Kamis, 06 Desember 2018

Bahaya, Jangan Makan Mie Instan Mentah!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

mie-instan-mentah-kering-doktersehat
Photo Source: Flickr/Iwan Gabovitch

DokterSehat.Com– Dikenal sebagai salah satu makanan paling nikmat di seluruh dunia, mie instan juga bisa diolah menjadi banyak jenis makanan. Sebagai contoh, kita bisa mencampurkannya dengan telur sehingga menjadi omelet yang enak. Selain itu, banyak orang yang memakan mie instan dalam kondisi mentah karena renyah seperti kerupuk. Masalahnya adalah makan mie instan mentah bisa berbahaya bagi kesehatan.

Dampak makan mie instan mentah

Pakar kesehatan menyebut mie instan memiliki bahan tambahan seperti penguat rasa, penyedap rasa atau MSG, dan pewarna makanan. Bahan-bahan tambahan ini sebenarnya masih aman untuk dikonsumsi jika jumlahnya tidak melampaui batas.

Hanya saja, di dalam kemasannya tertulis jelas bahwa mie instan tidak direkomendasikan untuk dimakan mentah. Mie instan sebaiknya diseduh atau direbus agar zat-zat yang terkandung di dalamnya terlarut atau lebih aman untuk dikonsumsi. Jika kita mengonsumsi mie instan mentah, maka risiko yang bisa didapatkan adalah masalah pencernaan seperti sering kembung. Bahkan, jika kita terbiasa mengonsumsi mie instan mentah dalam jangka panjang, maka risiko untuk mengalami masalah gastritis di masa depan juga bisa meningkat.

Penyakit yang bisa muncul akibat makan mie instan mentah

Selain menyebabkan gangguan pencernaan, sering mengonsumsi mie instan mentah dalam jangka panjang ternyata juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lain yang cukup serius.

Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa muncul akibat sering makan mie instan mentah

  1. Diabetes

Mie instan termasuk dalam makanan yang tinggi kalori. Padahal, mie instan mentah seringkali dijadikan camilan layaknya keripik. Hal ini membuat asupan kalori kita menjadi berlebihan. Tak hanya membuat berat badan naik, hal ini juga akan membuat kadar gula darah meningkat dengan signifikan yang akhirnya membuat kita lebih mudah terkena diabetes.

  1. Hipertensi

Mie instan juga termasuk dalam makanan dengan kandungan garam yang cukup tinggi. Sering mengonsumsinya dalam kondisi mentah akan membuat asupan garam berlebihan dan akhirnya menyebabkan hipertensi.

  1. Obesitas

Sering mengonsumsi mie instan mentah sebagai camilan akan membuat asupan kalori berlebihan yang akhirnya berimbas pada penumpukan lemak di dalam tubuh. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.

  1. Usus yang terluka

Selain teksturnya yang cenderung keras, kandungan bahan pengawet dan garam yang tinggi di dalam mie instan mentah bisa menyebabkan luka pada dinding usus. Terjadinya iritasi ini akan berpengaruh besar bagi fungsi usus dan proses pencernaan.

  1. Kolesterol tinggi

Jika kita makan mie instan, baik itu yang sudah diseduh atau yang berada dalam kondisi mentah hingga 3 mangkuk atau lebih dalam sehari, maka risiko untuk terkena masalah kolesterol tinggi dan stroke akan meningkat dengan signifikan.

  1. Gangguan tenggorokan

Mie instan memiliki kadar micin atau MSG dan bahan pengawet yang sangat tinggi. Kandungan ini mampu melekat pada dinding kerongkongan dan akhirnya menyebabkan iritasi. Gejala dari iritasi ini adalah gatal-gatal, serak, dan sensasi batuk. Jika kita tidak menghentikan konsumsi mie instan, gejala ini tentu tidak akan bisa sembuh.

  1. Kanker

Mengonsumsi mie instan dengan berlebihan juga bisa menyebabkan datangnya kanker. Hal ini disebabkan oleh keberadaan zat pengawet yang bisa menjadi racun di dalam tubuh kita, apalagi jika tidak direbus sebelumnya. Hal ini akan membuat sel-sel sehat berubah menjadi sel-sel abnormal yang bisa memicu datangnya kanker.

  1. Gangguan otak

Meskipun masih menjadi perdebatan pakar kesehatan, mengonsumsi MSG atau micin dengan berlebihan diyakini bisa menyebabkan gangguan pada saraf dan fungsi otak sehingga akhirnya mempengaruhi kemampuan berpikir, kecerdasan, hingga suasana hati.a



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar