Jumat, 11 April 2014

Betulkah Sleep Apnea Bagi Ibu Hamil Bahayakan Janin?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.


Keluhan yang seringkali diutarakan ibu hamil adalah ketika tidur di malam hari, salah satuya ditandai dengan sulit bernapas secara berulang kali pada saat tidur. Kondisi seperti ini dinamakan sleep apnea, memiliki resiko yang tinggi untuk kesehatan ibu hamil dan janin. Mengapa demikian?


Gangguan tidur dikarenakan masalah pernapasan atau sleep apnea seringkali terjadi pada ibu hamil. Sleep apnea, gangguan tidur yang dapat berulang kali terjadi pada ibu hamil yang membuat kurangnya oksigen membuat tubuh dalam posisi siaga disertai dengan melepaskan hormon-hormon yang membuat tekanan darah melonjak. Gangguan tidur sleep apnea terjadi disebabkan karena naiknya berat badan pada ibu hamil.Ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan berlebihh atau obesitas selama kehamilan beresiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur sleep apnea. Selain itu faktor perubahan hormon saat hamil dapat mempengaruhi terjadinya pola pernapasan selama kehamilan.


Anda bertanya-tanya apakah anda mengalami gangguan tidur sleep apnea? Sleep apnea memang seperti gangguan tidur umum. Bila anda mengalami gejala seperti tidur mendengkur disertai dengan kesulitan bernafas kemungkinan anda mengalami sleep apnea. Kesulitan bernafas dapat ditandai dengan sering tersedak , batuk-batuk pada waktu tidur, sering terbangun dimalam hari karena sesak, bahkan hingga mengalami nafas yang terhenti.


Resiko mengalami sleep apnea akan meningkat dua kali lipat bagi anda yang sedang menjalani kehamilan di trimester ke tiga. Hal ini dikarenakan kenaikan berat badan pada ibu hamil yang membuat sempit dalam bernafas ditambah dengan adanya pertambahan jaringan pada leher dan juga tenggorokan.


Dalam sebuah studi penelitian yang dilakukan bayi yang lahir dari ibu yang seringkali mengalami sleep anemia beresiko lebih tinggi menjalani perawatan. Hal ini disebabkan karena sleep anemia menyebabkan preeklamsia selama kehamilan. Bahkan dalam beberapa kondisi tertentu , ibu yang mengalami preeklamsia harus melalui operasi caesar. Dalam sebuah penelitian yang menggunakan responden penderita sleep apnea, 65 persen melahirkan melalui operasi caesar sedangkan 33 persen persalinan melalui normal.  


Bagi anda yang mengalami sleep apnea, kesulitan bernapas bahkan hingga napas mengalami jeda ketika sedang tidur jangan dianggap hal yang sepele. Anda dapat mencari tau penyebabnya diantaranya kegemukan atau obesitas yang menyebabkan jaringan lemak ekstra ketika yang menyebabkan jalur napas anda sempit.


Cara terbaik bagi anda yang mengalami sleep apnea adalah dengan menjaga asupan makanan selama kehamilan  sehingga memiliki berat badan yang ideal sesuai dengan usia kehamilan, melakukan olahraga khusus ibu hamil yang disesuaikan dengan usia kehamilan anda dan menjaga sirkulasi udara selama anda tidur .


Dari paparan dia atas disimpulkan  bagi anda  yang mengalami sleep apnea selama kehamilan harus lebih memperhatikan kesehatan dikarenakan sleep apnea yang dibiarkan dan menimbulkan resiko komplikasi akan lebih mungkin menyebabkan persalinan caesar. Dengan demikian bagi ibu hamil yang seringkali mengalami sleep apnea selama kehamilan sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk menghindari komplikasi yang terjadi selama kehamilan terlebih bila anda memiliki riwayat gangguan dengan tekanan darah tinggi dan diabetes gestational.




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

0 Post a Comment/Comments:

Posting Komentar