Senin, 30 Juli 2018

Inilah Cara Menyimpan ASI yang Tepat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat-cara-menyimpan-asi
Photo Source: prelo.co.id

DokterSehat.Com – Tidak hanya berperan sebagai nutrisi lengkap untuk bayi, ASI juga bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi di masa depan. Melihat banyak manfaat yang bisa didapatkan, banyak ibu yang sadar betapa berharga ASI bagi bayinya, terlebih di usia enam bulan pertama (ASI eksklusif) dan setelahnya hingga menginjak usia dua tahun.

Bagi ibu yang memiliki kesempatan 24 jam setiap hari bersama bayinya pastinya akan sangat mudah untuk memberikan ASI secara langsung. Namun bagi ibu yang memiliki aktivitas di luar rumah, sebaiknya tetap usahakan ASI tetap diberikan kepada bayinya, yakni dengan menyediakan ASIP atau Air Susu Ibu Perah.

Satu hal yang harus diperhatikan dalam menyediakan ASIP adalah penyimpanan ASI serta penyajiannya setelah disimpan. Menurut Farahdhiba Tenrilamba dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), ASIP yang tersimpan dalam botol steril mampu bertahan hingga 4 hari dalam suhu ruangan.

baca juga: ASI Eksklusif untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

Terlebih ketika ASIP tersebut disimpan di dalam kotak pendingin (cool box) atau kulkas, maka ASI akan bertahan lebih lama. Saat ini ada berbagai macam cool box yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan ASIP.

Berikut ini prinsip penyimpanan ASI yang harus Anda ketahui: penyimpanannya ASIP di luar suhu 25 hingga 27 derajat celcius dapat bertahan hingga empat jam lamanya, asalkan dalam kontainer tertutup. Sementara jika disimpan dalam kotak pendingin, maka dapat bertahan 10 jam sejak ASI diperah.

Sedangkan bagi ibu yang ingin menyimpan ASI lebih lama, maka kulkas menjadi pilihan yang tepat. Ketika disimpan dalam kompartemen kulkas, ASIP akan mampu bertahan hingga tujuh hari.

Sementara penyimpanan ASI dalam freezer akan bertahan dalam waktu 3 hingga 6 bulan. Meski dapat bertahan dalam waktu yang lama, perhatikan ASIP tersebut ketika akan diberikan kepada bayi.

Tak ada salahnya Anda mencicipi untuk mengetahui adakah perubahan rasa pada ASI, hal itu guna memastikan apakah ASIP tersebut aman untuk dikonsumsi sang buah hati atau tidak.

Satu hal yang perlu diingat, proses pembekuan ASIP kemungkinan menghilangkan beberapa zat yang penting untuk menghalau infeksi pada bayi. Semakin lama penyimpanan ASIP, baik didinginkan maupun dibekukan, akan menghilangkan kandungan vitamin C pada ASI.

Meski demikian, ASIP yang sudah dibekukan memiliki nilai gizi yang masih jauh lebih baik dibandingkan susu formula.

Menjaga Kebersihan Kemasan

Agar ASI yang disimpan terjaga kualitasnya, penting untuk terlebih dahulu melakukan sterilisasi botol bayi atau kemasan penampung ASIP yang akan didinginkan atau dibekukan. Lakukan sterilisasi dengan merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit, dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit.

Selain merebus secara manual, Anda juga dapat menggunakan alat sterilisasi elektrik. Namun sebelumnya, jangan lupa mengecek keamanan dan ketahanan kemasan pada label. Hati-hati saat melakukan sterilisasi botol yang terbuat dari kaca, karena bahan ini lebih berisiko pecah.

baca juga: Makanan Terbaik untuk Meningkatkan ASI

Hal yang tak kalah penting demi mencegah perkembangan bakteri dari ASIP yaitu menjaga kebersihan tangan saat memerah. Gunakan sabun untuk mencuci tangan sebelum memerah, serta cuci bersih botol kemasan sebelum dilakukan sterilisasi.

Sedangkan, untuk ASIP yang akan dibekukan, masukkan langsung botol ke dalam freezer segera setelah diperah. Sebaiknya Anda tidak mengisi penuh botol atau plastik kemasan. Alasannya karena ASIP cenderung mengembang dalam keadaan membeku.

Khusus untuk kemasan plastik penampung ASIP, tempatkan lagi dalam kontainer atau kotak kemasan lain sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Hal ini karena kemasan plastik lebih berisiko mengalami kebocoran. Terakhir, jangan lupa memberikan label yang mencantumkan tanggal ASI diperah pada botol.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar