DokterSehat.Com – Lansoprazole obat apa? Lansoprazole adalah jenis obat yang digunakan sebagai penghambat pompa proton. Lansoprazole digunakan untuk kondisi medis yang terkait dengan asam lambung. Informasi medis bisa Anda lihat di bawah ini.
- Nama: Lansoprazole
- Kelas Terapi: Antitukak » Penghambat pompa proton
- Nama Dagang: Acilaz, Laproton, Betalans, Lasgan, Caprazol, Lazol, Loprezol, Gastrolan, Lanpracid, Lansogastric30, Lansomed, Lansoprazole, Lanzogra, Lapraz, Compraz, Digest, Lexid, Erphalanz, Mecopraz, Inazol, Nufaprazol
Indikasi Lansoprazole
Penggunaan lansoprazole boleh dilakukan setelah terindikasi secara medis menderita tukak lambung ringan, tukak duodenum, refluks esofagitis, dan gastroesophageal reflux disease (GERD). Tukak dapat terjadi di lambung, duodenum, esofagus bagian bawah.
Selain itu, tukak juga dapat terjadi setelah pembedahan pada lambung atau stoma gastroenterostomi. Anda perlu mengetahui bahwa hampir semua tukak lambung dan duodenum disebabkan oleh Helicobacter pylori.
Penghambat pompa proton terbukti cukup efektif mengobati kondisi medis tukak lambung dan duodenum untuk jangka pendek. Penghambat pompa proton juga digunakan secara kombinasi dengan antibiotika untuk eradikasi Helicobacter pylori. Ada empat jenis penghambat pompa proton dan salah satunya adalah lansoprazole.
Apabila Anda telah positif memiliki indikasi yang telah disebutkan di atas maka Anda bisa mengonsumsi obat lansoprazole sebagai obat antitukak yang merupakan penghambat pompa proton.
Manfaat Lansoprazole
Lansoprazole adalah salah satu jenis obat untuk terapi antitukak dengan penghambat pompa proton. Manfaat lansoprazole bisa untuk menghambat sekresi asam lambung yakni dengan cara menghambat enzim adenosin trifosfatase hidrogen kalium atau disebut juga pompa proton dari sel parietal lambung.
Akibat terhambatnya sekresi asam lambung maka terjadi penurunan asam lambung di dalam perut. Ini juga merupakan manfaat lansoprazole untuk menurunkan asam lambung. Manfaat lansoprazole juga digunakan untuk mencegah dan mengobati tukak yang menyertai penggunaan obat-obatan jenis Anti Inflamasi Non Steoroid (AINS).
Manfaat lansoprazole yang lain adalah untuk mengobati esofagitis erosif, yaitu sebuah kondisi di mana terjadi kerusakan pada kerongkongan dari asam lambung. Lansoprazole juga bermanfaat untuk mengatasi kondisi lain yang melibatkan asam lambung yang berlebihan seperti sindrom Zollinger-Ellison dan gastroesophageal reflux disease (GERD).
Lebih jelasnya, lansiprazole yang bekerja dengan cara mengontrol produksi asam lambung memiliki manfaat sebagai berikut ini:
- Membantu pengotaban pada gangguan akibat asam lambung pada lambung dan kerongkongan, mengatasi gejala penyakit asam lambung (GERD).
- Mengobati gejala perut panas (heartburn), sulit menelan, dan batuk.
- Mengobati tukak lambung dan tukak duodenum (usus 12 jari).
- Mencegah dan mengobati ulkus akibat obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAIDs).
- Mengobati infeksi Helicobacter pylori.
- Mengobati sindrom Zollinger-Ellison.
- Mengobati masalah lambung lainnya yang berkaitan dengan asam lambung.
Resep lansoprazole juga digunakan untuk mengobati luka di lapisan lambung atau usus. Hal ini bermanfaat karena bisa mencegah perkembangan lebih banyak bisul pada orang yang sudah sembuh. Obat lansoprazole yang digunakan dengan kombinasi obat lain bisa untuk mengobati dan mencegah sakit maag yang disebabkan oleh Helicobacter pylori.
Bentuk Lansoprazole
Seperti apa bentuk obat lansoprazole? Bentuk sediaan obat lansoprazole yang ada di pasaran adalah berbentuk kapsul. Bentuk kapsul lansoprazole yang tersebar hadir dalam beberapa varian kombinasi warna.
Dosis Lansoprazole
Kondisi medis tukak lambung
Dosis lansoprazole untuk orang dewasa adalah 30 mg/ hari. Diminum pada pagi hari selama delapan minggu.
Kondisi medis tukak duodenum
Dosis lansoprazole untuk orang dewasa adalah 30 mg/ hari. Penderita tukak duodenum dianjutkan minum obat lansoprazole pada pagi hari selama 4 minggu. Apabila telah sembuh, maka konsumsi obat lansoprazole bisa diturunkan menjadi 15 mg/ hari sebagai pemeliharaan.
Kondisi medis sindrom Zollinger-Ellison
Dosis yang diberikan sebesar 60 mg sekali sehari sebagai dosis awal.
Kondisi refluks gastroesofagal
Dosis lansoprazole sebesar 30 mg sehari pada pagi hari selama 4 minggu dan diikuti 4 minggu berikutnya bila tidak sepenuhnya sembuh.
Dosis lansoprazole belum tersedia untuk anak-anak. Hal ini dikarenakan belum ada data yang cukup mengenai penggunaan lansoprazol pada anak. Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter anak mengenai hal ini.
Efek Samping Lansoprazole
Efek samping lansoprazole bisa menimbulkan berbagai gangguan saluran cerna, seperti mual, muntah, nyeri lambung, kembung, diare dan sembelit. Selain itu, sakit kepala dan pusing juga merupakan efek samping lansoprazole.
Efek samping lansoprazole yang jarang terjadi di antaranya adalah insomnia, mengantuk, mulut kering, malaise, penglihatan kabur, ruam kulit dan pruritus. Obat lansoprazole juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran cerna.
Efek samping lansoprazole lainnya yang sangat jarang terjadi adalah gangguan pada lidah sebagai indera pengecep, disfungsi hati, udem perifer, anafilaksis, urtikaria, demam, berkeringat, depresi, gangguan darah, dan beberapa reaksi pada kulit seperti Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, dan bullous eruption.
Perhatian dan Peringatan
Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat lansoprazole:
- Penggunaan obat dengan resep sebaiknya obat dihabiskan meskipun gejala sudah mereka. Sedangkan penggunaan obat tanpa resep sebaiknya tidak lebih dari 2 minggu. Jika tidak ada perubahan setelah obat habis atau dalam jangka waktu tersebut, segera hubungi dokter.
- Penggunaan obat ini untuk ibu hamil masuk ke dalam kategori B yang artinya kemungkinan dapat diterima.
- Penggunaan pada ibu menyusi belum diketahui bahanya, namun lebih baik jika dikonsultasikan pada dokter.
- Gunakan Lansoprazole 30 menit sebelum menggunakan Sucalfate, jika Anda memang mengonsumsinya.
- Penggunaan Antasida bersamaan dengan Lansprazole sebaiknya Anda konsultasikan pada dokter bagaimana cara penggunaannya.
- Penggunaan pada lansia harus melalui pengawasan dokter.
- Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan Lansoprazole bersama dengan Atazavanir, Warfarin, Dixogin, Ampicillin, Theophylline, dan suplemen mengandung besi. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui daftar lengkap obat yang tidak boleh dugunakan bersama Lansoprazole.
Lansoprazole tidak boleh digunakan ketika pasien berada dalam masalah kesehatan seperti diare, punya riwayat hipomagnesia, osteoporosis, gangguan ginjal, gangguan ginjal, dan Phenylketonuria (PKU).
Sumber:
- BPOM: Pusat informasi obat nasional.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar