DokterSehat.Com– Merayakan Hari Raya Idul Adha tidak lengkap rasanya tanpa adanya hewan kurban seperti sapi, kambing, atau domba. Hanya saja, kita memang sebaiknya tidak sembarangan saat memilih hewan kurban karena bisa jadi dagingnya tidak berkualitas atau sudah terkontaminasi penyakit berbahaya. Berikut adalah ciri hewan kurban yang sehat dan patut untuk kita perhatikan.
Dalam hukum Islam, terdapat beberapa syarat hewan kurban yang harus dipenuhi, yakni telah tanggal satu dari empat gigi depannya serta sudah cukup umur. Untuk sapi, usianya sebaiknya diantara dua hingga 3 tahun atau setidaknya 25 bulan. Untuk kambing, usianya setidaknya 2 tahun atau minimal 13 bulan dan untuk domba sekitar 7 bulan.
Hewan kurban juga sebaiknya tidak terlihat sakit, gemuk, dan sebaiknya berjenis kelamin jantan. Hewan yang sehat bisa kita lihat secara kasat mata dari penampilan fisik dan keaktifannya. Sebagai contoh, kambing yang akan dikurbankan tidak memiliki tanduk yang pecah atau sobek pada telinga. Hanya saja, di Indonesia banyak hewan kurban yang telinganya berlubang karena ditindik sebagai penanda nomor urut. Hal ini sama sekali tidak dipermasalahkan.
Mengapa hewan kurban lebih diutamakan jantan? Hal ini ternyata didasari oleh keinginan negara untuk mewujudkan swasembada daging sehingga jika kita menyembelih hewan betina, dikhawatirkan jumlah hewan yang bisa memberikan keturunan menurun. Meskipun begitu, beberapa hewan berjenis kelamin betina yang dianggap sudah cukup tua juga masih bisa dijadikan hewan kurban.
Pakar kesehatan juga menyebut syarat utama dari hewan kurban, yakni terbebas dari penyakit berbahaya seperti antraks, TBC, diare, infeksi cacing, dan masalah kesehatan lainnya yang bisa saja menular pada tubuh manusia jika dikonsumsi.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar