• Download Anz Komik Apk

    Anz Komik adalah aplikasi baca komik gratis dengan lebih dari 1000 judul komik mulai dari Manga, Manhwa dan Manhua yang sudah dirilis dalam versi bahasa Indonesia.

  • Tujuan Pembentukan LBB

    Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:

  • Daftar lagu soundtrack piala dunia (1990-2018)dan piala eropa (2000-2020)

    1.Gianna Nannini dan Edoardo Bennato-Un'estate (World Cup 1990) 1.1 We Are the Champions - Queen (World Cup 1994) 2.Ricky Martin - La Copa De La Vida (World Cup 1998)...

Senin, 15 Juli 2019

Pectus Excavatum: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

cara-mengobati-pectus-excavatum-doktersehat

DokterSehat.Com – Mungkin Anda pernah mendengar istilah ‘dada burung’ atau Pectus Carinatum, yang menggambarkan orang dengan kelainan tulang dada maju. Namun, pernahkah Anda mendengar yang sebaliknya, yaitu ‘dada cekung’ atau Pectus Excavatum?

Ingin tahu lebih jauh tentang Pectus Excavatum? Simaklah penjelasan ini untuk menemukan informasi tentang pengertian, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, dan pengobatan Pectus Excavatum!

Apa itu Pectus Excavatum?

Pectus Excavatum adalah suatu kondisi kelainan tulang dada dan tulang rusuk yang tumbuh dan masuk ke arah dalam. Normalnya, tulang dada dan tulang rusuk tumbuh ke arah luar (tetapi tidak berlebihan seperti pada kasus ‘dada burung’).

Penderita Pectus Excavatum biasanya memiliki tulang dada yang terlihat cekung menyerupai corong tertutup. Inilah mengapa Pectus Excavatum juga dikenal dengan istilah ‘dada cekung’.

Kelainan tulang ini termasuk kelainan bawaan atau kongenital yang dipengaruhi secara genetik, sehingga sering kali bisa dideteksi sejak awal kelahiran. Pectus Excavatum akan lebih nampak ketika seseorang berusia 2 tahun.

Akan tetapi, kejadian Pectus Excavatum juga bisa terlihat pada masa awal-awal remaja. Telah dilaporkan bahwa Pectus Excavatum sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Pectus Excavatum memang jarang terjadi, tetapi kelainan ini bisa berbahaya.

Tingkat keparahan Pectus Excavatum bisa ringan, sedang, dan berat. Pectus Excavatum dengan kondisi ringan hanya mengurangi keindahan penampilan, namun Pectus Excavatum berat bisa menekan jantung dan paru-paru.

Hal tersebut bisa menimbulkan beberapa komplikasi terkait fungsi yang mencakup kedua organ tersebut. Namun, tidak perlu cemas karena Pectus Excavatum dapat diatasi, terutama jika dilakukan jauh sebelum menginjak masa remaja.

Penyebab Pectus Excavatum

Penyebab Pectus Excavatum masih belum diketahui secara pasti. Namun, diduga kuat Pectus Excavatum terjadi karena adanya kelainan genetik pada kromosom yang terkait dengan perkembangan tulang rusuk dan tulang dada.

Kelainan tersebut menyebabkan kecacatan pada jaringan tulang rawan yang menyokong tulang rusuk tertentu. Tulang rusuk tersebut adalah tulang rusuk yang mengarah ke tulang dada. Kecacatan pada tulang rusuk tersebut menyebabkan tulang rawan di bagian itu mendorong tulang dada hingga masuk ke dalam.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko dari kejadian Pectus Excavatum:

  • Jenis kelamin – anak laki-laki berpeluang lebih tinggi untuk mengalami Pectus Excavatum dibandingkan anak perempuan
  • Riwayat keluarga – adanya riwayat keluarga yang mengalami Pectus Excavatum meningkatkan faktor risiko pada keturunannya
  • Menderita Sindrom Tertentu – Beberapa sindrom seperti Sindrom Marfan, Sindrom Ehlers-Danlos, Sindrom Noonan, dan Sindrom Turner meningkatkan peluang terhadap kejadian Pectus Excavatum
  • Rakhitis –
  • Skoliosis – anak yang mengalami Pectus Excavatum biasanya juga mengalami skoliosis, yakni di mana tulang belakang melengkung
  • Osteogenesis imperfekta

Gejala Pectus Excavatum

Satu gejala yang pasti nampak pada penderita Pectus Excavatum adalah penampilan dada yang melekuk ke dalam, sehingga nampak seperti sebuah corong. Gejala Pectus Excavatum yang satu itu biasanya semakin memburuk sejak masa remaja hingga dewasa.

Telah disinggung bahwa Pectus Excavatum tingkat parah bisa menekan jantung dan paru-paru. Apabila Pectus Excavatum sudah seperti itu, maka ada beberapa gejala, yakni:

  • Sering sesak napas
  • Nyeri dada
  • Palpitasi (jantung berdetak cepat)
  • Mengi atau batuk
  • Sering merasa lelah
  • Sering mengalami infeksi saluran pernapasan
  • Memiliki nafas pendek
  • Stamina kurang bagus
  • Jarang melakukan olahraga

Kapan pergi ke dokter?

Apabila Anda atau ada anggota keluarga yang memiliki cekungan di sekitar tulang dada, maka segeralah memeriksakan diri atau membawanya ke dokter. Terlebih, apabila penampakan dada cekung disertai beberapa gejala yang telah disebutkan.

Orang-orang dengan dada cekung yang mengalami beberapa gejala tersebut mungkin sudah berada pada tahap yang parah, sehingga perlu segera diatasi agar tidak berkembang semakin buruk.

Diagnosis Pectus Excavatum

Setelah tiba di ruang dokter, maka dokter akan melakukan beberapa tindakan guna menegakkan diagnosis kejadian Pectus Excavatum pada pasien. Diagnosis pertama dilakukan dengan menggali informasi kesehatan dan gejala yang dialami.

Dokter akan memeriksa dada Anda untuk melihat kondisi cekungan di dada. Selain itu, ada beberapa tes yang perlu dilakukan.

1. Tes pencitraan

Tes pencitraan yang bisa digunakan untuk mendiagnosis Pectus Excavatum adalah rontgen dada dan CT scan. Rontgen dada menggunakan sinar X untuk melihat kemiringan tulang dada. Mungkin ada beberapa ketidaknyamanan ketika Anda sedang menjalani rontgen.

CT scan bisa membantu dokter untuk menentukan tingkat keparahan Pectus Excavatum. Citra hasil CT scan dapat memvisualisasikan kondisi dan posisi tulang dada dan tulang rusuk terhadap jantung dan paru-paru.

2. Elektrokardiogram

Apabila dokter mencurigai Pectus Excavatum sudah menekan jantung, maka Anda perlu menjalani elektrokardiogram. Diagnosis ini berguna untuk menunjukkan irama jantung Anda, apakah normal atau tidak teratur.

3. Ekokardiogram

Ekokardiogram dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi kerja jantung seta kondisi katupnya. Hasilnya bisa mendukung dokter untuk menyimpulkan kondisi kesehatan jantung pada penderita Pectus Excavatum.

4. Tes fungsi paru-paru

Tulang rusuk dan tulang dada yang menekan paru-paru bisa diuji kepastiannya dengan menggunakan tes fungsi paru-paru. Tes fungsi paru-paru akan mengukur jumlah udara yang dapat ditahan paru-paru dan kecepatannya dalam mengosongkan udara.

5. Tes latihan fisik

Salah satu gejala Pectus Excavatum tingkat parah yang sudah menekan paru-paru dan jantung adalah menurunnnya stamina, nafas pendek, dan enggan berolahraga. Tes latihan fisik bisa membantu dokter untuk mengetahui fungsi jantung dan paru-paru Anda saat sedang latihan fisik.

Komplikasi Pectus Excavatum

Pectus Excavatum bisa menimbulkan beberapa komplikasi, terutama pada kasus yang parah. Beberapa komplikasi tersebut bisa ringan hingga serius.

Berikut ini adalah komplikasi Pectus Excavatum yang mungkin terjadi:

  • Kurang percaya diri
  • Dikucilkan
  • Masalah jantung
  • Masalah paru-paru
  • Produktivitas rendah

Pengobatan Pectus Excavatum

Pengobatan Pectus Excavatum tergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang dialaminya. Penderita Pectus Excavatum tingkat ringan cukup melakukan pengobatan dengan menjalani beberapa terapi fisik.

Terapi fisik tersebut bertujuan untuk memperbaiki postur tubuh dan meningkatkan sudut di tulang dada. Namun, jika Pectus Excavatum sudah parah, maka pengobatannya adalah dengan melakukan operasi.

Ada dua jenis operasi yang paling umum dilakukan untuk menangani kasus Pectus Excavatum, yaitu operasi smaller incisions dan larger incisions. Tindakan operasi tersebut dilakukan agar tulang dada dan bisa dinaikkan posisinya, sehingga tidak menekan jantung dan paru-paru.

 

 

Sumber:

  1. MayoClinic: Pectus excavatum. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pectus-excavatum/symptoms-causes/syc-20355483 [diakses pada 15 Juli 2019]
  2. MayoClinic: Pectus excavatum. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pectus-excavatum/diagnosis-treatment/drc-20355488 [diakses pada 15 Juli 2019]
  3. ClevelandClinic: Pectus excavatum. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17328-pectus-excavatum [diakses pada 15 Juli 2019]
  4. KidsHealth: Chest Wall Disorder: Pectus Excavatum. https://kidshealth.org/en/parents/pectus-excavatum.html [diakses pada 15 Juli 2019]
  5. SeattleChildrens: Pectus Excavatum. https://www.seattlechildrens.org/conditions/bone-joint-muscle-conditions/pectus-excavatum/ [diakses pada 15 Juli 2019]


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

11 Cara Agar Bahagia yang Bisa Anda Coba, Ternyata Bahagia Itu Sederhana!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

cara-bahagia-doktersehat

DokterSehat.Com – Siapa sih yang tidak ingin hidup bahagia? Setiap orang memiliki definisi bahagia yang berbeda-beda. Meskipun bentuk kebahagiaannya berbeda-beda, tapi tentunya tidak ada seorangpun manusia yang tidak menginginkan kebahagiaan. Bagaimana cara bahagia? Ternyata bahagia bisa kita dapatkan dari berbagai kebiasaan sederhana, lho!

Cara Bahagia

Konsep bahagia setiap orang memang berbeda-beda. Sebagian orang mungkin melihat kebahagiaan sebagai hal yang rumit dan sulit untuk dicapai, padahal kebahagian juga dapat didapatkan dengan cara yang sederhana.

Berikut adalah 15 cara hidup bahagia yang dapat Anda terapkan sehari-hari!

1. Tersenyum

Senyum ternyata bukan hanya sekedar ekspresi kebahagiaan, tapi juga bisa menjadi salah satu cara bahagia.

Tersenyum dapat memicu pelepasan dopamin, senyawa di otak yang dapat membuat kita lebih bahagia. Anda dapat memulai pagi yang positif dengan cara tersenyum di depan cermin. Anda juga bisa mencoba tersenyum ketika sedang merasa murung dan rasakan sendiri perbedaannya.

2. Bersyukur

Cara bahagia yang kedua adalah dengan banyak bersyukur.

Hal ini mungkin terdengar klise, tapi sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa berlatih bersyukur dapat memiliki dampak signifikan pada harapan dan kebahagiaan. Bukan hanya pencapaian besar dalam hidup saja yang perlu disyukuri, tapi hal-hal kecil juga dapat disyukuri dan membuat Anda lebih bahagia.

3. Menarik napas dalam dan panjang

Mengambil napas panjang adalah salah satu insting tubuh untuk menenangkan diri.

Dilansir dari Healthline, menurut Harvard Health, latihan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres, artinya hal ini memang bagus untuk dilakukan dan dapat menjadi cara bahagia.

Berikut adalah langkah yang bisa Anda lakukan untuk menenangkan diri:

  • Tutup mata dan coba bayangkan hal-hal yang indah.
  • Ambil napas dalam-dalam melalui hidung.
  • Hembuskan napas melalui hidung atau mulut.

Anda dapat menghitung hingga 5 ketika menghirup dan menghembuskan napas untuk pernapasan yang lebih stabil.

4. Mengakui hal tidak menyenangkan

Cara bahagia selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengakui hal yang tidak menyenangkan yang menimpa Anda.

Ketika mendapatkan kabar buruk atau membuat kesalahan, tidak masalah jika Anda merasa tidak bahagia. Anda dapat membiarkan perasaan tersebut sejenak. Setelah itu, Anda dapat memikirkan cara apa yang dapat dilakukan untuk memulihkan diri Anda.

5. Memberikan pujian

Bukan hanya mendapatkan pujian saja yang dapat membuat seseorang bahagia, Anda juga dapat memberikan pujian sebagai salah satu cara bahagia.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tindakan kebaikan dapat membuat seseorang mendapatkan kepuasan. Memberikan pujian yang tulus adalah cara yang paling tepat untuk membuat seseorang bahagia sambil menciptakan kebahagiaan Anda sendiri.

Pujian yang diberikan tentunya bukan pujian berlebihan atau justru dapat menyinggung, tetapi pujian yang tulus yang dapat membuat seseorang merasa lebih berharga.

6. Istirahat dari media sosial

Apakah selama ini Anda beranggapan bahwa aktif di media sosial adalah salah satu cara bahagia?

Ada benarnya mungkin seseorang dapat merasa senang dengan yang dilakukannya dengan sosial media. Namun faktanya, media sosial cenderung memberikan efek negatif pada kebahagiaan seseorang.

Cobalah untuk berhenti sejenak dari media sosial dan menghabiskan waktu untuk hal lain seperti membaca, meditasi, bersosialisasi, atau sekedar menghabiskan waktu untuk menyendiri.

7. Pilih makanan yang baik untuk mood

Makanan tidak hanya berpengaruh pada kondisi fisik seseorang, tapi juga memengaruhi pikirannya.

Karbohidrat dapat memicu pelepasan serotonin atau hormon yang dapat membuat Anda nyaman. Karbohidrat sederhana dapat menyebabkan lonjakan energi yang tidak baik untuk Anda, jadi lebih baik dihindari. Karbohidrat kompleks dapat menjadi pilihan yang lebih tepat.

Selain itu, jenis makanan seperti daging tanpa lemak, unggas, kacang-kacangan, dan susu tinggi protein dipercaya dapat meningkatkan energi dan konsentrasi. Sedangkan makanan olahan dan gorengan cenderung membuat seseorang sedih.

Jadi, jika Anda ingin sehat secara fisik dan juga bahagia, sebaiknya pilihlah makanan yang sehat untuk tubuh.

8. Berolahraga

Selain makanan, faktor lain yang juga berpengaruh pada fisik maupun pikiran adalah olahraga.

Olahraga secara rutin dapat membantu mengurangi stres, perasaan cemas, dan gejala depresi. Sebaliknya olahraga juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kebahagiaan seseorang. Anda dapat memulai dari aktivitas fisik yang paling ringan untuk membiasakan diri.

9. Menghabiskan waktu di alam

Menghabiskan waktu di alam juga dapat menjadi salah satu cara bahagia, terutama bagi Anda yang merasa penat dengan rutinitas di perkotaan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan 30 menit atau lebih dalam seminggu di ruang hijau dapat membantu menurunkan tekanan darah dan depresi. Tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan kesenangan ini, Anda dapat pergi ke ruang terbuka hijau atau taman terdekat yang ada di sekitar daerah rumah Anda.

10. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup juga menjadi salah satu kunci cara hidup bahagia.

Umumnya orang dewasa membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam untuk tidur setiap malamnya. Tidur yang cukup ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan fisik, fungsi otak, hingga kesejahteraan emosional.

Jika Anda sering merasa mengantuk di siang hari, terdapat kemungkinan bahwa Anda butuh istirahat lebih banyak. Cobalah untuk tidur di waktu yang sama setiap harinya untuk mendapatkan tidur yang teratur dan cukup.

11. Berimajinasi

Cara hidup bahagia yang terakhir adalah dengan berimajinasi.

Ternyata tubuh kesulitan membedakan antara hal yang terjadi dalam imajinasi dan yang terjadi dalam kehidupan nyata. Ketika Anda membayangkan sesuatu yang membahagiakan, maka perasaan bahagia yang Anda dapatkan mungkin nyata.

Tentunya imajinasi ini juga dapat Anda jadikan sebagai motivasi untuk mewujudkan berbagai hal yang Anda inginkan dalam hidup.

Jika Anda mempertanyakan bagaimana cara bahagia, sebenarnya jawabannya terdapat dalam diri Anda sendiri, karena setiap orang dapat merasakan kebahagiaan yang berbeda.

Cara-cara di atas adalah cara yang dapat Anda coba, jika cara tersebut berhasil, Anda dapat menerapkannya secara rutin dalam kehidupan Anda. Selamat mencoba!

 

 

Sumber:

  1. How to Be Happy: 25 Habits to Add to Your Routine – https://www.healthline.com/health/how-to-be-happy
  2. How to Be Happy: 23 Ways to Be Happier – https://www.psychologytoday.com/us/blog/click-here-happiness/201801/how-be-happy-23-ways-be-happier


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Ejakulasi Dini: Penyebab, Gejala, Pengobatan Pencegahan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

ejakulasi-dini-doktersehat

DokterSehat.Com – Ejakulasi dini menjadi momok bagi kaum pria dalam berhubungan seksual. Kondisi ini mungkin menyebabkan ketidak percayaan diri dalam memuaskan pasangan. Lantas apa penyebab ejakulasi dini? Dan bagaimana cara mengatasi ejakulasi dini? Selengkapnya simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Ejakulasi Dini?

Ejakulasi dini adalah ketika seorang pria mencapai orgasme (mengeluarkan sperma) dan berejakulasi terlalu cepat dan tanpa kontrol. Dengan kata lain, ejakulasi terjadi sebelum seorang pria menginginkannya. Kondisi ini kemungkinan terjadi sebelum atau setelah memulai foreplay atau hubungan seksual. Beberapa pria mengalami banyak kesulitan pribadi karena kondisi ini.

Sebanyak satu dari lima pria mengalami kesulitan dengan ejakulasi dini atau tidak terkontrol. Ketika ejakulasi dini terjadi begitu sering sehingga mengganggu kenikmatan seksual pria atau pasangannya, ini menjadi masalah medis. Beberapa faktor dapat menyebabkan ejakulasi dini. Masalah psikologis seperti stres, depresi dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan mental dan emosional dapat memperburuk kondisi ini.

Penyebab Ejakulasi Dini

Beberapa faktor secara psikologis dan fisik dapat menyebabkan pria mengalami ejakulasi dini, berikut di antaranya:

1. Penyakit

Dalam beberapa kasus, ejakulasi dini dapat disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius. Penyakit ini termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes dan multiple sclerosis.

Penyakit prostat dan hipotiroidisme (memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif) juga dapat mengurangi durasi ereksi pria.

2. Kepekaan berlebihan

Pada beberapa pria, penyebab ejakulasi dini dapat diakibatkan oleh sensitivitas penis yang berlebihan. Jika oversensitivitas adalah penyebab masalah seksual, menggunakan krim anestesi atau kondom yang lebih tebal dapat membantu memperpanjang hubungan intim karena mengurangi tingkat stimulasi.

Jika Anda telah mengalami ejakulasi dini sejak awal memasuki dunia seks, kemungkinan kepekaan yang berlebihan. Jika ejakulasi dini mulai di kemudian hari, ini lebih cenderung karena stres atau masalah medis.

3. Stres

Stres dan kecemasan adalah penyebab ejakulasi yang sangat umum terjadi pada pria. Terutama pada pria muda, kurang pengalaman dan kecemasan dala kemampuan seksual dapat menentukan berapa lama mereka “bertahan”. Trauma sebelumnya atau pengalaman seksual negatif juga dapat menyebabkan gejala ejakulasi dini.

Kurang tidur dan kesulitan dalam suatu hubungan biasanya memiliki dampak negatif pada fungsi seksual dan dapat menyebabkan masalah ejakulasi.

Pria yang menderita depresi lebih mungkin mengalami kesulitan, seperti pria yang minum alkohol secara berlebihan. Jika penyebab ejakulasi dini bersifat psikologis, obat ejakulasi dini seperti pengobatan oral (Priligy) lebih cocok untuk Anda daripada penggunaan krim.

Bagi remaja pria yang jarang melakukan seks atau masturbasi, kemungkinan dapat menikmati hubungan seksual di usia dewasa.

Sementara asumsi lain menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus, pria yang sering masturbasi selama masa remajanya, mengakibatkan mereka kesulitan bertahan lebih lama saat berhubungan seks di usia dewasa.

4. Narkoba dan alkohol

Alkohol dan obat-obatan penyalahgunaan seperti amfetamin dan kokain yang tidak hanya dapat menyebabkan disfungsi ereksi tetapi juga diketahui menyebabkan ejakulasi dini.

Anda harus menghindari terlalu banyak minum alkohol atau menyalahgunakan obat-obatan (narkoba) melebihi batas harian yang disarankan yaitu 2 – 3 gelas alkohol dan menghindari zat ilegal jika Anda mengalami masalah dengan ereksi.

5. Disfungsi ereksi

Pria yang merasa cemas tentang mempertahankan ereksi selama berhubungan seksual mungkin dapat membentuk kebiasaan segera untuk ejakulasi.

6. Gelisah

Tidak sedikit pria yang mengalami ejakulasi dini juga memiliki masalah dengan kecemasan, baik secara khusus tentang kemampuan seksualnya atau tentang masalah lainnya.

7. Masalah hubungan

Jika Anda berhubungan seksual yang memuaskan dengan pasangan lainnya, di mana ejakulasi dini jarang terjadi atau tidak sama sekali, ada kemungkinan bahwa masalah antarpribadi antara Anda dan pasangan saat ini dapat menyebabkan masalah tersebut.

Gejala Ejakulasi Dini

Bentuk ejakulasi dini yang lebih persisten, primer atau ejakulasi dini seumur hidup, ditentukan oleh tiga ciri-ciri ejakulasi dini berikut ini:

  1. Ejakulasi dini hampir selalu terjadi sebelum mendapatkan penetrasi seksual, atau dalam sekitar satu menit penetrasi.
  2. Ketidakmampuan pria untuk menunda ejakulasi setiap saat, atau hampir setiap waktu.
  3. Konsekuensi pribadi negatif muncul, seperti masalah dan frustrasi, atau menghindari keintiman seksual.

Gejala psikologis adalah sekunder dari ejakulasi fisik. Ini terjadi pada pria, pasangannya, atau bahkan keduanya. Sementara ciri-ciri ejakulasi dini yang bersifat sekunder dalah:

  • Kepercayaan diri menurun dalam berhubungan seks
  • Kesulitan interpersonal (komunikasi antar-pasangan)
  • Tekanan mental
  • Gelisah
  • Merasa malu
  • Depresi

Pria yang mengalami ejakulasi terlalu dini dapat mengalami tekanan psikologis, tetapi berdasarkan satu penelitian terhadap 152 pria dan pasangannya, menunjukkan bahwa pasangannya cenderung kurang khawatir tentang ejakulasi dini daripada pria yang mengalami ejakulasi.

Diagnosis Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah masalah seksual yang dapat didiagnosis berdasarkan gejala dari masing-masing pria. Untuk memahami masalahnya, dokter perlu mendiskusikan riwayat seksual Anda dengan pasangan. Ini diungkapkan dengan jujur dan terbuka. Semakin banyak dokter tahu tentang kondisi Anda, semakin mudahkan dokter dapat membantu Anda.

Jika riwayat seksual Anda gagal mengungkapkan faktor mental atau emosional yang signifikan, yang dapat berkontribusi pada ejakulasi dini, dokter mungkin akan memeriksa Anda.

Dokter kemungkinan akan memeriksa prostat atau melakukan tes neurologis (tes sistem saraf) untuk menentukan apakah ada masalah fisik yang dapat menyebabkan ejakulasi dini.

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini dapat terjadi pada semua pria, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dan berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan pria untuk mengatasi ejakulasi dini:

  • Melakukan senam kegel secara rutin. Senam kegel bermanfaat untuk meningkatkan otot pelvis bawah. Jika otot ini kuat, kemungkinan dapat mengurangi Anda untuk mengalami ejakulasi dini.
  • Menghindari stres dan kelelahan yang berlebihan.
  • Menjaga kesehatan penis setiap hari dan rutin memeriksakannya ke dokter. Pria yang rutin menjaga penisnya, peluang mengalami gangguan seperti ejakulasi dini akan rendah.
  • Rutin melakukan olahraga setiap hari.
  • Menjaga pola makan sehat.

Cara Mengatasi Ejakulasi Lainnya

Selain kiat-kiat di atas, berikut ini tips yang bisa Anda laukan secara mandiri di rumah untuk mengatasi ejakulasi dini:

1. Metode start & stop

Cara ini bertujuan untuk mengendalikan ejakulasi. Baik pria maupun pasangannya, berhentilah (stop) stimulasi seksual pada titik ketika Anda akan mengalami orgasme, dan lanjutkanlah (start) begitu sensasi orgasme telah mereda.

2. Metode seperti memeras

Ini mirip seperti masturbasi, Anda hanya memeras ujung penis dengan lembut atau dilakukan oleh pasangan, selama 30 detik sebelum memulai kembali stimulasi.

Anda dapat melakukan cara ini sebanyak tiga kali atau empat kali sebelum membiarkan penis Anda ejakulasi – penis dalam keadaan setegeh ereksi.

Mengatasi Ejakulasi Dini dengan Obat Topikal

Beberapa terapi topikal dapat digunakan pada penis Anda sebelum melakukan hubungan seks, dengan atau tanpa kondom. Krim anestesi lokal ini dapat mengurangi stimulasi.

Contoh obat ejakulasi dini termasuk lidokain atau prilokain, yang dapat meningkatkan waktu ereksi sebelum ejakulasi.

Namun, sering menggunakan anestesi dapat menyebabkan mati rasa pada penis dan hilangnya ereksi. Sensasi berkurang yang diciptakan oleh krim kemungkinan tidak dapat diterima oleh pria, dan mati rasa dapat mempengaruhi wanita juga.

Cara Mencegah Ejakulasi Dini

Sebenarnya belum ada cara mencegah ejakulasi dini. Namun, Anda harus mempertimbangkan anjuran berikut:

  • Pertahankan praktik seks yang sehat, Jika Anda mengalami perasaan cemas, merasa bersalah atau frustrasi terhadap kehidupan seks Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan psikoterapi atau terapi seksual.
  • Perlu diingat bahwa siapa pun dapat mengalami masalah seksual seperti disfungsi ereksi atau ejakulasi dini. Jika Anda mengalami ejakulasi dini, cobalah untuk tidak menyalahkan diri Anda.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

10 Cara Menghilangkan Kecanduan Seks (Aman dan Nyaman)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

cara-menghilangkan-kecanduan seks-doktersehat

DokterSehat.Com – Pada dasarnya, seks adalah kebutuhan manusia yang normal, namun bagi sebagian orang, dorongan untuk melakukan aktivitas seksual berada diluar batas normal. Orang yang kecanduan seks akan sulit untuk mengendalikan berahinya sehingga akan sering melakukan masturbasi, sering melihat film porno, hingga berganti-ganti pasangan. Lantas, bagaimana cara menghilangkan kecanduan seks?

Bagaimana Cara Menghilangkan Kecanduan Seks yang Aman?

Sebelum membahas mengenai cara mengatasi hipersex, perlu Anda diketahui bahwa kecanduan seks pada dasarnya bukan melulu tentang hasrat seks. Aktivitas seksual yang dilakukan oleh seseorang yang sudah kecanduan seksual dilakukan hanya sebagai pelarian dari perasaan yang tidak menyenangkan.

Aktivitas seksual ini hanya digunakan untuk meringankan perasaan yang menyakitkan dan tak tertahankan seperti depresi, kebosanan, kecemasan, rasa malu, atau perasaan rendah diri. Kondisi ini biasanya dimulai saat remaja, di mana seks bisa digunakan menjadi pereda masalah.

Jika aktivitas seksual telah mengganggu sebagian besar waktu sehari-hari, sebaiknya Anda harus segera memikirkan cara menghilangkan kecanduan seks. Kecanduan seks bisa membuat kehidupan sosial, produktvitas kerja, serta hubungan dengan pasangan menjadi tidak sehat.

Berikut adalah cara menghilangkan kecanduan seks yang bisa dipraktikkan, di antaranya:

1. Bicara dari hati ke hati

Cara menghilangkan kecanduan seks yang pertama adalah ajaklah pasangan untuk bicara dari hati ke hati. Pada dasarnya, kecanduan seks bisa terjadi pada pria atau wanita. Kondisi ini menyebabkan seseorang selalu terangsang dan ingin melakukan aktivitas seks dengan lebih banyak dan intens.

Jika Anda memiliki pasangan yang lebih banyak memikirkan seks ketimbang hal lain, cobalah ajak bicara ketika suasana sedang tenang. Ungkapkan apa saja yang Anda alami saat berhubungan seks dan hal-hal tidak nyaman lainnya seperti tidak nyaman melakukan seks setiap hari.

2. Menceritakan perasaan dengan jujur

Seseorang menjadi seorang pencandu seks bukan tanpa sebab. Biasanya ada pemicu yang membuat dia jadi terobsesi dengan seks. Bahkan, dalam pikirannya jadi lebih banyak seks ketimbang hal lainnya.

Cara menghilangkan kecanduan seks ini bisa dilakukan dengan meminta pasangan untuk menceritakan semua pengalamannya yang membuatnya trauma atau depresi. Dengan mengetahui kisahnya secara lengkap, Anda bisa menduga bahwa kecanduan seksual yang dialaminya adalah bentuk pelarian dari masalah.

3. Konsultasi dengan psikolog atau terapis seks

Ajak pasangan untuk melakukan konsultasi dengan psikolog atau terapis seks. Jika pasangan menunjukkan reaksi menolak, tenangkan pasangan bahwa hal ini bukan berarti ia memiliki masalah mental. Katakanlah bahwa konsultasi diperlukan agar hubungan percintaan semakin membaik.

Besar atau tidaknya kadar kecanduan seks seseorang tetap membutuhkan perawatan. Oleh karena itu, ajak pasangan menemui terapis seks agar tahu apa yang terjadi dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

Terapis berguna untuk mendeteksi akar masalah, yang kemudian berguna untuk membantu pasangan mengelola emosi yang dialaminya. Terapis bisa mengubah kebiasaan dan menjauhkan diri dari sumber masalah atau mengajari tentang teknik mengendalikan stres.

4. Obat-obatan

Penggunaan obat anti-depresan, mood-stabilizer, obat anti-androgen atau obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengurangi kecanduan pada alkohol atau zat adiktif lainnya–adalah cara menghilangkan kecanduan seks yang bisa digunakan. Meski begitu, obat-obatan tersebut bisa didapatkan hanya dengan resep dokter.

5. Cognitive-Behavioral Therapy (CBT)

Cara menghilangkan kecanduan seks berikutnya adalah menggunakan terapi CBT. Terapi ini mengedepankan pada gagasan yang menyimpulkan bahwa pikiran, emosi, perilaku, memiliki keterkaitan untuk mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif.

6. Terapi individu

Terapi individu dilakukan dengan bantuan seorang terapis profesional. Cara ini membutuhkan waktu 30-60 menit dengan terapis kesehatan mental. Anda dan terapis akan fokus mengatasi perilaku seksual komplusif serta gangguan-gangguan yang terjadi di sekitarnya.

7. Terapi kelompok

Selain terapi individu, cara menghilangkan kecanduan seks juga bisa menggunkan terapi kelompok. Terapi dirancang untuk menggantikan perilaku negatif dengan perilaku pro sosial yang positif. Terapi ini berguna untuk meyakinkan mereka yang kecanduan seks bahwa ia tidak sendiri, dan bisa memberikan dukungan satu sama lain.

8. Terapi psikodinamik

Terapi psikodinamik mengaitkan adanya kenangan dan konflik yang tidak disadari memengaruhi perilaku kecanduan seksual. Cara mengatasi hipersex ini berguna untuk mengungkap pengaruh awal masa kanak-kanak tentang kebiasaan saat ini atau faktor sekarang yang memicu hal terhadap kecanduan seks.

9. Jangan bepergian sendiri

Bagi Anda yang belum menikah dan memiliki kecanduan seks, salah satu cara menghilangkan kecanduan seks adalah dengan tidak bepergian sendiri. Jika Anda bepergian sendiri, maka hasrat Anda untuk melakukan hubungan seksual bisa kambuh. Anda juga akan berpotensi mencari seseorang untuk diajak berhubungan seksual.

Selain dikelilingi oleh orang asing, sendirian di kamar hotel juga bisa menjadi pemicu kambuhnya hasrat seksual yang tidak terkendali. Oleh karena itu, sebisa mungkin bepergian dengan keluarga atau sahabat.

10. Hindari semua yang menimbulkan rangsangan seksual

Cara menghilangkan kecanduan seks yang terakhir adalah dengan menghindari berbagai hal yang bisa membuat Anda terangsang. Seseorang yang sudah kecanduan seksual, pasti dapat dengan mudah membuat daftar apa yang saja yang bisa membangkitkan gairahnya.

Tulislah beberapa daftar tersebut, kemudian alihkan fokus pikiran Anda diluar hal-hal yang sudah Anda tuliskan. Dengan begitu, maka gairah seksual berlebihan bisa dikendalikan, sehingga Anda akan lebih mudah mengontrol gairah seks.

Carilah kegiatan agar pikiran Anda tidak terlalu kosong. Berolahragalah atau coba untuk melakukan yoga. Aktivitas seperti ini dapat mengalihkan pikiran untuk tidka memikirkan seks. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan karena kebutuhan seks yang tidak terpenuhi bisa memicu frustasi.

Hindari juga melihat dan menyimpan semua hal yang berhubungan dengan pornografi, termasuk berkumpul dengan teman yang mempunyai kecanduan atau suka membahas mengenai pornografi.

Nah, itulah beberapa cara menghilangkan kecanduan seks yang bisa Anda lakukan. Komitmen yang kuat pada diri sendiri adalah cara mengatasi hipersex yang paling utama dan berpengaruh.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Viral Video Makanan Warteg Dimakan Tikus, Ini Bahayanya!

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

demam-digigit-tikus-doktersehat
photo credit: Pexels

DokterSehat.Com– Warganet dihebohkan dengan video yang menunjukkan tikus yang berkeliaran di makanan-makanan yang dijajakan di sebuah warteg. Terlihat tikus bahkan memakan oseng-oseng sayur, kol, serta tempe. Kebanyakan warganet yang melihatnya merasa jijik dan mengaku tidak mau lagi makan di warteg yang terlihat tidak higienis. Sebenarnya, apa bahaya makanan yang digigit tikus?

Viral Makanan Warteg Dimakan Tikus

Tikus dikenal luas sebagai hewan yang jorok. Karena ukuran tubuhnya yang mungil dan daya jelajahnya yang luas, tikus bisa saja masuk ke tempat-tempat yang kotor seperti got, tempat sampah, dan berbagai tempat kotor lainnya.

Jika sampai makanan yang kita konsumsi sampai tersentuh atau bahkan dimakan oleh tikus, bisa jadi berbagai macam bakteri, virus, atau parasit yang menempel di tubuh tikus akan berpindah ke makanan tersebut. Singkat kata, makanan ini sudah tercemar bibit penyakit!

Selain itu, tikus termasuk dalam hewan dengan ordo rodentia. Hal ini berarti, hewan ini memang bisa menularkan penyakit. Sebagai contoh, kita bisa saja tertular diare, muntah-muntah, hingga leptospirosis.

Masalahnya adalah, penyakit-penyakit ini tidak bisa disepelekan dan bisa saja memicu masalah kesehatan yang lebih serius seperti rusaknya organ ginjal, hingga meradangnya beberapa organ dalam tubuh seperti pankreas, hati, paru-paru, hingga otak.

Penyakit yang Bisa Disebabkan oleh Tikus

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, tikus bisa membawa bibit penyakit yang berbahaya. Jika sampai kita mengonsumsi makanan yang sudah terpapar tikus, maka risiko untuk terkena penyakit pun akan meningkat.

Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa muncul akibat paparan tikus.

  1. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)

Penyakit ini baru ditemukan pada tahun 1993 silam. Penyebabnya adalah jika kita menghirup partikel yang berasal dari urine, kotoran, hingga air liur dari tikus. Jika kita menyentuhnya atau memakan makanan yang sudah terpapar tikus ini, risiko terkena HPS juga akan meningkat.

Penderita penyakit ini akan mengalami gejala layaknya demam tinggi, sakit kepala, muntah-muntah, nyeri perut, hingga diare parah. Jika tak ditangani dengan baik, bisa jadi akan berlanjut dengan gangguan pernapasan akibat menumpuknya cairan di dalam paru-paru.

  1. Pes

Penyakit pes disebabkan oleh bakteri berjenis yersina pestisia yang dibawa oleh tikus, tepatnya kutu yang ada di dalam hewan pengerat ini. Penyakit ini cenderung sering terjadi di lingkungan yang kumuh atau sangat padat.

Awalnya, pes akan menyebabkan gejala berupa membengkaknya kelenjar getah bening di bagian leher, ketiak, atau selangkangan. Jika tak kunjung ditangani, penyakit ini bisa memicu radang selaput otak atau meningitis yang berpotensi mematikan.

  1. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dibawa oleh tikus. Bakteri-bakteri ini masuk melalui luka terbuka. Selain itu, jika kita berada di lingkungan yang kotor atau terkena air banjir, bakteri ini juga bisa menginfeksi.

Masalahnya adalah penyakit ini bisa memicu gangguan ginjal, masalah pernapasan, hingga radang selaput otak yang bisa mematikan.

  1. Rat bite fever

Penyakit ini dipicu oleh gigitan dari tikus yang membuat bakteri spirillum minus masuk ke dalam tubuh. Gejala dari infeksi bakteri ini adalah demam tinggi, nyeri pada otot dan persendian, sakit kepala, dan muntah-muntah. Selain gigitan tikus, makanan yang sudah terkontaminasi tikus juga bisa memicu penyakit ini.

  1. Lymphocytic chorio meningitis

Penyakit ini dipicu oleh viruss berjenis choriomeningitis limfositik yang memang bisa ditemukan di hewan pengerat seperti tikus. Paparan air liur atau urine dari tikus pada makanan yang kita konsumsi bisa menjadi pemicunya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Sistokel: Penyebab, Gejaja, Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

sistokel-doktersehat

DokterSehat.Com – Sistokel adalah kondisi di mana kandung kemih turun ke vagina. Posisi kandung kemih seharusnya berada di atas vagina. Ketika otot dan jaringan pendukung yang membatasi vagina dan kandung kemih melemah, kandung kemih dapat turun ke vagina dan kondisi ini disebut dengan sistokel atau kandung kemih turun. Ketahui selengkapnya tentang sistokel melalui artikel ini!

Apa Itu Sistokel?

Sistokel disebut juga dengan kandung kemih turun. Sistokel adalah kondisi di mana kandung kemih turun ke vagina sehingga menimbulkan tonjolan pada vagina.

Kandung kemih merupakan organ berongga, berotot, dan berbentuk balon yang akan mengembang saat terisi dengan urin. Ketika berkemih, kandung kemih akan dikosongkan dan urin akan melalui uretra yang merupakan saluran berbentuk tabung yang membara urin keluar dari tubuh. Uretra terletak di bawah kandung kemih.

Vagina juga merupakan saluran berbentuk tabung dan letaknya berada di samping uretra. Vagina menghubungkan rahim atau uterus dengan bagian luar tubuh. Sistokel ini terjadi ketika otot antara vagina dan kandung kemih melemah atau meregang.

Berdasarkan tingkat keparahannya, sistokel dibagi menjadi 3 tingkatan:

  • Tingkat 1 (ringan): Kandung kemih hanya turun sedikit ke vagina
  • Tingkat 2 (sedang): Kandung kemih turun ke lubang vagina.
  • Tingkat 3 (parah): Kandung kemih menonjol melalui pembukaan vagina.

Penyebab Sistokel

Penyebab sistokel adalah melemah atau meregangnya otot dan jaringan pendukung antara kandung kemih dan vagina. Kondisi ini menyebabkan kandung kemih turun dari posisi normal dan membesar ke dalam vagina atau melalui lubang vagina.

Sistokel dapat terjadi akibat rusaknya otot dan jaringan yang menahan organ panggul di dalam panggul. Organ yang termasuk organ panggul adalah termasuk vagina, leher rahim, rahim, kandung kemih, uretra, dan usus kecil.

Kondisi yang dapat menyebabkan rusak atau melemahnya otot-otot panggul dan jaringannya adalah seperti:

  • Persalinan vaginal
  • Sembelit
  • Batuk keras kronis
  • Aktivitas fisik intens, termasuk mengangkat beban berat
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Histeroktomi
  • Penuaan dan penurunan hormon estrogen. Wanita akan menghasilkan lebih sedikit estrogen ketika memasuki menopause.

Gejala Sistokel

Gejala sistokel sering kali tidak muncul pada kasus sistokel ringan. Sedangkan gejala sistokel yang mungkin muncul adalah seperti:

  • Tonjolan pada vagina
  • Sensasi berat, penuh atau sakit pada panggul
  • Sering buang air kecil atau sekedar muncul keinginan untuk buang air kecil
  • Retensi urin atau kesulitan mengosongkan kandung kemih
  • Inkontinensia atau kesulitan mengendalikan kandung kemih. Kondisi ini dapat menyebabkan urin keluar saat Anda melakukan gerakan seperti batuk, bersin, tertawa, atau bergerak yang menciptakan tekanan terhadap kandung kemih.
  • Sakit ketika melakukan hubungan seksual
  • Sering mengalami infeksi saluran kemih.

Keparahan gejala pada setiap orang dapat berbeda-beda bergantung pada keparahan penyakit. Jika mengalami salah satu gejala sistokel di atas, segera konsultasikan diri ke dokter untuk memastikan kondisi Anda.

Diagnosis Sistokel

Dibutuhkan tes medis dan pemeriksaan fisik pada vagina untuk mendiagnosis sistokel. Pertama-tama dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat medis Anda. Sistem penilaian akan dilakukan untuk mengetahui tingkatan sistokel seperti yang sudah disebutkan di atas.

Pemeriksaan yang mungkin dilakukan sebagai langkah untuk diagnosis sistokel meliputi:

  • Ultrasonografi, dilakukan untuk mengukur jumlah urin yang tersisa di kandung kemih (residual post-void urine) setelah wanita buang air kecil. Jika sisa residual post-void urine mencapai 100 ml atau lebih, artinya wanita tersebut tidak sepenuhnya mengosongkan kandung kemihnya.
  • Cystourethrogram atau cystogram berkemih, merupakan pemeriksaan rontgen kandung kemih yang diambil saat wanita sedang buang air kecil. Kandung kemih dan uretra diisi dengan pewarna kontras. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan bentuk kandung kemih dan penyumbatan.
  • MRI, tes pencitraan yang dapat dilakukan untuk menentukan tingkatan sistokel.

Pengobatan Sistokel

Pengobatan sistokel disesuaikan dengan tingkat keparahan dan gejala yang mendasarinya. Apabila sistokel tidak menunjukkan gejala dan tidak membutuhkan perawatan, dokter mungkin hanya akan merekomendasikan perubahan gaya hidup seperti menghindari mengangkat beban berat atau mengejan terlalu keras.

Jika sistokel membutuhkan perawatan. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin dilakukan untuk mengatasi sistokel:

  • Latihan dasar panggul atau Kegel, tujuan latihan ini adalah untuk penguatan otot-otot panggul. Otot dasar panggul yang lebih kuat akan lebih efektif menahan organ panggul agar tetap pada tempatnya. Tidak dibutuhkan alat khusus untuk melakukan latihan ini, diskusikan dengan dokter Anda untuk mengetahui teknik latihan yang tepat.
  • Vaginal pessary, sebuah alat kecil terbuat dari silikon yang ditempatkan dalam vagina untuk menopang dinding vagina dan menahan kandung kemih. Pessary terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk. Diskusikan dengan dokter untuk memilih jenis pessary yang paling nyaman untuk Anda.
  • Terapi penggantian hormon, tujuannya adalah untuk membantu memperkuat otot di sekitar vagina dan kandung kemih.
  • Pembedahan, dilakukan untuk memperbaiki dinding vagina dan mengembalikan kandung kemih ke posisi normal. Pilihan pembedahan umumnya akan ditunda jika Anda berencana untuk hamil.

Sebelum memilih pengobatan untuk sistokel, Anda dapat berdiskusi dengan dokter sebelumnya untuk mengetahui manfaat dan efek samping dari setiap pengobatan yang dipilih.

Pencegahan Sistokel

Sistokel dapat menyerang setiap wanita. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebagai pencegahan sistokel:

  • Melakukan latihan Kegel secara teratur.
  • Mengobati atau mencegah sembelit, dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan serat.
  • Hindari mengangkat beban berat. Jika mengangkat, jangan jadikan pinggang atau punggung Anda sebagai tumpuan.
  • Kendalikan batuk, dapat dilakukan dengan menghindari rokok atau mengobati batuk kronis dengan segera.
  • Menjaga berat tubuh ideal. Ketahui berat tubuh ideal Anda dengan menggunakan Kalkulator BMI.

 

Sumber:

  1. Cystocele (Prolapsed Bladder) – https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/cystocele-prolapsed-bladder diakses 15 Juli 2019
  2. Cystocele (Fallen Bladder) – https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15468-cystocele-fallen-bladder diakses 15 Juli 2019
  3. Cystocele – https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cystocele diakses 15 Juli 2019
  4. Anterior prolapse (cystocele) – https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cystocele/symptoms-causes/syc-20369452 diakses 15 Juli 2019


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Parestesia (Kesemutan): Penyebab, Gejala, Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

parestesia-kesemutan-doktersehat

DokterSehat.Com – Setiap orang pasti pernah mengalami parastesia atau biasa kita kenal dengan istilah ‘kesemutan’. Kondisi ini lazimnya terjadi di area tangan dan kaki, dan kerap disertai rasa nyeri. Parestesia atau kesemutan dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor, dari yang sifatnya ringan hingga serius sekalipun. Lantas, apa penyebab parestesia? Apa ciri dan gejala parestesia? Bagaimana cara mengobati parestesia?

Apa Itu Parestesia?

Parestesia adalah kondisi di mana tubuh, tepatnya di area tangan dan kaki, mengalami sensasi panas, seperti tertusuk jarum, dan mati rasa atau kebas. Parestesia (kesemutan) umumnya muncul secara tiba-tiba, dengan atau tanpa disertai rasa nyeri. Parestesia ada yang sifatnya sementara (temporer), dan kronis.

Parestesia sementara (temporer) adalah kondisi kesemutan yang paling umum dialami oleh semua orang. Seperti namanya, parestesia ini hanya terjadi selama beberapa saat dan akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu dilakukan penanganan khusus. Hal ini berbeda dengan parestesia kronis, di mana parestesia ini merupakan pertanda dari suatu penyakit sehingga diperlukan penanganan medis guna menyembuhkannya.

Penyebab Parestesia

Secara garis besar, adanya gangguan atau trauma pada jaringan saraf tubuh menjadi penyebab parestesia. Pada parestesia atau ‘kesemutan’ temporer, hal ini disebabkan oleh adanya tekanan pada saraf, atau sirkulasi darah yang terhambat. Duduk bersila atau tidur dengan kepala bertumpu pada satu tangan adalah contoh kasus yang menjadi penyebab parestesia.

Sementara itu, penyebab parestesia kronis bisa karena adanya gangguan saraf yang cukup serius dan membutuhkan penanganan medis khusus guna menngobatinya. Gangguan saraf tersebut lantas diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Neuropati

Neuropati adalah kondisi di mana terjadi kerusakan pada sistem saraf. Hal ini utamanya terjadi pada mereka yang menderita gula darah tinggi (hiperglikemia). Munculnya parestesia atau ‘kesemutan’ kronis adalah salah satu gejala dari neuropati, selain gejala-gejala lainnya seperti kelumpuhan (paralisis).

2. Radikulopati

Selain neuropati, penyebab parestesia kronis lainnya adalah radikulopati.

Radikulopati adalah kondisi di mana sistem saraf mengalami tekanan, peradangan (inflamasi), dan iritasi. Kondisi ini rentan dialami oleh mereka yang menderita:

  • Penyempitan saluran saraf tulang belakang
  • Hernia nuklous pulposus atau ‘saraf terjepit’
  • Benjolan pada saraf tulang belakang

Sementara itu, radikulopati yang terjadi pada area leher (servikal) menjadi penyebab parestesia yang menyerang area leher itu sendiri, pun lengan bagian atas. Sedangkan radikulopati yang menyerang area pinggang (lumbal) berimbas pada terjadinya kesemutan dia area paha hingga kaki. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka yang terjadi adalah melemahnya kaki akibat penekanan yang terjadi pada saraf skiatik.

Selain 2 (dua) penyebab utama parestesia kronis di atas, faktor-faktor lainnya yang menjadi penyebab parestesia adalah:

  • Cedera saraf
  • Stroke
  • Multiple sclerosis
  • Rheumatoid arthritis
  • Carpal tunnel syndrome
  • Gangguan autoimun
  • Diabetes
  • Gangguan hati (liver)
  • Gangguan ginjal
  • Hipotiroidisme
  • Kelainan sumsum tulang belakang
  • Tumor otak
  • Penyakit lyme
  • HIV
  • Kekurangan vitamin B1, B6, B12, E
  • Kelebihan vitamin D
  • Kemoterapi
  • Konsumsi alkohol

Ciri dan Gejala Parestesia

Parestesia atau ‘kesemutan’ ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala. Adapun ciri dan gejala parestesia meliputi:

  • Mati rasa atau kebas
  • Sensasi seperti tertusuk-tusuk jarum
  • Sensasi terbakar
  • Bagian tubuh yang kesemutan terasa kaku
  • Tubuh terasa lemah

Ciri atau gejala parestesia di atas terjadi pada area tubuh yang mengalaminya, dalam hal ini seperti tangan dan kaki. Pada parestesia temporer, gejala-gejala tersebut akan hialng dengan sendirinya setelah beberapa saat. Lain halnya dengan parestesia kronis, di mana kesemutan bisa berlangsung lama dan sering sehingga memerlukan penanganan medis.

Diagnosis Parestesia

Apabila parestesia berlangsung cukup lama dan sering, maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter guna memastikan apa penyebab parestesia tersebut. Dokter akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan diagnosis yang terdiri dari:

1. Anamnesis

Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien berkaitan dengan keluhan yang dialami:

  • Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
  • Apakah pernah mengalami kondisi ini sebelumnya? Jika ya, seberapa sering?
  • Punya riwayat penyakit?
  • Aktivitas apa yang dilakukan sehari-hari?
  • Apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien, terutama pada organ bagian dalam yang berkaitan dengan kondisi parestesia tersebut.

3. Pemeriksaan Penunjang

Guna memastikan diagnosis penyebab parestesia, dokter akan melaksanakan prosedur pemeriksaan penunjang, yang meliputi:

  • Pemeriksaan neurologis, yakni memeriksa sistem saraf perfier secara menyeluruh guna mengidentifikasi bagian saraf yang mengalami gangguan
  • CT Scan atau MRI, bertujuan untuk mengidentifikasi adanya gangguan pada leher dan tulang belakang
  • Tes darah, meliputi pengambilan sampel darah dan cairan serebrospinal

Pengobatan Parestesia

Cara mengobati parestesia tentu harus disesuaikan dengan penyebab parestesia itu sendiri. Apabila parestesia merupakan gejala dari suatu penyakit saraf, maka mengobati penyakit tersebut adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan kesemutan yang diderita.

Sayangnya, pada kasus parestesia kronis, kesemutan tidak serta merta hilang begitu saja, bahkan ada kemungkinan kondisi ini kembali muncul di kemudian hari. Pasalnya, saraf yang telah rusak tidak dapat diperbaiki seutuhnya.

Namun jangan berkecil hati. Setidaknya ada cara yang bisa dilakukan guna meredakan gejala parestesia agar tidak mengganggu aktivitas Anda sehari-hari, yaitu dengan mengonsumsi obat-obatan seperti:

  • Antidepresan trisiklik, berfungsi untuk menghilangkan rasa nyeri yang mungkin ditimbulkan
  • Kortikosteroid, berfungsi untuk mengatasi peradangan (inflamasi) dan nyeri
  • Fenitoin, gabapentin, pregabalim, berfungsi sebagai anti-kejang

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwasanya obat-obatan tersebut memiliki sejumlah efek samping, yaitu:

  • Rasa kantuk
  • Mulut kering
  • Infeksi sendi
  • Nyeri
  • Kerusakan urat saraf
  • Mual
  • Pusing
  • Gangguan seksual

Ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait sebelum menggunakan obat parestesia di atas. Selain itu, pengobatan parestesia juga bisa dengan melakukan operasi bedah untuk menghilangkan kompresi urat saraf.

Pencegahan Parestesia

Pada kasus parestesia sementara (temporer), cara mencegah agar kondisi yang sangat mengganggu ini tidak menimpa Anda adalah dengan:

  • Menghindari posisi tubuh yang memicu saraf tertekan, seperti duduk bersila terlalu lama atau tidur dengan kepala bertumpu pada tangan
  • Menghindari gerakan tubuh berulang
  • Selingi aktivitas duduk atau tidur dengan bangun dan melakukan gerakan ringan
  • Penuhi asupan nutrisi dan vitamin yang baik untuk saraf
  • Istirahat yang cukup

Itu dia informasi mengenai parestesia (kesemutan) yang penting sekali untuk Anda ketahui, mengingat kondisi ini sudah pasti dialami. Semoga bermanfaat!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Persentase Air dalam Tubuh yang Normal Cara Menjaganya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

DokterSehat.Com – Kandungan air dalam tubuh terdiri dari cairan yang kita konsumsi atau sel tubuh lainnya. Pertanyaannya adalah berapa jumlah air di dalam tubuh di setiap orang? Kira-kira berapa kadar air di dalam tubuh agar bisa disebut normal?

Persentase kadar air dalam tubuh

Setelah bayi lahir hingga beberapa bulan ke depan, kadar air yang ada di dalam tubuh sekitar 75%. Jumlah ini biasanya akan menurun sendiri dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Apalagi seseorang sudah memiliki organ yang besar dan juga memiliki kadar lemak yang cukup tinggi di dalam tubuh.

Kadar air untuk pria usia 12-18 tahun sekitar 52-66% dan rata-rata sekitar 59%. Selanjutnya untuk usia dewasa 19-51 tahun sekitar 43-73% dengan rata-rata sekitar 59%. Terakhir usia 51 tahun ke atas memiliki kadar air 47-67% dan rata-rata sekitar 56%.

Kadar air untuk wanita usia 12-18 tahun sekitar 49-63% dan rata-rata sekitar 56%. Selanjutnya untuk usia dewasa 19-51 tahun sekitar 4i-60% dengan rata-rata sekitar 50%. Terakhir usia 51 tahun ke atas memiliki kadar air 39-57% dan rata-rata sekitar 47%.

Kadar pada anak usia di bawah 6 bulan sekitar 64-84% atau rata-rata sekitar 74%. Selanjutnya anak usia 6-12 bulan sekitar 57-64% atau rata-rata 60%. Terakhir anak usia 1-12 tahun memiliki persentase kadar air 49-75% atau rata-rata sekitar 69%

Asal air dalam tubuh

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kalau air di dalam tubuh tersimpan cukup banyak di dalam darah. Di dalam plasma darah ada sekitar 90 persen air. Selama peredaran darah di dalam tubuh berjalan dengan lancar beserta dengan produksinya, kadar air tidak akan mengalami perubahan secara signifikan.

Selain berada di dalam darah, air juga berada di dalam paru-paru dengan persentase sampai 83%. Selanjutnya di otak dan jantung sebanyak 733%. Selanjutnya di tulang ada 31%. Di kulit ada 64% air dan terakhir di ginjal dan otot ada sekitar 79% air. Secara umum semua sel di dalam tubuh memiliki kadar air dengan jumlah yang berbeda-beda.

Manfaat air untuk tubuh

Air memang bermanfaat untuk tubuh. Namun, manfaat apa saja yang bisa didapatkan oleh tubuh kita? Apakah hanya pereda harus saja atau memiliki manfaat lain yang sangat signifikan?

  • Membangun blokade saat pembentukan sel baru dilakukan. Sel baru biasanya mudah sekali rusak apalagi terkena radikal bebas. Air akan membawa nutrisi dari tubuh dan membuat sel baru bisa bertahan.
  • Melakukan metabolisme protein dan juga membantu melakukan transportasi karbohidrat dan protein yang sudah diolah ke seluruh tubuh. Dengan melakukan ini seluruh sel di dalam tubuh akan mendapatkan nutrisi untuk mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
  • Membantu tubuh membuang kotoran sisa metabolisme dan juga racun yang masuk ke dalam tubuh. Air akan mengikat kotoran di dalam tubuh lalu mengeluarkannya melalui urine serta keringat yang merupakan air,
  • Tubuh bisa mengalami kenaikan dan penurunan suhu. Kalau tubuh memiliki suhu terlalu tinggi, kemungkinan besar akan memicu beberapa masalah seperti dehidrasi hingga gangguan fungsi pada organ. Kalau suhu mengalami kenaikan air yang ada di tubuh bisa diturunkan dengan sendirinya dengan mengeluarkan keringat.
  • Meringankan shock atau guncangan cukup hebat di tulang belakang. Air akan menyerap guncangan yang terjadi dan memicu masalah di tulang belakang.
  • Membantu melindungi lapisan atau jaringan yang terlalu sensitif.
  • Memantumelidnungi organ atau janin. Organ yang biasanya dilindungi adalah otak. Selanjutnya janin bisa tumbuh dengan baik di dalam kantung berisi air.

Cara menjaga kadar air dalam tubuh yang sehat

Kadar air di dalam tubuh harus dijaga dengan baik agar tidak terlalu banyak atau malah kekurangan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar air di dalam tubuh.

  • Mengetahui jumlah air yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya pria memiliki kebutuhan yang sangat banyak dibandingkan pria. Untuk wanita 1,5-2 liter per hari sudah cukup. Pria butuh sekitar 2-3 liter dan bisa disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
  • Membiasakan diri untuk minum air secara rutin. Anda bisa minum sekitar 1-2 gelas saat bangun tidur, saat makan, hingga sebelum tidur, dan saat olahraga. Bagi sendiri kebutuhan air sesuai dengan kemampuan.
  • Air tidak hanya didapatkan dari air saja. Buah dan sayur juga mengandung cukup banyak air. Buah seperti semangka atau melon mengandung cukup banyak air dan bisa dikonsumsi secara rutin sebagai cemilan.
  • Selalu bawa air saat melakukan olahraga karena dehidrasi akan mudah terjadi.

Perbedaan dehidrasi dan overhidrasi

Dehidrasi bisa terjadi kalau Anda kekurangan air. Kekurangan air bisa terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak dan orang tua. Dehidrasi bisa muncul karena udara panas, jarang minum,  olahraga yang intens, hingga efek obat.

Selanjutnya overhidrasi atau kelebihan air. Kalau seseorang minum terlalu banyak, kemungkinan besar mereka bisa keracunan air. Batasi air yang diminum agar tidak lebih dari 3-4 liter setiap hari. Hal ini harus diperhatikan kalau Anda sering lari maraton atau melakukannya aktivitas fisik yang membuat tubuh cepat haus.

Demikianlah ulasan tentang berapa persen air yang harus ada di dalam tubuh. Dengan mengetahui berapa air yang ada di dalam tubuh, konsumsi cairan bisa disesuaikan dengan baik. Kita tidak akan kekurangan cairan atau malah kelebihan cairan. Nah, kira-kira apa sumber air untuk tubuh yang Anda miliki selain dari air putih? Perhatikan apa yang Anda makan khususnya saat melakukan aktivitas yang sangat intens, ya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Rematik: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

obat-rematik-doktersehat

DokterSehat.Com – Rematik atau dalam dunia medis disebut rheumatoid arthritis (RA) adalah peradangan sendi kronis yang umumnya disebabkan oleh gangguan autoimun. Rematik adalah penyakit yang bisa menyerang anggota gerak, seperti otot, tulang dan sendi. Simak penjelasan di bawah ini mengenai penyebab, gejala, diagnosis dan obat rematik.

Penyebab Rematik

Sebelum menjelaskan mengenai penyakit rematik, perlu diketahui bahwa rasa nyeri yang ditimbulkan oleh rematik mirip dengan nyeri asam urat atau nyeri yang ditimbulkan akibat keseleo.

Meski gejala rematik hampir mirip dengan penyakit lain, penyakit rematik dapat dikenali dari munculnya peradangan di persendian. Hal ini disebabkan dari sistem imunitas tubuh yang justru menyerang balik jaringan yang ada di persendian.

Saat mengalami rematik, sistem imun gagal membedakan jaringan sendiri dengan benda asing, sehingga menyerang jaringan tubuh sendiri, khususnya jaringan sinovium yaitu selaput tipis yang melapisi sendi. Hasilnya dapat menyebabkan sendi bengkak, rusak, nyeri, meradang, kehilangan fungsi dan bahkan kecacatan.

Selain gangguan imunitas tubuh, munculnya rematik juga bisa meningkatkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Wanita memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding pria untuk mengalami rematik.
  • Meski rematik bisa menyerang usia berapa pun, penyakit ini sering terjadi pada mereka yang berusia 40 sampai 60 tahun.
  • Apabila Anda memiliki anggota keluarga yang pernah terkena rematik, Anda berisiko tinggi untuk mengalami hal yang sama.

Gejala Rematik

Pada dasarnya, rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, kuku-kuku jari, lutut dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang mungkin diserang termasuk sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang, bahkan sambungan antar tulang sangat kecil yang ada di telinga bagian dalam.

Berikut adalah beberapa gejala rematik yang bisa Anda kenali, di antaranya:

1. Kekakuan sendi di pagi hari

Gejala rematik pertama yang umum dialami adalah persendian terasa kaku di pagi hari dan bisa berlangung lama. Sementara kekakuan yang disebabkan akibat osteoartritis bisa menghilang dalam waktu yang lebih cepat.

2. Pembengkakan dan nyeri sendi

Sendi yang mengalami pembengkakan dan nyeri biasanya terasa hangat dan lembek bila disentuh, rasa sakit biasanya terjadi pada kedua sendi di sisi kanan dan kiri (simetris) tetapi mungkin tingkat keparahannya berbeda, tergantung sisi mana yang lebih sering digunakan.

3. Nodul (benjolan)

Sekitar 20% pasien rematik menimbulkan nodul atau benjolan di bawah kulit seukuran kacang hijau dan sering kali terletak di dekat persendian. Benjolan bisa terus ada selama Anda mengalami rematik.

4. Penumpukan cairan

Pada beberapa kasus, cairan bisa terakumulasi terutama di pergelangan kaki. Hal ini disebabkan karena kantung sendi belakang lutut mengakumulasi cairan dan membentuk apa yang dikenal sebagai kista Baker.

Kista ini terasa seperti tumor dan kadang-kadang memanjang ke bawah ke bagian belakang betis dan menyebabkan rasa sakit. Namun, kista Baker juga dapat berkembang pada orang yang tidak memiliki rematik.

5. Kesemutan

Peradangan dan pembengkakan pada tendon mengakibatkan saraf terjepit sehingga dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa. Selain itu, kesemutan atau mati rasa yang terjadi di tangan juga disebut carpal tunnel syndrome.

Diagnosis Rematik

Saat stadium awal, rematik adalah penyakit yang sulit untuk didiagnosis karena gejalanya sangat mirip dengan beberapa penyakit lain. Guna memberikan analisis yang tepat, biasanya dokter akan menyelidiki riwayat kesehatan.

Setelah itu, dokter bisa melanjutkan dengan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan sendi dan X-ray. Pemeriksaan lainnya yang mungkin diperlukan adalah tes laju endap darah untuk mengukur peradangan, tes faktor rheumatoid, atau analisis cairan persendian untuk memeriksa apakah nyeri yang muncul diakibatkan oleh kristal asam urat atau infeksi.

Pengobatan Rematik

Hingga kini belum ada pengobatan yang bisa mengobati rematik dengan total. Pemberian obat rematik hanya untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit, mengembalikan fungsi sendi, serta mencegah terjadinya cacat.

Berikut adalah beberapa obat rematik yang bisa Anda gunakan (dengan atau tanpa resep), di antaranya:

1. Nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID)

Obat NSAID berguna untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit pada rematik. Jenis obat rematik yang dijual bebas tanpa resep dokter seperti ibuprofen, naproxen dan obat resep dokter seperti natrium diklofenak.

2. Steroid

Obat kortikosteroid digunakan untuk peradangan dan rasa sakit, serta memperlambat terjadinya kerusakan sendi.

3. Disease modifying anti-rheumatic drugs (DMARDs)

Obat rematik ini berguna untuk mencegah jaringan sendi tidak semakin rusak secara permanen. DMARDs yang sering diberikan dokter yaitu leflunomide (Arava), methotrexate (trexall), sulfasalazine (Azulfidine) dan hydroxychloroquine (plaquenil)

4. Obat lainnya

Obat rematik lainnya yang bisa digunakan seperti  inhibitor TNF-alpha, imunosupresan, dan kelas baru obat-obatan untuk meningkatkan gerakan sendi.

Sementara itu, pada kasus yang lebih parah dan penggunaan obat rematik seperti di atas tidak membantu mengurangi gejala, dokter bisa menganjurkan untuk melakukan tindakan operasi. Operasi pembedahan bisa dibagi dalam tiga prosedur seperti:

  • Tendon repair. Prosedur ini diperlukan apabila sendi yang mengalami peradangan dan kerusakan mengakibatkan tendon di sekitar sendi melonggar atau sobek. Dokter akan melakukan pembedahan untuk memperbaiki tendon di sekitar sendi.
  • Total joint replacement. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat bagian sendi yang rusak, kemudian memasukan alat buatan  dari metal dan plastik.
  • Fusi sendi. Prosedur ini hanya digunakan jika dua metode sebelumnya tidak bisa dilakukan. Fusi sendi adalah sebuah operasi penyatuan sendi untuk menstabilkan atau meluruskan sendi kembali seperti sebelumnya.

Selain mengonsumsi obat rematik dan melakukan operasi, langkah-langkah lainnya yang bisa dilakukan untuk meredakan rematik adalah olahraga rutin, pola diet yang sehat, istirahat cukup, dan mengurangi stres.

Jika Anda ragu terhadap gejala-gejala yang muncul dan tidak berani mengambil tindakan, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis reumatologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Alergi Dingin: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Cara Mengobati, Pencegahan

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

alergi-dingin-doktersehat

DokterSehat.Com – Cold utricaria atau alergi dingin adalah kondisi yang memengaruhi kulit setelah terpapar suhu dingin, seperti kemerahan, gatal, dan pebengkakan. Selain menyerang kulit, alergi dingin juga dapat menyerang pernapasan.

Alergi dingin terjadi akibat pelepasan histamin dalam jumlah cukup besar yang kemudian menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan hidung gatal, tersumbat, bersin-bersin, sesak napas hingga ruam biduran pada kulit.

Alergi dingin biasanya langsung bereaksi ketika seseorang terkena paparan langsung udara dingin, air dingin atau ketika terjadi perubahan suhu yang turun secara drastis, terutama di pagi hari.

Penyebab Alergi Dingin

Alergi dingin disebabkan beberapa faktor usia hingga genetik. Pada umumnya, usia anak dan remaja sangat rentan terkena alergi dingin. Berikut ini beberapa penyebab alergi dingin yang umum:

1. Penyakit dasar tertentu

Ada beberapa gangguan kesehatan atau penyakit, seperti hepatitis, penyakit autoimun dan keganasan yang meningkatkan risiko terkena alergi dingin. 

2. Infeksi

Mereka yang baru saja terkena infeksi seperti pneumonia atau radang paru-paru lebih berisiko mengalami alergi dingin.

3. Genetika

Penyebab alergi dingin juga bisa dipicu oleh faktor genetik. Pada beberapa kasus ada anak yang mewarisi penyakit alergi dingin dari orangtuanya.

Risiko Faktor Alergi Dingin

Selain penyebab alergi dingin di atas, seseorang akan lebih mungkin mengalami kondisi ini jika:

1. Orang dewasa muda

Ini merupakan Faktor risiko yang paling umum (alergi dingin primer), dan kondisi ini paling sering terjadi pada orang dewasa muda.

2. Masalah kesehatan

Sementara faktor risiko yang kurang umum (alergi dingin sekunder), dapat disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti hepatitis atau kanker.

Gejala Alergi Dingin

Sebagai langkah untuk melakukan pencegahan, berikut ciri-ciri alergi dingin yang perlu Anda ketahui:

  • Saat kulit bersentuhan dengan benda dingin seperti es batu, muncul kemerahan dan pembengkakan dalam beberapa menit setelah kontak dengan suhu dingin
  • Munculnya ruam biduran kemerahan dengan ukuran kecil dan dapat meluas menjadi lebih besar berbentuk seperti pulau 
  • Terasa sangat gatal 
  • Ruam tersebut dapat berkurang dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam, namun juga dapat berpindah pada area tubuh lainnya. 
  • Saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin, bibir dan tenggorokan terasa bengkak dan sering menyebabkan sulit menelan dan sesak napas.

Pada kasus yang lebih parah, dapat muncul ciri-ciri alergi dingin yang berpotensi membahayakan nyawa seperti pembengkakan pada tenggorokan dan lidah sehingga sulit bernapas, serta reaksi anafilaksis yang bisa menyebabkan tekanan darah menurun drastis, jantung berdebar dan kehilangan kesadaran.

Anafilaksis adalah reaksi tubuh yang muncul akibat kondisi hipersensitif terhadap suatu unsur pemicu alergi.

Pada kondisi yang sangat parah, penderita alergi dingin yang berenang di air dingin hingga menyebabkan seluruh kulit terpapar air dingin, bisa mengalami reaksi yang parah hingga kehilangan kesadaran dan menyebabkan tenggelam.

Seperti yang telah disebutkan di atas, ciri alergi dingin dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam namun seringkali gejala alergi dingin dapat kambuh kembali apabila penderita terkena paparan dingin. Apabila Anda mengalami gejala pada tenggorokan atau lidah terasa bengkak, merasa pusing, dan sulit bernapas, segera temui dokter.

Diagnosis Alergi Dingin

Dengan wawancara dan pemeriksaan kulit yang menyeluruh, dokter dapat mendiagnosis alergi dingin dengan mudah. Dokter dapat menanyakan beberapa pertanyaan spesifik seperti apa yang memicu munculnya ruam pada kulit sebelumnya. Sesering apakah penyakit ini kambuh?

Selain itu, dokter juga dapat meletakkan es batu di kulit selama 2 hingga 5 menit, dengan pemeriksaan ulang pada interval 10 menit. Sensitivitas tes sekitar 85%, tetapi spesifisitasnya hampir 100%. Jika setelah beberapa saat usai memindahkan es batu muncul benjolan merah, maka Anda menderita alergi dingin.

Cara Mengatasi Alergi Dingin

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan alergi dingin, namun perawatan untuk mencegah atau mengurangi gejala alergi dingin ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi antihistamin. Apabila gatal yang dirasakan lebih hebat pada malam hari dan mengganggu kualitas tidur Anda, dokter dapat meresepkan antihistamin sedatif yang mempunyai efek mengantuk. 

Selain itu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk meminta obat resep yang sesuai dengan Anda. Apabila kemunculan ciri alergi dingin tidak terkontrol dan tidak membaik dengan obat-obatan antihistamin, dokter dapat meresepkan obat cyproheptadine, omalizumab, dan doxepin.

Beberapa terapi lain telah digunakan sebagai cara mengatasi alergi dingin dengan berbagai tingkat keberhasilan, di antaranya:

  • Antagonis leukotrien
  • Ciclosporin
  • Kortikosteroid sistemik
  • Dapson
  • Antibiotik oral
  • Hormon sintetis
  • Danazol

Jika Anda berisiko mengalami alergi yang parah dan mengancam jiwa, Anda mungkin perlu membawa EpiPen atau pena epinefrin, obat untuk mengatasi reaksi alergi secara mandiri dalam keadaan darurat.

Selain itu, jaga kondisi Anda tetap hangat. Jika mengharuskan Anda keluar rumah ketika musim hujan, gunakanlah mantel atau jaket.

Pencegahan Alergi Dingin

Tentunya, alergi dingin dapat seringkali kambuh kembali. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengurangi dan menghindari paparan dingin agar penyakit ini tidak kambuh kembali. Berikut beberapa cara yang dapat membantu Anda mencegah alergi dingin yang berulang:

  • Untuk mencegah membengkaknya tenggorokan, hindari mengonsumsi makanan dan minuman dingin.
  • Mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter. Obat harus dikonsumsi sampai habis dan tidak hanya diminum apabila gatal saja. 
  • Lindungi kulit dari suhu yang menurun drastis atau cuaca dingin.
  • Apabila hendak menjalani tindakan operasi, Anda harus memberi tahu dokter atau petugas medis tentang penyakit ini untuk mencegah timbulnya gejala alergi dingin di ruang operasi.
  • Gejala sesak napas, pembengkakan pada area sekitar mata, bibir dan mulut, dan sulit menelan adalah kegawatdaruratan medis. Apabila Anda mengalami hal ini, segeralah datang ke UGD untuk mendapatkan penanganan medis dengan cepat.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.