Jangan Disepelekan, Hipertensi Bisa Memicu 3 Masalah Kesehatan Ini Jika Dibiarkan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Salah satu masalah kesehatan yang seringkali tidak ditangani dengan baik adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Yang tidak diduga adalah, kondisi ini bisa memicu datangnya 3 penyakit lain yang lebih serius dan bisa memicu kematian. Apa sajakah penyakit-penyakit tersebut?

Pakar kesehatan Dr. dr. Yuda Taruna, Sp.S yang berasal dari Indonesia Society of Hypertension (InaSH) menyebutkan bahwa hipertensi bisa menyebabkan masalah kesehatan pada organ-organ yang terkait dengan pembuluh darah dan akhirnya memicu masalah ini.

Gagal ginjal
Jangan salah, gagal ginjal ternyata juga bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi lho. Jika masalah hipertensi ini tidak ditangani dengan baik, maka bagian ginjal yang bernama proteinuria akan mengalami kerusakan dan akhirnya memicu gagal ginjal. Jika sampai hal ini terjadi, korbannya bisa saja hanya tinggal memiliki satu ginjal yang aktif. Yang menjadi masalah adalah, kondisi ini bisa membuat tubuh tidak benar-benar mampu mendetoksifikasi racun dan berbagai zat-zat lainnya sehingga akan lebih rentan terkena penyakit.

Stroke
Sudah menjadi rahasia umum jika tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko terkena stroke. Karena alasan inilah penderita hipertensi harus memastikan untuk menjaga gaya hidup sehat demi mencegah datangnya serangan stroke yang mematikan ini.

Kelainan jantung
Jika tekanan darah tinggi sama sekali tidak ditangani dengan baik, maka kondisi ini bisa menyerang organ jantung. Jantung yang mengalami kerusakan akhirnya bisa menyebabkan serangan jantung yang mematikan.

Melihat adanya fakta ini, pastikan untuk selalu menjaga tekanan darah dalam kondisi yang normal. Jika seseorang memiliki masalah tekanan darah tinggi, pastikan untuk menjaga gaya hidup sehat, minum obat pengatur tekanan darah dengan teratur, dan melakukan pengecekan tensi secara berkala.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Bunda, Ini Bahayanya Menyusui Hingga Tertidur

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Menyusui merupakan salah satu momen paling menyenangkan antara ibu dan anak. Selain dapat membentuk ikatan batin antara ibu dan anak, menyusui juga dapat mencegah infeksi dan mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi.

Meskipun demikian, Anda sebaiknya tidak menyusui hingga tertidur. Menurut studi independen di Lullaby Trust, sebuah organisasi yang fokus pada kemanan tidur bayi di Inggris, menyebutkan bahwa tertidur saat menyusui di kursi atau sofa dapat membahayakan. Begitu juga ketika tidak menyusui, menggendong bayi saat duduk hingga tertidur juga sebaiknya dihindari.

Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa bayi berisiko mengalami sesak napas karena tubuh bayi tertindih tubuh ibu. Hal ini dapat menghentikan napas bayi dan menyebabkan kematian.

Meskipun tertidur saat menyusui dapat memicu sesak napas pada bayi, namun ibu masih dibolehkan untuk tidur di dekat bayi, asal dengan menggunakan pembatas. American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan larangan tertidur saat sedang berdekatan dengan bayi. Cara yang paling aman adalah menidurkan bayi di boks bayi yang diletakkan di kamar tidur atau membuat pembatas pada tempat tidur.

Untuk mencegah agar ibu tidak tertidur saat menyusui, Anda dapat memasang alarm untuk mengatur waktu menyusui. Pasang alarm dengan volume rendah agar tidak mengagetkan bayi. Cara lainnya, Anda dapat minta tolong pada suami atau orang lain untuk membangunkan jika Anda tertidur. Apabila Anda benar-benar kelelahan dan butuh istrahat, Anda juga bisa memberikan ASI perah pada si kecil sementara Anda beristirahat.

Selain ibu, si kecil juga sebaiknya tidak boleh tidur saat sedang disusui dalam posisi berbaring. Jika bayi sudah mulai menunjukkan tanda-tanda tertidur, maka segera pindahkan ia ke boks bayi. Lepaskan dengan perlahan agar bayi tidak kaget dan terbangun.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Ini Alasan Mengapa Serangan Stroke Kerap Terjadi di Kamar Mandi

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Kita tentu sering mendengar kabar bahwa ada korban stroke yang mengalaminya saat berada di kamar mandi. Seringkali, dalam cerita tentang serangan stroke ini, penderitanya awalnya berada dalam kondisi yang sehat dan bugar namun kemudian tiba-tiba saja terjatuh di kamar mandi. Serangan stroke ini membuat badan korban mengalami kelumpuhan pada sebagian atau bahkan seluruh badan.

Pakar kesehatan dr. Adre Mayza SpS(K) yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan bahwa anggapan bahwa jatuh di kamar mandi mampu menyebabkan stroke tidak benar. Justru, yang benar adalah sebaliknya, yakni stroke menyerang terlebih dahulu dan membuat korbannya jatuh di kamar mandi.

Serangan stroke memang cukup rentan terjadi di pagi hari karena di saat itulah, di dalam tubuh sedang terjadi mekanisme pengendalian tekanan darah. Demi menghilangkan kantuk, membuat tubuh lebih berenergi, dan mempersiapkan tubuh untuk beraktifitas, tubuh akan secara alami meningkatkan tekanan darah. Namun, hal ini ternyata bisa mempengaruhi sirkulasi darah, termasuk yang menuju otak dan akhirnya terjadilah stroke jika memang di pembuluh darah terjadi penyumbatan.

Mitos lain yang menyebutkan bahwa saat mandi pagi ada baiknya kita tidak langsung mengguyur air dingin ke kepala karena bisa memicu datangnya stroke ternyata juga tidak benar adanya. Mengguyur kepala dengan air dingin tidak akan memicu perubahan suhu ekstrem pada tubuh apalagi memicu serangan stroke.

Mengingat penyakit ini mampu membuat penderitanya mengalami kelumpuhan atau bahkan menyebabkan kematian, ada baiknya kita menjaga gaya hidup tetap sehat, khususnya dalam hal menjaga pola makan dengan kadar gizi seimbang, tidur cukup, rajin berolahraga, dan tidak merokok demi mencegah datangnya masalah kesehatan ini.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Peran Penting Ayah dalam Mengatur Pola Makan Anak

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Ayah memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, termasuk dalam pola makan anak. Pada usia anak 2-3 tahun, anak akan banyak meniru kebiasaan orang tua, termasuk meniru pola makan ayah dan ibunya.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Texas menyebutkan bahwa orang tua yang sering mengajak anak untuk makan di restoran atau kedai cepat saji dapat memengaruhi pilihan dan selera makan anak.

“Sejauh ini pengaruh terbesar seberapa sering anak makan di luar rumah tergantung dari seberapa sering ayah mengajak anak unuk makan di luar rumah. Hal ini disebabkan karena ayah ingin melakukan ‘me time’ dengan anak dan yang paling mudah dilakukan adalah makan di luar rumah atau di kedai cepat saji,” urai Alex McIntosh, profesor sosiologi di Texas A&M University, seperti dikutip dari laman abcnews.

Sering mengonsumsi makanan cepat saji tentu tidak baik bagi kesehatan keluarga. Jika hal ini sering terjadi dalam keluarga Anda, maka Anda dapat mengingatkan suami dan anak Anda untuk tidak terlalu sering makan di luar rumah, meskipun tujuannya untuk me time atau bonding dengan anak.

Sebaliknya, ayah juga dapat menjadi panutan anak untuk memiliki pola makan yang sehat. Saat di rumah, beri contoh pada anak untuk makan makanan bergizi tinggi seperti ikan, telur, sayur dan buah.

Ayah juga dapat mengajari anak tentang pola makan sehat lewat permainan seperti menghitung tinggi badan anak. Beri tahu anak bahwa dengan makan makanan sehat anak juga dapat tumbuh sehat, kuat, tinggi dan cerdas seperti ayah.

Selain itu, ayah juga dapat membuat suasana makan menjadi menyenangkan. Ayah dapat menjelaskan makanan sehat yang dimakan dengan cara yang menarik seperti menyuap makanan agar anak terhibur dan makin semangat untuk makan. Akan lebih baik lagi jika keluarga Anda memiliki waktu sarapan atau makan malam bersama di jam yang sama agar anak juga belajar tentang disiplin atau keteraturan.

Membentuk pola makan sehat bukan hanya tugas ibu saja, namun ayah juga punya peran penting dalam menjalankannya. Diskusikan dengan baik bersama ayah mengenai pembagian tugas ini agar anak dapat optimal tumbuh kembangnya dan kebutuhan gizinya tercukupi. Selamat mencoba!

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Pria Ini Tidak BAB Selama 43 Hari!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Sebuah kasus yang cukup aneh terjadi di Inggris. Seorang pria yang tidak disebutkan namanya tidak mau buang air besar karena diduga menyembunyikan narkoba yang Ia telan. Pria yang ditahan sejak 17 Januari 2018 lalu karena diduga sudah menelan sesuatu yang sepertinya adalah obat-obatan terlarang ini terus menerus makan dengan porsi sedikit dan menahan keinginan buang air besar selama 43 hari.

Pakar kesehatan Ian Lustbander dari New York University Langone Health menyebutkan bahwa ada dampak buruk yang bisa didapatkan jika kita lama tidak buang air besar. Masalah pertama yang akan terjadi adalah kondisi yang disebut sebagai megacolon. Kondisi ini membuat kotoran menjadi sangat keras dan akhirnya bisa menyebabkan pecah usus. Memang, usus besar bisa terus berkembang hingga mencapai tulang rusuk akibat dipenuhi oleh kotoran. Namun, tetap saja usus besar ini bisa mencapai titik maksimal yang membuatnya akhirnya pecah.

Terdapat sebuah kasus yang dialami oleh seorang anak berusia 13 tahun yang juga tidak mau buang air besar selama setahun. Sang anak mengalami fobia untuk BAB akibat dari pengalaman kurang menyenangkan saat melakukannya. Hasilnya adalah, sang anak mengalami sindrom retensi fefses fungsional dengan gejala sakit pada perut, kehilangan nafsu makan, dan mudah tersinggung.

Lustbander menyebutkan bahwa cara pria terduga penyimpan narkoba yang tidak banyak makan agar tidak mudah buang air besar bisa membuatnya mengalami masalah kurang gizi. Selain itu, kandungan dari kemasan obat yang ditelannya bisa mempengaruhi kesehatan tubuhnya dengan signifikan, apalagi obat tersebut sudah ada di dalam perutnya dalam waktu yang sekian lama. Selain itu, karena pria ini terus-menerus menahan keinginan untuk buang air besar, maka mekanisme umpan balik yang bisa membuat usus bergerak dengan lancar akan mengalami kerusakan. Ke depannya, sang pria akan kesulitan buang air besar jika tidak mengonsumsi pencahar.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

4 Cara Mudah Meningkatkan Kecerdasan Anak

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh cerdas. Selain memenuhi kebutuhan gizinya, memberikan rangsangan yang tepat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan anak.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Washington, Anda tidak memerlukan peralatan mahal atau gawai canggih untuk meningkatkan kecerdasan anak. Gunakan barang-barang yang tersedia di rumah dan utamakan interaksi positif antara orang tua dan anak, maka kecerdasan anak akan berkembang dengan lebih baik.

Beberapa cara mudah meningkatkan kecerdasan anak, seperti dilansir dari livestrong antara lain:
1. Berolahraga saat hamil
Ya, Anda tidak perlu menunggu buah hati Anda lahir untuk membentuk kecerdasannya. Dengan berolahraga ringan sejak hamil, Anda dapat meningkatkan peredaran darah ke janin sehingga peredaraan nutrisi dan oksigen lebih lancar. Olahraga yang bisa Anda lakukan antara lain berenang, jalan ringan, atau yoga.

2. Membacakan cerita
Membacakan cerita untuk anak dapat memperkaya kosa kata anak dan meningkatkan kecerdasannya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Linda Acredolo, ahli kejiwaan di University of California menyebutkan bahwa membacakan cerita yang sama berulang kali pada anak dapat membuat anak tertarik dengan huruf serta nilai dari cerita yang Anda bacakan. Sebaiknya bacakan beberapa jenis cerita dengan berbagai nilai moral untuk perkembangan kejiwaan anak.

3. Sering bicara pada anak
Sering-seringlah mengajak anak untuk bicara. Dengan begitu anak akan terlatih untuk menyampaikan keinginannya dan ia akan belajar banyak kosa kata dari Anda. Ketika anak sudah mulai semakin dewasa, ajak anak bermain sambil memintanya menjelaskan sesuatu. Misalnya, Anda mengajaknya ke kebun binatang dan minta anak untuk menjelaskan bedanya rusa dengan kuda, dan sebagainya.

4. Beri kebebasan anak untuk bereksplorasi
Anak belajar dari lingkungan di sekitarnya dengan melakukan berbagai eksplorasi. Ajak anak ke tempat-tempat baru, atau berikan suasana baru di rumah dengan mengganti warna cat rumah, atau memberi hiasan pada kamar anak. Anak juga dapat belajar mengenai perbedaan warna yang baik untuk rangsangan pada mata.

Bagaimana Bunda, tidak susah kan untuk melatih kecerdasan anak di rumah?

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Mentega dan Margarin, Serupa Tapi Ternyata Tak Sama

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Photo Credit: flickr.com/Johanna Beyenbach

DokterSehat.Com– Sering kita anggap sama saja, padahal kedua produk ini memiliki banyak perbedaan. Apakah anda sudah tahu bedanya?

Menurut dietitian dari Mayo Clinic, Katherin Zeratsky, perbedaan yang mendasar dari kedua produk tersebut adalah bahan baku pembuatannnya. Perbedaan ini akan memengaruhi banyak hal antara lain kandungan gizi, tampilan dan penggunaan produk.

Mentega terbuat dari minyak nabati, bahan baku pembuatannya umumnya adalah susu sapi atau krim susu. Sedangkan margarin terbuat dari minyak nabati, bahan baku pembuatannya adalah minyak wijen, minyak biji bunga matahari atau minyak kelapa.

Dilihat dari bahan bakunya kandungan lemak yang ada pada kedua produk tersebut berbeda. Pada mentega yang terbuat dari pangan hewani, kandungan lemak jenuhnya lebih tinggi. Sedangkan, meskipun margarin terbuat dari pangan nabati yang kaya lemak tidak jenuh, tidak menutup kemungkinan jika margarin memiliki lemak trans yang tinggi jika disajikan dalam bentuk yang padat.

Margarin yang terbuat dari minyak nabati memiliki tampilan warna kuning terang. Tekstur margarin umumnya kaku dan padat serta margarin tidak mudah leleh, sedangkan dari segi aroma margarin cenderung tidak berbau tajam. Penggunaan margarin untuk pembuatan bahan makanan biasanya untuk tujuan melembutkan dan mengembangkan bahan makanan karena margarin memiliki sifat emulsi yang baik.

Berbeda dengan margarin, mentega yang terbuat dari minyak hewani memiliki tampilan warna yaitu kuning pucat. Mentega memilliki tekstur yang juga padat namun mentega lebih mudah meleleh jika dibandingkan dengan margarin. Dari segi aroma, mentega lebih harum dan baunya lebih tajam. Penggunaan mentega dalam pembuatan bahan makanan biasanya untuk membentuk makanan yang padat dan tidak rapuh. Pemberian mentega terlalu banyak dapat menyebabkan makanan tidak mengembang karena mentega tidak memiliki sifat emulsi yang baik.

Kedua produk tersebut tentu mudah kita temukan di pasaran. Jika anda bingung dalam memilih diantara kedua produk tersebut, Katherin menyarankan agar kita melihat label informasi nilai gizi pada masing-masing produk. Produk yang memiliki kandungan lemak, baik lemak jenuh dan lemak trans, yang rendah dapat dijadikan pilihan. Disamping itu, produk yang terfortifikasi memiliki kandungan tambahan zat gizi yang bisa menjadi pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita.

Sekarang anda sudah tahu apa bedanya mentega dengan margarin. Jadi, kini kita tidak lagi melihat kedua produk tersebut sebagai bahan makanan yang sama ya.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Kelelahan, BJ Habibie Dirawat di Rumah Sakit

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com-Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden Indonesia ke-3 dikabarkan sedang menjalani perawatan di Klinik Starnberg yang ada di kota München, Jerman. Kondisi kesehatan Habibie dikabarkan terus menurun. Kabar ini juga dibenarkan oleh akun Instagram resmi The Habibie Center pada Sabtu, 3 Maret 2018 lalu.

Photo Source: Wikimedia

Dalam keterangan tersebut, pria yang dikenal karena kejeniusannya ini dikabarkan mengalami kelelahan karena aktifitasnya yang sangat banyak. Kondisi ini membuat Habibie mengalami gangguan pada jantung dan saluran pernafasannya. Rubijanto, sekretaris pribadi BJ Habibie menyebutkan bahwa Pemerintah Jerman telah memberikan perhatian dan bantuan semaksimal mungkin untuk menyembuhkan kondisi beliau.

Rubijanto bercerita bahwa Habibie sudah mulai mengalami sesak nafas sejak Selasa, 27 Februari 2018 lalu. Beliau pun langsung dibawa ke Klinik Starnberg dan diperiksa oleh dokter. Saat itulah ditemukan bahwa klep jantung pada tubuh Habibie mengalami kebocoran. Hal ini membuat paru-parunya dipenuhi dengan air sebanyak 1,5 liter. Hal inilah yang membuat pernafasannya terasa sesak.

Kebocoran klep jantung juga membuat tekanan darah Habibie meningkat hingga angka 180. Dokter pun menyarankan Habibie untuk melakukan operasi dengan metode baru yang lebih canggih. Untuk saat ini, dokter sudah memasang kateter melalui mulut Habibie untuk mengetahui dengan pasti bagaimana kebocoran klep jantung yang dialaminya dan bisa memastikan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya.

Rubijanto menyebutkan bahwa operasa jantung ini nantinya akan dihadiri pula oleh dua dokter spesialis jantung yang berasal dari Tim Dokter Kepresidenan RI dan satu orang personel Paspampres.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Menghadapi Anak yang Malas Mengunyah Makanan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com– Kegiatan makan adalah proses belajar yang penting bagi bayi. Sejak berusia 6 bulan, anak sudah mulai belajar makan melalui makanan pendamping ASI (MPASI). Saat masa makan makanan MPASI, anak-anak akan belajar mengenal berbagai tekstur, rasa dan jenis makanan. Pada masa-masa ini umumnya anak akan menunjukkan beberapa gangguan makan seperti susah makan, malas mengunyah, atau pilih-pilih makanan.

Ada beberapa penyebab anak memilih untuk tidak mengunyah makanannya, antara lain:
1. Anak masih terbiasa dengan makanan lembut seperti bubur atau puree, sehingga ketika mendapati makanan yang bertesktur agak kasar atau kering ia akan mengalami kesulitan mengunyah.
2. Rasa makanan kurang berbumbu atau hambar.
3. Anak tidak fokus saat makan. Biasanya karena makan sambil bermain atau menonton televisi.
4. Anak sedang sakit gigi atau sariawan.
5. Saat anak susah makan, orang tua cenderung mengganti makanan dengan susu agar anak kenyang.

Meskipun terkesan sepele, namun Anda perlu waspada jika anak Anda tidak mau mengunyah makanannya. Pada beberapa kasus, anak yang tidak mengunyah makanan lebih mudah untuk tersedak. Menurut Journal of Pediatric Health, umumnya anak berusia 1-3 tahun rentan mengalami tersedak. Beberapa dampak lain dari kebiasaan anak tidak mau mengunyah makanan adalah sembelit dan kurang gizi.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menciptakan suasana makan yang nyaman untuk anak. Jangan memarahinya apabila ia makan terlalu lama, atau tidak mengunyah makanannya. Ingatkan dengan baik dan perlahan, serta jauhkan anak dari sumber gangguan fokus saat makan seperti televisi, gawai, atau permainan lain.

Cara lain, Anda dapat memberi variasi makanan pada anak. Jika anak belum bisa makan makanan bertekstur keras, Anda bisa menyiasatinya dengan memberikan nasi dengan kuah. Selain itu Anda juga bisa memberinya porsi makan yang sedikit namun sering. Batasi waktu makan maksimal 30 menit meskipun ia tidak menghabiskan makanannya.

Jika hingga usia 3 tahun ke atas anak masih tidak mau mengunyah makanannya dan lebih banyak minum susu, maka sebaiknya periksakan ke dokter untuk melihat kemungkinan gangguan oral motor.

Yang juga penting untuk diingat, proses makan pada usia balita adalah proses belajar. Dampingi anak saat awal masa belajar, dan bersabarlah menghadapi setiap prosesnya. Jangan memaksa dan memarahi anak karena dapat menyebabkan trauma.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More

Bolehkah Menggunakan Dot saat Memberikan ASI Perah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Photo Credit: nerissa's ring

DokterSehat.Com– Pemberian ASI pada bayi dianjurkan mulai bayi baru lahir hingga bayi diatas usia 12 bulan. Hal ini akan mendukung pemenuhan kebutuhan gizi selama masa pertumbuhan. Untuk itu sebisa mungkin diusahakan agar bayi terbiasa dengan pemberian ASI. Cara pemberian ASI yang keliru dapat membuat bayi tidak terbiasa dan kemudian menolak ASI.

Untuk dapat memberikan ASI secara eksklusif dan berkelanjutan, ASI perah menjadi salah satu cara yang banyak dipilih. ASI perah biasanya kita letakkaan dalam wadah penyimpanan untuk selanjutnya diberikan pada bayi. Biasanya pemberian susu pada bayi dilakukan dengan menggunakan dot, namun ternyata hal itu tidak berlaku untuk ASI perah.

Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang untuk bayi 0-12 bulan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI ASI perah sebaiknya tidak diberikan menggunakan dot. Hal ini disebabkan penggunaan dot pada pemberian ASI perah dapat memengaruhi pemberian ASI selanjutnya.

Bayi yang diberikan ASI perah melalui dot akan mengalami bingung puting. Bingung puting ini akan menyebabkan bayi tidak lagi lagi merasa nyaman saat menyusui dari payudara.

Kondisi tersebut disebabkan ASI yang keluar dari dot dapat mengalir dengan sendirinya, sedangkan ASI dari payudara ibu memerlukan gerakan lidah bayi untuk merangsang ASI keluar. Jika bayi yang masih dalam masa menyusui mengalami bingung puting maka proses menyusui akan terganggu karena bayi menolak diberi ASI dari payudara.

Menurut Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) bayi yang menggunakan dot saat meminum ASI perah tidak mendapatkan kepuasan oral saat menyusui dari payudara. Jika hal ini terus terjadi maka produksi ASI ibu juga dapat terganggu, karena pada beberapa kondisi produksi ASI ibu akan dirangsang oleh sedotan bayi. Hal ini tentu akan berpengaruh pada pemberian ASI di usia bayi selanjutnya dimana bayi bisa menolak pemberian ASI secara langsung dan produksi ASI ibu terganggu.

Pemberian ASI perah pada bayi dianjurkan mengunakan media selain penggunaan botol misalnya gelas khusus, pipet atau sendok.

Memberikan ASI perah dengan cara yang tepat akan mendukung keberlangsungan pemberian ASI. Dengan pemberian ASI kebutuhan gizi anak akan terpenuhi sehingga akan tercapai tumbuh kembang yang optimal.

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

Read More