DokterSehat.Com– Aktor senior yang sering memainkan tokoh antagonis Torro Margens tutup usia pada Jumat, 4 Januari 2019 dini hari pukul 00.45 WIB. Torro mengembuskan napas terakhirnya saat dirawat di RSUD Syamsudin SH, Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum meninggal, Torro sempat mengeluhkan muntah darah hingga akhirnya dirawat di rumah sakit tersebut.
Penyebab Meninggalnya Aktor Senior Torro Margens
Menurut putra Torro, Toma Margens, ayahnya mengalami muntah darah yang disebabkan oleh infeksi lambung. Padahal, sebelumnya Torro selalu terlihat sehat dan bugar. Bahkan, Toma menyebut ayahnya baru kali ini sampai harus dirawat di rumah sakit. Sebelumnya, Torro juga belum pernah memiliki riwayat penyakit ini.
Torro meninggal di usia 68 tahun. Sebelum tutup usia, Torro sempat menjalani proses syuting untuk sebuah film di Yogyakarta. Hanya saja, setelah menjalani proses syuting ini, kondisi kesehatannya kemudian memburuk. Torro sempat mengalami anfal dan muntah darah sehingga dilarikan ke rumah sakit. Sempat dirawat selama lima hari, Torro kemudian dipindahkan ke Sukabumi. Sayangnya, di kota inilah ia tutup usia.
Infeksi Lambung Bisa Sebabkan Muntah Darah
Pakar kesehatan menyebut infeksi lambung memang bisa menyebabkan penderitanya mengalami muntah darah. Hal ini dipicu oleh infeksi bakteri bernama helicobacter pylori. Jika sampai bakteri ini masuk ke dalam tubuh, maka lapisan lambung yang berperan sebagai pelindung dari asam lambung akan terkikis dan akhirnya menyebabkan luka. Saat luka ini mengalami perdarahan, maka penderitanya akan rentan terkena muntah darah atau kesulitan untuk menelan makanan.
Terdapat banyak sekali kemungkinan bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh. Hanya saja, seringkali hal ini disebabkan oleh makanan, minuman, atau peralatan makanan yang tidak bersih. Jika kita tinggal di wilayah yang airnya sudah tercemar, besar kemungkinan kita rentan terkena infeksi lambung yang sangat berbahaya ini.
Dalam dunia medis, infeksi lambung dikenal dengan nama gastritis. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada lapisan mukosa atau submukosa pada bagian dalam dinding lambung. Selain karena bakteri, penyebab lain dari kondisi ini adalah tukak lambung, kerusakan pada lapisan mukosa lambung yang memicu luka atau robekan dengan diameter yang bisa mencapai lebih dari 5 mm.
Gejala Infeksi Lambung yang Jarang Disadari
Beberapa gejala yang bisa dialami oleh penderita infeksi lambung dan tukak lambung adalah sensasi nyeri pada ulu hati, mual-mual dan muntah, kembung hingga membuat sering bersendawa, begah, dan sering buang air. Selain itu, kita juga akan rentan terkena muntah darah, buang air besar dengan kotoran berwarna kehitaman karena sudah tercampur darah dari saluran pencernaan bagian atas, penurunan berat badan yang drastis, hingga anemia.
Jika kita mengalami gejala infeksi lambung, sebaiknya segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter atau rumah sakit. Di tempat ini, kita bisa melakukan pemeriksaan bakteri helicobacter pylori yang bisa berupa tes darah, tes kotoran, hingga tes hembusan napas. Biasanya, tes hembusan napas ini yang akan dipakai karena bakteri ini akan memproduksi sejenis enzum urease yang bisa mempengaruhi pernapasan kita.
Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan adalah endoskopi atau memasukkan selang khusus berkamera ke bagian saluran pencernaan. Pemeriksaan ini bisa membantu dokter melakukan pengecekan kondisi kerongkongan, lambung, hingga usus halus. Selain itu, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan dengan sinar X. Hanya saja, pasien biasanya akan diminta untuk menenggak cairan barium agar bisa dicek apakah memang terkena masalah tukak lambung atau tidak.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar