• Download Anz Komik Apk

    Anz Komik adalah aplikasi baca komik gratis dengan lebih dari 1000 judul komik mulai dari Manga, Manhwa dan Manhua yang sudah dirilis dalam versi bahasa Indonesia.

  • Tujuan Pembentukan LBB

    Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:

  • Daftar lagu soundtrack piala dunia (1990-2018)dan piala eropa (2000-2020)

    1.Gianna Nannini dan Edoardo Bennato-Un'estate (World Cup 1990) 1.1 We Are the Champions - Queen (World Cup 1994) 2.Ricky Martin - La Copa De La Vida (World Cup 1998)...

Rabu, 22 Agustus 2018

Berdiri Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Darah?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

jalan-kaki-doktersehat
Photo Source: Flickr/gauthierdelecroix

DokterSehat.Com– Meskipun termasuk dalam aktivitas yang sederhana, dalam realitanya banyak orang yang malas untuk berdiri secara teratur. Tak percaya? Jika kita sedang memakai angkutan umum, kita tentu sudah mengeluh jika tempat duduk sudah penuh, bukan?

Menurut sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Inggris, didapatkan fakta bahwa meski terkadang bisa membuat lelah dan pegal-pegal, berdiri bisa memberikan manfaat kesehatan yang cukup banyak, apalagi jika kita terbiasa untuk duduk di waktu yang sangat lama. Dalam penelitian yang melibatkan 800 partisipan ini, dihasilkan fakta bahwa rajin berdiri bisa membantu kita menurunkan kadar gula darah, lemak, sekaligus kolesterol dalam tubuh.

Dilansir dari India Times, jika dalam sehari kita berdiri selama 2 jam, maka kadar gula darah bisa ditekan hingga 2 persen dan kadar trigliserida bisa diturunkan hingga 11 persen. Berdiri juga mampu membuat kadar kolesterol baik (HDL) meningkat dengan signifikan. Selain berdiri, kita juga sangat disarankan untuk melakukan aktivitas sederhana lainnya namun memberikan manfaat besar bagi kesehatan seperti berjalan kaki dan naik turun tangga.

Sudah menjadi rahasia umum jika duduk terlalu lama bisa membahayakan kesehatan. Sayangnya, karena aktivitas pekerjaan, banyak orang yang akhirnya duduk hingga berjam-jam lamanya setiap hari. Padahal, jika tidak diselingi dengan aktivitas fisik seperti berdiri atau berjalan kaki, maka kita bisa mengalami kenaikan berat badan, kadar gula, dan lemak dalam darah. Risiko untuk terkena penyakit seperti obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung dan stroke pun bisa meningkat.

Pastikan untuk selalu menyempatkan diri untuk berdiri di sela-sela waktu duduk saat bekerja. Selain itu, biasakanlah untuk lebih banyak berjalan kaki saat menuju ke berbagai tempat dan tidak bergantung dengan kendaraan pribadi.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Olahraga yang Cocok Bagi Anda Penderita Hipertensi

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat semangat olahraga

DokterSehat.Com– Walau sangat bermanfaat bagi kebugaran tubuh, ternyata olahraga juga tidak bisa sembarangan untuk dilakukan. Pasalnya, ada beberapa kondisi tubuh yang sangat sensitif terhadap gerakan-gerakan tertentu. Misalnya bagi penderita hipertensi, ada larangan untuk melakukan aktivitas yang berlebihan karena bisa berdampak buruk.

Seperti diketahu, hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang mana kekuatan aliran darah pada tubuh seseorang kuat. Akibatnya, darah dari jantung bisa menembus dinding pembuluh darah (arteri). Hipertensi terbilang sebagai kondisi yang cukup serius dan perlu diperhatikan. Sebab, ketika hipertensi memburuk, maka Anda bisa terkena masalah serius lainnya, seperti stroke atau serangan jantung.

Nah, bagi pendertia hipertensi sangat tidak dianjurkan untuk melakukan hal berat yang menguras banyak tenaga. Karena hal itu akan membahayakan kondisi tubuh. Lantas, penderita hipertensi juga tidak diperkenankan untuk diam diri di rumah saja. Oleh karenanya, penderita hipertensi harus pandai memilih jenis olahraga yang terbilang aman untuk dilalukan.

Dihimpun dari berbagai sumber, sebenarnya ada beberapa jenis olahraga yang aman dilakuakan, asal intensitasnya rendah. Adapun olahraha tersebut adalah kardio seperti jalan, lari, bersepeda, aerobik, dan yoga. Beberapa olahraga itu bisa membuat tubuh menjadi bugar dan meringankan hipertensi secara aman.

Namun, kendati terbilang aman, Anda harus tetap memerhatikan durasinya. Jangan sampai Anda terlena dalam olahraga yang ringan sehingga melakukannya dengan waktu lama. Sebab, durasi normal orang berolahraga adalah satu jam. Jadi, bagi penderita hipertensi bisa menguranginya menjadi setengah jam saja, asal tubuh sudah benar-benar berkeringat dengan olahraga yang dilakukan.

Lebih amannya lagi, saat olahraga dianjurkan untuk sering menyelingi dengan istirahat sejenak dan minum air putih yang banyak. Sebab, sirkulasi darah pada tubuh Anda sangat kencang sehingga diperlukan kestabilan agar lajunya tidak semakin kencang.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Tips Memilih Bagian Daging Sapi dengan Lemak Paling Sedikit

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

cara-menyimpan-daging-di-kulkas-doktersehat
Photo Source: Flickr/dinesarasota

DokterSehat.Com– Di Hari Raya Idul Adha seperti sekarang ini, daging hewan seperti sapi cenderung melimpah ruah dan mudah untuk ditemukan. Terkadang, kita bahkan bisa mendapatkan kiriman daging dalam jumlah yang cukup banyak. Hanya saja, ada baiknya kita tidak sembarangan saat mengolah atau memasaknya karena bisa jadi daging sapi yang kita dapatkan memiliki kandungan lemak tinggi.

Di dalam sepotong daging sapi dengan berat sekitar 40 gram, kita bisa menemukan 2 gram lemak. Hanya saja, di beberapa potongan jumlah lemaknya lebih tinggi dari bagian potongan lainnya. Sebagai contoh, bagian daging sapi berupa flank, has dalam, dan sirloin cenderung kaya akan kandungan lemak meskipun memang rasanya enak.

Saat memilih daging sapi, ada baiknya kita mengecek garis putih pada daging tersebut. Garis putih ini adalah lemak yang disebut dengan nama marbling. Semakin banyak jumlah garis putih dalam daging, semakin banyak pula jumlah lemaknya. Jika jumlah garis putih dalam 100 gram daging sapi sangat banyak, bisa jadi potongan daging ini memiliki 2 gram lemak jenuh dan 95 mg kolesterol meskipun potongannya terlihat tidak bergajih.

Selain memilih daging sapi yang tidak memiliki banyak garis putih, ada baiknya kita juga mengolahnya dengan cara yang salah. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak menggorengnya atau menjadikannya makanan bersantan. Daging sapi lebih sehat jika dipanggang, dijadikan sup, atau ditumis sehingga kadar kalori dan lemaknya tidak bertambah dengan signifikan.

Ada baiknya kita juga tidak mengonsumsi daging sapi terlalu banyak. Agar bisa mendapatkan sumber protein yang sehat, pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi daging dari hewan lain yang dianggap lebih aman seperti daging ikan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Begini Tips Sehat Mengonsumsi Makanan Bersantan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

daging-santan-doktersehat
Photo Source: Twitter/infosumbar

DokterSehat.Com– Hari Raya Idul Adha identik dengan makanan bersantan dan terbuat dari bahan daging-dagingan. Hal ini disebabkan oleh melimpahnya daging hewan kurban yang bahkan bisa kita olah hingga berhari-hari. Banyaknya makanan bersantan dan daging-dagingan ini bisa memicu dilema tersendiri karena meskipun memiliki rasa yang enak, makanan bersantan jika dikonsumsi dengan berlebihan bisa menyebabkan masalah kolesterol tinggi.

Porsi makanan yang kita konsumsi adalah kunci utama untuk mencegah datangnya kenaikan kolesterol dalam tubuh. Meskipun enak, pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan bersantan dan daging-dagingan dengan berlebihan. Menurut laman Verrywell Fit, di dalam 1 sendok makan santan saja sudah menyediakan 3,2 gram lemak jenuh. Hal ini berarti, ada baiknya kita membatasi asupan santan hingga maksimal 1 cangkir saja dalam sehari.

Selain membatasi konsumsi santan dan daging-dagingan agar tidak berlebihan, ada baiknya kita juga tidak melupakan asupan sayur dan buah-buahan. Tak hanya membantu perut menjadi lebih kenyang karena kaya akan kandungan serat, mengonsumsi sayur dan buah juga bisa membantu kita untuk mencegah datangnya kolesterol tinggi akibat konsumsi makanan daging-dagingan dan bersantan.

Pakar kesehatan juga meminta kita untuk tidak memanaskan makanan bersantan berulang kali. Lemak sehat yang awalnya ada dalam santan bisa berubah menjadi lemak jahat jika kita terus memanaskannya kembali hingga berkali-kali. Sekali atau dua kali memanaskannya masih dianggap aman untuk dilakukan, namun ada baiknya memang kita memasak daging-dagingan dan makanan bersantan dalam porsi yang tidak terlalu besar sehingga kita tidak perlu memanaskannya hingga berulang kali.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

5 Kebiasaan Salah saat Makan Daging yang Justru Sering Dilakukan saat Idul Adha

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Kesalahan-makan-daging-doktersehat-1
Photo Credit: Flickr.com/refeia

DokterSehat.Com– Idul Adha tentu sudah sangat khas dengan sajian makanan yang berbahan dasar daging ya. Tidak heran karena Idul Adha adalah hari raya yang menganjurkan umat muslim untuk menyembelih hewan kurban.

Hal ini secara tidak langsung akan membuat sebagian besar orang cenderung lebih banyak mengonsumsi daging merah, baik daging sapi maupun daging kambing.

Kondisi ini, biasanya kerap tidak disadari membentuk suatu kebiasaan yang kurang sehat saat Idul Adha. Kebiasaan tersebut umumnya dianggap lumrah, padahal jika terus menerus dilakukan, bukan tidak mungkin asupan zat gizi dan kondisi kesehatan tubuh bisa terganggu pasca lebaran Idul Adha.

Untuk itu, kita harus mengetahui apa saja kebiasaan-kebiasan makan yang sebaiknya tidak boleh dilakukan saat Idul Adha.

Berikut 5 kebiasaan salah saat makan daging ketika Idul Adha:

1. Langsung mengolah daging dalam jumlah banyak menjadi berbagai sajian

Persiapan-sehat-makan-daging-idul-adha-doktersehat-1
Photo Credit: Flickr.com/Klaus Berdiin Jens

Ketersediaan daging yang cukup banyak atau lebih banyak dari hari biasa, cenderung membuat kita ingin segera mengolah seluruh daging menjadi berbagai sajian, ya. Padahal, hal ini adalah salah satu penyebab kebiasaan tidak sehat pada saat Idul Adha, lho.

Langsung mengolah daging dalam jumlah banyak akan membuat kita cenderung makan lebih banyak pula. Apalagi jika daging disajikan dengan berbagai sajian dan metode masak, misalnya digoreng, direbus, atau di kuah santan.

Tips: Selalu batasi jumlah daging yang Anda olah dalam satu hari. Jika memang ada cukup banyak jumlah daging, Anda bisa menyimpan dalam suhu beku untuk diolah pada waktu masak lainnya.

2. Tidak menghilangkan bagian berlemak pada daging

daging-sapi-lemak-doktersehat
Photo Source: Flickr/dinesarasota

Langsung mengolah daging tanpa memerhatikan bagian berlemak pada daging, apalagi di waktu yang membuat kita cenderung makan daging lebih banyak, tentu membuat konsumsi daging tinggi lemak akan semakin besar.

Padahal, mengonsumsi daging tinggi lemak, akan meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Tips: Untuk itu, kita perlu menghilangkan bagian berlemak yang nampak pada daging, berupa garis atau serat putih dan bagian gajih. Hal ini bisa dilakukan dengan memotong atau mengiris bagian tersebut.

3. Memilih metode masak yang tinggi lemak

daging-santan-doktersehat
Photo Source: Twitter/infosumbar

Mengolah daging menjadi banyak sajian masakan memang merupakan hal yang wajar.

Akan tetapi, jika daging diolah dengan metode masak yang tinggi lemak, misalnya kuah santan, digoreng, atau goreng tepung, maka tentu hal ini bukanlah pemilihan metode masak yang tepat.

Daging telah memiliki banyak kandungan lemak alami, jika metode masak yang kita pilih adalah metode yang tinggi lemak, maka kandungan lemak dalam sajian daging tentu akan semakin meningkat.

Tips: Pilih metode masak daging yang rendah lemak, misalnya merebus, kuah bening, panggang, atau bakar.

4. Tidak membatasi porsi konsumsi daging dalam satu hari

doktersehat-daging-sehat
Photo Credit: Flickr.com/Matt Barber

Mengonsumsi daging saat Idul Adha memang seakan umum dilakukan. Kita bisa lebih sering mengonsumsi daging, baik ketika mengolahnya sendiri dirumah atau saat berkunjung ke kerabat maupun saudara.

Jika tidak dikontrol, kondisi ini tentu akan membuat konsumsi daging dalam sehari menjadi berlebihan dan asupan lemak jenuh serta kolesterol menjadi meningkat.

Tips: Batasi konsumsi daging dalam satu hari. Pastikan Anda tidak mengonsumsi daging lebih dari 3 porsi, setara dengan 100-120 gram daging, dalam satu hari.

5. Tidak menyajikan daging dengan makanan tinggi serat


Sebagian besar sajian makanan khas Idul Adha, meskipun disajikan dengan metode masak rendah lemak, cenderung kurang mengandung serat.

Hal ini kemudian menyebabkan tubuh hanya banyak mengonsumsi makanan berprotein hewani dan seakan melupakan serat yang justru penting untuk mengurangi lemak dan kolesterol dalam tubuh.

Tips: Selalu sajikan daging dengan makanan pendamping dari sayur, kacang-kacangan, atau umbi-umbian tinggi serat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Menyembelih Hewan Kurban? Jangan Lupa Memakai Masker

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

hewan-kurban-doktersehat
Photo Source: Twitter/globalqurban

DokterSehat.Com– Di Hari Raya Idul Adha seperti sekarang ini, kita pasti bisa dengan mudah menemukan prosesi penyembelihan hewan kurban. Tak hanya memastikan bahwa hewan kurban yang disembelih adalah yang sehat, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menyembelihnya dengan menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut. Apa alasannya?

Meski terlihat sepele, menjaga keamanan saat berinteraksi dengan hewan kurban bisa memberikan manfaat bagi pencegahan penyakit yang bisa saja menular dari hewan. Selain saat menyembelih, kita juga sebaiknya tetap memakai masker saat mengolah daging hewan kurban, baik itu saat menguliti atau memotong-motongnya untuk dibagikan.

Alasan utama mengapa kita harus memakai masker adalah mencegah penularan tuberkulosis. Sebagai informasi, hewan seperti sapi bisa saja sudah terinfeksi penyakit pernapasan ini dan menularkannya ke manusia. Penyakit ini ternyata memang bisa menular melalui udara, khususnya jika kita tanpa sengaja menghirup butiran halus yang dikeluarkan oleh hewan, termasuk hewan kurban. Padahal, hewan kurban seringkali berteriak tatkala disembelih sehingga ada kemungkinan bakteri tuberkulosis ini menyebar hingga ke dekat dengan posisi para penyembelih.

Selain di saat proses penyembelihan, pakar kesehatan juga mewanti-wanti setiap orang untuk memasak daging hewan kurban hingga benar-benar matang. Dengan melakukannya, maka bakteri yang ada di dalam daging bisa benar-benar mati sehingga daging ini aman untuk dikonsumsi. Pastikan pula bahwa sebelum dimasak, daging ini sudah dicek karena dalam banyak kasus daging hewan kurban ternyata sudah terkontaminasi cacing.

Selain itu, agar daging hewan kurban ini bisa menyehatkan dan tidak menyebabkan datangnya masalah kolesterol atau tekanan darah tinggi, ada baiknya kita memasaknya dengan cara yang tepat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Inilah Perbedaan Antara Pria dan Wanita Saat Olahraga

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

mitos-fitnes-doktersehat

DokterSehat.Com– Olahraga merupakan sebuah aktivitas kebugaran yang dilakukan dengan gerakan serta teknik tertentu. Tujuan dari olahraga sendiri adalah melatih tubuh agar tetap bugar dan sehat setiap saat. Oleh karenanya, setiap orang disarankan untuk rutin berolahraga, baik pria maupun wanita.

Namun, walau keduanya (pria dan wanita) melakukan olahraga secara rutin, tahukah Anda bahwa ternyata ada perbedaan yang cukup signifikan antara pria dan wanita. Hal itu diungkapkan oleh pakar kebugaran, sekaligus personal trainer senior seperti dikutip dari CNN.

Memang benar, kekuatan antara pria dan wanita tidak sama sehingga intensitas olahraga cenderung lebih besar pria. Sebab, tubuh atau fisik pria terbilang lebih kuat daripada wanita. Namun, lebih dari itu ternyata ada perbedaan mendasar yang membedakan pria dan wanita saat berolahraga. Yakni tujuan atau target mereka dalam berolahraga.

Dijelaskan kalau kebanyakan pria berolahraga untuk menjaga kebugaran serta membentuk tubuh mereka agar berotot. Sebab, dengan tubuh yang kekar dan berotot, pria menjadi lebih percaya diri ketika berhadapan dengan orang lain. Sedangkan wanita, melakukan olahraga hanya untuk membakar kalori dan menurunkan berat badan karena itu adalah masalah serius yang harus segera diatasi.

Hal ini telah dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan selama bertahun-tahun. Di mana, para wanita yang datang ke tempat gym, berupaya menggali informasi sedalam mungkin tentang cara mengecilkan perut, paha, kaki, pinggang, dan lengan mereka. Sedangkan kaum adam, akan mencoba segala alat fitnes untuk membentuk semua otot pada tubuh. Namun, pada akhirnya pria akan memilih satu jenis alat fitnes saja yang dianggap paling ampuh dalam membentuk otot.

Jadi, perbedaan yang mendasar antara pria dan wanita saat berolahraga adalah tujuan. Setelah itu, perbedaan selanjutnya adalah intensitas dan volume latihan, yang mana biasanya pria lebih rutin dan menggunakan energi lebih banyak bila dibandingkan dengan wanita.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

4 Cara Mudah Memilih Mengolah Daging Merah agar Bebas Lemak

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Pilh-olah-daging-bebas-lemak-doktersehat-1
Photo Credit: Flickr.com/ DrHobo

DokterSehat.Com– Daging, baik daging unggas, daging sapi, maupun daging kambing, tentu telah terkenal memiliki kandungan lemak yang cukup banyak, ya.

Hal ini tentu saja wajar mengingat daging adalah bahan makanan sumber protein hewani yang mengandung lemak jenuh cukup tinggi.

Lemak jenuh yang ada pada daging, utamanya jenis daging merah, misalnya daging kambing dan sapi, adalah jenis lemak yang jika dikonsumsi berlebihan dapat berbahaya untuk kesehatan tubuh, karena cenderung meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Akan tetapi, daging merupakan bahan makanan yang juga banyak mengandung zat gizi bermutu gizi tinggi, seperti vitamin B kompleks, kalsium, zat besi, dan jenis mineral lainnya.

Untuk itu, salah satu cara paling jitu agar kita bisa mendapatkan manfaat konsumsi daging dengan maksimal, adalah dengan cara menghilangkan kandungan lemak yang ada pada daging.

Cara untuk menghilangkan kandungan lemak yang ada pada daging, bisa dilakukan sejak awal, yaitu saat pemilihan jenis bagian daging, hingga cara pengolahan sebelum daging akan di masak.

Berikut 4 cara memilih dan langkah awal mengolah daging agar kandungan lemaknya bisa berkurang:

1. Memilih bagian daging yang rendah lemak

daging-sapi-lemak-doktersehat
Photo Source: Flickr/dinesarasota

Langkah awal agar daging yang kita pilih bebas lemak, adalah dengan menentukan jenis daging berdasarkan bagiannya.

Untuk daging merah, bagian paha atas merupakan jenis bagian pada hewan yang kandungan lemaknya paling sedikit. Anda bisa mengutamakan memilih jenis daging pada bagian tersebut.

Hal ini juga bisa Anda lakukan dengan memilih daging yang berlabel –loin, misalnya saja, sirloin, tenderloin atau, top sirloin, yang secara umum memiliki kandungan lemak lebih sedikit daripada jenis daging lainnya.

2. Hilangkan bagian berlemak yang masih ada

doktersehat-daging-merah-gagal-ginjal-picu-obesitasSelain memilih bagian daging yang rendah lemak, Anda juga bisa menghilangkan kandungan lemak pada daging dengan cara membuang bagian berlemak yang cukup mudah terlihat ketika daging merah masih mentah.

Bagian garis atau serat putih, atau lemak padat mirip gajih, yang ada pada daging ketika masih mentah, sebaiknya Anda buang.

Caranya adalah dengan memotong atau mengiris bagian garis atau serat putih tersebut sebelum mengolah atau memasak daging.

3. Meniriskan daging setelah pengolahan awal

Setelah itu, cara yang bisa Anda lakukan untuk memastikan kandungan lemak pada daging telah hilang, adalah dengan cara menrisikan daging setelah melalui satu metode pemasakan.

Hal ini bertujuan agar kandungan lemak, baik saat metode masak goring, maupun rebus, bisa hilang sempurna.

Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan meletakkan daging pada alat untuk meniriskan atau meletakkan daging di atas kain atau tisu yang dapat menyerap lemak.

4. Mendinginkan daging

Cara terakhir yang patut dilakukan agar daging benar-benar bebas lemak adalah dengan mendinginkan daging setelah mengolah atau memasaknya.

Hal ini cukup efektif menghilangkan lemak pada daging, karena daging yang telah dingin sempurna akan membuat lemak pada daging menjadi mengeras sehingga mudah dibuang.

Saat mendinginkan daging, perhatikan untuk menyimpan daging pada suhu penyimpanan makanan yang bebas bakteri, ya.

Nah, itu dia 4 cara mudah agar daging yang akan kita konsumsi bisa memiliki kandungan lemak yang lebih rendah.

Dengan melakukan hal-hal di atas, Anda tentu bisa merasakan manfaat zat dan gizi pada daging dengan lebih optimal serta menekan dampak negatif dari kandungan lemak yang ada pada daging. Selain itu, cara-cara di atas tentu cukup mudah untuk dilakukan, bukan?



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Selasa, 21 Agustus 2018

Waspada, Inilah Pengaruh Buruk Obesitas Bagi Kehamilan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Doktersehat-perut-tebal-saat-hamil
Photo Credit: Flickr.com/Daniel & Ginette Sundin

DokterSehat.Com– Saat hamil, umumnya wanita akan mengalami kenaikan berat dan bentuk tubuh berubah menjadi lebih gemuk. Banyak yang mengatakan bahwa hal tersebut sangatlah wajar. Sebab, selama masa kehamilan nafsu makan akan semakin meningkat.

Namun, jika hal tersebut dibiarkan, kemungkinan besar akan mengalami masalah obesitas. Yang perlu Anda tahu adalah bahwa obesitas dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan kandungan dan janin. Berikut adalah beberapa pengaruh buruk obesitas bagi kehamilan, diantaranya:

1. Diabetes

Obesitas sering dikaitkan dengan penyakit diabetes atau naiknya gula darah dalam tubuh. Artinya, jika Anda mengalami obesitas selama masa kehamilan, kemungkinan besar Anda juga akan menderita penyakit diabetes miletus.

2. Infeksi

Dampak buruk obesitas bagi kehamilan selanjutnya adalah dapat meningkatkan resiko infeksi. Tidak hanya resiko infeksi pada kandung kemih saja, melainkan juga infeksi pasca nelahirkan baik secara normal atau caesar.

3. Terlambat Melahirkan

Umumya, wanita hamil akan melahirkan dalam usia kandungan sekitar 9 bulan. Akan tetapi, jika Anda mengalami obesitas, maka kehamilan akan berlanjut bahkan melebihi waktu yang telah ditentukan. Artinya, Anda mengalami terlambat melahirkan. Oleh sebab itu, segera lakukan pemeriksaan kepada dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Cacat Lahir

Ketika hanil, tentunya Anda ingin melahirkan anak yang sehat dan tidak kekurangan suatu apapun. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada wanita hamil yang mengalami obesitas. Sebab, menurut penelitian bahwa wanita obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi cacat daripada wanita hamil dengan berat badan ideal.

5. Penyakit Kronis

Obesitas juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki risiko menderita penyakit kronis lebih tinggi, misalnya seperti penyakit jantung dan diabetes setelah dewasa. Untuk itu, rajinlah memeriksakan kandungan Anda secara rutin untuk mengetahui perkembangan dan kesehatan pada janin di dalam kandungan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Bercinta Menggunakan Es Batu?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat seks saat menyusui

DokterSehat.Com– Ada banyak hal aneh yang dilakukan oleh pasangan saat melakukan hubungan seks hanya karena ingin menambah sensasi unik di dalamnya. Salah satu hal aneh yang cukup populer baru-baru ini adalah berhubungan seks dengan menggunakan es batu. Memang terdengar aneh, namun banyak orang mencobanya.

Jika Anda tertarik berhubungan seks menggunakan es batu, simak beberapa hal penting berikut ini yang harus dihindari agar seks yang Anda lakukan aman, diantaranya:

1. Rasa Dingin yang Menyengat

Seringkali, saat Anda menyentuh atau memegang es batu yang dingin membuat tangan Anda terasa beku. Hal tersebut dinamakan sebagai frostbite yakni kondisi yang disebabkan penggunaan es batu, yang mana jaringan tubuh membeku dan rusak oleh paparan suhu yang dingin. Begitu pula saat Anda berhubungan seks menggunakan es batu yang dingin. Rasa dingin yang semakin lama semakin parah dapat menyebabkan radang dingin. Artinya, Anda harus segera menghentikan penggunakan es batu tersebut karena akan berdampak buruk pada alat kelamin Anda.

2. Menggunakan Es Batu Langsung Dari Freezer

Seks menggunakan es batu sah-sah saja untuk dilakukan. Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah jangan langsung menggunakan es batu yang baru diambil dari freezer. Hal ini dikarenakan area kelamin sangat sensitif sehingga dapat menimbulkan efek buruk pada kelamin. Agar lebih aman, sebaiknya cairkan terlebih dahulu es batu di dalam mangkuk. Setelah itu, baru bisa Anda gunakan.

3. Menggunakan Es Batu Saat Seks Anal

Menggunakan es batu saat seks anal sangat tidak dianjurkan. Sebab, es batu yang dingin dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan organ. Bahkan, kelamin Anda bisa beku dan mati rasa. Untuk mengatasinya, diamkan es batu terlebih dahulu hingga tidak terlalu dingin.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.