DokterSehat.Com – Apakah Anda baru saja mendengar istilah tinggi fundus uteri melalui dokter kandungan atau bidan Anda pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan bulanan? Pada saat itu, Anda pasti penasaran tentang tinggi fundus uteri yang dimaksud dokter atau bidan Anda.
Baca lebih lanjut untuk menjawab rasa penasaran Anda tentang pengertian tinggi fundus uteri, tujuan pengukuran tinggi fundus uteri, dan bagaimana cara mengukur tfu ibu hamil. Anda akan mengetahui semuanya termasuk tfu sesuai usia kehamilan.
Pengertian tinggi fundus uteri
Fundus berarti titik tertinggi, sedangkan uteri berarti rahim (uterus). Jadi, fundus uteri adalah titik tertinggi dari rahim. Tinggi fundus uteri (tfu) adalah jarak antara titik simfisis pubis dan fundus uteri yang biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan.
Tujuan pengukuran tinggi fundus uteri
Tujuan dari pengukuran tinggi fundus uteri adalah untuk menghitung usia kehamilan dan mengukur perkembangan dan pertumbuhan janin. Hasil dari tinggi fundus uteri atau tfu ibu hamil akan menunjukkan usia kehamilan. Setelah mengetahui tfu ibu hamil, biasanya dokter atau bidan akan membandingkannya dengan hari pertama haid terakhir (hpht) untuk mengetahui kecocokannya.
Baca juga: Apa Beda Usia Kehamilan dan Usia Janin?
Selain pengertian tinggi fundus uteri, penting bagi Anda untuk mengetahui informasi tentang tfu sesuai usia kehamilan. Melalui informasi tfu sesuai usia kehamilan ini, Anda akan mengetahui patokan hasil tinggi fundus uteri yang seharusnya sesuai dengan usia kehamilan Anda.
Cara mengukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan oleh dokter atau bidan. Anda tidak bisa mengukur tinggi fundus sendiri. Alat ukur untuk pengukuran tfu sesuai usia kehamilan bisa menggunakan jari atau alat ukur panjang elastis.
Namun, sebaiknya menggunakan alat ukur panjang karena lebih akurat. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald dan Palpasi abdominal.
1. Teknik McDonald
Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald adalah dengan menghitung jarak dari simfisis pubis hingga ke fundus uteri dan sebaliknya. Teknik McDonald ini menggunakan alat ukur panjang yang elastis yaitu pita ukur.
Pengukuran usia kehamilan menggunakan metode tinggi fundus uteri dengan teknik McDonald biasanya dilakukan pada saat usia kehamilan mencapai 22 minggu. Namun, sebelum pengukuran harus dilakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen terlebih dahulu.
Cara mengukur tinggi tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald:
- Siapkan pita ukur
- Ibu hamil berbaring dengan diganjal bantal di bagian punggung bawah
- Dokter atau bidan berdiri di sisi kanan
- Dokter atau bidan akan meraba fundus uteri dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri
- Memosisikan fundus uteri agar tepat di tengah abdomen
- Setelah fundus uteri tepat di tengah abdomen maka tangan kiri menahannya
- Tangan kanan mulai menempelkan pita ukur mulai dari simsifis pubis hingga ke fundus uteri
- Menandai pita ukur lalu melihat hasil yang sudah ditandai
- Inilah hasil tfu ibu hamil
Cara mengukur usia kehamilan menggunakan rumus McDonald:
- Usia kehamilan dalam minggu = Tinggi fundus uteri (cm) x 8/7
- Usia kehamilan dalam bulan = Tinggi fundus uteri (cm) x 2/7
2. Teknik Palpasi abdominal
Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik Palpasi abdominal adalah meraba atau menekan bagian perut dengan jari tangan. Selain menghitung usia kehamilan, teknik Palpasi berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh, getaran, pergerakan, bentuk, dan ukuran.
Pengukuran usia kehamilan menggunakan metode tinggi fundus uteri dengan teknik Palpasi abdominal biasanya dilakukan setelah ibu hamil cukup bulan. Teknik palpasi abdominal dilakukan setelah rahim membesar sehingga bagian-bagian tubuh janin sudah bisa dibedakan.
Cara mengukur tinggi tinggi fundus uteri menggunakan teknik Palpasi abdominal menurut Leopold terdiri dari 4 tahap, yaitu Leopold I, Leopold II, Leopold III, dan Leopold IV. Setiap tahap memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Akurat?
Leopold I
Tujuannya adalah untuk menentukan usia kehamilan dan bagian tubuh janin yang berada pada fundus uteri.
Cara pemeriksaan Leopold I:
- Kedua telapak tangan dokter yang bersih diletakkan pada fundus uteri
- Melakukan pengukuran tinggi fundus uteri dari fundus uteri ke simfisis pubis menggunakan jari
- Dokter atau bidan akan merasakan bagian tubuh janin yang berada pada bagian fundus. Apakah bokong, kepala atau kosong.
Leopold II
Tujuannya adalah untuk menentukan batas samping rahim dan letak punggung janin.
Cara pemeriksaan Leopold II:
- Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun ke bawah sampai di samping kiri dan kanan umbilikus
- Tentukanlah bagian punggung janin guna menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin
- Tentukan bagian-bagian kecil dari janin
Leopold III
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah bagian tubuh janin yang berada di bagian bawah rahim sudah masuk panggul atau belum.
Cara pemeriksaan Leopold III:
- Bagian terendah dari janin dicekap di antara ibu jari dan telunjuk tangan kanan
- Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin
- Tentukan apakah bagian tubuh janin sudah masuk panggul atau belum
Leopold IV
Tujuannya adalah untuk menentukan bagian tubuh janin yang terletak di bawah dan berapa bagian kepala janin yang sudah masuk panggul ibu.
Cara pemeriksaan Leopold IV:
- Dokter atau bidan menghadap ke kiri pasien
- Kedua telapak tangan diletakkan pada sisi kiri dan kanan bagian terendah janin
Sumber:
- Dwi Arum Ambarwati. 2015. Studi Taksiran Berat. http://repository.ump.ac.id/975/3/Dwi%20Arum%20Ambarwati%20BAB%20II.pdf
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar