Rabu, 19 Juni 2019

Cuka Pempek Berbahaya bagi Kesehatan, Benarkah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

pempek-doktersehat
Photo Source: Twitter.com/Kevinaria_J

DokterSehat.Com– Salah satu makanan khas Indonesia yang digemari banyak orang adalah pempek. Makanan khas Sumatera Selatan ini memang sangat unik karena disiram dengan campuran antara cuka dan kecap. Ada sebagian orang yang menganggap cuka pempek kurang baik bagi kesehatan. Apakah hal ini memang benar?

Dampak makan cuka pempek

Pakar kesehatan menyebut cuka pempek memiliki sifat yang cenderung asam. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsinya terlalu sering, dikhawatirkan akan membuat gigi menjadi mudah rapuh.

Memang, asalkan gigi dirawat dengan baik, kekuatannya akan terjaga, namun jika kita juga cenderung malas menjaga kesehatan gigi dan sering mengonsumsi makanan dengan sifat asam seperti cuka pempek, dikhawatirkan akan membuat gigi mudah keropos.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang konsumsi cuka pempek tidak dilakukan dengan berlebihan. Selain itu, jika kita hobi makan pempek, tak ada salahnya untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan gigi ke dokter.

Dampak makan cuka bagi kesehatan

Cuka sebenarnya adalah asam asetat hasil dari fermentasi beberapa bahan. Selain dijadikan bahan makanan, cuka juga bisa dipakai di industri-industri lainnya. Asalkan dikonsumsi dengan porsi yang wajar, cuka sebenarnya bisa bermanfaat, namun jika dikonsumsi dengan berlebihan atau terlalu sering, bisa jadi akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan.

Berikut adalah beberapa dampak buruk tersebut.

  1. Bisa memicu iritasi pada lambung

Cuka memiliki sifat asam yang cukup tinggi. Hal ini berarti, semakin banyak kita makan cuka, semakin tinggi pula asam yang masuk ke dalam perut. Hal ini tentu akan membuat lambung lebih rentan terkena iritasi. Selain itu, sifat cuka juga cenderung panas sehingga kita pun akan lebih rentan mengalami kenaikan asam lambung atau iritasi dinding lambung dengan sensasi perih pada perut.

  1. Bisa memicu iritasi usus

Selain bisa membuat iritasi pada dinding lambung, cuka ternyata juga bisa menyebabkan dampak yang sama pada dinding usus. Apalagi usus cenderung lebih lunak dibandingkan dengan dinding lambung. Jika sampai hal ini terjadi, maka produksi enzim di dalam usus juga akan terganggu sehingga akhirnya mengganggu kinerja pencernaan secara keseluruhan.

  1. Membuat darah menjadi lebih asam

Apa yang kita konsumsi memang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Hal ini juga berlaku jika kita mengonsumsi cuka dengan berlebihan. Jika kita melakukannya, tingkat keasaman darah akan semakin meningkat dan akhirnya bisa mengganggu sirkulasi darah dan pengiriman nutrisi serta oksigen ke berbagai jaringan atau organ tubuh.

  1. Menurunkan kinerja jantung

Cuka yang bersifat asam juga bisa membuat pembuluh darah di jantung semakin menyempit sehingga akhirnya mengganggu kinerja jantung dengan signifikan. Hal ini tentu akan membuat organ ini tidak mampu memompa darah dengan maksimal.

  1. Bisa membuat mual dan muntah

Bagi sebagian orang, tingkat keasaman cuka yang tinggi bisa membuat perut mual dan sakit perut. Selain itu, peningkatan asam lambung juga bisa menyebabkan muntah-muntah dan tubuh lemas.

  1. Bisa memicu diare

Adanya iritasi pada lambung dan usus ternyata bisa mempengaruhi kinerja pencernaan secara keseluruhan. Jika kita berlebihan dalam makan cuka, hal ini bisa jadi akan memicu datangnya diare yang cukup merepotkan dan akhirnya membuat kita bolak-balik ke toilet.

Melihat fakta-fakta ini, sebaiknya memang kita membatasi konsumsi cuka, termasuk yang ada di dalam pempek agar tidak berlebihan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar