DokterSehat.Com – Saat sedang haid atau menstruasi wanita diperkenankan untuk melakukan ibadah yang membutuhkan kondisi suci seperti salat atau puasa. Wanita dibebaskan dari ibadah itu meski untuk puasa, mereka harus tetap membayarnya di bulan lain setelah Hari Raya Idulfitri berakhir.
Nah, sejak kecil kita sudah diajarkan kalau saat sedang haid tidak boleh puasa. Namun, pernahkah Anda bertanya kenapa puasa dilarang? Adakah alasan medis yang mendasari pelarangan itu?
Menstruasi dan puasa dalam Islam
Dalam Islam wanita yang sedang haid dianggap sedang kotor sehingga tidak diperkenankan untuk salat dan juga puasa. Larangan ini masuk dalam suat Al-Baqarah Ayat 22 yang berbunyi: “Haid itu adalah suatu kotoran… “
Nah, berdasarkan petikan ayat itu, wanita dilarang untuk melakukan puasa. Kalau saat puasa mereka mendadak mengeluarkan darah dari vagina, puasa akan dianggap batal. Esok harinya puasa juga tidak diperkenankan sampai haid selesai dalam waktu 3-7 hari.
Alasan medis wanita dilarang puasa
Apakah larangan haid dilakukan begitu saja tanpa ada dasar lain? Untuk muslim, apa yang ada di Alquran memang tidak bisa ditolak lagi. Namun, ada alasan lain yang mendasari mengapa wanita yang haid tidak diperbolehkan untuk puasa. Berikut beberapa alasan medis yang sesuai dengan kondisi wanita yang hamil.
Mengeluarkan darah yang banyak
Saat sedang haid, wanita akan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Darah ini berasal dari peluruhan dinding rahim yang sebelumnya menebal. Perdarahan ini biasanya sangat deras saat hari pertama dan berangsur menurun pada hari berikutnya hingga selesai.
Darah yang banyak keluar pada tubuh menyebabkan wanita mengalami lemas dan lesu. Beberapa wanita bahkan mengalami anemia dan tekanan darahnya anjlok. Kalau pada kondisi ini wanita diwajibkan untuk puasa, kondisi fisiknya tidak akan mampu mengatasi.
Sering sakit di area perut
Sebelum haid wanita akan mengalami kram di area perut. Sakit yang muncul berasal dari peluruhan dinding rahim. Beberapa wanita mengalami rasa sakit yang cukup besar dan bisa membuat mereka semakin lemas hingga pingsan.
Kondisi ini biasanya berlanjut saat wanita mengalami menstruasi selama satu minggu. Rasa sakit yang dialami wanita biasanya berada di perut bagian bawah. Area ini seperti sedang ditusuk-tusuk sehingga mereka kerap tidak nyaman saat beraktivitas.
Mengalami migrain
Menurut penelitian yang dilansir dalam halaman Health, wanita yang sedang menstruasi akan mengalami migrain yang cukup parah. Kondisi ini dialami sekitar 70 persen wanita dengan usia yang beragam.
Kalau wanita puasa dan mengalami dehidrasi, pusing kepala sebelah akan semakin parah. Mereka membutuhkan obat pereda nyeri agar bisa beraktivitas kembali.
Mudah terinfeksi penyakit
Saat sedang menstruasi kondisi tubuh wanita akan menurun. Daya tahannya akan turun sehingga mudah sekali sakit. Wanita akan mudah sekali terserang penyakit seperti flu atau infeksi di sekitar vagina.
Wanita rentan sekali mengalami infeksi ragi yang bisa menyebabkan gatal. Selain itu ada kemungkinan terjadi infeksi berlebih dan memicu munculnya keputihan.
Sakit di mana-mana
Saat sedang menstruasi, wanita akan mengalami penurunan hormon estrogen. Kondisi ini menyebabkan wanita lebih sensitif dengan rasa sakit sehingga mereka kerap lelah, nyeri di punggung, dan gangguan lain menyebabkan rasa nyeri.
Wanita yang tidak tahan dengan kondisi ini biasanya disarankan untuk mengonsumsi pereda nyeri. Kalau mereka tetap membiarkan rasa sakit, wanita akan terus tersiksa.
Nah, ternyata larangan puasa saat haid tidak hanya karena masakah hukum atau aturan. Secara medis wanita memang tidak disarankan untuk melakukannya.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.