DokterSehat.Com– Diare bisa menyerang kapan saja tanpa mengenal waktu, termasuk saat kita menjalankan ibadah puasa. Masalahnya adalah diare bisa menyebabkan dehidrasi. Padahal, saat berpuasa kita tidak bisa mengonsumsi minuman apapun untuk mengatasi dehidrasi ini. Lantas, apakah hal ini berarti kita sebaiknya tidak puasa saat terkena diare?
Diare saat bulan puasa
Pakar kesehatan menyebut diare yang membuat kita bolak-balik ke toilet setiap 2-3 jam sekali, dengan kotoran yang sangat cair, sakit perut, kontraksi perut, dan tubuh yang sangat lemas sebaiknya tidak disepelekan. Jika kita sedang puasa dan mengalaminya, sebaiknya segera membatalkan puasa dan memperbanyak minum air demi mencegah dehidrasi dahilangnya elektrolit tubuh. Jika kita memaksakan diri untuk terus berpuasa, bisa jadi kita akan kehilangan kesadaran.
Hanya saja, jika kita mengalami diare yang ringan seperti hanya terjadi sesekali setiap 6 atau 8 jam meskipun kotoran berbentuk cair, maka kita masih bisa berpuasa. Meskipun begitu, jika memang tubuh sudah terasa lemas, jangan memaksakan diri untuk terus melakukannya demi menjaga kesehatan tubuh.
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika mengalami diare saat berpuasa
Jika kita mengalami diare ringan di bulan puasa, pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan gaya hidup sehari-hari, termasuk pola makan saat berbuka dan sahur demi membuat diare lebih cepat mereda.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita perhatikan.
Banyak minum saat sahur atau berbuka
Saat berpuasa, kita tidak bisa mengonsumsi makanan atau minuman apapun selama lebih dari 12 jam. Padahal, saat diare kita disarankan untuk memperbanyak asupan air putih demi mencegah dehidrasi. Demi menyiasati hal ini, pakar kesehatan pun menyarankan kita untuk memperbanyak minum saat sahur atau terbuka.
Selain itu, penderita diare juga disarankan untuk mengonsumsi oralit yang terdiri dari air, gula, dan garam. Tak hanya bisa mencegah datangnya dehidrasi, oralit bisa membantu tubuh menjaga kondisi karbohidrat, elektrolit, serta berbagai macam mineral yang berpotensi hilang saat gejala diare muncul.
Makan yoghurt
Saat berbuka puasa, kita bisa mengonsumsi makanan sehat seperti yoghurt demi membantu menyeimbangkan kembali jumlah bakteri di dalam usus. Selain bisa meningkatkan fungsi pencernaan, hal ini akan membantu meredakan diare sekaligus membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Clinical Nutrition, dihasilkan fakta bahwa minum yoghurt secara teratur memang bisa mengatasi infeksi pencernaan dengan efektif.
Selain di waktu berbuka, yoghurt juga disarankan untuk dikonsumsi sebelum tidur. Hanya saja, pastikan bahwa yoghurt ini tidak diberi tambahan pemanis buatan karena bisa membuat diare justru menjadi semakin parah.
Hindari makanan tinggi lemak untuk sementara
Demi mencegah diare menjadi semakin parah, sebaiknya kita menghindari makanan tinggi lemak atau berminyak saat sahur and berbuka. Sebagai contoh, jangan mengonsumsi gorengan dan makanan cepat saji sat berbuka. Selain itu, hindari makanan kemasan dan makanan olahan yang biasanya juga tinggi kandungan lemak.
Konsumsi obat-obatan
Sebagaimana masalah kesehatan pada umumnya, kita juga sebaiknya segera mengatasi diare dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa didapatkan dengan mudah di apotek atau warung-warung.
Menjaga kebersihan
Selain rajin mencuci tangan sebelum makan, sebaiknya kita juga harus berhati-hati jika ingin membeli makanan untuk berbuka atau sahur. Jika penjual makanan terlihat tidak higienis, sebaiknya kita tidak sembarangan membeli atau mengonsumsinya demi mencegah diare menjadi semakin parah.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.