Doktersehat.com – Seiring bertambahnya usia, nafsu makan seseorang dapat menurun secara drastis. Hal ini membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi pada lansia menjadi lebih sulit. Sebagai penganti nutrisi, pemberian vitamin atau susu untuk lansia yang susah makan juga sangatlah dibutuhkan. Apa saja sebenarnya penyebab lansia susah makan? Yuk, cari tahu jawaban dan solusinya melalui artikel ini!
Penyebab Menurunnya Nafsu Makan Pada Lansia
Orang berusia lanjut akan menglami banyak perubahan pada kondisi fisiologis pada tubuh cenderung berubah. Hal ini lah yang menyebabkan seorang lansia akan mengalami penurunan nafsu makan. Kategori lansia yang dimaksud adalah orang yang sudah memasuki usia 60 tahun ke atas atau pun yang sudah mengalami penuruan fusngi tubuh.
Berikut adalah beberapa faktor umum yang menyebabkan penurunan nafsu makan pada lansia:
1. Gangguan psiko kognitif
Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM, Humas Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan lansia sulit untuk makan adalah karena adanya gangguan psiko kognitif yang menyebabkan penurunan kemampuan berpikir seseorang.
Lansia juga dapat mengalami penurunan kemampuan saraf pengecap sehingga kesulitan untuk membedakan rasa. Jika hal ini terjadi, tentunya bisa menyebabkan makanan yang kita anggap lezat, belum tentu terasa lezat di lidah lansia.
2. Menurunnya fungsi sistem pencernaan
Menurunnya fungsi pencernaan juga dapat menjadi faktor penyebab lansia susah makan. Seiring dengan berjalannya usia, akan semakin banyak gigi yang copot, akibatnya mengunyah pun menjadi lebih sulit. Makanan yang masuk tidak terkunyah dengan baik dan langsung ditelan, sehingga makanan tersebut nyangkut di tenggorokan.
Faktor lainnya adalah adanya penurunan produksi lendir yang melindungi lambung. Hal ini dapat menyebabkan lambung jadi terasa lebih cepat penuh dan dapat memicu rasa mual.
3. Perubahan hormon
Penyebab lansia susah makan lainnya adalah perubahan hormon. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jumlah hormon ghlerin yang dapat disebut dengan hormon lapar pada lansia tidak mengalami penurunan. Meskipun jumlah hormon lapar masih sama, ternyata perubahan justru terjadi pada jumlah peptida YY atau hormon yang dapat menekan rasa lapar.
Jadi meskipun jumlah ghlerin masih sama, nafsu makan dapat tetap menurun karena ditahan oleh peptida YY yang meningkat drastis jumlahnya. Hal ini lah yang membuat banyak lansia susah makan.
Cara Mengatasi Lansia yang Susah Makan
Kebutuhan makan lansia pada dasarnya menurun jika dibandingkan ketika dalam usia produktif. Namun memenuhi kebutuhan asupan makanan sesuai dengan usia seseorang tetap harus dilaksanakan dengan baik. Jika asupan makanan tidak dijaga, maka dapat menyebabkan malnutrisi dan memicu berbagai penyakit lainnya.
Cara mengatasi lansia yang susah makan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti berikut ini!
1. Makanan untuk lansia yang susah makan
Kebutuhan makan pada lansia memang menurun, tapi makanan dengan gizi seimbang tetap dibutuhkan. Jika melihat pada beberapa penyebab penurunan nafsu makan di atas, kebutuhan makanan untuk lansia yang susah makan tentunya harus lebih diperhatikan.
Pemilihan makanan untuk lansia yang susah makan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Makanan yang lebih mudah dicerna dan mudah dikunyah akan lebih dibutuhkan oleh lansia. Menyediakan makanan sesuai dengan keinginan orang tua di rumah juga tentunya dapat memperbaiki nafsu makannya.
2. Susu untuk lansia yang susah makan
Pemberian susu untuk lansia yang susah makan mungkin dibutuhkan untuk sebagian lansia. Susu memang tidak dapat meningkatkan nafsu makan, tapi terdapat varian susu yang dapat membantu memenuhi asupan nutrisi yang tidak didapatkan pada makanan.
Susu untuk lansia yang susah makan seharusnya memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang mulai dari kandungan protein, karbohidrat, dan lemaknya harus dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
3. Vitamin untuk lansia susah makan
Selain pemberian susu, pemberian vitamin untuk lansia susah makan juga dapat dilakukan. Berbeda dengan susu, selain memberikan nutrisi, vitamin memiliki kemungkinan untuk dapat memperbaiki atau meningkatkan nafsu makan pada lansia.
Pentingnya Peran Keluarga dalam Menjaga Nafsu Makan Lansia
Sama halnya seperti anak-anak, lansia juga membutuhkan perhatian khusus dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Salah satu yang tidak boleh luput dari perhatian adalah dalam hal menjaga asupan makanan. Jika di rumah Anda tinggal dengan orang tua yang telah lansia, komunikasi yang baik sangat dibutuhkan.
Ketika penurunan nafsu makan terjadi, lebih baik cari tahu penyebabnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menyediakan makanan dengan nutrisi lengkap dan disukai oleh orang tua Anda tentunya akan mendukung nafsu makannya tetap terjaga.
Jika ingin memberikan susu untuk lansia yang susah makan, sebaiknya diskusikan lebih dulu susu seperti apa yang disukai. Jangan asal meberikan susu yang ternyata rasanya tidak disukai. Begitu juga dengan pemilihan vitamin, lebih baik diskusikan bersama keluarga.
Perlu diketahui juga bahwa mungkin pola makan lansia berbeda dengan kita yang masih dalam usia produktif. Jam laparnya bisa jadi tidak menentu, jadinya akan lebih baik jika selalu tersedia makanan untuk memenuhi kebutuhan lansia kapan pun lapar datang melanda.
Jika semua cara sudah dilakukan tapi ternyata nafsu makan tetap tidak membaik, maka sebaiknya diskusikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya lebih lanjut. Gangguan kesehatan tertentu juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan pada lansia.
Selain nafsu makan menurun, sebagian lansia kemungkinan juga mengalami kondisi tertentu yang mengharuskannya memiliki pola makan yang berbeda. Dalam hal ini peran keluarga juga sangatlah penting agar para lansia dapat tetap hidup sehat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.