DokterSehat.Com – Salah satu minuman yang digemari oleh masyarakat di seluruh dunia adalah teh. Tak hanya sangat nikmat untuk dikonsumsi, teh diyakini bisa memberikan begitu banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Sayangnya, baru-baru ini muncul berita miring di media sosial yang menyebutkan jika sebaiknya kita menghindari teh celup yang diseduh terlalu lama karena bisa membuatnya berubah menjadi minuman yang beracun. Alasannya adalah, kemasan teh celup yang terbuat dari kertas akan bisa mengkontaminasi teh secara keseluruhan andai diseduh terlalu lama. Apakah hal ini benar adanya?
Banyak orang yang curiga jika bahan kertas kemasan teh celup ini memiliki kandungan klorin sebagai pemutih sehingga andai diseduh terlalu lama, akan terlarut dalam teh dan bisa memicu masalah kesuburan pada pria, atau bagi wanita bisa membuat mereka melahirkan bayi dengan kecacatan atau keterbelakangan mental, hingga memicu penyakit kanker. Karena alasan ini, banyak orang yang hanya mencelup teh dalam durasi 3 hingga 5 menit saja untuk mencegah klorin terlarut di dalam minuman ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) ternyata ikut mendengar kabar tersebut dan mengeluarkan pendapat untuk menjawab keresahan masyarakat akan hal ini. Menurut BPOM, berita ini ternyata sama sekali tidak benar dan menyebutkan jika bahan klorin sama sekali tidak ada dalam kantong teh dan tidak dilibatkan sama sekali saat pembuatannya. Menurut BPOM, saat sebuah produk didaftarkan untuk mendapatkan izin, termasuk produk teh, maka mereka harus mencantumkan semua bahan pembuatannya, termasuk bahan dan keamanan kemasan.
BPOM berkata jika kantung teh celup terbuat dari bahan kertas berjenis kraft yang dilapisi plastik polietilen. Industri kertas yang ditujukan bagi industri kemasan pangan sendiri sudah tidak diperbolehkan untuk menggunakan klorin sebagai pemutih dan hal ini harus dipenuhi oleh semua produsen teh. Hal ini berarti, kantung teh celup tidak akan menimbulkan masalah meskipun kita mencelupnya dalam waktu yang cukup lama.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.