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar