• Download Anz Komik Apk

    Anz Komik adalah aplikasi baca komik gratis dengan lebih dari 1000 judul komik mulai dari Manga, Manhwa dan Manhua yang sudah dirilis dalam versi bahasa Indonesia.

  • Tujuan Pembentukan LBB

    Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:

  • Daftar lagu soundtrack piala dunia (1990-2018)dan piala eropa (2000-2020)

    1.Gianna Nannini dan Edoardo Bennato-Un'estate (World Cup 1990) 1.1 We Are the Champions - Queen (World Cup 1994) 2.Ricky Martin - La Copa De La Vida (World Cup 1998)...

Selasa, 10 Januari 2017

Kanker Rahim – Penyebab dan Faktor Risiko

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Penyakit kista adalah momok bagi para wanita.

Adenokarsinoma endometrioid bisa karena kelebihan estrogen dari berbagai sumber, baik eksogen (sumber luar) atau endogen (dari dalam tubuh). Sumber eksogen meliputi terapi penggantian estrogen atau penggunaan tamoxifen. Tamoxifen meningkatkan risiko kanker endometrium oleh aktivitas agonis pada reseptor estrogen di lapisan endometrium. Sumber estrogen endogen termasuk obesitas dan polikistik ovarium sindrom (PCOS) dengan siklus anovulasi, atau tumor sel granulosa.

Peningkatan indeks massa tubuh juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker endometrium. Penelitian telah menemukan risiko 3 kali lipat pada wanita dengan kelebihan berat badan sebanyak 10–20 kg dan 10 kali lipat pada wanita dengan kelebihan berat badan di atas 20 kg. Androstenedion diubah menjadi estrone, dan androgen aromatized untuk estradiol dalam jaringan adiposa (jaringan lemak), yang mengarah ke tingkat estrogen yang lebih tinggi pada wanita obesitas.

Tabel 1. Faktor-faktor Penyebab Kanker Endometrium

Faktor RisikoJumlah Berapa Kali
Peningkatan Risiko
Terapi pengganti hormon estrogen saja (HRT)2–10 kali
Obesitas2–20 kali
PCOS (kista ovarium polikistik),
anovulasi kronik
3 kali
Tamoxifen2–3 kali
Nuliparitas2–3 kali
Menarche lebih dini,
menopause lebih terlambat
2–3 kali
Hipertensi dan diabetes2–3 kali

Faktor-faktor lain yang terkait dengan meningkatnya risiko seseorang terkena kanker endometrium diyakini terkait dengan mekanisme yang sama dari peningkatan kadar estrogen. Nulliparity dan infertilitas yang mungkin berhubungan dengan anovulasi kronis. Peningkatan penggunaan alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen. Menopause terlambat dan awal menarche dapat dikaitkan dengan siklus anovulasi lebih dan estrogen sehingga lebih dilawan.

Meskipun tidak ada bukti bahwa skrining untuk kanker endometrium pada populasi berisiko tinggi, seperti pasien tamoxifen atau pasien yang memiliki sindrom HNPCC, beberapa masyarakat menganjurkan skrining dengan biopsi endometrium dimulai pada usia 35 tahun pada pasien dengan HNPCC.

Faktor-faktor yang menurunkan estrogen berhubungan dengan penurunan risiko kanker endometrium. Penggunaan kombinasi lisan pil kontrasepsi selama 12 bulan mengurangi risiko kanker endometrium oleh lebih dari 40%. Demikian pula, wanita menopause mengambil hormon estrogen dan progesteron terapi penggantian gabungan juga telah ditemukan untuk menurunkan tingkat mereka kanker endometrium. Semntara itu, merokok diperkirakan akan menurunkan risiko kanker endometrium dengan menurunkan tingkat estrogen serta menyebabkan menopause lebih awal.

Kanker Rahim – Halaman Selanjutnya: 1 2 3 4 5 6 7 8 9


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Benarkah Jus Apel Bisa Mengeluarkan Batu Empedu?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-buah-apel

DokterSehat.Com – Beberapa waktu yang lalu, kita tentu pernah melihat adanya tips yang beredar di media sosial yang menyebutkan jika dengan mengkonsumsi jus apel, maka kita akan mampu mengeluarkan batu empedu secara alami, tanpa melalui prosedur operasi. Di dalam tips tersebut, penderita masalah batu empedu diminta untuk mengkonsumsi jus apel yang sudah dicampurkan dengan lemon dan juga garam secara teratur. Apakah tips ini memang benar-benar ampuh mengeluarkan batu empedu secara alami?

Pakar kesehatan penyakit dalam bernama dr. Tirza Gwendoline, SpPD dari RS Evasari, menyebutkan jika meskipun mudah dilakukan dan tidak akan memberikan resiko kesehatan, sejauh ini belum ada hasil penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa jus apel ini mampu mengeluarkan batu empedu. Hal ini berarti tips ini sepertinya belum tentu benar adanya. Menurut dr. Tirza, jus apel memang memiliki kandungan yang cenderung asam sehingga mungkin bisa membantu meningkatkan kontraksi pada otot dan memperlancar saluran pencernaan. Sayangnya, sekali lagi, hal ini masih belum benar-benar terbukti secara ilmiah.

Sebagai informasi, batu empedu ini bisa muncul dalam dua jenis, yakni batu kolesterol dan juga batu pigmen. Andai batu empedu terjadi karena masalah kolesterol, biasanya hal ini terjadi karena kita suka mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi sehingga kolesterol berlebihan ini akhirnya mengendap menjadi batu. Sementara itu batu pigmen kerap kali muncul karena adanya masalah pada darah atau pada organ liver.

Menurut dr. Tirza, andai kita mengkonsumsi makanan berlemak, empedu pada perut kita akan berkontraksi dan secara perlahan akan membuat batu empedu terlarut atau keluar. Andai ukuran batu empedu ini masih dibawah 5 mm, maka tubuh akan bisa melarutkannya atau mengeluarkannya dengan mudah mengingat ukuran batu ini masih bisa melalui saluran empedu yang memang kecil. Hanya saja, andai ukuran batu lebih besar, dikhawatirkan batu ini justru akan menyumbat saluran empedu dan bisa memicu masalah yang lebih besar.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Aktif Bergerak Membuat Kesehatan Mental Anak Terjaga

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-anak-kecil-bermain

DokterSehat.Com – Adalah hal yang wajar untuk melihat anak aktif bergerak. Selain asik bermain, anak juga bisa terus bergerak dengan cara berlarian bersama dengan teman-temannya. Pakar kesehatan menyebutkan jika dengan anak terus aktif bergerak, mereka akan mendapatkan kesehatan fisik dan mental yang jauh lebih baik. Bahkan, berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Norwegian University of Science and Technology, diketahui bahwa dengan aktif bergerak, anak-anak juga cenderung lebih baik dalam melawan depresi.

Penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics ini dilakukan dengan melibatkan sekitar 800 anak. Rata-rata usia anak tersebut adalah 6 tahun. Pakar kesehatan meminta anak-anak untuk menjawab kebiasaan olahraga atau permainan apa saja yang mereka kerap lakukan sehari-hari. Kemudian, saat anak ini sudah berusia 8 hingga 10 tahun, para peneliti mengecek apakah anak-anak ini mengalami gejala depresi atau tidak.

Tonje Zahl, peneliti utama dari studi ini, menyebutkan jika anak-anak yang cenderung kurang aktif bergerak memiliki resiko lebih besar untuk terkena gejala depresi jika dibandingkan dengan anak-anak yang aktif. Andai anak-anak memang sudah terkena depresi, kebiasaan untuk tidak aktif bergerak justru akan membuat masalah ini menjadi lebih buruk. Menurut beliau, olahraga atau aktifitas fisik memang bukan obat dari depresi, namun, setidaknya mampu menurunkan beberapa gejala depresi.

Dengan adanya hasil penelitian ini, Zahl berharap agar orang tua sebaiknya mendukung anak andai mereka aktif bergerak atau menyukai olahraga tertentu. Dengan mendapatkan dukungan atau fasilitas untuk terus melakukan aktifitas fisik yang mereka sukai, kesehatan mental anak akan terjaga dalam jangka panjang. Selain itu, anak yang aktif juga akan cenderung lebih baik dalam melawan obesitas, membantu pertumbuhan tulang, sekaligus membuat sistem kekebalan tubuh mereka semakin membaik.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Jangan Sepelekan Munculnya Demam Pada Ibu Hamil

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-hamil-pusing-Preeklamsia

DokterSehat.Com – Ibu yang sedang hamil memang bisa mengalami perubahan fisik sehingga membuat mereka cenderung mudah terkena flu, kelelahan, atau bahkan demam. Meskipun terlihat layaknya masalah kesehatan yang ringan, pakar kesehatan ternyata mewanti-wanti ibu hamil untuk mewaspadai munculnya demam. Bisa jadi, demam ini adalah tanda akan adanya masalah kesehatan yang lebih serius seperti berikut ini.

Korioamnionitis
Andai ibu hamil mengalami demam tinggi dan disertai dengan munculnya keringat berlebihan, peningkatan denyut jantung, dan keluarnya keputihan yang tidak biasa, bisa jadi hal ini terjadi karena masalah korioamnionitis. Masalah kesehatan ini biasanya terjadi karena adanya infeksi bakteri pada selaput janin. Andai korioamnionitis ini tidak diobati dengan benar, dikhawatirkan akan memicu infeksi pinggul, infeksi perut, atau pembekuan darah pada ibu hamil. Selain itu, hal ini juga bisa memicu infeksi pada bayi sehingga saat terlahir dikhawatirkan bayi akan terkena masalah pernafasan.

Listeriosis
Listeriosis adalah infeksi yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi. Andai ibu hamil mengalaminya, sistem kekebalan tubuhnya cenderung mengalami gangguan sehingga akan menimbulkan demam, diare, mual-mual, nyeri otot, sakit kepala, kaku pada leher, hilangnya keseimbangan, atau bahkan kejang-kejang. Andai hal ini dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan bisa memicu kelahiran prematur, keguguran, hingga infeksi berbahaya pada bayi.

Agar tidak mudah terkena penyakit listeriosis ini, ada baiknya ibu hamil menghindari makanan daging olahan layaknya nugget, sosis, atau makanan kaleng yang mengandung bahan pengawet. Selain itu, andai ibu hamil suka dengan makanan laut, pastikan makanan laut ini tidak memiliki kandungan merkuri berlebihan dan sudah dimasak dengan matang.

Infeksi rahim
Semanjak trimester pertama kehamilan, ibu bisa saja mengalami infeksi rahim yang disebabkan oleh proses pembedahan akibat keguguran di waktu lampau. Andai hal ini terjadi, ibu bisa mengalami demam tinggi, nyeri perut yang luar biasa, hingga tubuh yang menggigil. Pastikan ibu hamil segera memeriksakan kondisi ini ke dokter karena andai tidak segera diobati, bayi beresiko tinggi terkena gangguan pernafasan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Selulit Merusak Penampilan Anda? Atasi Dengan Minuman Ini

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-selulit

DokterSehat.Com – Bagi banyak wanita, selulit adalah salah satu masalah yang sangat menjengkelkan. Bagaimana tidak, selulit yang kerap muncul pada bagian paha, perut, lengan, atau bahkan pinggul ini tentu akan membuat penampilan wanita menjadi tidak maksimal. Yang menjadi masalah adalah, selulit juga tidak mudah untuk dihilangkan. Beruntung, pakar kesehatan menyebutkan jika ada cara alami yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah selulit ini. Sepeti apakah cara alami tersebut?

Bukan dengan terapi pemijatan atau memakai bahan alami yang dioleskan pada area kulit yang terkena selulit, kita bisa mengatasinya dengan minuman alami campuran dari cuka apel dan jus tomat. Pakar kesehatan menyebutkan jika andai kita rutin mengkonsumsinya, selulit yang ada pada kulit kita akan bisa segera menghilang. Dilansir dari laman kesehatan Boldsky, kombinasi dari kedua bahan alami ini ternyata mampu melarutkan lapisan lemak yang ada di bawah lapisan kulit. Sebagai informasi, larutan lemak di bawah kulit inilah yang menjadi pemicu munculnya selulit.

Lantas, bagaimana cara kita membuat minuman alami yang bisa mengatasi masalah selulit ini? Kita hanya tinggal mempersiapkan tiga sendok makan cuka apel dan juga empat sendok makan jus tomat. Setelah kedua bahan ini dicampur, maka minuman ini siap untuk dikonsumsi. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk meminumnya sekali sehari selama beberapa bulan sehingga selulit pun lambat laun menipis dan akhirnya hilang dari kulit kita.

Selain membantu kita mengenyahkan selulit, pakar kesehatan menyebutkan jika minuman alami ini mampu membuat elastisitas kulit kita menjadi lebih kencang dari dalam. Hanya saja, untuk memastikan proses penghilangan selulit ini bisa semakin lancar, ada baiknya kita mencukupi kebutuhan air harian dan rutin berolahraga. Dengan kulit yang terhidrasi dengan baik, maka proses menyamarkan selulit pun akan berlangsung dengan lebih cepat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Senin, 09 Januari 2017

Benarkah KB IUD Bisa Mencegah Kanker Serviks?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Sekilas tentang penyakit miom & gejala penyakit miom

DokterSehat.Com – Salah satu cara untuk mengendalikan kehamilan dengan baik adalah dengan mengikuti program KB. Dari sekian banyak program KB yang bisa dipilih oleh pasangan suami istri, program KB IUD atau Ultrauterine Device cukup banyak memiliki peminat. KB IUD atau yang kerap disebut sebagai KB spiral ini dianggap cukup efektif untuk mencegah kehamilan. Selain itu, banyak pula orang yang percaya jika KB IUD ini bisa mencegah kanker serviks. Apakah hal ini benar adanya?

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Institut Catala d’Oncologia yang ada di Catalan, Spanyol, menyebutkan jika KB IUD memang mampu menurunkan resiko terkena kanker serviks dan kanker endometrium dengan signifikan. Penelitian yang melibatkan 20 ribu wanita dan dilakukan selama 10 tahun ini dipublikasikan hasilnya dalam jurnal The Lancet Oncology dan berhasil membuktikan jika resiko terkena kanker serviks bertipe squamous-cell carcinoma bisa menurun hingga 44 persen. Selain itu, resiko terkena kanker bertipe adenocarcinoma dan tipe adenosquamous carcinoma bisa menurun hingga 54 persen. Hal ini berarti, KB IUD ini memang sangat baik dalam mencegah kanker yang cukup mematikan ini.

Pakar kesehatan yang terlibat dalam penelitian ini, Xavier Castellsague, PhD, menyebutkan jika program KB IUD yang ditaman dalam rahim ternyata bisa memberikan respon pada peradangan sehingga secara efektif mencegah dan menghilangkan virus HPV (human papillomavirus) yang merupakan penyebab dari kanker serviks.

Andai anda masih cukup ragu untuk menggunakan KB IUD, adanya manfaat besar dari penggunaan program KB ini untuk mencegah kanker serviks mungkin bisa menjadi pertimbangan anda untuk menggunakannya. Perkembangan teknologi kesehatan juga kini semakin membantu pemasangan IUD dengan lebih aman sehingga kini resiko untuk mengalami luka pada organ tubuh saat memasangnya pun semakin kecil.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Pria Masa Kini Cenderung Ingin Memiliki Tubuh yang Berotot

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-gym-fitness-olahraga

DokterSehat.Com – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dr. Harrison Pope yang merupakan direktur Biological Psychiatry Laboratory yang ada di McLean Hospital di Massachusetts, Amerika Serikat, menyebutkan jika pria masa kini di Amerika Serikat cenderung ingin memiliki tubuh ala superhero yang berotot. Menurut mereka, dengan tubuh yang berotot, tampilan mereka menjadi lebih prima dan lebih jantan. Sayangnya, untuk mendapatkan tubuh yang berotot ini, banyak pria yang tidak memilih jalan yang sehat, yakni berolahraga atau menerapkan pola makan sehat. Mereka justru kerap terjerumus dalam obat-obatan yang berbahaya bagi kesehatannya.

Tanpa kita sadari, dunia film atau para model kini semakin menggambarkan pria berusia muda hingga yang berusia 45 tahun sebagai pria yang lebih berotot. Hal ini ternyata mempengaruhi pola pikir banyak pria untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Menurut Pope, ada sebuah penelitian yang dilakukan tahun lalu yang menunjukkan jika pria Amerika cenderung tidak puas dengan kondisi fisiknya layaknya yang terjadi pada kaum hawa. Para remaja pria bahkan kini cenderung lebih tidak puas dengan kondisi tubuhnya jika dibandingkan dengan remaja putri.

Banyak yang menggambarkan otot pada tubuh pria sebagai simbol maskulinitas. Karena alasan inilah kini pusat kebugaran atau gym cenderung memiliki lebih banyak pengunjung daripada jaman dahulu. Sayangnya, kini juga semakin banyak pria yang mengkonsumsi anabolic steroid, obat-obatan yang diyakini mampu menambah massa otot sehingga bisa membuat tubuh menjadi lebih kekar. Pope bahkan menyebutkan jika setidaknya ada 4 juta pria Amerika pernah mengkonsumsi obat-obatan ini setidaknya sekali dalam hidupnya.

Kebanyakan pria berusia muda menggunakan obat ini untuk memperbaiki kondisi fisik mereka. Padahal, konsumsi obat ini mampu meningkatkan resiko kematian dini, gangguan neurobehavioral layaknya gangguan berpikir dan memperhatikan, hingga gangguan jantung. Banyak hasil penelitian yang menyebutkan jika konsumsi steroid mampu memicu cardio myopathy, kondisi dimana jantung tak mampu memompa atau mengisi darah dengan efektif. Selain itu, ada pula resiko terkena gangguan hormon yang bahkan bisa memicu masalah gangguan seksualitas.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Saat Operasi Usus Buntu, Dokter Justru Menemukan Tengkorak dan Otak Pada Ovarium Gadis Ini

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-operasi-pisau
pic credit: Army Medicine

DokterSehat.Com – Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Jepang. Beberapa waktu lalu, seorang gadis remaja dijadwalkan untuk melakukan operasi usus buntu. Yang tidak diduga adalah, saat melakukan operasi ini, tim bedah justru menemukan adanya tumor pada ovarium sang gadis. Tumor ini sendiri memiliki semacam tengkorak dan otak sehingga menjadi berita yang menggegerkan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Kepalang tanggung, tim dokter pun akhirnya sekalian mengangkat tumor tersebut. Namun, tumor ini sangatlah tidak biasa karena memiliki semacam otak dan rambut. Pada otak di dalam tumor ini, sudah ada cerebellum atau semacam gumpalan yang berbentuk mirip layaknya batang otak. Bahkan, tumor yang memiliki lebar 10 cm ini sudah memiliki tulang tengkorak yang menyelubungi sebagian otak.

Sebenarnya, sudah cukup sering terjadi penemuan benda-benda asing di dalam tumor atau yang dalam dunia medis disebut sebagai teratoma. Selain rambut, kita juga bisa menemukan gigi, tulang, lemak, atau bahkan otot-otot. Namun, tetap saja kasus yang terjadi di Jepang ini sangat mengherankan banyak pakar kesehatan. Masayuki Shintaku, pakar kesehatan dari Shiga Medical Center for Adults di Jepang, menyebutkan jika kasus ditemukannya struktur teratoma yang memiliki bentuk layaknya otak, apalagi yang dilengkapi tengkorak, sangatlah jarang terjadi. Shintaku yang meneliti kasus ini bahkan menyebutkan jika otak ini sudah dilengkapi serabut saraf layaknya otak pada umumnya.

Sayangnya, hingga saat ini masih belum ada penelitian yang menjelaskan bagaimana teratoma ini bisa terbentuk. Namun, banyak pakar kesehatan yang yakin jika teratoma ini muncul karena adanya sel-sel yang belum matang yang justru membentuk bagian tubuh yang tidak lazim.

Gadis remaja berusia 16 tahun ini termasuk cukup beruntung untuk tidak mengalami masalah kesehatan mengingat cukup banyak pemilik teratoma yang terkena masalah layaknya perubahan kepribadian, mengalami masalah paranoid, kecemasan dan kebingungan berlebihan, kejang-kejang, atau bahkan hilang ingatan. Setelah teratoma anehnya diangkat, Ia sendiri kembali pulih seperti sedia kala.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

5 Jenis Imunisasi Sebelum Studi ke Amerika

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-studi-vaksinasi

DokterSehat.Com – Dewasa ini, menimba ilmu di luar negeri merupakan salah satu kebanggan tersendiri. Selain mendapat pengalaman hidup di negara asing, pelajar juga berkesempatan memperluas koneksi. Beberapa Negara di barat menjadi tujuan favorit pelajar Indonesia untuk studi di luar negeri, termauk Amerika. Tidak sedikit kampus ternama ada di Amerika, mulai dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge University, hingga University of Chicago.

Untuk bisa menimba ilmu di Amerika, tentu beragam persiapan harus dilakukan pelajar. Selain masalah kecakapan berbahasa Inggris, pemerintah Amerika juga menuntut para kandidat untuk sehat sebelum menapakkan kaki di negeri paman Sam. Para pelajar Indonesia yang diterima untuk studi ke luar negeri harus mengikuti sejumlah imunisasi. Berikut 5 jenis imunisasi yang sering diminta bagi Anda yang ingin studi di Amerika:

  1. MMR

MMR merupakan kepanjangan dari Measles, Mumps, dan Rubella. Imunisasi ini berguna untuk mencegah tiga penyakit, yakni campak, gondongan, dan campak jerman. Meskipun sama-sama berasal dari virus dan menular, ketiga penyakit ini mempunyai dampak berbeda-beda. Campak atau mumps merupakan penyakit yang menyebabkan seseorang terkena demam, batuk, hingga bintik-bintik merah pada tubuh. Penyakit ini hidup di hidung dan tenggorokan seseorang yang terinfeksi. Virus ini menyebar saat penderita batuk dan bersin. Campak berbahaya karena mereka bisa hidup selama 2 jam di lingkungan lewat udara dan bisa juga menular lewat sentuhan badan seperti saat anda menyentuh mata, hidung, atau mulut. Orang yang menderita campak akan mengalami gejala awal seperti demam, batuk, pilek, atau mata berbayang. Dua hingga tiga hari kemudian di tubuh penderita akan muncul bintik putih di dalam mulut. Kemudian, bintik-bintik merah pada tubuh akan muncul diikuti dengan panas tubuh mencapai 104 derajat Fahrenheit atau setara dengan 40 derajat celcius. Apabila tidak ditangani dengan cepat penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi sehingga anda, terutama anak-anak, terserang penyakit yang lebih serius seperti diare, tuli, pneumonia (penyakit paru-paru), encephalitis (pembengkakan otak), hingga kematian.

Sedangkan rubella atau Campak Jerman adalah penyakit lain yang gejalanya mirip campak, yakni menyebabkan seseorang menderita batuk, demam, serta bintik-bintik di tubuh. Penyebarannya juga menyebar layaknya cacar, yakni saat seorang penderita batuk-batuk atau bersin. Perbedaan signifikan yang membedakan antara rubella dan penyakit lain terlihat pada ibu hamil. Penyakit ini dapat langsung menyerang kandungan sehingga menyebabkan bayi dalam rahim mengalami penyakit campak jerman sejak dini (congenital rubella syndrome). Anak yang menderita congenital rubella syndrome dapat mengalami gangguan pendengaran permanen (tuli), katarak, gangguan pigmen di lingkaran retina, meningoencephalitis, serta menderita penyakit kuning.

Gejala penderita campak jerman bisa beragam. Penderita campak akan mempunyai bintik merah pada bagian tubuh. Bintik-bintik ini kemudian menyebar ke muka hingga seluruh tubuh dalam jangka waktu sekitar 3 hari. Pada hari kelima, ada sejumlah penyakit lain yang akan muncul selain bintik merah seperti demam, sakit kepala, mata berwarna merah, pembengkakan kelenjar getah bening, batuk, dan pilek. Penderita campak anak pun berbeda dengan dewasa. Penderita campak pada anak umumnya tidak mudah terlihat dibandingkan dewasa. Selain itu ada kemungkinan gejala-gejala di atas tidak muncul saat seseorang menderita penyakit ini.

Gondongan adalah penyakit yang menyebabkan anda mengalami pipi kembung dan pembengkakan di sekitar kelenjar parotis yang berlokasi di bawah telinga. Virus ini menyebar melalui liur atau ludah yang berasal dari hidung, mulut, atau tenggorokan saat seseorang batuk-batu, bersin, atau saat berbicara. Selain itu, virus ini juga bisa menyebar apabila Anda bertukar barang pribadi seperti gelas atau alat makan. Orang yang tidak mencuci tangan pun bisa terserang gondongan.

Umumnya, penderita gondongan mengalami beberapa gejala. Mereka akan mengalami pusing-pusing, demam, mudah lelah, kehilangan nafsu makan, hingga mengalami parotitis atau pembengkakan di kelenjar ludah baik sisi kiri maupun sisi kanan pipi. Gejala gondongan akan mulai terlihat dalam kurun waktu 16-18 hari setelah terinfeksi. Namun, lama waktu infeksi bisa mencapai 12-25 hari.

Apabila tidak ditangani secara lanjut, infeksi gondongan bisa menyebabkan anda mengalami peradangan di otak (encephalitis), meningitis, hingga tuli. Bagi laki-laki, penderita dapat mengalami orchitis pada alat kelamin laki-laki saat sudah dewasa, bahkan hingga menyebabkan kemandulan. Pada perempuan dampaknya tidak kalah parah. Selain ada kemungkinan kerusakan pada ovaries (oophoritis), gondong bisa juga menyebabkan kerusakan pada payudara (masitis).

  1. Varisela/chickenpox

Cacar air atau Varicella/varisela merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan seseorang mengidap ruam, gatal-gatal, kelelahan, dan demam. Penyakit yang berasal dari virus ini bisa menyebabkan anak menderita congenital varicella syndrome. Penyakit ini muncul apabila sang bunda menderita cacar air saat hamil. Congenital Varicella Syndromesendiri merupakan sebuah situasi yang bisa menyebabkan bayi lahir dalam keadaan menderita cacar. Bayi bisa mengalami permasalahan kulit, berat badan tidak sehat, dan mengalami abnormal limpa, otak, dan mata.

Umumnya, penderita cacar air akan mengalami gejala demam, kelelahan, kehilangan selera makan, dan sakit kepala selama sehari atau dua hari setelah terserang virus varisela. Perlu mendapat perhatian khusus apabila anda merasa demam lebih dari 4 hari dengan suhu 38,9 ° C, mulai sulit bangun, kesulitan berjalan, leher kaku, sering muntah, sulit bernafas, batuk yang parah, sakit perut parah, hingga ruam dengan perdarahan. Apabila muncul ruam dan mulai menyebar ke seluruh tubuh, segera lakukan pemeriksaan, apalagi jika ruam mulai bernanah. Apabila terlambat ditangani tidak hanya bisa mengalami pneumonia dan pendarahan, namun yang paling parah bisa terjadi kerusakan otak.

  1. DPT

Imunisasi DPT diberikan dalam rangka mencegah penyakit Difteri, Tetanus, dan Pertusis. Di beberapa negara bagian di Amerika, penyakit ini dainggap berbahaya lantaran menular dan menyebabkan kematian. Mengapa difteri, tetanus, dan pertusis menjadi sorotan di Amerika?

Difteri adalah penyakit yang berasal dari bakteri Corynebacterium diphtheria. Bakteri yang menimbulkan selaput tebal di bagian belakang tenggorokan. Difteri dapat merusak kinerja organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan saraf. Seseorang yang terserang difteri akan mudah lelah, sakit tenggorokan, demam, dan pembengkakan kelenjar di leher. Apabila tidak ditangani lebih serius, difteri bisa menyebabkan anak terkena pneuomia, kesulitan bernapas, gagal jantung, kelumpuhan, dan bahkan kematian.

Difteri juga tergolong sebagai penyakit yang sangat menular. Umumnya, penularan penyakit ini berlangsung dari orang ke orang melalui batuk atau bersin. Bahkan, seseorang bisa terserang difteri apabila menyentuh luka terbuka (lesi kulit) atau pakaian yang menyentuh luka terbuka dari seseorang yang sakit difteri. Tidak hanya bersin dan luka, seseorang juga bisa terserang difteri saat menyentuh  objek yang mengandung bakteri difteri.

Lain lagi dengan Tetanus. Tetanus merupakan penyakit yang berasal dari bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini mengeluarkan sejumlah racun yang membuat seseorang mengalami kejang otot di bagian tubuh, terutama di bagian rahang dan leher. Tetanus juga tergolong sebagai penyakit yang penularannya mudah karena virus ini ada di tanah. Umumnya, penyakit tetanus baru menular pada manusia melalui medium luka, terutama luka yang terkontaminasi kotoran, liur, bekas tusukan, atau luka bakar, cedera tabrakan, hingga cedera yang berakhir dengan kematian syaraf tertentu. Selain itu, tetanus bisa juga menyerang lewat luka hasil bedah, infeksi gigi, dan patah tulang.

Tetanus berkembang secara variatif. Biasanya tetanus mulai berkembang selama 3-21 hari (rata-rata 10 hari). Kebanyakan kasus terjadi dalam waktu 14 hari. Apabila tidak ditangani dengan baik, tetanus bisa menyebabkan sakit kepala, rahang keram, kejang otot, pegal-pegal, sulit menelan, demam, hingga tekanan tinggi dalam darah. Yang lebih parah, tetanus bisa menyebabkan patah tulang, kehilangan suara, penyumbatan paru-paru, sampai infeksi paru-paru (pneumonia) dan kematian akibat tidak bisa bernafas.

Sedangkan pertusis adalah penyakit yang membuat seseorang batuk secara terus menerus hingga jangka waktu tertentu. Pertusis juga dikenal dengan istilah batuk rejan. Penyakit ini disebabkan bakteri yang disebut Bordetella Pertussis. Bakteri ini menempel pada silia, yakni rambut halus pada tenggorokan. Silia berfungsi untuk menggerakkan dahak ke atas sehingga dahak dapat keluar. Saat masuk ke dalam tubuh, pertussis mengeluarkan toksin (racun), yang merusak silia dan menyebabkan saluran udara membengkak dan akhirnya orang batuk rejan.Orang dengan pertusis biasanya menyebarkan penyakit ke orang lain melalui batuk atau bersin. Selain bersin, pertusis bisa menular saat Anda berdekatan atau berada dalam satu ruangan dengan orang yang terserang pertussis. Tidak sedikit anak terserang pertussis terinfeksi karena kakak, orang tua, atau pengasuh yang mungkin tidak tahu bahwa mereka memiliki penyakit tersebut. Umumnya, orang yang terinfeksi pertusis akan mudah menularkan penyakitnya dalam waktu 2 minggu.

Penyakit pertusis sangat berbahaya bagi mereka yang tidak mendapat imunisasi. Penyakit ini akan terus menyerang anak apabila tidak divaksin. Pertusis dapat dicegah dengan imunisasi.

  1. Hepatitis A dan Hepatitis B

Hepatitis merupakan penyakit yang juga tengah dicegah di Amerika. Penyakit yang menyebabkan peradangan hati ini merupakan salah satu penyakit menular lewat beragam medium, baik makanan hingga hubungan seksual. Di Amerika angka penderita hepatitis B cukup tinggi. Selain itu, pemerintah Amerika juga memperhatikan status hepatitis masyarakat dari Asia, Afrika, serta daerah Pasifik demi mengurangi penderita Hepatitis A dan B. Lalu, mengapa penyakit ini harus dicegah?

Penyakit Hepatitis A merupakan varian hepatitis yang berasal dari Virus Hepatitis A (HAV) yang umumnya menular saat seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi HAV. Makanan yang terkontaminasi umumnya adalah makanan yang tidak diolah dengan baik atau tidak bersih. Penderita Hepatitis A biasanya mengalami gejala demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, hingga muntah-muntah.

Hepatitis B sedikit berbeda dengan Hepatitis A. Penyakit yang berasal dari virus hepatitis B ini tidak sekadar menyebabkan gangguan peradangan hati, tetapi bisa menjadi penyebab penyakit lain dan bisa diwariskan kepada calon anak. Hingga saat ini di Indonesia, hepatitis B dan C merupakan penyakit dengan tingkat penyebaran cukup tinggi. Dari hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan, sekitar 10 dari 100 orang Indonesia yang ingin mendonor darah ternyata menderita Hepatitis B atau C. Dengan kata lain, sekitar 28 juta penduduk Indonesia terinfeksi Hepatitis B dan Hepatitis C. Yang lebih miris lagi, sekitar 14 juta orang Indonesia berpotensi mengidap penyakit ini secara kronis (menahun).

Hepatitis B menyebar lewat cairan seperti darah, air mani, atau cairan lain dari penderita ke orang lain. Medium penyebarannya pun beragam, mulai dari alat suntik, hubungan seksual, hingga infeksi sejak lahir. Penderita Hepatitis B akan mengalami sejumlah gejala saat terinfeksi virus tersebut. Umumnya, penderita akan mudah lelah, kehilangan selera makan, mual, muntah, sakit perut, cairan urin dan buang air besar gelap, nyeri sendi, hingga terserang penyakit kuning.

Hepatitis B sangat berbahaya bagi ibu hamil. Bayi dalam kandungan bisa terserang Hepatitis B apabila ibu menderita Hepatitis. Penyakit ini memang tidak akan langsung terlihat saat anak lahir, tetapi 90% bayi yang lahir dengan penyakit Hepatitis B pada ibu berpotensi menderita Hepatitis B kronik nantinya. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk kerusakan hati, kanker hati, dan bahkan kematian.

  1. Meningitis

Meningitis merupakan salah satu penyakit menular akibat sejumlah bakteri yang hinggap di sekitar membran pelindung otak dan sum-sum tulang belakang. Meningitis menjadi sangat berbahaya karena penyakit ini bisa membuat Anda mengalami kerusakan otak, cacat, dan tuli. Bahkan, tidak sedikit masyarakat meninggal akibat meningitis. Bakteri pembawa Meningitis bisa menyebar secara mandiri atau dengan virus lain seperti cacar, flu, hingga herpes. Umumnya, penderita meningitis akan mengalami gejala pusing-pusing, demam, sensitif dengan matahari, muntah-muntah, dan lemas.

Di beberapa Negara bagian, meningitis menjadi salah satu penyakit yang dicegah, terutama di daerah panas. Untuk itu, Anda perlu melakukan imunisasi meningitis agar terhindar dari penyakit meningitis.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Wanita yang Sedang Tidak Mood Diperbolehkan Untuk Tidak Berangkat Kerja di Negara Ini

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat-overtime-sibuk-kerja-lembur-stress-memunda-pekerjaan-wanita-resiko-jantung-resiko-kesehatan-wanita-karir

DokterSehat.Com – Sebuah kebijakan unik mulai diberlakukan di negara Afrika bernama Zambia. Kementerian Tenaga Kerja dari negara ini memperbolehkan para wanita yang sedang tidak mood, lesu, atau mengalami sakit perut, untuk tidak berangkat kerja. Yang menarik adalah, izin untuk tidak berangkat ini berbeda dari cuti haid yang juga boleh digunakan oleh wanita satu hari dalam sebulan. Alasan apa yang membuat pemerintah Zambia memutuskan peraturan yang unik ini?

Justin Makoza, seorang majikan yang mempekerjakan cukup banyak wanita, menyebutkan jika di Zambia, haid masih termasuk dalam hal yang sangat tabu untuk dibicarakan. Justin sendiri termasuk dalam orang-orang yang mengerti tekanan yang dihadapi oleh para wanita saat bekerja dimana mereka selalu dituntut untuk produktif. Padahal, setiap bulannya mereka harus mengalami menstruasi yang bisa membuat kondisi fisik maupun psikis mereka bermasalah. Selain itu, wanita juga cenderung lebih sering mengalami perubahan mood jika dibandingkan dengan para pria. Melihat adanya fakta ini, Ia justru sangat mendukung peraturan ini sehingga para wanita ini tidak akan mudah dituntut oleh para majikannya.

Sayangnya, peraturan ini justru meminta para wanita untuk tetap tinggal di rumah untuk beristirahat dan tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, pergi berbelanja, atau memanjakan diri di salon. Gara-gara peraturan ini juga, seorang wanita justru ditangkap karena ketahuan memilih untuk bertani saat mengambil cuti Hari Ibu. Menteri Tenaga Kerja Zambia, Joyce Nonde-Simukoko menang menyebutkan jika andai wanita pergi ke luar rumah saat mengambil cuti unik ini, bisa jadi mereka akan dipecat.

Selain membuat wanita justru kesulitan untuk memanjakan diri atau ke luar rumah untuk mengembalikan moodnya, banyak orang yang mengkritik peraturan ini karena bisa membuat perusahaan merugi, apalagi jika para karyawan wanitanya tiba-tiba saja memilih untuk mengambil cuti di hari yang sama karena merasa tidak mood untuk bekerja.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.