DokterSehat.Com – Seperti halnya penis, kondisi vagina juga bisa dilihat dari cairan yang keluar dan aroma vagina. Jika vagina mengeluarkan cairan berwarna kuning kehijau-hijauan, organ kewanitaannya sedang mengalami infeksi atau mungkin terjadi keputihan abnormal. Bila wanita mengalami kondisi ini pengobatan harus segera dilakukan.
Jenis Aroma Vagina & Penyebabnya
Bila organ kewanitaan tidak mengeluarkan cairan tertentu, tapi mengeluarkan bau yang aneh-aneh, bisa jadi masalah serius sedang menyerang wanita. Nah, berikut ini kenali 8 jenis bau vagina dan kondisi kesehatannya di bawah ini:
1. Bau roti atau ragi
Coba letakkan jari di bibir vagina secara perlahan-lahan. Kalau dari sana muncul aroma mirip sekali dengan roti atau ragi yang cukup pekat, kemungkinan ada infeksi di sana. Vagina dengan kondisi ini sedang terinfeksi jamur atau ragi yang bisa menyebabkan iritasi dan merusak flora normal.
2. Busuk
Bila aroma vagina berbau busuk yang sangat menyengat, segera datangi dokter. Kondisi ini muncul karena ada infeksi yang cukup parah di dalam vagina sehingga pengobatan tidak boleh ditunda lagi.
3. Amis
Kalau bau yang keluar amis dan cukup pekat, ada infeksi bakteri di dalam vagina. Biasanya bakteri yang menginfeksi dan menimbulkan aroma ini berjenis bacterial vaginosis dan trichomoniasis. Kondisi ini mudah disembuhkan, tapi Anda tidak boleh menyepelekannya.
Trichomoniasis adalah infeksi menular seksual yang paling sering terjadu dapat disembuhkan dan dapat diobati dengan antibiotik. Dikenal karena bau amisnya yang menyengat. Infeksi trikomoniasis bisa sangat bau, yang lebih menonjol daripada vaginosis bakteri.
Dalam kasus yang jarang terjadi, bau amis adalah indikasi kondisi yang lebih serius.
4. Musk
Aroma vagina yang asli adalah musk meski tidak terlalu kuat. Aroma ini sering muncul saat wanita berolahraga atau area di vagina sering berkeringat. Aroma ini bisa menjadi tanda infeksi meski masih terbilang normal.
5. Metal
Kalau vagina memiliki aroma metal yang mirip dengan darah, kondisinya sedang baik. Anda tidak perlu mencemaskannya. Aroma ini menunjukkan pH di dalam normal dan flora normalnya tumbuh dengan baik.
6. Tembaga seperti uang logam
Banyak orang melaporkan mencium bau vagina seperti tembaga dan logam. Ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Kondisi yang jarang ini menandakan masalah yang lebih serius.
Apa yang menyebabkan vagina bau seperti tembaga? Berikut di antaranya:
- Darah. Darah mengandung zat besi, yang memiliki bau logam. Alasan paling umum untuk darah adalah menstruasi. Selama menstruasi, darah dan jaringan terlepas dari lapisan rahim Anda dan berjalan melalui saluran vagina.
- Seks. Pendarahan ringan setelah berhubungan seks bisa menjadi hal biasa. Ini biasanya disebabkan oleh kekeringan pada vagina atau hubungan seks agresif yang dapat menyebabkan luka kecil atau goresan. Untuk mencegah hal ini, coba gunakan pelumas.
Bau tembaga juga bisa disebabkan oleh kurang umum, tetapi serius, penyebab perdarahan vagina. Aroma logam tidak boleh bertahan terlalu lama setelah menstruasi berakhir. Jika vagina bersentuhan dengan air mani, ini dapat mengubah tingkat pH dan menyebabkan bau logam.
Jika Anda mengalami pendarahan yang tidak berhubungan dengan menstruasi Anda atau bau logam berlanjut dengan rasa gatal dan keputihan, yang terbaik adalah pergi ke dokter.
7. Manis
Aroma vagina yang satu ini seperti aroma manis dari makanan. Tapi jangan khawatir, bau manis ini tidak perlu dikhawatirkan. Penyebab vagina mengeluarkan bau manis adalah bakteri. PH vagina Anda adalah ekosistem bakteri yang terus berubah.
8. Bahan kimia
Bau vagina yang mirip dengan pemutih atau amonia (seperti kamar mandi yang baru dibersihkan) bisa menjadi beberapa hal yang berbeda. Terkadang, vagina bau ini adalah alasan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Aroma vagina yang satu ini disebabkan oleh:
- Air seni. Urine mengandung produk sampingan dari amonia yang disebut urea. Penumpukan urine di pakaian dalam atau di sekitar vulva bisa menghilangkan bau kimia. Perlu diingat, urine berbau amonia adalah tanda dehidrasi.
- Vaginosis bakteri. Mungkin juga bau seperti bahan kimia adalah tanda vaginosis bakteri. Bau kimia biasanya dalam kategori amis.
Vaginosis bakteri adalah infeksi yang sangat umum. Gejalanya meliputi:
- Bau busuk atau amis
- Cairan abu-abu tipis, putih, atau hijau
- Gatal-gatal pada vagina
- Rasa terbakar saat buang air kecil
Cara Menghilangkan Bau Vagina
Bila daerah kewanitaan Anda beraroma tidak sedap, ada berbagai cara untuk menghilangkan aroma tersebut. Kiat-kiat berikut ini dapat membantu Anda menghilangkan vagina bau yang tidak biasa:
1. Menjaga kebersihan degan baik
Bersihkanlah bagian luar vagina secara teratur dengan handuk kecil dan sabun yang lembut.
Pembersihan vagina secara terarut akan menghilangkan kulit mati, keringat, dan kotoran.
Hindari penggunaan loofah (alat penggosok tubuh yang alami) dapat menyebabkan munculnya sedikit cairan dan membuat daerah tersebut terkena infeksi.
Jangan gunakan sabun wangi atau pencuci badan. Aroma dan bahan kimia dapat mengganggu pH alami vagina. Solusinya, sabun batangan mungkin lebih lembut dari pada sabun tubuh.
2. Gunakan hanya produk penghilang bau eksterior
Jika Anda ingin menggunakan semprotan atau parfum, gunakan saja di bagian luar vagina. Jangan sampai masuk ke dalam area intim, karena dapat mengganggu kimia alami dan menyebabkan masalah yang lebih besar.
3. Ganti pakaian
Jika biasanya mengenakan celana berbahan satin, sutra, atau poliester, beralihlah dengan bahan katun 100 persen. Kapas mudah bernapas dan sangat membantu menghilangkan keringat dan cairan dari tubuh. Kelembapan yang berlebihan dapat mengganggu tingkat bakteri alami Anda.
4. Pertimbangkan produk pH
Produk tanpa resep (over the conter/obat rumahan) dapat membantu mengembalikan pH alami vagina. Jika Anda mencobanya dan baunya tetap atau semakin memburuk, periksakan diri ke dokter. Anda mungkin perlu menggunakan produk yang berbeda atau mencari alternatif resep yang lebih kuat.
5. Coba menggunakan minyak esensial
Perawatan ini memang sangat sedikit dari penelitian medis, tetapi bukti anekdotal menunjukkan tea tree oil, sejenis minyak esensial, mampu membantu menghilangkan bau vagina.
Minyak esensial ini memiliki sifat antimikroba dan antijamur alami, yang dapat membantu mengurangi dan menghilangkan bakteri. Pertama, campur beberapa tetes minyak pohon teh dengan air. Kemudian, oleskan satu atau dua tetes ke bagian luar vagina. Ulangi ini selama tiga hingga lima hari. Jika gejala tidak membaik atau memburuk, hentikan penggunaan.
6. Berendam dalam campuran air dan cuka apel
Sering mandi air panas dapat mengganggu pH alami pada vagina, namun mandi air hangat yang dicampur cuka sari apel mungkin bermanfaat. Caranya, tuangkan satu atau dua cangkir cuka sari apel ke dalam air hangat dan rendam selama 20 menit. Cuka secara alami dapat mengurangi bakteri.
7. Perawatan dengan resep dokter
Perawatan berdasarkan resep dapat membantu menghilangkan penyebab mendasar vagina bau. Jika perawatan di rumahhan tidak berhasil, mungkin sudah saatnya untuk mendapatkan perawatan dari dokter.
Cara Mencegah Vagina Bau
Setelah mencoba menghilangkan bau vagina yang tidak biasa, Cobalah tips berikut ini untuk mencegah aroma vagina yang tidak sedap di kemudian hari:
1. Pertimbangkan konsumsi probiotik
Probiotik merupakan bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan pH di vagina. Makanan kaya probiotik termasuk yoghurt, kombucha dan makanan yang mengandung probiotik lainnya, yang tidak dipasteurisasi.
2. Pertahankan pola makan sehat
Makan makanan seimbang dengan banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Diet seimbang membuat tubuh menjadi sehat, dan itu termasuk vagina.
3. Tetap terhidrasi
Minum banyak air tidak hanya terhidrasi untuk kesehatan kulit, cukup minum air juga dapat membantu kesehatan vagina secara keseluruhan, dengan mendorong keluarnya keringat dan cairan yang sehat.
4. Hindari douche dan scrub
Anda mungkin berpikir douche dan scrub akan membantu menghilangkan bakteri jahat, tetapi cara ini juga dapat menghilangkan bakteri baik, lho. Jadi, biarkan tubuh Anda menghitung rasio bakteri, dan tidak mencuci vagina dengan cara yang tidak alami ini.
5. Cuci vagina sebelum dan sesudah seks
Seks akan menimbulkan bakteri, serta zat asing seperti pelumasan dan spermisida dari kondom. Untuk itu, cucilah sebelum dan sesudah berhubungan seks untuk membantu menjaga tingkat bakteri alami.
6. Kurangi berpakaian ketat
Pakaian yang terlalu ketat sebenarnya membuat vagina dan selangkanganmu tidak bisa bernapas. Padahal, mendapatkan banyak oksigen sangat penting untuk kesehatan vagina yang baik.
Mulai sekarang, pakailah celana dalam katun karena bisa menyerap kelembapan berlebih dari keringat. Sementara kain sintetis tidak sebagus katun.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar