DokterSehat.Com – Rokok elektrik kerap kali dianggap sebagai rokok yang tidak berbahaya jika dibandingkan dengan rokok konvensional. Banyak anak muda yang bahkan dengan tenang menghisap rokok elektrik karena dianggap tidak akan memicu berbagai masalah kesehatan. Sayangnya, penelitian terbaru justru menunjukkan jika rokok elektrik tetap saja mampu meningkatkan resiko masalah kesehatan layaknya rokok konvensional. Bahkan, andai kita kerap menghisapnya, dikhawatirkan kualitas sperma pria bisa mengalami masalah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh University College London, diketahui bahwa rokok elekrik memang mampu menurunkan kualitas sperma dengan signifikan. Pakar kesehatan melakukan pengujian pada 20 cairan isi ulang dari rokok elektrik yang memiliki 9 variasi rasa dan kemudian dilihat reaksinya pada sampel sperma yang didapatkan dari 30 pria. Hasilnya adalah, bahan kimia yang ada dalam zat perasa rokok elektrik ternyata mampu membuat kemampuan berenang sel sperma semakin melambat dan mampu merusak berbagai sel yang ada testis.
Rasa kayu manis dari rokok elektrik ini diyakini mampu memperlambat laju renang sel sperma menuju sel telur dengan signifikan. Selain itu, rasa permen karet bahkan mampu membunuh sel-sel yang ada pada testis. Alhasil, produksi sel sperma pun bisa mengalami gangguan dan pria pun beresiko tinggi terkena masalah kesuburan.
Dr. O’Neill, pemimpin penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Science Progress ini, menyebutkan jika di dalam rokok elektrik, ada bahan kimia beracun yang disebut sebagai coumarin. Selain itu, ada pula bahan kimia formaldehida yang andai dipanaskan bisa memicu kanker. Hasil penelitian lain yang dilakukan di University of Salford juga menyebutkan jika rokok elektrik sangat berbahaya bagi paru-paru mengingat kandungan bahan kimianya memiliki kemampuan dalam membunuh berbagai sel pada organ pernafasan kita.
Dengan adanya fakta-fakta ini, menghisap rokok elektrik sepertinya justru akan menghilangkan kejantanan pria sehingga sebaiknya dihindari saja.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.