Jumat, 06 Desember 2013
Harga Toyota Rush Bekas (second) Berbagai Tahun Keluaran Lengkap
Kamis, 05 Desember 2013
Tips Berpergian Dengan Buah Hati Menjelang Libur Tahun Baru
Bukan suka cita yang didapat, malah penyakit yang menghancurkan liburan anda. Anda tentu tak ingin jika hal ini terjadi. Untuk itu, perencanaan dan konsep yang baik adalah pedoman paling penting diikuti untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak anda pikirkan sebelumnya terjadi. Untuk itulah, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum berpergian bersama buah hati anda.
Hal yang paling penting sebelum memutuskan membawa serta merta buah hati ke tempat wisata dengan perjalanan yang panjang adalah memastikan bahwa buah hati anda dalam keadaan sehat dan fit. Selain itu, pastikan vitamin dan obat-obatan yang biasa ia konsumsi dibawa, hal ini penting dilakukan terutama bila hendak melakukan perjalanan jauh dan menginap untuk waktu tertentu. Tak hanya itu, masih ada banyak hal lain yang perlu di persiapkan oleh anda sebelum pergi bersama dengan buah hati. Apa sajakah itu? Berikut adalah poin pentingnya.
1. Perhatikan Kondisi Cuaca
Mengingat cuaca yang kurang bersahabat di penghujung tahun. Maka anda harus siap dan siaga dengan beberapa resiko dan kemungkinan yang mungkin saja anda jumpai. Selalu pahami kebutuhan buah hati dan bawa perlengkapan yang memadai seperti jaket, obat-obatan, dan perlengkapan yang tepat untuk cuaca di tempat tujuan anda. Dan tak lupa berikan vitamin agar daya tahan tubuh si kecil lebih kuat meski berlibur pada cuaca yang kurang bersahabat.
2. Perhatikan Unsur Waktu
Saat berpergian bersama buah hati, anak-anak cenderung memerlukan waktu lebih banyak daripada orang dewasa. Misalkan saat di suruh pergi ke toilet, berganti pakaian dan hal lainnya. Semua hal itu biasanya harus disuruh berkali-kali yang tentunya hal ini akan sangat memakan waktu. Selain itu, anak-anak cenderung sulit diminta untuk bergegas dan bila dipaksakan yang ada mereka malah akan menjadi rewel. Selain itu, mengendarai mobil dalam waktu yang lama akan membuat buah hati anda bosan dan jengkel. Apalagi jika anak anda sudah tak lagi menggunakan popok, maka dipastikan jika anda harus beberapa kali berhenti untuk melayani sang buah hati buang air. Untuk itulah, ada baiknya jika anda menjadwalkan perjalanan anda dengan menambah waktu ekstra 2,5-3 jam dari waktu tempuh normal untuk menambah banyak waktu berhenti tanpa membuat anda terlambat di tempat tujuan.
3. Aplikasi Pada Gadget Untuk Anak
Siapkan sesuatu yang bisa membuat anak sibuk selama perjalanan dibandingkan sibuk berlarian kesana kemari yang akan membuat anda khawatir dengan keselamatannya. Di era yang modern ini, aplikasi pada gadget cenderung lebih bisa membuat anak duduk manis dan diam selama perjalanan dibandingkan dengan mainan seperti robot-robotan dan boneka. Bahkan ketika melakukan perjalanan dengan transportasi umum seperti kereta api, pesawat dan kapal laut, permainan dalam gadget dapat membuat buah hati anda lebih sibuk dengan mainannya sehingga waktu tidak akan terasa berjalan lambat dan resiko buah hati mengalami stress selama perjalanan menjadi lebih kecil.
4. Berlibur Sambil Belajar
Setiap moment perjalanan sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang menyenangkan. Misalkan memperkenalkan ibukota provinsi, kabupaten maupun kecamatan dari suatu daerah. Atau memperlihatkan hal-hal unik yang anda temui dijalan seperti nama-nama gedung atau monument yang anda jumpai disana. Pada intinya jadikanlah perjalanan anda semenarik dan semenyenangkan mungkin agar anak merasa bersemangat untuk liburan-liburan selanjutnya.
5. Jangan Lupakan Tisu dan Popok
Dua hal ini adalah perlengkapan paling berguna selama berpergian bersama buah hati terutama bila buah hati anda masih balita. Meskipun mungkin anak anda sudah tak lagi menggunakan popok, namun jika usianya masih kecil dan perjalanan yang anda tempuh begitu jauh. Penggunaan popok tentunya akan lebih praktis. Disamping itu, tisu juga harus selalu ada ditas anda, karena selain berguna untuk membersihkan, tisu juga dibutuhkan pada moment tertentu seperti lap tangan setelah makan dan lain-lain.
Saat merencanakan liburan, ada baiknya jika anda mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan anak anda. Dengan demikian, sebelum berpergian anda bisa mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Pada dasarnya kebutuhan orang dewasa lebih sederhana dibandingkan dengan kebutuhan anak-anak, agar tak kerepotan saat membawa serta buah hati dalam berwisata. Tidak ada salahnya ikuti tips diatas, semoga berhasil. Dan selamat berlibur!
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Kenali 7 Ketakutan Umum Yang Bisa Dialami Anak Beserta Cara Mengatasinya
Mengenalkan anak pada hal-hal baru, mengenalkannya dengan teman-temannya adalah hal yang paling ingin anda kenalkan bukan? dengan mengetahui ketakutan-ketakutan yang umum dialami oleh anak-anak. Anda dapat mencari jalan keluar yang terbaik sehingga rasa ketakutan yang dialami oleh anak dapat secara perlahan berkurang. Sehingga anak menjadi berani dan terbiasa dengan hal-hal yang anda ajarkan padanya. Lalu ketakutan-ketakutan apa sajakah yang umumnya dialami oleh anak-anak?
Berikut adalah 7 jenis ketakutan yang biasanya dialami oleh anak-anak :
1. Takut Akan Sendirian
Rasa takut akan sendirian yang dialami anak adalah hal yang wajar. Mengingat anak-anak masih beranggapan bahwa orang yang mereka kenali hanyalah anda orang tuanya. Oleh sebab, saat pertama kali mereka masuk sekolah mereka akan menangis karena ketakutan sebab tidak ada orang yang mereka kenal disekitarnya. Bahkan ketika mereka pertama kali bangun pagi dan menyaksikan ibunya tidak ada disamping tempat tidurnya, secara spontan mereka akan berteriak ketakutan. Untuk menghadapi kasus semacam ini, hal yang paling penting diterapkan pada si kecil adalah dengan memberikan penjelasan secara perlahan agar anak mau mandiri dan mulai melakukan segalanya sendiri. Dengan begitu anak akan mulai mencerna dan membiasakan diri untuk mandiri.
2. Takut Akan Gelap
Ketakutan akan tempat gelap juga adalah salah satu ketakutan paling umum yang banyak dijumpai pada sebagian besar anak-anak. Bukan saja anak-anak, terkadang kita juga sebagai orang dewasa masih merasa panic ketika berada di tempat gelap sendirian. Rasa takut yang dialami oleh anak ini terkadang dipicu dari beberapa faktor seperti trauma karena pernah ditakut-takuti, menonton film seram, membayangkan kejadian seram saat berada ditempat gelap dan lainnya. Bahkan anak-anak juga sering dibuat takut dengan bayangannya sendiri dengan menganggap bahwa bayangan tersebut terus mengikuti mereka. (Baca : 5 Tips Mengatasi Takut Gelap pada Anak)
Untuk menghadapi dan mengatasi anak dengan ketakutan seperti ini anda bisa mengawalinya dengan memberikan penjelasan secara perlahan bahwa tempat gelap tidak akan terlalu menyeramkan. Selain itu berikan waktu pada anak untuk belajar beradaptasi dengan kegelapan, karena pada dasarnya anak tidak akan sekaligus mampu mengatasinya sendiri, untuk itulah berikan sedikit waktu agar ia bisa mengenali objek pada lingkungan yang ditakutinya. Dengan begitu, secara perlahan ketakutan anak terhadap kegelapan akan semakin berkurang.
3. Takut Akan Mimpi Buruk
Anda mungkin pernah kaget dan terbangunkan saat mendengar teriakan anak-anak di malam hari. Dengan tiba-tiba anak akan terbangun dan menangis. Hal tersebut bisa saja disebabkan karena mimpi buruk yang mereka alami saat tidur. Tak jarang, mimpi buruk yang dialami oleh anak-anak bisa dipicu karena sering menonton film yang seram sehingga gambaran dan euphoria tersebut masih membekas diingatan mereka hingga terbawa mimpi. Meskipun ketakutan ini tidak akan berbahaya untuk anak, namun tidak bisa dipungkiri jika anak kerap terbangun di malam hari karena mimpi buruk yang mereka alami. Hal ini tentu akan mengganggu tidurnya dan menurunkan kualitas tidur anak. Untuk mengatasi ketakutan ini, ada baiknya jika anda mulai mendampingi, membatasi dan memberikan penjelasan bahwa apa yang ditontonnya hanyalah sebuah cerita yang tidak akan terjadi di dunia nyata. Dengan begitu, anak akan mulai mengerti dan rasa takutnya akan sedikit berkurang.
4. Takut Akan Pertikaian Dan Perkelahian
Suara gaduh, teriakan, pertengkaran akan membuat anak merasa tidak nyaman dan tidak terlindungi. Selain itu, anak-anak juga tidak mengerti alasan dibalik argumen, untuk itulah ketika anak-anak melihat siapa saja yang bertengkar akan merasa takut. Bahkan tak jarang, dalam beberapa kasus banyak dijumpai anak yang memiliki ketakutan berlebih saat melihat pertengkaran hingga ia mengalami penurunan fungsi tubuh seperti tubuh yang menggigil hingga pingsan karena ketakutan yang tak bisa mereka kendalikan. Untuk itu, ada baiknya jika jauhkan segala bentuk kekerasan dan pertengkaran dari anak-anak agar ia tak ketakutan.
5. Kilat Dan Petir
Cahaya dan suara keras yang tiba-tiba, tentu saja akan membuat kaget siapa saja yang melihat dan mendengar, terutama pada anak-anak. Saat melihat dan mendengar petir serta kilatan cahayanya anak-akan cenderung menutup telinga atau bersembunyi. Suara petir yang menggelegar membuat anak-anak ketakutan, sehingga tak heran jika petir dan kilat menjadi salah satu ketakutan paling umum yang di jumpai pada anak-anak.
Cara mengatasi anak dengan yang takut dengan petir, anda bisa melakukannya dengan mulai mengakui rasa takut anak. Karena saat ia ketakutan tentu tak mudah baginya untuk menerima kata-kata anda bahwa sumber ketakutannya sebetulnya tak berbahaya. Untuk itu sebaiknya akui rasa takutnya dengan mengatakan “ibu tau kalau Guntur itu menakutkan, tapi ibu yakin kamu bisa mengatasi ketakutan ini sayang”. Cara kedua bisa anda lakukan dengan mengusulkan tempat ‘persembunyian’ yang lebih aman dan nyaman untuk meminimalisir rasa takutnya. Misalkan saat ia bersembunyi dibalik pintu, anda bisa memberikan saran untuk pergi kekamarnya yang lebih aman.
6. Ketakutan Akan Kembang Api
Meski bagi sebagian anak permainan kembang api begitu menyenangkan. Namun nyatanya, tidak untuk sebagian lain anak-anak. Suara keras yang meledak kencang serta percikan api yang begitu membahayakan, nyatanya membuat sebagian anak merasa dalam bahaya. Untuk itulah, mengapa anak-anak akan ketakutan saat menyaksikan kembang api yang dibakar dengan jarak yang cukup dekat dengannya. Untuk itu, sebaiknya berikan jarak saat anda membakar atau menyalakan kembang api agar si kecil bisa tetap menyaksikan tanpa harus dibayang-bayangi rasa takut akan bahaya yang mengancamnya.
7. Takut Akan Binatang
Hewan dapat menjadi hal yang menakutkan untuk anak-anak. Terutama hewan yang belum pernah mereka jumpai. Hal tersebut bisa jadi disebabkan karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan dirumah bersama orang tuanya, jadi saat mereka menjumpai hal yang baru, anak-anak akan cenderung merasa takut. Untuk itu, mengenalkan binatang lewat gambar saja tak akan cukup membuat mereka mengenali binatang.oleh karena itu, tidak ada salahnya jika sesekali saat akhir pekan ajaklah anak anda untuk mengunjungi kebun binatang dan mulai mengenalkannya pada aneka jenis satwa.
Sebagai orang tua anda tentunya ingin memberikan ketenangan pada anak anda. Dengan mengenali beberapa rasa takut yang umum dijumpai pada anak dan bagaimana cara sederhana untuk mengatasinya tentu akan membuat anak anda menjadi lebih berani. Selain itu, anda juga bisa membantu anak untuk bersosialisasi dan membuatnya lebih percaya diri saat berada dilingkungan baru maupun orang-orang baru.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Solusi Bagi Ibu Hamil yang Mengalami Keguguran Berulang
Pengertian Keguguran Berulang
Keguguran merupakan berhentinya tumbuh kembang janin secara spontan pada usia dini yaitu dibawah usia kehamilan 20 minggu. Keguguran dapat terjadi secara berulang (lebih dari satu kali) terjadi sekitar 20% pada perempuan yang terjadi pada usia kehamilan 13 minggu. Kategori untuk keguguran yang berulang adalah ketika terjadi pada ibu hamil yang berhentinya tumbuh kembang janin di trimester pertama sebanyak tiga kali secara berturut turut.
Keguguran berulang akan berbeda dengan keguguran yang hanya terjadi pada perempuan dan kemudian di kehamilan kedua dapat menjaga dan mempertahankan janin. Meskipun terjadinya keguguran berulang hanya terjadi pada 1% perempuan akan tetapi penanganan yang tepat dengan melakukan perawatan langsung dari dokter spesialis kandungan. Dengan demikian bagi anda yang mengalami keguguran sebaiknya mengenali penyebab terjadinya keguguran sehingga dapat mencegah terjadinya keguguran berulang.
Faktor faktor yang menyebabkan Keguguran Berulang
Keguguran berulang dapat menjadi masalah yang serius, sehingga penting untuk mengetahui faktor fisik dan psikis yang menyebabkan keguguran berturut-turut hingga lebih dari dua kali :
1. Pengentalan Darah
Keguguran yang berulang dapat disebabkan karena Anti Cardiolipin Antibody (ACA) yaitu dimana terjadinya pengentalan darah pada ibu hamil yang mempengaruhi pasokan zat gizi dan oksigen ke janin melalui plasenta mengalami gangguan. Dengan adanya pengentalan darah ini dapat mengakibatkan janin tidak berkembang bahkan dalam kondisi yang lebih kronis janin meninggal di dalam kandungan. Pada kondisi yang normal adanya sistem kekebalan tubuh untuk bertugas dalam menangkal zat yang dianggap berbahaya sedangkan apabila bagi penderita ACA, tubuh akan menyerang anticardiolipin yang dianggapnya musuh padahal itu merupakan bagain dari membran tubuh yang akan membuat darah menjadi kental.
ACA yang diderita oleh ibu hamil inilah yang menyebabkan kematian janin pada usia kehamilan 10 minggu.Sehingga ketika akan merencanakan kehamilan dianjurkan untuk mengetahui kadar ACA di dalam tubuh sedangkan untuk ibu yang sedang hamil untuk mengantisipasi resiko ACA yang tinggi dengan penanganan medis terutama dengan penganan oral seperti pemberian obat atau dengan suntikan yang dapat membantu untuk mengencerkan darah.
2. Rahim Kelewat Subur
Keguguran yang berulang dapat disebabkan karena keguguran yang berulang sehingga adanya proses melekat embrio yang memiliki kualitas yang rendah mengakibatkan embrio tidak mengalami perkembangan dan menyebabkan keguguran. Seperti penelitian di Inggris menyatakan bahwa keguguran yang berulang disebabkan karena rahim dapat menerima setiap jenis embrio padahal embrio tersebut tidak bisa tertahan atau tertanam. Meskipun riset ini dilakukan pada enam perempuan ibu hamil yang memiliki tingkat kesuburan yang normal dan enam perempuan yang mengalami keguguran secara berulang akan tetapi teori ini harus diuji kembali setidaknya yang berhubungan dengan tingkat penerimaan rahim embrio yang dapat dideteksi atau dirubah.
3. Mulut Rahim yang Lemah
Selanjutnya, penyebab keguguran yang berulang yaitu adalah mulut rahim yang lemah sehingga membuka di tengah kehamilan dikarenakan ketidakmampuan dalam menahan desakan janin yang semakin besar. Pada wanita yang memiliki mulut rahim yang lemah memiliki riwayat kesehatan tertentu salah satunya adalah trauma pada mulut rahim dikarenakan operasi pada mulut rahim atau dilatasi.
Terbukanya mulut rahim pasa saat kehamilan sedang berjalan ditandai dengan bercak darah, pendarahan pada area kewanitaan sehingga seringkali wanita yang mengalami kelainan mulut rahim akan mengalami berat pada bagian perut. Tindakan medis yang tepat untuk mempertahankan kehamilan sampai usia kehamilan 37-38 minggu adalah dengan berkonsultasi dan pemeriksaan dengan dokter. Hal ini untuk memastikan apakah penyebab utama terjadi keguguran berulang adalah disebabkan karena kelainan mulut rahim atau penyebab lainnya.
4. Penyakit yang Mengganggu Perkembangan Janin
Keguguran yang berulang dapat disebabkan oleh adanya masalah tiroid atau penyakit tertentu seperti kelainan yang menyebabkan usus mengalami ketidakmampuan menyerap nutrisi dan juga sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan keguguran berulang. Sehingga untuk melakukan pencegahan diperlukan tes darah. Pemeriksaan darah ditujukan unuk mengetahui sistem kekebalan tubuh dalam menerima atau menolah kanin atau adanya kelainan darah lainnya. Sedangkan untuk pemeriksaan biopsi dari lapisan rahim diperlukan pemeriksaan terutama kadar progesteron dalam memastikan embrio setelah terjadinya ovulasi.
5. Tekanan Mental
Keguguran dapat pula disebabkan karena tekanan mental seperti kekhawatiran yang berlebih terhadap kesehatan anda dan janin selama kehamilan, kemudian stres keuangan atau dikarenakan single parenthood. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan janin sehingga dapat menyebabkan keguguran apalagi bila ibu memiliki riwayat keguguran sebelumnya.
Meskipun sampai saat ini belum dapat dipastikan penyebab utama terjadinya keguguran yang berulang akan tetapi untuk mengurangi faktor fisik dan psikisnya sebaiknya anda melakukan persiapan sebelum kehamilan, dimulai kesiapan mental dan juga pemeriksaan kehamilan.
Selain itu lengkapi pula pengetahun bagaiamana menjaga kehamilan dengan baik, apa yang tidak boleh dilakukan dan boleh di lakukan, makanan apa saja yang baik selama kehamilan dan pengetahuan lainnya sehingga bisa menghindarkan dari keguguran. Guna menambah pengetahuan yang baik bagaimana menjaga kehamilan agar tetap sehat, anda bisa mendapatkannya dalam paket buku “Bidanku: Panduan Lengkap Kehamilan Sehat”. Buku ini berisi panduan bagi para ibu hamil guna menjaga kehamilan agar senantiasa sehat hingga persalinan kelak, selain itu terdapat bonus video senam hamil yang dapat membantu ibu hamil mengurangi keluhan-keluhan selama kehamilan, bonus berikutnya kalender kehamilan yang dapat memberikan 17 informasi penting selama kehamilan dan bonus terakhir koleksi dan rangkaian nama bayi indah bagi calon buah hati anda. Untuk mendapatkan bukunya, silahkan klik link di bawah ini:
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Rabu, 04 Desember 2013
Waspadai Janin yang Tidak Berkembang
Pengertian Janin yang Tidak Berkembang
Untuk mendapatkan gambaran mengenai janin yang tidak berkembang dicontohkan pada salah satu kasus dimana ketika melakukan kontrol ke dokter pada usia kandungan 5 minggu masih terbentuk kantung kehamilan sedangkan ketika melakukan kontrol kembali usia kehamilan 10 minggu dokter menyatakan bahwa janin tidak mengalami perkembangan dengan ditandai berhentinya denyut jantung pada janin. Dengan demikian janin yang tidak mengalami perkembangan berarti tidak mengalami pertumbuhan sesuai dengan kehamilan normalnya. Janin yang tidak berkembang dapat dideteksi pada awal kehamilan biasanya sebelum usia kehamilan tiga bulan.
Cara Deteksi Janin yang Tidak Berkembang
Janin yang tidak berkembang hanya dapat terdeteksi ketika anda melakukan pemeriksaan menggunakan alat Ultrasonografi atau USG. Sehingga sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan USG pada trimester kehamilan pertama untuk menghindari resiko tidak terdeteksinya janin yang tidak mengalami perkembangan. Pada beberapa kasus bahkan tidak jarang dijumpai janin yang tidak berkembang hingga usia empat atau lima bulan.
Jenis Jenis Janin yang Tidak Berkembang
Janin yang tidak berkembang dapat dideteksi dengan dua jenis sebagai berikut :
- Janin yang tidak tampak. Janin yang tidak berkembang seringkali dikaitkan dengan blighted ovum. Blighted ovum atau kantong kosong yaitu tidak tampaknya janin sehingga yang terlihat hanya menyerupai rahim kosong. Pada kasus janin yang tidak berkembang dapat digambarkan dengan gambaran yang hitam dengan berisi cairan yang tidak adanya bayangan sama sekali kehadiran calon janin.
- Adanya Bayangan Calon Janin. Kedua, adalah adanya gambaran berupa pipih dan kecil di dalam rahim. Pada dasarnya dikenal dengan tidak berkembang apabila diameter dan panjang janin tidak sesuai dengan usia kehamilan. Sehingga apabila usia kehamilan tidak mengalami pertambahan atau pertambahan tidak sesuai dengan usia kehamilan maka dinyatakan kehamilan yang tidak mengalami perkembangan.
Kenali Penyebab Bayi yang Tidak Berkembang
Kenali penyebab terjadinya janin yang tidak berkembang sehingga anda dapat waspada untuk menurunkan resikonya, berikut adalah penyebab yang beragam terhadap janin yang tidak berkembang :
- Genetik. Sumber utama terjadinya janin yang tidak berkembang adalah faktor genetik. Meskipun bukan faktor keturunan yang berhubungan dengan riwayat keluarga melainkan merupakan faktor sperma atau sel telur yang tidak baik sehingga perkembangannya tidak prima. Hal ini dapat mengarah pada blighted ovum (kehamilan kosong) yang dapat terjadi berulang ulang. Sehingga penting untuk memperhatikan kuantitas dan kualitas sperma dan sel telur. Penyebab dari kualitas dari sel telur dan kualitas sperma dapat bermacam macam tidak dapat dipastikan dengan pasti, apakah pengaruh dari infeksi atau pengaruh lainnya. Gangguan tersebut dapat terjadi semenjak kelahiran sehingga sulit untuk dilakukan pencegahannya.
- Infeksi Torch. Janin yang tidak berkembang dapat pula disebabkan karena adanya infeksi oleh mikrooganisme seperti Cito Megalo Virus (CMV), Rubella atau Toksoplasma bahkan herpes simplex I dan simplek II yang dapat menyerang imunitas di dalam tubuh. Sehingga penting untuk anda yang akan merencanakan kehamilan untuk melakukan pemeriksaan agar kondisi ibu membaik. Sedangkan apabila ibu hamil diketahui mengalami infeksi ketika sedang hamil maka akan dilakukan terapi semasa kehamilan. Dalam pengobatannya dapat melakukan mengkonsumsi obat sesuai dengan resep dokter atau dengan melakukan terapi.
- ACA (Anticardiolipin ) atau Pembekuan. Adanya faktor pembekuan atau penyumbatan pembuluh darah yang akan menyebabkan pertumbuhan janin menjadi terhenti sehingga faktor pembekuan akan mengakibatkan janin tidak berkembang. Penyebab dari Anticardiolipin atau ACA ini tergantung pada sistem imun di dalam tubuh. Pada beberapa kasus penderita ACA, misalnya pada satu keluarga yang memiliki dua orang anak dimana anak pertama menderita ACA maka anak ke dua atau selanjutnya bukan berarti akan memiliki ACA yang tinggi. Pada kasus ACA, dimana kehamilan dianggap sebagai musuh sehingga akan membentuk pembuluh darah dan darah yang membeku ini akan mengalami penyumbatan daerah daerah yang terarah pada janin. Sehingga janin secara langsung tidak mendapatkan suplai makanan, minuman dan juga oksigen. Apabila jika ditemukan terjadinya ACA maka harus segera dilakukan terapi dengan memberikan obat yang memberikan anti pembekuan darah sehingga dapat normal kembali. Sedangkan apabila telah dikondisikan sudah normal kembali maka harus dilakukan pengawasan yang ketat dan juga terapi hingga menjelang persalinan.
Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang
Pada janin yang tidak berkembang dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Tidak merasakan adanya gerakan janin. Meski janin yang tidak berkembang sering terjadi pada kehamilan di trimester pertama akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi di kehamilan trimester ke dua dan ke tiga. Anda dapat melihat tanda tandanya dengan merasakan tekanan janin yang hilang semasa usia kehamilan tersebut. Penting untuk melakukan pemeriksaan secara teratur apalagi dengan menggunakan alat USG.
- Hilangnya Morning Sickness. Pada janin yang tidak berkembang maka anda dapat merasakan ciri cirinya dengan tidak lagi mengalami mual dan muntah selama kehamilan pertama anda. Meskipun begitu sering kali ibu hamil tidak mengalami mual muntah selama kehamilan, lantas bagaimana membedakannya.Jalan satu satunya adalah dengan menggunakan alat USG pada kehamilan pertama untuk menentukan kesehatan janin.
- Munculnya Flek atau Darah. Janin yang gagal hidup dapat pula ditandai dengan keluarnya darah atau flek darah sehingga memicu terjadinya keguguran. Meskipun demikian anda harus dapat membedakan darah yang keluar penyebab janin bermasalah atau dikarenakan kehamilan normal. Sehingga pada keluarnya darah hanya bercak dan berhenti hanya dalam waktu 24 jam tidak memicu masalah janin sedangkan apabila darah semakin banyak harus segera dibawa ke dokter.
Janin Tidak Berkembang Dapatkah Dipertahankan?
Janin yang tidak berkembang tidak dapat dipertahankan lagi sehingga diperlukan penanganan medis. Salah satunya dengan melakukan kuret akan tetapi pada beberapa kasus kehamilan pada janin yang belum tampak maka akan dibiarkan hingga usia kehamilan 8 minggu sehingga apabila tetap tidak tampak atau dikategorikan kehamilan kosong maka harus segera dilakukan penanganan. Dengan demikian bagi yang sedang merencanakan kehamilan, lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan anda yang bertujuan memberikan imun pada tubuh anda untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin. Sedangkan bagi anda yang pernah memiliki riwayat kasus janin tidak berkembang pada kehamilan sebelumnya lakukan terapi dan konsultasi ke dokter hingga tidak menyebabkan kejadian yang serupa di kehamilan anda selanjutnya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
9 Hal yang Perlu Dihindari Dalam Pembentukan Pribadi Anak
Sudah tidak diragukan lagi bahwa menjadi orang tua bukanlah perkara yang mudah, anda sebagai orang tua dituntut untuk menghasilkan anak yang mandiri dan penuh dengan tanggung jawab. Kesalahan kecil dalam mendidik anak bisa berakibat fatal yang juga dapat berakibat pada pola hidup dan kebiasaan anak itu sendiri.
Selain itu, anak balita belum dibekali kemampuan untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga anak cenderung akan meniru dan mengadopsi cara-cara dan perilaku yang sering terjadi di kehidupannya. Untuk itulah, mengapa lingkungannya harus senantiasa dijaga. Bisa anda bayangkan, akan seperti apa jadinya jika lingkungan tempat anak anda tumbuh dipenuhi dengan hal-hal negative seperti halnya lingkungan yang ‘keras’. Meski tak selalu demikian, namun lingkungan memang amat berpengaruh pada kehidupan anak berikutnya, termasuk bagaimana pola orang tua dalam hal mendidik anak.
Perbedaan akan terlihat mencolok pada anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang hangat dan penuh cinta dengan anak yang selalu mendapatkan pola didikan ‘keras’ dari orang tuanya. Sayangnya, tak banyak orang tua yang tahu bagaimana cara memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan optimal anak. Akibatnya, anakpun tumbuh tidak sebagaimana yang diharapkan. Untuk lebih mengenalkan bagaimana pola lingkungan yang baik untuk mendidik anak, berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat mendidik anak :
1. Menuntut Kesempurnaan Diluar Batas Kemampuan Anak
Sikap anda dalam menuntut anak untuk menunjukkan kematangan sikap atau target tertentu yang pada umumnya berada diluar kemampuan dan jangkauan wajar yang dimiliki anak anda, hanya akan melahirkan anak yang terlalu berambisi pada semua hal. Memiliki ambisi pada sebuah tujuan memang hal yang baik, namun jika proses pencapaian itu sendiri tak pernah dihargai dan anak hanya mengedepankan kuantitas. Hal ini tidaklah baik untuk psikologisnya, bukan tidak mungkin saat anak beranjak dewasa ia akan melakukan apa saja asalkan apa yang telah menjadi targetannya bisa ia raih. Selain itu, menuntut anak dengan ‘keras’ hanya akan membuatnya stress dan trauma. Untuk itu, berikan kesempatan pada anak untuk mencoba-coba terlebih dahulu apa yang menjadi hobinya, dengan begitu seiring berjalannya waktu, ia akan mulai memaknai bahwa prestasi juga perlu diperhitungkan.
2. Mengancam
Menghadapi anak yang sedikit susah diatur memang memusingkan bahkan tak jarang hal itu justru sedikit menjengkelkan. Namun perilaku mengancam meski secara halus maupun kasar tidak dibenarkan. Misalkan menghadapi anak yang sulit mengunyah makanan dengan menakuti bahwa giginya bisa ompong dan sebagainya hanya akan berdampak buruk. Mengancam dengan nada halus maupun tinggi tidak akan menyelesaikan masalah. Ancaman memang efektif agar membuat anak mau menuruti semua perintah kita, namun hal itu hanya bersifat sementara. Karena didasari pada rasa takut bukan kesadaran anak semata. Dan kelak jika si anak sudah mulai mengerti ia akan merasa dibohongi.
3. Waspadai Perilaku Anda
Anak-anak cenderung akan meniru segala perilaku yang dilakukan oleh orang tuanya. Perilaku anda seperti berbicara dan berperilaku semuanya akan ditiru oleh anak. Untuk itu, sebaiknya lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak ketika berada dihadapan buah hati. Salah-salah, mereka akan malah meniru semua perilaku anda termasuk dengan kebiasaan buruk anda.
4. Terlalu Menekan
Sikap terlalu mengatur dan mengarahkan anak, tanpa memperhatikan hak anak untuk menentukan keinginan dan jalannya sendiri atau mengembangkan minat dan bakatnya pada bidang yang mereka cintai. Akan berakibat pada psikologisnya seperti akan menjadi lamban, tidak memiliki pendirian, selalu bekerja sesuai perintah layaknya robot, dan bukan tak mungkin menjadikan anak menjadi suka melawan saat ia mulai bisa membela diri nanti. Untuk itu, akan lebih baik jika anda memberikan kesempatan anak untuk memilih bidang mana yang mereka sukai. Misalkan saat anak senang mencoret-coret berikan kesempatan untuknya untuk menikmati hobinya tersebut dari sana anda bisa mulai mengarahkannya pada kegiatan melukis yang mana bakat tersebut akan berguna untuk hidupnya kelak.
5. Terlalu Lemah
Terkadang saat anak rewel menginginkan sesuatu anda cenderung akan mengalah dengan memberikan apa yang mereka inginkan meskipun hal tersebut akan sedikit merepotkan anda. Namun pola didik seperti ini sebenarnya menyalahi aturan. Anak-anak diusia balita belum mengenal hak dan kewajiban. Akibatnya, anak menjadi penuntut, cenderung egois, impulsive (gampang melakukan tindakan tanpa melalui perhitungan panjang), dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain. Untuk itulah, peran dan pola asuh orangtua yang baik amat dibutuhkan pada fase ini. Namun bukan berarti anda harus keras terhadap anak, hal yang paling penting untuk menumbuhkan kesadaran anak adalah sikap tegas anda terhadap anak.
6. Melanggar Janji
Saat anda membuat janji pada anak kecil jangan pernah sesekali menganggapnya sebagai hal yang sepele dan bisa dilanggar karena mereka masih kecil. Anak di usia dini justru akan mengerti dengan lebih baik daripada yang anda bayangkan. Mereka akan mengerti apakah anda menunjukkan prioritas atau tidak terhadap mereka. Untuk membentuk pribadi anak yang lebih baik, ada baiknya jika anda juga menepati apa yang sudah anda janjikan pada anak.
7. Ucapan Kasar
Di usia balita, si kecil akan mulai belajar mencontoh apa yang ia dengar dari orang-orang sekitar dan lingkungannya. Mereka akan menyerap apa yang mereka dengar dan saksikan dengan tanpa menyaring mana hal baik dan hal buruk. Untuk itu, jangan sekali-kali mengucapkan kata-kata kasar di depan anak. Terkadang orang tua lepas kendali dengan melepaskan kata-kata yang kurang pantas saat marah. Namun, akan lebih baik jika anda tidak menyebutkannya di depan anak.
8. Mendorong Anak Terlalu Keras
Dukungan dan dorongan memang penting diberikan pada buah hati agar anak terpacu dan termotivasi untuk melakukan beragam hal yang positif. Namun ada hal yang harus anda waspadai adalah ‘mendorongnya’ secara berlebihan. Mungkin saat teman-teman seusianya bisa melakukan sesuatu, hal yang sama juga ingin dipaksakan pada anak sendiri. Alih-alih anak menjadi termotivasi, mereka malah akan tertekan dan depresi dibuatnya. Untuk itulah, sebaiknya sesuaikan porsi prestasi dengan kemampuan si kecil agar ia tidak terlalu terbebani.
9. Terlalu Memanjakan Anak
Menghujani anak dengan terus-menerus membelikannya barang-barang mewah dan mahal atau memberikannya pelayanan istimewa, tanpa mempertimbangkan apa yang sesungguhnya mereka butuhkan. Hanya akan melahirkan anak dengan pribadi yang gampang bosan, kurang memiliki daya juang, dan kurang inisiatif. Untuk itulah, cukupkan pelayanan dengan apa yang dibutuhkan anak, sebelum ia terbiasa dengan perilaku anda yang ‘memanjakannya’.
Di usia balita anak-anak akan mulai menyerap segala informasi dan juga meniru segala tindakan dari orang-orang disekitarnya. Tentu ini masa-masa dimana seharusnya para orangtua memberikan bimbingan dan dituntut untuk lebih berhati-hati dalam bersikap.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Cara Mewujudkan Kehamilan Sehat
Kehamilan yang Sehat
Perencaan kehamilan untuk mewujudkan kehamilan yang sehat dimaksudkan untuk mendapatkan kondisi fisik dan psikis ibu yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin yang optimal. Dengan perencanaan kehamilan yang sehat maka diharapkan dapat mengurangi keluhan selama kehamilan dan menghindari resiko abnormal pada janin. Kehamilan yang sehat didukung oleh pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan diantaranya dengan pemeriksaan kesehatan reproduksi ibu dan kesehatan pasangan. Pemeriksaan yang penting akan membantu dalam mengatasi kemungkinan terjadinya kelainan genetik pada bayi di dalam kandungan.
Dengan demikian penting untuk melakukan perencanaan kehamilan untuk mewujudkan kehamilan sehat sebagai berikut :
A. Perkaya Pengetahuan
Anda dapat memperkaya pengetahuan seputar kehamilan yang berhubungan dengan perencanaan, perawatan selama kehamilan, menjelang persalinan, pasca persalinan dan juga perawatan bayi dari berbagai sumber yang terpercaya. Apabila diperlukan anda langsung dapat bertanya dengan ahlinya sehingga anda dapat mempersiapkan langsung kehamilan anda secara sehat.
B. Perhatikan pola makan
Anda dapat menjaga pola makan dengan asupan yang mendukung sebagai berikut :
- Susu. Anda dapat memilih susu murni dari pada susu yang bebas lemak. Susu sapi yang murni memiliki kesiembangan untuk hormon pria dan wanita. Kandungan estrogen dalam susu murni terikat pada global lemak sedangkan hormon laki-laki akan bersikulasi dengan cairan susu. Riset yang dilakukan di Babyzone.com susu bebas lemak akan menghasilkan penurunan kesuburan anda sedangkan konsumsi susu krim akan meningkatkan kesuburan.
- Sayuran Hijau. Sayuran hijau seperti bayam akan memenuhi kebutuhan antioksidan, asam folat, vitamin E dan vitamin B yang memberikan kesehatan untuk sistem reproduksi yang sehat. Selanjutnya brokoli adalah sayuran yang dapat menyeimbangkan level estrogen dan meningkatkan kesuburan wanita. Bagi wanita yang memiliki kelebihan estrogen akan merusak hormon reproduksi sehingga membuatnya sulit untuk mendapatkan kehamilan, sehingga memicu masalah fibroid dan endometriosis.
- Minyak Zaitun. Kurangi konsumsi kandungan makanan yang berminyak. Sebaiknya anda menggantinya dengan minyak zaitun. Kandungan asam lemak yang terkandung di dalam minyak zaitun bermanfaat untuk kesehatan jantung, tubuh, serta level kolestrol sehingga menyeimbangkan endokrin yang sehat.
- Almond. Makanan yang mengandung vitamin E yang sehat untuk reproduksi adalah Almond. Perawatan dengan menggunakan vitamin E akan mendorong kesuburan laki laki sehingga disarankan mengkonsumsinya sebanyak 45%. Almond juga sangat baik untuk kesuburan dan mendukung perencanaan kehamilan yang sehat.
- Kalori Ekstra. Perhatikan pula kebutuhan kalori ekstra yang dapat menunjang kehamilan anda.Anda dapat mempersiapkannya sebelum kehamilan dengan mendapatkannya dari berbagai jenis makanan seperti sereal, nasi, roti dan pasta. Kalori bermanfaat untuk menyokong perubahan tubuh ibu selama kehamilan.
C. Siap hadapi Berbagai Perubahan Kehamilan
Anda dapat menyiapkan kesiapan secara psikis termasuk perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan anda akan berlangsung. Anda dapat mendapatkan dukungan selama kehamilan dari orang terdekat seperti dari suami dan keluarga besar sehingga kesiapan anda dalam menjadi ibu baru semakin siap.
D. Lakukan Pemeriksaan kehamilan secara teratur
Memasuki usia kehamilan pertama sebaiknya anda melakukan pemeriksaan secara teratur. Pemeriksaan kehamilan salah satu bagian dari Antenatal Care (ANC) yang akan mencegah masalah yang terjadi selama kehamilan dan menurunkan resiko kematian pada ibu hamil. Dalam melakukan pemeriksaan kehamilan akan berbeda beda sesuai dengan usia kehamilan. Semakin tua usia kehamilan anda maka semakin sering anda harus melakukan pemeriksaan kehamilan.
Sehingga bagi anda yang akan merencanakan kehamilan dan juga sedang dalam masa kehamilan sebaiknya sangat menjaga pola hidup terutama yang sangat bermanfaat untuk kesehatan anda dan janin. Pola hidup sehat seperti menghindari asap rokok, mengurangi makanan cepat saji, menjalani latihan latihan kehamilan dan juga memperhatikan asupan nutrisi selama kehamilan. Semoga dengan cara tersebut akan mewujudkan kehamilan yang sehat dan persalinan yang lancar.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Selasa, 03 Desember 2013
Memaksakan Anak Untuk Makan Banyak, Baikah?
Namun tak sedikit pula sang ibu terkendala dengan sang anak susah makan sehingga para ibu kerap dibuat pusing dengan hal tersebut. Salah satu cara yang banyak di lakukan oleh para ibu untuk memastikan cukupnya asupan gizi dari makanan terhadap anaknya adalah dengan memaksakan dengan melakukan cara apapun agar sang anak mau makan. Di satu sisi, memaksa anak untuk makan dapat memberikan mereka nutrisi dan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya yang baik.
Selain itu, banyak ibu yang beranggapan bahwa dengan memaksa anak untuk makan banyak, maka mereka akan terbiasa dengan porsi tersebut sehingga nantinya mereka akan terbiasa makan dengan porsi sebanyak itu yang artinya para orang tua tidak akan terlalu khawatir jika si anak mengalami kesulitan makan. Namun tahukan anda, disamping lain dengan memaksakan si anak untuk makan banyak, memiliki beberapa dampak buruk bagi si anak. Seperti apa dampak-dampaknya?
Berikut poin-poinya yang harus diperhatikan para orang tua ketika mereka memaksakan anak-anaknya untuk makan banyak :
1. Anak Tertekan
Memaksakan anak anda untuk makan dengan porsi banyak atau memakan makanan yang tak mereka sukai dapat membuat mereka stress dan tertekan. Alih-alih sehat yang didapat sang anak, mereka malah harus berurusan dengan masalah lain yang berkaitan dengan mental mereka. Oleh karena itu, daripada memaksakan anak, ada baiknya jika ibu mulai mengenalkan anak dengan makanan-makanan yang sehat. Jika cara ini masih tak berhasil, tidak ada salahnya mencoba mengkreasikan makanan sehari-harinya dengan bentuk dan warna-warna yang lebih menarik sehingga nafsu makan anak bisa lebih tergugah.
2. Trauma Dengan Waktu Makan
Dengan seiring berjalannya waktu anak-anak secara perlahan membentuk referensi mereka terhadap makanan. Ia mungkin akan suka dengan beberapa jenis makanan dan tak suka dengan makanan lainnya, jika sang anak kerap kali mengalami pemaksaan saat harus makan bersama orang tua, bukan tak mungin anak-anak akan mengalami trauma. Dengan adanya trauma seperti ini bisa jadi mereka mulai beranggapan bahwa dapur dan tempat makan dirumah bisa jadi menjadi membawa kesan horror atau tempat perang, karena anda selalu memaksakan mereka untuk makan. Dan saat menginjak dewasa nanti bukan tak mungkin pula anak akan mulai menjauhi ruang makan dan dapur dan memilih menghabiskan waktu makannya diluar karena mereka beranggapan dengan makan diluar akan lebih nyaman untuknya.
3. Membenci Makanan
Saat ibu dan para orang tua lain memaksakan makan kepada anak, tak semua anak memiliki reaksi baik terhadap makanan yang ibu berikan. Alih-alih mereka terbiasa dengan porsi makan yang ibu siapkan, anak-anak malah membencinya. Jika hal ini terjadi, maka ibu akan kehilangan kesempatan untuk membuat akan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi.
Itulah dia dampak buruk yang bisa terjadi pada anak apabila ibu dan orang tua lainnya memaksakan anak untuk makan dengan porsi yang banyak atau memaksa mereka untuk makan makanan yang tidak mereka sukai. Pada dasarnya setiap anak memiliki reaksi yang berbeda-beda terhadap ‘pemaksaan’ seperti ini. Untuk itu akan lebih baik jika ibu mulai mengajarkan mereka untuk mengkonsumsi makanan yang bernutrisi dengan porsi yang cukup.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Harga Pasaran Mitsubishi Grandis Second Keluaran Tahun 2005 hingga 2012
Mengenal Ciri dan Gejala Diseleksia Pada Anak
Istilah diseleksia mungkin sudah tidak asing lagi bagi anda. Namun untuk sedikit menyegarkan ingatan anda, tidak ada salahnya jika kita mulai mengenal kembali apa itu diseleksia. Sebagaimana mengutip dari penjelasan ketua Pelaksana Harian Asosiasi Diseleksia Indonesia dr Kristianti Dewi, Sp A lewat media Kompas.com menjelaskan bahwa diseleksia adalah kelainan dengan dasar kelainan neurobiologist yang ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan baik dan akurat dalam pengejaan dan dalam kemampuan mengkode symbol.
Diseleksia sendiri terbagi menjadi dua bagian yakni acquired dyselexia dan developmental dyselexia. Developmental dyselexia adalah bawaan sejak lahir dan karena faktor penyebabnya adalah penyebab genetis atau keturunan, penyandang diseleksian jenis ini akan membawa kelainan ini seumur hidupnya dan tidak dapat disembuhkan. Bukan saja mengalami kesulitan membaca, para penderita diseleksia jenis ini cenderung mengalami hambatan dalam mengeja, menulis dan beberapa aspek bahasa lainnya. Namun meski demikian, anak-anak penyandang diseleksia ini memiliki kecerdasan normal dan bahkan bisa diatas rata-rata. Dengan penanganan khusus, kendala yang mereka alami bisa dan mungkin untuk di minimalkan.
Para peneliti mengungkapkan bahwa hampir 70 kasus diseleksia yang mereka jumpai seluruhnya adalah faktor keturunan sedangkan sisanya adalah terpengaruh faktor lain diluar faktor genetis dan hingga saat ini belum diketemukan apa penyebabnya. Sedangkan pada acquired dyselexia awalnya para penyandangnya adalah individu normal, namun saat mereka menjelang dewasa mengalami cedera otak dibagian kiri yang dapat menyebabkan diseleksia. Karena kasus diseleksia umumnya menyerang anak-anak, tak jarang para orang tua dibuat khawatir dengan kondisi kesehatan anak-anaknya. Namun biasanya kemunculan diseleksia dapat ditandai dengan beberapa hal berikut ini.
Gejala Diseleksia
Gejala diseleksia mungkin sulit untuk disadari ketika anak-anak belum masuk dunia pendidikan dan ketika buah hati mencapai usia sekolah, guru dari anak anda mungkin adalah orang pertama yang menyadarinya. Namun beberapa gejala awal dapat mengidentifikasi masalah tersebut.
1. Tanda dan gejala anak yang mungkin beresiko diseleksia saat sebelum sekolah diantaranya bisa dikenali bila anak anda mengalami terlambat bicara, bermasalah dengan konsentrasi, tidak memahami pertanyaan yang diberikan dengan panjang dan lebar, membaca terbalik misalkan ‘aku’ jadi ‘uka’, sulit memahami perkataan orang lain dan tidak mampu menerima perintah dalam porsi yang banyak.
2. Tanda dan gejala diseleksia mungkin lebih terlihat saat anak memasuki usia sekolah termasuk diantaranya kesulitan untuk mengucapkan pelafalan dari kata-kata yang kurang familiar untuknya, kesulitan untuk memahami secara utuh intruksi yang diberikan dengan cepat, mengalami masalah dalam memproses dan memahami sesuatu yang anak dengar, membaca pada level dibwah dari apa yang diharapkan untuk usia anak, kesulitan dalam membedakan huruf yang hampir serupa, kesulitan memahami bahasa asing dan kesulitan mengeja.
Itu dia beberapa tanda dan gejala yang bisa ditimbulkan oleh para penyandang diseleksia, umumnya diseleksia akan lebih terlihat saat sang anak mulai masuk usia sekolah karena disekolahlah pendidikan dan penyerapan aspek bahasa ia terapkan, sehingga tak akan heran jika orang pertama yang akan menyadarinya adalah guru yang mengajarkannya. Anak dengan diseleksia membutuhkan penanganan dan pengajaran secara khusus dan pengobatan untuk anak dengan diseleksia biasanya melibatkan program pendidikan multisensor. Dukungan moril dari orang tua adalah bagian paling penting.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.