• Download Anz Komik Apk

    Anz Komik adalah aplikasi baca komik gratis dengan lebih dari 1000 judul komik mulai dari Manga, Manhwa dan Manhua yang sudah dirilis dalam versi bahasa Indonesia.

  • Tujuan Pembentukan LBB

    Liga Bangsa-Bangsa beranggotakan 28 negara sekutu dan 14 negara netral. Tujuan pembentukan LBB pada waktu itu adalah untuk:

  • Daftar lagu soundtrack piala dunia (1990-2018)dan piala eropa (2000-2020)

    1.Gianna Nannini dan Edoardo Bennato-Un'estate (World Cup 1990) 1.1 We Are the Champions - Queen (World Cup 1994) 2.Ricky Martin - La Copa De La Vida (World Cup 1998)...

Sabtu, 13 Juli 2019

Fluoxetine: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

fluoxetine-doktersehat

DokterSehat.Com – Fluoxetine obat apa? Fluoxetine adalah obat antidepresan dari golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Obat ini diresepkan untuk mengatasi depresi dan beberapa gangguan mental lainnya.

Kenali lebih jauh tentang Fluoxetine mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Fluoxetine berikut ini.

Rangkuman Informasi Obat Fluoxetine

Nama ObatFluoxetine
Kelas Terapi ObatAntidepresan SSRI
KategoriObat resep
Manfaat ObatMengatasi depresi dan gangguan mental tertentu
Dikonsumsi OlehDewasa atau anak usia di atas 7 tahun
Sediaan ObatKapsul, tablet

Cara Kerja Obat Fluoxetine

Fluoxetine adalah nama monografi obat yang masuk ke dalam golongan antidepresan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI). Obat ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan serotonin di otak. Hal ini kemudian memicu sel-sel otak untuk lebih mudah menerima dan mengirim pesan, sehingga suasana hati seseorang cenderung lebih baik dan stabil.

Jenis antidepresan SSRI termasuk ke dalam yang paling sering digunakan karena obat-obatan dari golongan ini dianggap lebih minim efek samping.

Manfaat Fluoxetine

Manfaat Fluoxetine secara umum adalah untuk mengatasi gejala depresi, tapi dokter juga mungkin meresepkan obat ini untuk mengatasi kondisi lainnya. Berikut adalah beberapa kondisi di mana Fluoxetine digunakan:

  • Depresi
  • Obsessive compulsive disorder (OCD)
  • Gangguan makan seperti bulimia
  • Ejakulasi dini
  • Pemulihan stroke

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penggunaan Fluoxetine tidak hanya untuk mengatasi gejala terkait kondisi mental, tapi dapat juga digunakan untuk kondisi medis tertentu.

Dosis Fluoxetine

Fluoxetine umumnya tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet. Berikut adalah dosis Fluoxetine yang disarankan berdasarkan kondisi yang diatasi:

  • Depresi: 20 mg/ hari.
  • Bulumia nervosa: 60 mg/hari.
  • OCD: 20mg/hari, dosis dapat ditingkatkan apabila tidak ada respons setelah penggunaan beberapa minggu. Dosis maksimumnya adalah 60 mg/hari.

Dosis di atas adalah dosis yang umumnya diberikan. Dosis untuk kondisi lain dapat didiskusikan dengan dokter. Dosis dapat berubah menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Fluoxetine

Fluoxetine harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah aturan minum Fluoxetine dan penggunaannya yang benar:

  • Obat ini dapat dikonsumsi bersamaan atau tidak bersamaan dengan makanan.
  • Gunakan obat Fluoxetine sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Gunakan obat Fluoxetine pada waktu yang sama setiap harinya.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat Fluoxetine melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.

Petunjuk Penyimpanan Fluoxetine

Berikut adalah petunjuk penyimpanan Fluoxetine yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat Fluoxetine pada suhu ruangan.
  • Simpan obat Fluoxetine di tempat kering dan tidak lembap.
  • Hindari obat Fluoxetine dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat Fluoxetine dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping Fluoxetine

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Fluoxetine. Beberapa efek samping yang paling umum timbul dari penggunaan obat Fluoxetine adalah sebagai berikut ini:

  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Gugup
  • Gelisah
  • Kesulitan tidur
  • Masalah seksual

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat.

Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Fluoxetine

Interaksi obat dapat terjadi ketika Fluoxetine digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Fluoxetine:

  • Antidepresan lain
  • Ibuprofen
  • MAO inhibitors
  • Pimozide
  • Thioridazine
  • Aspirin

Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belum lama ini mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Fluoxetine untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Fluoxetine

Fluoxetine termasuk ke dalam jenis obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya.

Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Fluoxetine:

  • Jangan gunakan obat Fluoxetine pada pasien yang hipersensitif pada Fluoxetine dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini. Waspada jika Anda memiliki riwayat alergi pada obat sejenis.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan jantung, glaukoma, epilepsi, dan diabetes.
  • Hindari pemutusan obat mendadak, karena dapat menyebabkan berbagai reaksi efek samping. Sebelum berhenti menggunakan obat ini, sebaiknya diskusikan lebih dulu ke dokter.
  • Obat ini masuk ke dalam kategori C penggunaan pada ibu hamil yang artinya obat ini hanya dapat digunakan apabila manfaatnya lebih besar daripada potensi efek sampingnya.
  • Penggunaan pada ibu menyusui dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan juga tidak disarankan. Jika harus dilakukan maka penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
  • Penggunaan obat ini pada anak usia di bawah 7 tahun sangat tidak disarankan. Diskusikan dengan dokter tentang penggunaan Fluoxetine pada anak-anak.

 

Sumber:

  1. Fluoxetine (Prozac) – https://www.nhs.uk/medicines/fluoxetine-prozac/ diakses 13 Juli 2019
  2. FLUOKSETIN – http://pionas.pom.go.id/monografi/fluoksetin diakses 13 Juli 2019
  3. Fluoxetine HCL – https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1774-95/fluoxetine-oral/fluoxetine-oral/details diakses 13 Juli 2019


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Penderita Asam Urat Dilarang Makan Sosis

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

sosis-pemicu-kanker hoax-doktersehat

DokterSehat.Com– Penderita asam urat biasanya diminta untuk menghindari makanan laut, jeroan, dan beberapa jenis sayuranyang berpotensi menyebabkan penumpukan zat asam urat di dalam tubuh. Hanya saja, mereka ternyata juga dilarang untuk mengonsumsi sosis, nugget, atau daging olahan lainnya, lho. Apa alasan dari larangan ini?

Dampak mengonsumsi sosis dan daging olahan lainnya bagi asam urat

Daging olahan seperti sosis ternyata bisa meningkatkan risiko terkena serangan asam urat, lho. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan purin di dalam bahan makanan ini. Ditambah dengan jumlah garam yang juga termasuk tinggi di dalamnya, rutin mengonsumsinya tentu bisa membuat kondisi asam urat yang diderita menjadi semakin parah.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Circulation, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah, merusak fungsi ginjal, dan akhirnya membuat penumpukan zat asam urat di persendian menjadi semakin memburuk. Selain itu, bahan kimia di dalam daging olahan juga bisa memicu peradangan di dalam tubuh, salah satu faktor lain yang juga bisa memicu serangan asam urat.

Beberapa jenis daging olahan atau makanan olahan seperti sosis, nugget, kornet, ikan kalengan, hingga sayur dan buah kalengan sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat meskipun rasa dari makanan-makanan ini sangatlah nikmat. Dengan menghindarinya, maka risiko terkena serangan asam urat yang menyakitkan bisa semakin ditekan.

Mengenal bahaya lain dari daging olahan

Pakar kesehatan menyebut daging olahan sebagai daging yang diolah dengan cara diasinkan, diolah dengan proses fermentasi, dikeringkan, atau diasap. Beberapa daging olahan yang sering kita konsumsi adalah sosis, nugget, dendeng, daging asap, dan ham.

Rasa dari daging olahan memang cenderung nikmat. Selain itu, daging jenis ini juga cenderung praktis untuk diolah. Sayangnya, dibalik berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh daging olahan ini, ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa kita dapatkan jika terlalu sering mengonsumsinya.

Sebagai contoh, di dalam daging olahan cenderung tinggi kandungan nitrit. Kandungan ini bisa membuat warna dan penampilan daging olahan menjadi lebih menarik sekaligus membuatnya terasa jauh lebih gurih dan asin.

Kandungan ini sebenarnya juga bisa mencegah pertumbuhan bakteri yang bisa menyebabkan keracunan. Hanya saja, keberadaan kandungan ini membuat daging olahan memiliki sifat karsinogenik atau bisa memicu datangnya kanker jika terlalu sering dikonsumsi.

Jika diolah dalam suhu yang tinggi, daging olahan akan memiliki kandungan nitrisamin yang sangat tinggi. Masalahnya adalah sebagaimana nitrit, kandungan ini juga bisa menyebabkan datangnya kanker.

Selain kandungan nitrit, di dalam daging olahan juga memiliki kandungan garam sekitar empat kali lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di dalam daging merah pada umumnya. Kandungan bahan pengawetnya juga cenderung 50 persen lebih besar. Hal ini berarti, mengonsumsinya bisa meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi.

Sering mengonsumsi daging olahan bisa tingkatkan risiko kanker

Selain itu, di dalam daging olahan juga terdapat kandungan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dan heterocyclic amine (HCA) yang tergolong dalam senyawa berbahaya yang juga bisa meningkatkan risiko kanker seperti kanker perut, kanker kolorektal, dan kanker payudara juga terlalu sering dikonsumsi.

Melihat fakta ini, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menurunkan asupan daging olahan atau bahkan sebaiknya mulai benar-benar menghindarinya. Hanya saja, jika kita memang ingin mengonsumsinya, pastikan untuk melakukannya sesekali dengan porsi yang kecil. Dengan melakukannya, kita pun tidak akan mudah terkena berbagai macam penyakit berbahaya.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

6 Cara Mencegah Luka Pada Penderita Diabetes

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

nyeri-kaki-diabetes-doktersehat

DokterSehat.Com– Salah satu hal yang sangat ditakuti oleh penderita diabetes adalah munculnya luka atau cedera. Masalahnya adalah luka atau cedera ini bisa berujung menjadi komplikasi diabetes berupa amputasi. Hal ini tentu tidak ingin dialami oleh semua orang, bukan?

Berbagai cara yang bisa dilakukan demi mencegah cedera pada penderita diabetes

Pakar kesehatan menyebut kondisi gula darah tinggi yang dialami oleh penderita diabetes akan menurunkan kekuatan sistem kekebalan tubuh, memperburuk sirkulasi darah, hingga membuat proses penyembuhan luka menurun. Jika sampai kita terluka, maka risiko terkena infeksi akan meningkat. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan amputasi.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan demi mencegah luka atau cedera pada penderita diabetes.

  1. Selalu mengecek kaki setiap hari

Sebenarnya, luka bisa muncul di semua bagian tubuh, namun khusus bagi penderita diabetes, luka memang cenderung lebih rentan muncul pada bagian kaki. Hal ini disebabkan oleh rusaknya jaringan saraf yang akhirnya membuat penderita penyakit ini tidak sadar jika di kaki bagian bawah sudah terluka, lecet, atau setidaknya mengalami tergores.

Selain itu, aktivitas sehari-hari bisa saja menyebabkan datangnya luka. Sebagai contoh, jika saat berjalan kaki kita tersandung atau tanpa sengaja menyentuh batu yang runcing, maka kaki pun akan lebih rentan terluka. Hal inilah yang kemudian bisa membahayakan penderita diabetes.

Karena alasan inilah penderita diabetes diminta untuk memakai sepatu dan kaus kaki atau alas kaki khusus saat melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk di dalam rumah. Selain itu, mereka harus rutin mengecek kondisi kakinya setiap hari demi memastikan apakah sudah ada luka atau lecet yang muncul atau tidak.

Selain mengecek kondisi kaki, pastikan untuk mencuci kaki dan mengeringkannya hingga bersih setiap hari demi menjaga kondisinya.

  1. Pastikan alas kaki nyaman dan aman untuk digunakan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, penderita diabetes disarankan untuk memakai alas kaki dimanapun beraktivitas, termasuk di dalam rumah demi melindungi kakinya dari kemungkinan terluka atau mengalami cedera. Hanya saja, pastikan bahwa alas kaki yang dipakai adalah yang nyaman dan kokoh untuk digunakan.

Selain itu, pastikan bahwa alas kaki memiliki bantalan yang bisa melindungi tumit, tidak terlalu ketat, dan tidak terlalu keras demi mencegah munculnya lecet.

  1. Berhati-hati saat memotong kuku

Memotong kuku bisa menjadi hal yang membahayakan bagi penderita diabetes. Jika sampai salah memotongnya atau bahkan tanpa sengaja melukai kulit yang ada di sekitar kuku, maka hal ini tentu bisa berbahaya. Pastikan untuk berhati-hati dan cermat saat melakukannya demi mencegah munculnya luka.

  1. Tidak lagi merokok

Penderita diabetes harus berhenti merokok karena kandungan asap rokok bisa menurunkan kondisinya dengan signifikan. Bahkan, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa penderita diabetes yang merokok akan mengalami peningkatan risiko terkena komplikasi dengan drastis. Hal ini disebabkan oleh kemampuan rokok dalam merusak sirkulasi darah yang akhirnya berimbas pada semakin sulitnya proses penyembuhan luka.

  1. Rutin memeriksa kadar gula darah

Meski terlihat sepele, kebiasaan memeriksa kadar gula darah secara rutin bisa memberikan dampak yang sangat besar bagi risiko terkena komplikasi bagi penderita diabetes. Dengan rutin melakukannya, maka penderita diabetes bisa mengendalikan gaya hidup, pola makan, hingga penggunaan obat atau suntikan insulin yang bisa membantu mencegah kadar gula darah naik dengan drastis.

  1. Rutin memeriksa kondisi kesehatan ke dokter

Selain mengecek kadar gula darah, penderita diabetes juga harus rutin memeriksakan kondisinya ke dokter. Jika perlu, mereka juga bisa meminta bantuan dokter atau ahli medis lainnya untuk merawat luka yang dideritanya demi mencegah datangnya amputasi.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Demensia Vaskular: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Lainnya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

tanda-tanda-demensia-vaskular-doktersehat

DokterSehat.Com – Apakah salah satu anggota keluarga Anda mengidap Demensia Vaskular? Demensia Vaskular adalah salah satu dari sekian banyak jenis demensia yang sering terjadi setelah demensia akibat penyakit Alzheimer.

Penting bagi Anda untuk mengetahui beberapa informasi terkait Vascular Dementia. Baca terus untuk menemukan informasi tentang pengertian, jenis-jenis, penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan Demensia Vaskular!

Apa Itu Demensia Vaskular?

Demensia vaskular adalah istilah medis pada kondisi penurunan beberapa fungsi kognitif yang terkait dengan masalah aliran darah ke otak. Beberapa fungsi kognitif yang menurun seperti daya ingat, daya pikir, penalaran, penilaian, komunikasi, dan lainnya.

Aliran darah di pembuluh otak yang terganggu akan menyebabkan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel dan jaringan otak akan mengalami kerusakan dan beberapa fungsinya akan menurun.

Sekilas, penderita Vascular Dementia hampir mirip seperti penderita Alzheimer. Namun, keduanya sering kali terjadi secara bersamaan. Orang-orang lanjut usia, yakni di atas 60 tahun adalah kelompok usia yang biasanya mengalami Demensia Vaskular.

Jenis-Jenis Vascular Dementia

Ada beberapa jenis Demensia Vaskular, yaitu demensia terkait stroke, demensia setelah stroke, demensia single-infark dan multi-infark, demensia subkortikal, dan demensia campuran. Berikut penjelasannya:

1. Demensia terkait stroke

Demensia Vaskular sangat erat kaitannya dengan penderita hipertensi karena kondisi tersebut meningkatkan faktor risiko stroke. Pada penderita yang mengalami stroke, ditemukan embuluh darah di otak menyempit dan tersumbat gumpalan.

Pembuluh darah yang menyempit atau gumpalan yang menyumbat akan mengakibatkan pasokan darah ke otak terputus. Terputusnya pasokan darah mengakibatkan sel-sel otak rusak dan terjadi Vascular Dementia.

2. Demensia single infark dan multi infark

Orang yang mengalami stroke ringan satu atau beberapa kali biasanya mengidap demensia jenis ini. Meskipun tidak banyak, kejadian stroke ringan tetap mengganggu pasokan darah, sehingga sebagian kecil jaringan otak akan rusak dan mati.

Wilayah jaringan otak yang mati tersebut dikenal sebagai infark. Terkadang, infark terdapat di bagian otak yang cukup penting dan menyebabkan Vascular Dementia. Apabila infarknya satu disebutkan single infark, tetapi jika lebih dari satu disebut multi infark.

3. Demensia campuran

Demensia campuran adalah jenis Demensia Vaskular yang terjadi bersamaan dengan demensia akibat penyakit Alzheimer. Sekitar 10% penderita demensia mengalami jenis Demensia campuran.

4. Demensia subkortikal

Ada juga Demensia Subkortikal yang juga sering dikenal dengan sebutan penyakit Binswanger. Jenis Vascular Dementia disebabkan masalah pembuluh darah yang jauh di dalam otak dan berukuran sangat kecil.

Adanya masalah pada pembuluh darah di otak menyebabkan dinding pembuluh darah tersebut menebal dan kaku, sehingga aliran darah akan berkurang dan terjadilah Demensia Vaskular.

Penyebab Demensia Vaskular

Penyebab Demensia Vaskular adalah terganggunya aliran darah ke sel-sel dan jaringan otak karena beberapa alasan tertentu. Gangguan aliran darah tersebut menyebabkan sel-sel dan jaringan otak mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi.

Akibatnya, sel-sel dan jaringan otak pun rusak dan mati. Kerusakan atau kematian jaringan otak tersebutlah yang mengakibatkan penurunan fungsi kognitif pada penderitanya.

Dua penyebab utama aliran darah ke otak terganggu adalah karena stroke atau infark dan pembuluh darah otak sempit.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terhadap kejadian Demensia Vaskular:

  • Penyakit jantung
  • Riwayat stroke
  • Usia di atas 60 tahun
  • Riwayat serangan jantung
  • Kerusakan otak
  • Pembuluh darah bermasalah
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit diabetes
  • Kebiasaan merokok
  • Pecandu alkohol
  • Penerapan menu yang tidak sehat
  • Overweight atau obesitas
  • Jarangan berolahraga
  • Fibrilasi atrium

Gejala Demensia Vaskular

Gejala Demensia Vaskular bervariasi, tergantung pada bagian otak yang mengalami gangguan aliran darah. Perkembangan gejala Vascular Dementia bisa terjadi secara tiba-tiba dan bertahap (mulai dari tahap ringan hingga semakin memburuk).

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala Demensia Vaskular:

  • Bingung
  • Susah fokus
  • Sering lupa atau salah mengingat sesuatu
  • Merasa gelisah
  • Sering beser karena tidak mampu mengontrol kandung kemih
  • Perubahan suasana hati, kepribadian atau perilaku (seperti tiba-tiba menangis atau tertawa tanpa disertai alasan yang jelas)
  • Tidak punya tujuan atau tidak tahu harus bertindak apa
  • Sulit berbicara
  • Lama atau sulit memahami
  • Gangguan penglihatan
  • Halusinasi
  • Depresi

Kapan harus ke dokter?

Apabila Anda mendapati salah satu anggota keluarga Anda seperti kakek, nenek, ayah, atau ibu Anda memiliki beberapa gejala di atas, maka segeralah membawanya ke dokter. Dokter akan menindaklanjuti dengan beberapa tindakan diagnosis.

Diagnosis Vascular Dementia

Diagnosis Demensia Vaskular dilakukan dengan beberapa tindakan. Dokter akan memulainya dengan menggali informasi riwayat medis Anda lalu diikuti dengan gejala yang Anda alami.

Apabila diperlukan, maka ada beberapa tes yang perlu dilakukan, seperti:

  1. Tes laboratorium – guna menguji nilai tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan lainnya.
  2. Tes neurologis dan neuropsikologis – guna menilai kemampuan refleks, kekuatan otot, kemampuan koordinasi gerakan, keseimbangan, kemampuan komunikasi, daya memori, daya pikir, dan lainnya.
  3. Pencitraan otak – dilakukan dengan menggunakan CT scan, Magnetic resonance imaging (MRI), atau Ultrasound

Pengobatan Demensia Vaskular

Sampai saat ini belum ada obat yang ampuh untuk mengobati Vascular Dementia. Pengobatan Demensia Vaskular dilakukan dengan tujuan untuk menghambat perkembangan penurunan fungsi kognitif.

Berikut ini adalah beberapa pengobatan untuk Demensia Vaskular:

  • Mengobati masalah jantung
  • Memperbaiki pola hidup
  • Menggunakan obat-obatan untuk hipertensi, kolesterol tingggi, diabetes, dan lainnya
  • Menjalani beberapa terapi seperti fisioterapi, terapi okupasi, terapi psikologis, terapi stimulasi kognitif, dan lainnya
  • Dan lainnya

Itulah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan pada penderita Demensia Vaskular. Sebaiknya, Anda melakukan konsultasi dokter untuk mendapatkan tindakan pengobatan yang tepat terkait Vascular Dementia ini.

 

 

Sumber:

  1. MayoClinic: Vascular Dementia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vascular-dementia/symptoms-causes/syc-20378793 [diakses pada 12 Juli 2019]
  2. Alz: Vascular Dementia. https://www.alz.org/alzheimers-dementia/what-is-dementia/types-of-dementia/vascular-dementia [diakses pada 12 Juli 2019]
  3. Alzheimer’sSociety: Vascular dementia: what is it, and what causes it? https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/types-dementia/vascular-dementia#content-start [diakses pada 12 Juli 2019]
  4. NHS: Vascular Dementia. https://www.nhs.uk/conditions/vascular-dementia/ [diakses pada 12 Juli 2019]
  5. Dementia: Vascular Dementia.https://www.dementia.org.au/about-dementia/types-of-dementia/vascular-dementia [diakses pada 12 Juli 2019]
  6. WebMD: Vascular Dementia. https://www.webmd.com/stroke/guide/vascular-dementia#1 [diakses pada 12 Juli 2019]
  7. AlzheimersResearch: Vascular dementia. https://www.alzheimersresearchuk.org/about-dementia/types-of-dementia/vascular-dementia/about/ [diakses pada 12 Juli 2019]


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Waktu Terbaik Untuk Memeriksa Kadar Kolesterol

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

kolesterol-dalam-tubuh-doktersehat

DokterSehat.Com– Semakin banyak kasus kolesterol tinggi yang menyerang masyarakat Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang semakin tidak sehat. Selain itu, kita juga cenderung malas atau bahkan tidak peduli dengan pemeriksaan kadar kolesterol darah. Padahal, dengan mengetahui kadar kolesterol, kita bisa menerapkan gaya hidup yang tepat untuk menjaganya tetap dalam kondisi baik.

Kapan sebaiknya memeriksa kadar kolesterol?

Pakar kesehatan menyebut kolesterol tinggi sebagai salah satu biang keladi dari berbagai macam penyakit yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke. Masalahnya adalah kondisi ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, hingga status sosial. Karena alasan inilah sebaiknya kita memang berusaha untuk mencegah kedatangannya.

Pakar kesehatan dari American Heart Association menyarankan kita untuk rutin melakukan pengecekan kadar kolesterol darah, khususnya jika sudah melewati usia 20 tahun. Lakukan minimal 5 tahun sekali.

Hanya saja, jika di usia muda kita sudah memiliki kadar kolesterol yang cukup tinggi seperti di atas 200 mg/dL, sebaiknya memeriksakan kadar kolesterol setiap tiga bulan hingga kadar kolesterol turun ke kadar yang normal. Setelahnya, kita bisa memeriksakannya setahun sekali.

Prosedur memeriksakan kadar kolesterol

Memeriksa kadar kolesterol tidak hanya tentang datang ke dokter, klinik, puskesmas, atau apotek saja untuk melakukan tes saja. Dalam realitanya, kita harus berpuasa setidaknya 9 hingga 12 jam sebelum melakukan tes ini. Hal ini diperlukan demi memperoleh nilai basal kolesterol dengan tepat. Selain itu, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk melakukannya di pagi hari.

Bagaimana jika hasil tes menunjukkan kadar kolesterol sudah tinggi?

Pakar kesehatan menyebut kadar kolesterol yang sudah melebihi 200 mg/dL sebagai tanda bahaya karena berarti risiko untuk terkena penyakit kronis akan meningkat. Jika hasil tes menunjukkan angka ini, sebaiknya kita meminta saran ke dokter demi mendapatkan obat-obatan atau terapi yang tepat. Selain itu, kita juga harus melakukan beberapa hal yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan.

  1. Menurunkan berat badan

Meskipun dalam realitanya banyak kasus kolesterol tinggi yang terjadi pada orang kurus, pakar kesehatan menyebut kondisi ini sering terjadi pada mereka yang berbadan gemuk. Jika berat badan kita berlebihan, sebaiknya mulai melakukan program diet untuk kembali menurunkannya. Diharapkan, penurunan berat badan ini juga berimbas pada menurunnya kadar kolesterol dalam darah.

  1. Rajin berolahraga

Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology menghasilkan fakta bahwa rutin berolahraga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida dengan efektif sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

Hanya saja, bukan berarti kita bisa melakukan olahraga dengan sembarangan. Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam Journal of Obesity menyarankan kita untuk melakukan olahraga berjalan kaki, berlari, atau bersepda jika ingin menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida.

Jika kita melakukan olahraga dengan intensitas tinggi atau berat, dikhawatirkan akan membuat plak yang selama ini menumpuk justru memicu penyumbatan dan membuat pembuluh darah pecah.

  1. Mengubah pola makan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan sehat dan perlu menghindari makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti jeroan, daging merah, makanan laut, dan lain-lain. Hanya saja, kita justru direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tak jenuh ganda seperti ikan tuna atau tengiri.

Selain itu, pastikan untuk memperbanyak asupan sayur dan buah yang tinggi serat karena kandungan serat ini juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Mengapa Saat Sakit Kita Sebaiknya Lebih Banyak Tidur?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

sakit-tenggorokan-doktersehat

DokterSehat.Com– Banyak orang yang masih memaksakan diri untuk melakukan aktivitas secara normal saat sedang sakit. Padahal, pakar kesehatan menyarankan kita untuk lebih banyak beristirahat, meskipun sakit yang diderita tergolong ringan seperti flu atau demam. Sebenarnya, apa alasan kita sebaiknya lebih banyak tidur saat sedang sakit?

Manfaat lebih banyak tidur saat sakit

Pakar kesehatan dari Perelman School of Medicine, University of Pennsylvania, Amerika Serikat menyebut saat sakit, tubuh cenderung meminta kita untuk tidur lebih banyak sehingga kita pun akan merasakan sensasi lemas dan mengantuk sepanjang waktu. Dalam penelitian yang mereka lakukan dan dipublikasikan dalam jurnal berjudul Science ini, disebutkan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh munculnya gen tunggal bernama nemuri.

Gen ini memiliki peran besar dalam melawan kuman. Hanya saja, keberadaan gen ini juga akan mempengaruhi sel-sel otak agar lebih banyak beristirahat.

“Sebenarnya, sudah menjadi rahasia umum jika banyak tidur bisa membantu kita lebih cepat sembuh, tapi penelitian kami berhasil menemukan penyebab peningkatan keinginan tidur saat sakit,” ucap Profesor Amita Sehgal yang terlibat dalam penelitian ini.

Gen nemuri ini hanya keluar saat tubuh mendeteksi adanya infeksi. Karena alasan inilah kita tidak memiliki keinginan yang sama saat tubuh berada dalam kondisi sehat atau bugar.

Dalam penelitian ini, setidaknya 12 ribu lalat buah dilibatkan. Para peneliti mengecek kondisi kesehatan dan waktu tidur lalat-lalat yang sudah terkena infeksi dan dimodifikasi gen nemurinya. Lalat yang dimodifikasi tanpa gen nemuri cenderung lebih mudah mati. Sementara itu, lalat yang lebih banyak tidur saat terkena infeksi cenderung memiliki harapan hidup jauh lebih besar.

Melihat fakta ini, ada baiknya memang kita menuruti keinginan tubuh untuk tidur atau beristirahat saat sakit, bukannya memaksakan diri untuk terus beraktivitas atau bekerja. Dengan melakukannya, penyakit tidak akan berubah menjadi semakin parah dan kita pun akan lebih cepat sembuh.

Berbagai hal lain yang bisa membuat kita lebih cepat sembuh

Selain dengan memperbanyak waktu istirahat atau tidur, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan berbagai hal lainnya agar cepat sembuh dari sakit.

Berikut adalah berbagai hal tersebut.

  1. Mandi dengan air hangat

Saat sakit, kita biasanya diminta untuk mandi dengan air hangat, bukannya air dingin. Memang, mandi dengan air dingin bisa memberikan kesegaran tersendiri, namun pakar kesehatan menyebut mandi air hangat bisa membantu tubuh lebih cepat sembuh.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan air hangat dalam membuat sistem peredaran darah meningkat. Distribusi oksigen dan nutrisi ke berbagai bagian dan jaringan tubuh pun semakin meningkat. Selain itu, hal ini juga bisa membantu mengatasi rasa nyeri.

  1. Mengonsumsi makanan sehat

Konsumsilah makanan sehat dan tinggi nutrisi seperti sup ayam, telur, sayuran, buah-buahan, dan susu yang bisa membuat tubuh lebih berstamina sekaligus memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kurangi makanan yang bisa meningkatkan peradangan seperti makanan cepat saji, gorengan, dan daging olahan.

  1. Perbaiki kondisi saluran pencernaan

Cobalah untuk membantu saluran pencernaan untuk memulihkan diri dengan menghindari makanan pedas, asam, atau berlemak. Selain itu, cobalah untuk memperbaiki keseimbangan bakteri di dalam usus dengan memperbanyak asupan yoghurt atau probiotik. Dengan usus yang lebih sehat, sistem kekebalan tubuh akan semakin meningkat.

  1. Minum suplemen

Mengonsumsi suplemen vitamin atau zat besi bisa membantu tubuh lebih cepat sembuh dan lebih berenergi.

  1. Lebih bersemangat

Meskipun kita memang sebaiknya banyak beristirahat, namun tak ada salahnya untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau sekadar beberes rumah demi membuat tubuh lebih cepat bugar.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Jumat, 12 Juli 2019

5 Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Demi Cegah Jerawat

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

makanan-cepat-saji-junk-food-doktersehat
Photo Source: Flickr/avlxyz

DokterSehat.Com– Jerawat adalah masalah kesehatan kulit yang dibenci oleh siapa saja. Hal ini disebabkan oleh kemunculannya yang bisa membuat rasa percaya diri turun seketika. Masalahnya adalah jerawat bisa saja muncul meskipun kita sudah berusaha untuk menjaga kebersihan kulit muka dengan rutin.

Berbagai makanan yang bisa menyebabkan datangnya jerawat

Pakar kesehatan menyebut jerawat seringkali disebabkan oleh produksi minyak alami kulit yang berlebihan. Kondisi inilah yang memicu penyumbatan pada pori-pori kulit. Masalahnya adalah produksi minyak alami kulit ini juga bisa dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi. Karena alasan inilah kita sebaiknya tidak sembarangan mengonsumsi makanan-makanan yang bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit ini.

Berikut adalah makanan-makanan tersebut.

  1. Berbagai macam produk susu

Sebenarnya, susu dan produk turunannya seperti keju bisa memberikan banyak sekali nutrisi sehat bagi tubuh. Hanya saja, bagi mereka yang memang cenderung rentan terkena jerawat atau sedang mengalami masalah kulit ini, sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi produk susu demi mencegah kedatangannya.

Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa rutin mengonsumsi produk susu, termasuk es krim bisa meningkatkan risiko terkena jerawat. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalori di dalam susu yang akhirnya meningkatkan produksi insulin. Meski bisa memetabolisme gula darah menjadi energi, keberadaan insulin ini bisa meningkatkan risiko terkena jerawat.

Selain itu, di dalam susu sapi terdapat kandungan asam amino yang bisa membuat hati memproduksi senyawa IGF-1 lebih banyak yang bisa membuat kemunculan jerawat meningkat.

  1. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji seperti burger, French fries, hot dog, pizza, dan lain-lain memang sangat nikmat untuk dikonsumsi kapan saja. Sayangnya, sudah menjadi rahasia umum jika makanan ini bisa meningkatkan risiko terkena berbagai macam masalah kesehatan, termasuk jerawat.

Berdasarkan sebuah penelitian yang melibatkan 5.000 partisipan berusia remaja dan dewasa muda di China, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak seperti makanan cepat saji bisa meningkatkan risiko terkena jerawat hingga 43 persen. Hal ini disebabkan oleh keberadaan lemak jahat yang cukup tinggi di dalam makanan cepat saji yang bisa memicu peradangan yang akhirnya berimbas pada datangnya jerawat.

Selain itu, makanan cepat saji juga bisa mempengaruhi hormon di dalam tubuh yang akhirnya berimbas pada munculnya masalah kulit.

  1. Cokelat

Sebenarnya, para ahli masih memperdebatkan kaitan antara cokelat dengan jerawat, namun jika kita sedang berjerawat, sebaiknya memang menghindarinya terlebih dahulu. Hal ini disebabkan oleh adanya dugaan bahwa kandungan di dalam cokelat yang mempengaruhi sistem imun tubuh dalam merespons bakteri di kulit yang bisa memicu jerawat.

  1. Makanan dengan kandungan whey protein

Makanan dengan kandungan whey protein, asam leusin, dan glutamin bisa membuat sel-sel kulit mengalami perubahan sehingga bisa meningkatkan risiko terkena jerawat. Selain itu, keberadaan kandungan ini juga bisa merangsang produksi insulin dengan berlebihan yang berimbas pada munculnya jerawat.

  1. Makanan dengan kandungan karbohidrat dan gula yang tinggi

Pakar kesehatan menyebut hobi mengonsumsi makanan manis dan tinggi karbohidrat seperti kue atau roti-roti manis bisa meningkatkan risiko terkena jerawat hingga 20 persen. Hal ini disebabkan oleh kemampuan karbohidrat olahan dalam meningkatkan produksi insulin dengan cepat. Hal ini akan merangsang produksi senyawa IGF-1 dalam jumlah yang lebih banyak.

Senyawa IGF-1 inilah yang kemudian merangsang produksi minyak alami kulit dengan jumlah yang berlebihan. Kondisi inilah yang akhirnya berimbas pada meningkatnya risiko jerawat.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

8 Obat Pegal Linu paling Ampuh (Medis dan Herbal)

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

obat-pegal-linu-doktersehat

DokterSehat.Com – Salah satu kondisi yang kerap dialami akibat rutinitas sehari-hari adalah pegal linu. Pegal linu adalah kondisi di mana sendi atau otot terasa kaku dan nyeri. Umumnya, pegal linu terjadi di area-area seperti bahu, punggung, lengan, pinggang, hingga kaki. Lantas, bagaimana cara mengatasi pegal linu? Apa saja obat pegal linu yang bisa Anda gunakan saat mengalami kondisi ini?

Macam-Macam Obat Pegal Linu (Medis dan Herbal)

Pegal linu yang Anda alami bisa ringan, sedang, bahkan parah sekalipun. Bagaimanapun, juga pegal linu tidak bisa dibiarkan karena dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Berikut ini adalah macam-macam obat pegal linu yang patut digunakan.

1. Paracetamol

Obat pegal linu yang pertama adalah paracetamol. Mengonsumsi paracetamol saat mengalami pegal linu sangat disarankan, mengingat paracetamol adalah obat yang memang berfungsi untuk meredakan nyeri. Paracetamol pun menjadi golongan obat yang paling umum dikonsumsi untuk mengatasi rasa nyeri, seperti nyeri kepala dan juga nyeri akibat pegal linu, pada tingkatan ringan hingga sedang.

Perhatikan dosis pemakaian obat sesuai yang tertera di kemasan obat. Atau, Anda bisa meminta resep dari dokter guna menentukan dosis yang sesuai. Pemakaian paracetamol yang tidak tepat dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu, seperti pusing, mual, hingga rasas kantuk yang tak tertahankan.

2. Ibuprofen

Selain paracetamol, ibuprofen juga menjadi obat pegal linu yang paling umum digunakan, dikarenakan efektivitasnya dalam menangani gangguan kesehatan yang satu ini.

Ibuprofen memiliki sifat anti-nyeri, pun anti-inflamasi sehingga mengonsumsinya juga mencegah Anda dari risiko peradangan pada tubuh. Namun, sama halnya seperti saat mengonsumsi paracetamol, perhatikan baik-baik dosis pemakaian obat yang tertera di kemasan produk atau minta resep dari dokter sebelum menggunakan obat ini untuk mengobati pegal linu.

Selain paracetamol dan ibuprofen, cara mengatasi pegal linu dengan obat kimia juga bisa mengonsumsi aspirin dan/atau naproxen. Mintalah petunjuk dari dokter obat apa kiranya yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

3. Temulawak

Tidak hanya obat-obatan kimia, cara mengatasi pegal linu juga bisa dengan mengonsumsi obat pegal linu herbal berupa jamu pegal linu, seperti yang satu ini contohnya.

Temulawak adalah minuman tradisional yang sudah sejak lama dipercaya sebagai obat pegal linu yang ampuh mengatasi masalah kesehatan tersebut. Anda bisa mengonsumsi jamu temulawak dicampur bahan-bahan alami lainnya seprti madu, gula merah, atau kuning telur. Minumlah secara rutin, terutama di malam hari sehabis beraktivitas.

4. Beras Kencur

Jamu pegal linu lainnya yang layak untuk Anda konsumsi adalah beras kencur. Kandungan zat yang ada di dalam obat pegal linu herbal yang satu ini efektif untuk merilekskan otot-otot yang kaku dan menegang akibat aktivitas fisik seperti mengangkat beban dan sebagainya.

Minum beras kencur secara rutin 2-3 kali sehari sampai pegal linu yang Anda rasakan mereda. Beras kencur juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, jangan sia-siakan minuman jamu ini, ya.

5. Jahe

Jika selama ini Anda menganggap jahe hanya bermanfaat untuk mengatasi masuk angin, maka Anda juga harus tahu jika jahe juga termasuk ke dalam daftar jamu pegal linu yang efektif untuk meredakan pegal linu.

Sama seperti beras kencur maupun temulawak, jahe berfungsi untuk meregangkan otot-otot tubuh yang kaku akibat aktivitas fisik berat. Anda bisa mengonsumsi jahe dengan cara direbus dengan air lalu minum air rebusannya tersebut secara rutin 2-3 kali sehari sampai pegal linu hilang.

6. Daun Sirih

Adanya senyawa yang bersifat anti-inflamasi di dalam daun sirih menjadikan tanaman herbal ini sebagai obat pegal linu yang tak kalah ampuh dalam mengobati kondisi pegal linu.

Ada 2 (dua) cara yang bisa Anda lakukan untuk memeperoleh manfaat daun sirih dalam mengatasi pegal linu. Pertama, Anda bisa mengonsumsi air rebusan daun sirih secara rutin 2-3 kali sehari. Atau, jika Anda tidak suka aroma daun sirih yang pahit, mandilah dengan air hangat yang telah dicampur dengan daun sirih selepas beraktivitas.

7. Kayu Manis

Malam hari sebelum tidur, rebuslah kayu manis di dalam air mendidih selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu, seduh air rebusan kayu manis tersebut dengan menambahkan madu atau perasan jeruk nipis.

Ramuan jamu pegal linu yang satu ini membantu tubuh untuk rileks sehingga Anda bisa tidur dengan nyenyak dan bangun di keesokan harinya dalam kondisi tubuh yang lebih bugar.

8. Kunyit Asam dan Susu Hangat

Paduan antara kunyit asam dan segelas susu hangat dipercaya ampuh untuk mengatasi pegal linu yang tengah Anda alami. Susu mengandung zat yang efektif meredakan nyeri pada persendian sebagai gejala dari pegal linu tersebut.

Pun demikian dengan kunyit asam yang mengandung zat anti-inflamasi sehingga mampu merilekskan otot dan sendi yang kaku akibat peradangan.

Cara Mengatasi Pegal Linu selain dengan Obat

Di samping mengonsumsi obat pegal linu, baik itu obat kimia maupun jamu pegal linu, akan lebih baik lagi jika Anda juga menyertakan cara mengatasi pegal linu lainnya seperti:

1. Mandi Air Hangat

Tekanan yang mendera otot dan persendian Anda akibat aktivitas fisik berat seperti mengangkat beban dan sebagainya menyebabkan otot dan sendi menjadi kaku dan nyeri.

Jika sudah begitu, maka yang bisa Anda lukan adalah dengan mandi air hangat atau mengkompres bagian tubuh yang terasa nyeri dengan air hangat sekitar 30 menit. Air hangat berfungsi untuk mengendurkan sekaligus merilekskan otot-otot yang tegang dan kaku tersebut, pun melancarkan peredaran darah.

2. Pijat

Melakukan terapi pijat juga efektif untuk menjadi cara mengatasi pegal linu. Beberapa metode pijat yang bisa Anda lakukan di antaranya:

  • Pijat refleksi
  • Thai massage
  • Shiatsu

3. Perbanyak Asupan Cairan

Kekurangan cairan tubuh akan memperparah kondisi pegal linu yang Anda alami, mengingat fungsi cairan tersebut juga termasuk menutrisi otot dan dan persendian.

Oleh sebab itu, pastikan Anda mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan. Perbanyaklah minum air putih hingga mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak air seperti semangka, jeruk, melon, dan oyong.

Penyebab Pegal Linu

Pegal linu yang Anda alami bukannya tanpa alasan. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab pegal linu, yaitu:

  • Aktivitas fisik berat
  • Mengangkat beban terlalu berat
  • Cedera
  • Duduk atau berdiri terlalu lama

Itu dia informasi mengenai obat pegal linu beserta cara mengatasi pegal linu selain mengonsumsi obat yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat!



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Suka Minuman Manis Bisa Picu Kanker

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

minuman-manis-teh-botolan-doktersehat
Photo Source: Flickr/yonolatengo

DokterSehat.Com– Minuman manis memang bisa sangat menggoda karena rasanya yang nikmat. Tak percaya? Kita bahkan terbiasa menambahkan gula pada teh atau kopi yang kita konsumsi, bukan? Sayangnya, dibalik rasa nikmat yang ditawarkan oleh minuman manis, ada risiko kesehatan yang mengintai jika kita terlalu sering mengonsumsinya.

Minuman manis bisa menyebabkan risiko kanker

Biasanya, minuman manis dituding sebagai penyebab kenaikan berat badan atau risiko diabetes, namun berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Prancis, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsinya secara rutin juga bisa meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker.

Badan kesehatan dunia (WHO) menyarankan kita untuk membatasi asupan gula sekitar 10 persen dari total asupan kalori harian, namun penelitian ini justru menyarankan kita untuk menurunkan batasan ini menjadi sekitar lima persen. Hal ini berarti, kita memang sebaiknya membatasi konsumsi gula maksimal 25 gram saja dalam sehari.

Tak hanya gula yang ditambahkan pada teh atau kopi yang kita minum, kita harus benar-benar memperhatikan kandungan gula dari minuman kemasan atau makanan-makanan yang dikonsumsi demi membatasinya.

Dalam penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam jurnal British Media Journal (BMJ) ini, lebih dari 101 ribu orang dari Prancis dengan rincian 21 persen berjenis kelamin pria dan 79 persen wanita dilibatkan. Para partisipan ini dicek kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manisnya setiap hari selama sembilan tahun dari tahun 2009.

Selain itu, para partisipan juga dicek kondisi kesehatannya untuk mengetahui apakah mereka berisiko terkena kanker, termasuk beberapa jenis kanker berbahaya seperti kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker prostat. Selain kebiasaan makan dan minum, beberapa faktor seperti kebiasaan berolahraga, riwayat keluarga, hingga kebiasaan merokok diperhitungkan dalam penelitian ini.

Hasil dari penelitian ini adalah, mereka yang mengonsumsi minuman manis 100 ml lebih banyak setiap hari cenderung mengalami peningkatan risiko terkena kanker hingga 18 persen. Khusus untuk kanker payudara, risikonya bahkan lebih tinggi 22 persen. Hanya saja, dampaknya untuk kanker prostat dan kanker usus besar dianggap tidak begitu signifikan.

“Hasil penelitian ini bisa menjadi pedoman bagi kita untuk semakin menurunkan asupan gula demi menjaga kesehatan tubuh,” ucap Amelia Lake dari Teeside University, Inggris.

Berbagai dampak buruk dari minuman manis yang harus diwaspadai

Selain berpotensi menyebabkan datangnya kanker, pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa kita dapatkan jika hobi mengonsumsi minuman manis.

Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.

  1. Kenaikan berat badan

Penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam New England Journal of Medicine menghasilkan fakta bahwa menambah asupan minuman manis satu porsi saja dalam sehari bisa memicu peningkatan berat badan dengan signifikan. Bahkan, mengonsumsi minuman bersoda sebanyak 12 ons saja setiap hari bisa memicu peningkatan berat badan sebanyak 60 persen dalam jangka waktu 18 bulan saja.

  1. Memicu serangan jantung

Penelitian yang dilakukan di Harvard University membuktikan bahwa mengonsumsi satu porsi minuman kalengan manis setiap hari akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung pada pria hingga 20 persen.

  1. Meningkatkan risiko diabetes

Hobi mengonsumsi minuman manis satu gelas saja dalam sehari sudah bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 26 persen. Fakta ini terungkap dari penelitian yang dilakukan di Harvard School of Public Health pada 2010 lalu.

  1. Tingkatkan risiko asam urat

Minuman manis ternyata juga bisa meningkatkan risiko terkena asam urat hingga 75 persen. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gula yang bisa memicu peradangan pada tubuh.

  1. Bisa membuat kerusakan gigi

Gula atau pemanis dalam minuman bisa mengikis bagian enamel gigi. Minuman manis juga bisa membuat mulut lebih asam sehingga bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi dengan signifikan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Fargetix – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

efek-samping-fargetix-doktersehat

DokterSehat.Com – Fargetix obat apa? Fargetix adalah obat untuk meredakan rasa nyeri karena sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid, dan lainnya. Rasa nyeri yang dapat diredakan mulai dari tingkat ringan hingga sedang. Obat Fargetix termasuk golongan obat keras.

Anda memerlukan resep dokter untuk bisa membeli obat pereda nyeri ini. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut informasi tentang manfaat, kandungan, cara kerja, bentuk sediaan, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan harga Fargetix.

Rangkuman Informasi Obat Fargetix

NamaFargetix
Golongan ObatObat Keras
Kelas TerapiAnalgesik Non-Opiod atau  AINS (anti-inflamasi non-steroid
ManfaatMeredakan rasa nyeri
KandunganAsam Mefenamat
Cara KerjaMencegah pelepasan zat di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri
Bentuk SediaanKaptabs (kaplet)
Kekuatan Dosis500 mg/tablet
Indikasi PenggunaanSakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri haid, dan lainnya
KontraindikasiKolitis ulseratif, tukak lambung, penyakit ginjal, riwayat asma, dan lainnya
Dosis500 mg sebanyak 3x sehari
Cara pakaiDiminum setelah makan
Efek sampingMengantuk, ruam kulit, diare, reaksi alergi, kelainan sistem darah, dan lainnya
HargaRp20.000-50.000/dos (isi 100 tablet)

Manfaat Fargetix

Manfaat Fargetix adalah untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang karena sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer (nyeri haid), kram/nyeri otot, nyeri sendi, nyeri karena trauma, dan nyeri pasca operasi.

Baik orang dewasa maupun anak-anak (di atas 14 tahun) bisa mendapatkan manfaat obat ini, dengan catatan sesuai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan dokter. Obat Fargetix juga bermanfaat untuk meredakan gejala peradangan yang muncul.

Kandungan Fargetix

Kandungan bahan aktif yang dikandung oleh Fargetix adalah asam mefenamat yang merupakan bentuk sintetik dari asam anthranil. Berat molekul asam mefenamat adalah 241,3. Bahan yang dikandung Fargetix ini juga terdapat di beberapa obat lain dengan nama dagang yang berbeda.

Asam mefenamat adalah bahan aktif yang termasuk ke dalam golongan analgesik non-opioid dan AINS (anti-inflamasi non-steroid) karena memiliki sifat antipiretik dan antiradang.

Cara Kerja Fargetix

Asam mefenamat bekerja dengan mengurangi, menghambat, dan menghentikan pelepasan zat di dalam tubuh yang merupakan penyebab peradangan dan rasa nyeri. Dengan begitu, peradangan dan rasa nyeri bisa mereda atau hilang.

Bentuk Sediaan Fargetix

Bentuk sediaan Fargetix adalah per oral, yakni berbentuk kaptabs atau kaplet. Obat Fargetix dijual dalam kemasan dos atau botol. Setiap satu dos berisi 10 strip di mana masing-masing strip berjumlah 10 tablet.

Dalam satu botol Fargetix berisi 1000 kaplet. Setiap satu kaplet Fargetix mengandung 500 mg asam mefenamat. Simpanlah Fargetix di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak karena mengingat ini adalah obat keras.

Selain itu, simpanlah Fargetix di tempat yang sejuk dan kering. Jangan menyimpan Fargetix di tempat yang mudah terkena paparan sinar matahari. Pasalnya, paparan sinar matahari bisa mengubah struktur dan cara kerja kandungan Fargetix.

Indikasi Fargetix

Penggunaan Fargetix hanya diperkenankan jika Anda memiliki indikasi penggunaannya. Fargetix yang digunakan tanpa disertai indikasi medis bisa berdampak buruk dan menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa indikasi penggunaan Fargetix:

  • Sakit kepala
  • Sakit gigi
  • Dismenore primer
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Nyeri karena trauma
  • Nyeri pasca operasi
  • Nyeri disertai demam
  • Nyeri pasca persalinan
  • Radang sendi
  • Radang gastrointestinal
  • Menoragia
  • Migrain
  • Gangguan muskulosketal
  • Dan lainnya

Obat Fargetix bisa jadi digunakan untuk kondisi selain yang telah disebutkan. Hal tersebut boleh dilakukan jika Anda mendapatkan rekomendasi dari dokter.

Kontraindikasi Fargetix

Meskipun Anda memiliki indikasi pemakaian Fargetix, itu belum tentu Anda bisa memakainya. Orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu tidak bisa menggunakan Fargetix.

Berikut ini adalah beberapa hal yang kontraindikatif terhadap penggunaan Fargetix:

  • Radang usus besar
  • Kolitis ulseratif
  • Tukak lambung
  • Ulkus atau pendarahan lambung
  • Pra atau pasca operasi Coronary Artery Bypass
  • Hipersensitivitas terhadap asam mefenamat, aspirin, ibuprofen, dan obat anti-inflamasi non steroid atau analgesik non-opioid lainnya
  • Penyakit ginjal
  • Riwayat asma
  • Anak-anak di bawah usia 14 tahun

Apabila Anda memiliki salah satu dari kontraindikasi di atas, maka hindari penggunaan Fargetix. Lakukanlah konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat pereda nyeri atau pereda gejala peradangan yang lebih sesuai dengan kondisi Anda.

Peringatan Penggunaan Obat Fargetix

Sebelum menggunakan Fargetix, alangkah baiknya jika Anda memerhatikan beberapa peringatan. Orang-orang yang kondisi tertentu perlu berhati-hati dalam menggunakan obat Fargetix.

Inilah bebearpa peringatan pada penggunaan Fargetix:

  • Penyakit atau gagal jantung
  • Riwayat serangan jantung
  • Riwayat stroke
  • Memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular
  • Infark miokard
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Penyakit diabetes
  • Penyakit hati
  • Ada polip hidung
  • Riwayat radang lambung
  • Retensi cairan
  • Sering pilek atau hidung tersumbat
  • Kebiasaan merokok
  • Pasien lanjut usia
  • Terapi obat medis lain, obat herbal, vitamin, suplemen, penghambat ACE (Angiotensin-Converting Enzyme)
  • Pengobatan jangka panjang (perlu melakukan tes darah)
  • Berencana menjalani operasi gigi
  • Ibu hamil atau yang merencanakan kehamilan
  • Ibu menyusui

Beri tahu dokter Anda jika Anda pernah atau sedang mengalami salah satu dari kondisi di atas. Konsultasi dengan dokter menjadi penting karena hal tersebut berguna untuk memastikan keamanan penggunaan Fargetix. Jadi, efek sampingnya bisa diminimalisir.

Dosis Fargetix

Gunakanlah Fargetix sesuai aturan pakai dan dosis yang tepat agar tujuan pengobatan bisa dicapai. Selain itu, efek samping juga bisa dikurangi. Pada umumnya, dosis Fargetix adalah 500 mg sebanyak 3 kali sehari.

Sebaiknya Fargetix digunakan setelah makan. Pasalnya, menggunakan Fargetix sebelum makan atau saat perut kosong bisa memicu iritasi lambung, sehingga Anda akan mengalami beberapa ketidaknyamanan perut.

Fargetix tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari. Dosis Fargetix bisa jadi berbeda dengan informasi di atas. Hal ini bisa dipengaruhi oleh usia dan kondisi pasien. Jadi, ikutilah dosis yang disarankan oleh dokter.

Efek Samping Fargetix

Serupa dengan obat pereda nyeri lainnya, Fargetix juga bisa menimbulkan beberapa efek samping. Efek samping Fargetix bisa ringan hingga serius. Apabila Anda mengalami efek sampingnya, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Inilah beberapa efek samping Fargetix:

  • Mengantuk
  • Ruam kulit
  • Diare
  • Anemia aplastika
  • Anemia hemolitika autoimun
  • Hipoplasia sumsum tulang
  • Hemotokrit berkurang
  • Eusinofilia
  • Leukopenia
  • Pansitopenia
  • Purpura trombositopenia
  • Gangguan limpatik (agranulositosis)
  • Meningitis aseptik
  • Gangguan penglihatan
  • Konvulsi
  • Reaksi alergi (jika alergi)
  • Kejang (jika overdosis)

Harga Fargetix

Harga jual Fargetix cukup bervariasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Umumnya, Fargetix dijual dengan harga berkisar antara Rp20.000-50.000/dos (isi 100 tablet).

 

 

Sumber:

  1. PIONAS-BPOM: Asam Mefenamat. http://pionas.pom.go.id/monografi/asam-mefenamat [diakses pada 11 Juli 2019]
  2. Drugs: Mefenamic Acid. https://www.drugs.com/mtm/mefenamic-acid.html [diakses pada 11 Juli 2019]
  3. MedlinePlusGov: Mefenamic Acid. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681028.html [diakses pada 11 Juli 2019]
  4. DrugInfoSys: Mefenamic Acid. http://www.druginfosys.com/drug.aspx?drugcode=443&type=1 [diakses pada 11 Juli 2019]


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.